KF-21 Boramae, Jet Tempur Produksi Korsel-Indonesia Sukses Terbang Perdana

[akumahe]

KF-21 Boramae, jet tempur kerjasama Korea Selatan (Korsel)-Indonesia, Selasa 19 Juli membuat sejarah dengan terbang perdana.

Mengutip Defense Acquisition Program Administration (DAPA), Korea Times memberitakan jet tempur generasi 4,5 lepas landas di Fluing Training Wing ketiga AU Korsel di Sacheon, Propinsi Gyeongsang Selatan, dan terbang selama lebih 30 menit.

Saat masih program, jet tempur ini diberi nama KF-X. Pesawat dibangun dengan kemampuan lebih tinggi dibanding KF-16.

Pembangunan dimulai Maret 2001 oleh mendiang Presiden Kim Dae-jung. AU Korsel berendana mengamankan 120 jet tempur multiperan canggih pada 2032, untuk menggantikan armada F-4 dan F-5 yang tua.

Korsel dan Indonesia menandatangani kesepakatan tahun 2010 untuk bekerja sama dalam proyek ini. Indonesia mendanai 20 persen dari total biaya 8,8 triliun won, atau Rp 101,1 triliun, dengan imbalan sejumlah pesawat dan alih teknologi.

Meski kali pertama diluncurkan dua dekade lalu, program ini tertunda karena serangkaian persoalan, seperti perselisihan mesin tunggal atau mesin ganda. Lainnya, AS menolak transfer teknologi, dan modifikasi besar pada tata letak pesawat.

Setelah proses panjang dan sulit dalam studi kelayakan dan pengumpulan pendapat, Korsel memulai penelitian eksplorasi tahun 2011. Desember 2015, Badan Pengadaan Senjata Korsel menandatangani kontrak dengan KAI untuk terlibat dalam proyek dengan sungguh-sungguh.

Menurut DAPA, KF-21 lepas landas dengan membawa empat rudal udara ke udara Meteor tapi tanpa peralatan utama seperti sistem pencarian, dan pelacakan infra merah. Pesawat melaju dengan kecelatan 400 kilometer per jam, atau 215 knot, dan belum terbang dengan kecepatan supersonik.

Saat ini, ada enam prototipe KF-21 dan semuanya direncanakan melakukan 2.000 sorti gabungan atau di atas perairan teritorial barat dan selatan Korsel hingga 2026. Setelah itu pesawat akan menjalani uji kelayakan tempur tentatif.

KF-21 menggunakan berbagai teknologi canggih, termasuk radar array yang dipindai secara elektronik aktif yang melacak banyak target dengan komponen canggih dan efisien.

Jet tempur akan dilengkapi rudal udara ke udara AIM 2000 Diehl yang dibuat di Jerman dan Meteor buatan MBDA Inggris. Selain itu, kemampuan tempur udara ke permukaan akan ditambahkan selama fase kedua proyek ini tahun 2026-2028.

reqnews.com