|
Register |
Notices |
Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military Forum Militer dan Pertahanan Indonesia. |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
6th November 2012, 06:03 PM | #1 | |
newbie
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
|
Twin Gun Rheinmetall 20mm : Jawara Kanon Arhanud TNI AD Era 90-an
Rheinmetall 20mm twin gun milik AB Jerman, tampak towing pada latar Selain berbekal kekuatan rudal Rapier dan RBS-70, di dasawarsa tahun 90-an, sistem senjata artileri pertahanan udara (arhanud) jarak pendek milik TNI AD juga dipercayakan pada sosok auto kanon kaliber 20mm buatan Jerman. Kanon yang dimaksud tak lain adalah Rheinmetall twin gun 20mm tipe Rh202. Ada beragam adaptasi dalam pengembangan Rheinmetall kaliber 20mm ini, seperti yang digunakan oleh Arhanud TNI AD merupakan jenis dua laras, dimana untuk menunjang mobilitasnya menggunakan towing dengan dua roda, sedangkan untuk kendaraan penariknya biasa digunakan truk Unimog buatan Daimler-Chrysler. Rheinmetall 20mm milik TNI AD sedang ditarik oleh truk Unimog Rheinmetall 20mm twin gun dirancang untuk menggasak sasaran udara yang terbang rendah, meski demikian, kanon ini juga lumayan sangar untuk melibas sasaran di permukaan. Hal ini dibuktikan, penempatanan Rheinmetall 20mm Rh202 pada geladak kapal frigat, korvet, dan LST (landing ship tank). Dalam versi laras tunggal, TNI AL juga menggunakan kanon ini untuk armada kapalnya, seperti terlihat di KRI Diponegoro (seluruh SIGMA kelas), KRI Teluk Banten, dan kelas FPB (fast patrol boat)-57, kelas KRI Singa. Kanon buatan Jerman ini sejatinya mulai dikembangkan sejak tahun 1968, dan pada 1969 mulai digunakan untuk memperkuat arhanud AU Jerman Barat pada masa Perang Dingin. Apa saja kebolehan kanon ini? Dari segi jangkauan tembak, Rheinmetall 20mm mampu mengenai target hingga jarak maksimum 7.000 meter. Namun untuk efektivitas daya hancur hitungannya lain lagi, untuk mengenai sasaran udara, jarak tembak efektif hanya 1.600 meter, sedangkan untuk efektivitas sasaran di permukaan, jarak tembak efektifnya mencapai 2.500 meter. TNI AL juga menggunakan jenis Rheinmetall 20mm dengan versi laras tunggal Laras Rheinmetall 20mm Untuk kecepatan memuntahkan amunisi, Rheinmetall 20mm sanggup menembakkan mulai dari 880 hingga 1.030 peluru per menit. Lebih dalam lagi, kecepatan luncur peluru sanggup mencapai 1.044 meter per detik dengan amunisi tipe HEI, dan 1.100 meter per detik dengan amunisi tioe AP. Untuk versi twin gun yang digunakan Arhanud TNI AD, kanon dipersiapkan untuk dapat memutar 360 derajat. Sistem penggeraknya bisa manual dan otomatis, untuk otomatis mengandalkan tenaga mesin pengerak yang letaknya di bawah bangku juru tembak. Dalam demo kanon di Pameran ABRI 1995, bunyi mesin penggerak kanon mirip dengan suara mesin motor 2 tak. Bobot tempur kanon ini mencapai 1.640Kg, dan bobot meningkat jadi 2.050Kg saat diangkut dengan towing untuk dilakukan pemindahan. Tentunya untuk gelar kesiapan kanon ini diperkukan awak yang memadai, mengingat harus ada personel yang terlibat untuk melepaskannya dari towing dan mengganti magazen, umumnya Rheinmetall 20mm twin gun dioperasikan oleh 3 sampai 4 awak. Untuk membidik sasaran, juru tembak dilengkapi dengan lensa optical zoom. Lalu sebagai pengarah informasi ke target, awak kanon ini umumnya dipandu oleh radar Giraffe. Uniknya, untuk melepaskan tembakkan, awak harus menekan pedal, layaknya menginjak kopling mobil. Tampilan lensa optik dan joystik pengarah sasaran Rheinmetall 20mm twin gun Dengan sudut elevasi laras antara -5 hingga 83,5 derajat, Rheinmetall 20mm juga pas sebagai sista pertahanan untuk obyek permukaan, semisal pertahanan pada garis pantai. Di Asia Tenggara, hanya Indonesia yang menggunakan kanon twin gun ini, negara lain yang juga menggunakan adalah Jerman, Yunani, Turki, Pakistan, Argentina, dan Korea Selatan. Sebagai informasi, Rheinmetall 20mm twin gun juga aktif digunakan oleh militer Argentina dalam perang Malvinas, Argentina menghadirkan kanon ini sebagai sista pertahahan pangkalan di Falkland pada tahun 1981. Rheinmetall 20mm twin gun milik Argentina yang berhasil disita oleh pasukan Gurkha, AB Inggris, selama Perang Malvinas Meski masih digunakan oleh TNI AD, kini Arhanud TNI AD sudah kedatangan kanon sejenis yang lebih baru, seperti kanon Giant bow kaliber 23mm buatan Cina dan kanon 23mm/ZUR komposit rudal Grom buatan Polandia. Untuk gelar operasinya di Indonesia, sista hanud ini langsung dibawah Komando Pertahanan Udara Nasional (Kohanudnas). Quote:
|
|
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Rheinmetall melewati tes penerimaan untuk Simulator Leopard 2 Indonesia | supry | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 26th April 2015 10:18 AM |
ToT Rheinmetall: Leopard 2, Marder hingga Wiesel 2 | supry | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 26th November 2014 02:21 PM |
Oerlikon 30 mm Twin Cannon : Andalan Armada Satrol TNI AL | andi.teguh | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 1 | 12th February 2013 07:57 AM |
AK-230 : Kanon Reaksi Cepat Korvet Parchim TNI AL | andi.teguh | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 1 | 11th February 2013 10:25 PM |
Vektor G12 20mm : Penangkis Serangan Udara KRI Clurit 641 | andi.teguh | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 2 | 6th November 2012 05:26 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|