|
Register |
Notices |
Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military Forum Militer dan Pertahanan Indonesia. |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
28th July 2012, 09:19 AM | #18 |
Wk. RT
Join Date: 10 Jul 2012
Userid: 3
Posts: 73
Real Name: My Real Name is ...
Likes: 4
Liked 18 Times in 6 Posts
|
|
Sponsored Links |
31st July 2012, 03:19 PM | #19 | |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
China, RI begin missile talks
China, RI begin missile talks
Margareth S. Aritonang and Novan Iman Santosa, The Jakarta Post, Jakarta | Headlines | Fri, July 27 2012, 9:48 AM Quote:
|
|
31st July 2012, 03:21 PM | #20 | |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
Kemhan: proses pembelian tank Leopard selesai
Kemhan: proses pembelian tank Leopard selesai
sumber : http://www.antaranews.com/berita/323...eopard-selesai Jumat, 27 Juli 2012 16:48 WIB | 1439 Views Quote:
|
|
12th August 2012, 07:08 PM | #21 | |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
RI set to procure 6 more heavy transport planes from Australia
RI set to procure 6 more heavy transport planes from Australia
sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2...australia.html Quote:
|
|
15th August 2012, 06:40 PM | #22 | |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
Buatan Dalam Negeri Combat Boat Catamaran X-8 Buatan Lundin
Buatan Dalam Negeri Combat Boat Catamaran X-8 Buatan Lundin
sumber : http://koarmabar.tnial.mil.id/index....-lanal-sibolga Quote:
|
|
27th August 2012, 01:03 PM | #23 | |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
Indonesia Akan Jual Senjata ke Irak
Indonesia Akan Jual Senjata ke Irak
sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/0...enjata-ke-Irak Quote:
|
|
27th August 2012, 09:01 PM | #24 | |
Sek Des
Join Date: 27 Aug 2012
Userid: 131
Location: jogjakarta-kudus
Posts: 219
Real Name: muhammad bintang pahlawan
Likes: 0
Liked 8 Times in 5 Posts
|
Quote:
|
|
31st August 2012, 09:37 PM | #25 |
Sek. RT
Join Date: 31 Aug 2012
Userid: 170
Posts: 22
Likes: 0
Liked 2 Times in 2 Posts
|
Makin lama makin canggih alat2 perang Indonesia ya masbro
|
31st August 2012, 11:27 PM | #26 |
Wk. RT
Join Date: 27 Aug 2012
Userid: 133
Posts: 55
Likes: 0
Liked 10 Times in 4 Posts
|
bingung mau reply apa. but, keren gambar nya. ntar ane buat forum yang menerangkan kejadian militer sekarang. seru loh !
|
19th September 2012, 02:43 PM | #27 | |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
PT DI Rampungkan Pesanan Turki Senilai Rp 151 Miliar
PT DI Rampungkan Pesanan Turki Senilai Rp 151 Miliar
sumber : http://jabar.tribunnews.com/2012/09/...-rp-151-miliar Selasa, 18 September 2012 14:39 WIB Quote:
|
|
25th November 2012, 09:56 AM | #28 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
sumber : http://mindef.gov.bn/MOD2/index.php?...news&Itemid=92
Latihan Gerakan Udara dan Upacara Penutup Bagi Eksesais Latihan Bersama Elang Brunesia 05/2012 RIMBA, Rabu 21 November 2012 – Latihan Gerakan Udara bagi Eksesais Elang Brunesia 05/2012 yang telah dirancang selama 3 hari bermula pada 19 hingga 21 November 2012 diantara Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) dan Tentera Nasional Indonesia – Angkatan Udara (TNI-AU) telah berjaya dilangsungkan hari ini di Kawasan FFA, Padang Tembak Binturan, Penanjong Garison. Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dan persefahaman diantara TUDB dan TNI-AU didalam melaksanakan latihan gerakan udara mencari dan menyelamat secara gabungan di kawasan latihan tersebut. Disamping itu juga, ianya akan dapat meningkatkan lagi tahap ‘Inter-Operability’ dan kesiapsiagaan diantara kedua tentera udara, terutama sekali dalam bidang profesionalisme keanggotaan, peralatan, prosedur dan dukungan logistik secara bergabung. Pesawat yang di gunakan semasa latihan tersebut adalah Bell 212 dari TUDB dan Super Puma dari TNI-AU. Setelah latihan tersebut selesai dijalankan, Acara seterusnya ialah Upacara Penutup bagi Eksesais Latihan Bersama Elang Brunesia 05/2012 di Pangkalan Rimba TUDB. Tetamu Kehormat majlis ialah Brigadier Jeneral (U) Dato Seri Pahlawan Haji Jofri bin Haji Abdullah, Pemerintah TUDB dan Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito, PANGKOOPSAU 1. Upacara dimulakan dengan pemerikssan perbarisan oleh Tetamu Kehormat dan seterusnya memberikan ucapan serta dengan rasminya melancarkan penutup bagi Eksesais tersebut. Acara diteruskan dengan menanggalkan toha daripada kedua-dua pengendali latihan tentera udara oleh Tetamu Kehormat Majlis. Sebagai kenang-kenangan, Sesi bergambar ramai bersama semua anggota yang terlibat di dalam Eksesais bersama Tetamu Kehormat Majlis telah dijalankan setelah bacaan doa penutup oleh Guru Ugama TUDB. |
25th November 2012, 09:58 AM | #29 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
KOSTRAD LATMA SAFKAR INDOPURA 24/2012
sumber : http://www.kostrad.mil.id/index.php?...ndopura-242012 Dalam rangka Latma Safkar Indopura 24/2012, pada tanggal 21 Nopember 2012. Wakasad Letnan jenderal TNI Budiman dan Wakasad Singapura Brigjen Tung Yui Fai membuka kegiatan Latihan Tempur Bersama antara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces yang diadakan pada tanggal 21-28 Nopember 2012. Kegiatan yang bertempat di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat ini dimulai pada tanggal 21 Nopember 2012 dan dibuka dengan opening ceremony yang dihadiri oleh para tentara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces. Pada hari yang sama pula, diselenggarakan display alutsista dari Singapore Army Forces, Yonif 323 Raider Kostrad, Yonif 201 Mekanis, dan PT Pindad (Persero). Adapun materi latihan pada Safkar Indopura ke-24 ini antara lain Latihan silang (Cross Training) dalam materi taktik dan menembak, Latihan taktis dengan pasukan Infanteri mekanis dalam OLI (FTX), dan Latihan Posko 1 (CPX) tingkat Brigif dan Batalyon (2 tingkat). Sedangkan pasukan dan personel pendukung yang dilibatkan dalam latihan bersama ini sejumlah 1.150 personel terdiri dari TNI AD 700 personel dan AD Singapura 450 personel. Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Budiman mengatakan, Latihan Bersama Safkar Indopura ini telah memasuki tahun ke-24, sehingga kedua negara sudah banyak belajar dan mengaplikasikan taktik dan teknik latihan bertempur sesuai pengalaman prajurit masing-masing. Setelah mengunjungi stand pameran, rombongan Angkatan Darat RI dan Singapore Army Forces, melakukan uji kendaraan tempur. Kendaraan tempur yang digunakan adalah Panser Anoa milik TNI Angkatan Darat dan Terrex milik Singapore Army Forces. Mereka berkeliling mengitari komplek Pusdikif Cipatat. Kegiatan ini diadakan selain untuk mengetahui kualitas peralatan tempur masing-masing negara, mengetahui strategi bertempur masing-masing negara, juga untuk memelihara hubungan baik antara Indonesia dan Singapura melalui bidang militer. |
25th November 2012, 10:02 AM | #30 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
PAL INDONESIA Produksi Kapal Perusak Januari 2013 M. Tahir Saleh Jum'at, 23 November 2012 | 19:44 WIB JAKARTA: PT PAL Indonesia mulai membangun satu unit kapal Perusak Kawal Rudal 10514 hasil kerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda pada Januari tahun depan. Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PAL Indonesia Eko Prasetyanto mengatakan perseroan memiliki empat divisi usaha yakni Kapal Perang, Kapal Niaga, Perbaikan dan Perawatan, dan Rekayasa Umum. Divisi Kapal Perang ini memproduksi kapal perang yang mendukung alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan salah satu kontrak yang akan dikerjakan ialah kontrak kapal PKR senilai 7 juta euro itu dengan menggandeng Damen, galangan kapal dari Belanda. “Kami juga akan mulai kerjakan pada Januari 2013 yakni kapal perusak rudal kerja sama dengan Damen. Kontraknya kami berdua, nilai totalnya 7 juta euro,” katanya ditemui Bisnis, baru—baru ini. Dia menjelaskan mekanisme pembuatan kapal yang akan memperkuat alutsista Indonesia itu terdiri dari enam modul. Dari jumlah itu, dua modul akan dikerjakan di Belanda, sedangkan empat modul akan dikerjakan di Surabaya. “Nah setelah jadi modul—modulnya, dua dari Belanda, empat dari kita maka nanti akan digabung, disimulasikan,” katanya. Kontrak berskema joint production antara PAL Indonesia dan Damen ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dengan Direktur Damen Evert Van den Broek pada awal Juni lalu. PAL Indonesia dulunya bernama Marine Establishment dan diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada 1939. Beralih nama menjadi Kaigun SE 2124 saat pendudukan Jepang dan setelah Indonesia merdeka dinasionalisasi menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL) hingga menjadi perseroan terbatas. Adapun Damen Schelde adalah galangan kapal yang mendesain dan mengkonstruksi kapal angkatan laut dan kapal komersil. Dibangun pada 1875 dan pada 2000 menjadi anggota Damen Shipyard Group. Grup ini terdiri dari lebih 30 galangan kapal besar. Grup ini membangun lebih dari 4.000 kapal komersil dan militer, saat ini didukung hampir 8.500 karyawan ahli dan omset tahunan hampir 1,5 miliar euro. Menurut Eko Damen memutuskan mentranfer teknologi dalam konstruksi dan pembangunan Kapal PKR tersebut kepada PAL Indonesia. Kerja sama tersebut, katanya, adalah awal yang baik dari industri pertahanan dalam negeri, khususnya bagi perseroan dalam mengembangkan kemandirian alat utama sistem senjata. Selain itu, kerja sama itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam rencana induk revitalisasi industri pertahanan dalam rangka mendorong dan meningkatkan industri pertahanan dalam negeri. Kapal PKR 10514 ini dilengkapi dengan mesin utama 2x diesel engine, 2x E Drive (CODOE). Diesel Generator 4x715 kw, dan 2x435 kw, dan Gear Box CODOE, heavy duty. Combat System, yaitu persenjataan antiserangan udara, antiserangan kapal selam, dan antiserangan kapal atas air. Selain PKR itu, PAL Indonesia juga tengah membangun Kapal Cepat Rudal KCR-60 dan melakukan perbaikan atas Kapal Geomarine milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral. Di sisi lain pada Divisi Kapal Niaga, fokus pasar diarahkan pada internasional, pengembangan model industri pelayaran nasional, dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (kargo). Kapasitas produksi per tahun saat ini mencapai tiga unit kapal dengan ukuran 50,000 DWT dan dua unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun. |
29th November 2012, 06:50 PM | #31 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
Menakar Kekuatan Tempur Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak serta kondisi geopolitik berada di dua persimpangan samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua, yakni benua Asia dan Australia. Negara lain akan menghargai kedaulatan Indonesia jika pertahanan kita kuat. Nah, sekarang bagaimanakah kondisi pertahanan serta alat utama sistem senjata (alutsista) kita? apakah sudah cukup kuat “menakuti” bangsa lain ? Mari kita simak masing-masing kekuatan, khususnya kekuatan alutsista trimatra Tentara Nasional Indonesia (TNI) yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU). Pemerhati isu pertahanan dan alutsista TNI, Jagarin Pane mengatakan perkembangan pengadaan alutsista TNI mulai tahun 2012 ini bisa disebut masuk musim panen raya sampai tahun 2014. Tahun ini saja kita sudah menerima empat pesawat counter insurgency (coin) Super Tucano buatan Avibras Brazil dengan total pemesanan 16 unit (satu skuadron). Kita juga sudah menerima 2 Kapal Cepat Rudal (KCR) dari total enam yang dipesan dari galangan kapal dalam negeri di Batam. Tank berat Leopard juga sudah diambang pintu dengan pesanan 100 unit bersama dengan 50 unit tank medium Marder buatan Jerman. “Kita juga sedang menunggu kedatangan Multi Launcer Rocket System (MLRS) Astross II dari Brazil untuk kebutuhan dua batalyon, satu unit kendaraan peluncurnya dipamerkan di ajang Indo Defence 2012 di Jakarta. Demikian juga dengan Howitzer Caesar buatan Perancis untuk kebutuhan dua batalyon artileri juga sedang dinantikan kedatangannya bersama rudal Mistral untuk satu batalyon. Pokoknya banyak sekali pengadaan alutsista hingga tahun 2014 untuk ketiga matra TNI ini, ungkap Jagarin kepada harian Pikiran Rakyat ketika dihubungi beberapa waktu lalu. Jika ditanya mana yang terkuat diantara ketiga matra TNI saat ini, ia mengatakan yang paling kuat adalah Angkatan Darat baik dari sisi jumlah pasukan maupun alutsista. TNI AD memiliki lebih dari 1000 tank dan panser, belum termasuk artileri dan rudal anti serangan udara. Akan tetapi tank yang dimiliki hanya berkategori tank ringan dari jenis Scorpion buatan Inggris dan AMX13 buatan Perancis. Itu sebabnya sesuai perkembangan situasi kawasan yang dinamis kita butuh Main Battle Tank (MBT) dan Medium Tank, ungkap Jagarin menjelaskan. Sementara itu, lanjut dia, untuk TNI AL memiliki kekuatan armada dengan lebih dari 140 KRI terbagi dalam dua armada, yaitu armada Barat (Armabar) dan armada Timur (Armatim). Yang membanggakan tentu kekuatan pemukul KRI sudah dilengkapi dengan rudal anti kapal Yakhont buatan Rusia yang berjarak tembak 300 km, rudal C802 dan C705 buatan Cina. Uji coba rudal Yakhont yang dilakukan di mulut perairan Ambalat Oktober 2012 lalu pada seri latihan Armada Jaya mampu menenggelamkan KRI LST Teluk Berau yang sudah pensiun dengan sekali tembak. “Satuan pemukul TNI AL yang lain adalah Korps Marinir yang punya kemampuan serang pantai. Ini yang tidak dimiliki oleh Malaysia dan Singapura. Korps Marinir memiliki persenjataan yang berbeda generasi mulai dari tank amfibi PT 76, BTR50, AMX10P, BTR80A, RM Grad sampai yang terbaru BMP3F”, ungkap Jagarin lagi. Untuk TNI AU Jagarin menilai kondisi alutsista yang paling lemah diantara dua matra TNI lainnya. Saat ini TNI AU hanya memiliki kekuatan 10 F-16, 10 Sukhoi, 12 F-5E, 32 Hawk 100/200, 4 Super Tucano. Menurut dia kekuatan itu jelas sangat tidak memadai untuk mengawal dirgantara RI yang seluas Eropa ini. “Namun dengan kedatangan 24 F-16 blok 52, 6 Sukhoi, 16 Super Tucano (4 unit sudah diterima) dan 16 T50 setidaknya sesak nafas yang menjadi kendala mengawal kedaulatan udara RI bisa agak lega. Tentu saja tidak berhenti sampai disitu. Mestinya dalam Minimum Essential Force (MEF) tahap II tahun 2015-2019 minimal kita harus memiliki 32 jet tempur kelas berat Sukhoi, 48 jet tempur ringan F-16 dan paling tidak punya juga minimal 24 unit dari jenis Typhoon atau Rafale,” ucap Jagarin lagi. Posisi silang Indonesia di Asia Tenggara (Foto via Itjen Kemhan) Melihat kondisi alutsista trimatra TNI upaya untuk menambah persenjataan tentu menjadi sebuah keniscayaan bagi negara besar seperti Indonesia. Negara kita baru saja memproduksi UU Industri Pertahanan sebagai payung hukum untuk mengembangkan industri pertahanan dan keamanan (hankam) dalam negeri. “Sebenarnya sebelum UU itu jadi, Kementerian Pertahanan sudah melakukan langkah maju yang berani dengan kerjasama ToT (Transfer of Technology) dengan Korea Selatan dalam pengadaan tiga kapal selam jenis Chang Bogo. Saat ini PT PAL dan Daewoo sedang menyeleksi tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan 200 tenaga ahli yang akan dikirim ke Korsel. Dua kapal selam dibangun di Korsel dan satu unit di PT PAL Surabaya. Dengan Cina kita juga sedang melakukan kerjasama alih teknologi rudal C705. Jika sekolah rudal ini berhasil, dikombinasi dengan kemampuan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang sudah mampu menguji roket berjarak tembak 300 km, bisa dipastikan akan terjadi kemajuan yang luar biasa dalam teknologi rudal kita dua hingga tiga tahun ke depan” ungkap Jagarin lagi. Lebih lanjut ia menambahkan dalam pembuatan kapal perusak kawal rudal yang dikenal sebagai proyek PKR10514 dengan Damen Schelde Belanda saat ini pun dilakukan dengan transfer teknologi. “PT PAL yang saat ini sudah mendapat order membuat enam kapal cepat rudal ukuran 60 meter untuk TNI AL, jika berhasil mendapatkan teknologi PKR 10514 akan menjadi perusahaan pembuat kapal perang yang disegani di Asia Tenggara “, tutur Jagarin. Posisi di Asia Tenggara Jika demikian bagaimana sebenarnya posisi Indonesia di Asia Tenggara saat ini? dulu kita dikenal sebagai “Macan Asia”, apakah gelar itu masih pantas diberikan kepada Indonesia? Jagarin mengatakan modernisasi alutsista TNI sebenarnya untuk mengejar ketertinggalannya yang cukup jauh dibanding dengan tetangganya. Malaysia sudah jauh hari memiliki MBT PT91 buatan Polandia, Singapura sudah punya MBT Leopard. Sampai hari ini TNI AD hanya punya tank ringan Scorpion. “Lha, Scorpion jika diadu dengan PT91 di Kalimantan, kan sama saja dengan menandingkan kambing dengan sapi, beda kelas. Jadi penambahan kekuatan persenjataan kita adalah sebuah keniscayaan dan fardu kifayah. Dulu di zaman Dwikora kekuatan militer RI adalah yang terkuat di Asia Tenggara sehingga dianggap sebagai kekuatan Macan Asia. Dengan modernisasi alutsista ini diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Asia sesuai arahan Presiden SBY di hadapan petinggi Kemenhan dan Mabes TNI bulan puasa yang lalu”, ujarnya menjelaskan. Khusus dengan Malaysia dimana Indonesia sering mengalami konflik, Jagarin berani menyatakan bahwa kekuatan militer Indonesia saat ini secara umum tetap lebih kuat dari Malaysia. “Hanya di AU kekuatan mereka lebih ‘bergigi’ dengan memiliki 18 Sukhoi, 12 MiG-29, 8 Hornet, 12 F-5E. Untuk AL kita yang terkuat dengan lebih dari 140 KRI bandingkan dengan Malaysia hanya memiliki 58 KD. Mereka tidak punya pasukan Marinir berkualifikasi serbu, kita punya dua divisi pasukan Marinir berkemampuan serang pantai”, katanya lagi. Yang lebih membanggakan, lanjut Jagarin, tentu skill individu prajurit kita lebih tahan uji dan mahir. Terbukti dalam setiap uji tanding di kejuaraan menembak regional berbagai senjata perseorangan, Indonesia selalu tampil menjadi nomor satu. Negara-negara ASEAN dan Australia angkat topi dengan kemampuan individu prajurit TNI. “Dengan Marinir AS pun terbukti dalam uji ketahanan fisik dan mental di hutan Jawa Timur beberapa waktu lalu bersama Marinir AS, personel Marinir AS kalah uji nyali dan uji fisik dengan Marinir Indonesia”, ungkapnya. Apalagi, lanjut Jagarin, kehadiran 45 negara dan 500 produsen alutsista dunia di ajang Indo Defence 2012 membuktikan bahwa dunia sedang melirik Indonesia dengan anggaran alutsista yang luar biasa yakni Rp 100 triliun dan diharapkan menjadi Rp 150 triliun pada tahun 2014 nanti. “Prinsip yang dibangun Kemenhan, kan sudah jelas kalau belum mampu bisa beli dari luar tapi syaratnya berbagi teknologi. Kita meyakini kebijakan Kemenhan yang melakukan transaksi pengadaan alutsista sudah berada di jalan yang benar. Pengadaan MBT Leopard dilakukan G to G ( government to government) sehingga mampu menghapus beban jasa broker”, katanya menjelaskan. Semua industri hankam dalam negeri saat ini bergerak dan mekar dengan berbagai order alutsista dari Kemenhan. Lihat saja PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Industri dirgantara PT DI yang sempat dinyatakan bangkrut, saat ini sedang berupaya merekrut tenaga ahli untuk menyinari kembali industri kebanggaan RI itu. “Demikian juga dengan PT PAL, semuanya sedang menggeliat dan menampilkan kesibukannya tak terkecuali industri swasta nasional kita”, tutur Jagarin. Judul asli : "Menakar Alutsista Indonesia" Sumber : Pikiran Rakyat, 22 November 2012, hal 27 http://www.artileri.org/2012/11/mena...indonesia.html |
2nd December 2012, 02:04 PM | #32 | |
newbie
Join Date: 22 Sep 2012
Userid: 285
Location: http://www.forumku.com
Posts: 1,375
Real Name: andi teguh
Likes: 0
Liked 228 Times in 169 Posts
|
Quote:
|
|
8th January 2013, 12:37 AM | #33 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
Pangdam: Tank Scorpion Jaga Perbatasan RI-Malaysia
Senin, 7 Januari 2013 17:21 WIB Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan tank-tank Scorpion akan menjaga kawasan perbatasan RI-Malaysia sepanjang 1.600 km di wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.Perbatasan sepanjang 1.600 km itu akan dikawal tank-tank Scorpion. "Tank Leopard masih ditempatkan di Pulau Jawa," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di Balikpapan, Senin. Tank Leopard 2A6 adalah pembelian baru alat utama sistem senjata baru TNI, merupakan tank tempur utama (main battle tank atau MBT) dengan bobot hingga 62 ton. Sebanyak 100 Leopard 2A2 dibeli langsung dari pabriknya di Jerman dengan harga total 280 juta dolar AS. Awalnya, pemerintah berencana menempatkan Leopard di Bulungan, Kalimantan Utara, dan di Kalimantan Barat, masing-masing satu batalion kavaleri dengan 44 tank. "Sebagai gantinya, kita tempatkan 2 kompi Scorpion," lanjut Panglima. Scorpion tersebut diperkuat dengan satu kompi tank AMX 13. Menurut Panglima Dicky Wainal Usman, tank Scorpion cocok untuk menjaga perbatasan karena bisa bermanuver dengan cepat. Dibandingkan dengan Leopard, Scorpion dan AMX adalah tank ringan dengan bobot hanya 25 ton. "Kami tempatkan juga di Kutai Barat selain di Bulungan, Kalimantan Utara," katanya. Tank-tank Scorpion tersebut akan tiba pada pertengahan tahun nanti. TNI AD yang punya 50 unit sedang mempersiapkan pengirimannya dari Jawa. Tank Scorpion adalah tank ringan buatan Inggris. Badannya bukan dari baja, tetapi dari aluminium aloy, bahan yang banyak digunakan untuk peralatan keselamatan dan petualangan seperti karabiner. Dengan ketebalan bodi 12,7 mm, Scorpion sanggup menghadang peluru 7,62 mm yang ditembakkan dari jarak 12 meter, atau peluru kaliber 105 yang dilepaskan dari jarak 30 meter. Bodi juga tahan pecahan bahan peledak berdaya ledak tinggi (high explosive) untuk melindungi personel yang diangkutnya. Awaknya cukup 3 serdadu. Pada tank TNI-AD, persenjataan utama adalah sebuah meriam Cockerill 90 mm buatan Belgia yang lebih ampuh dari meriam aslinya, L23A1 76 mm. Scorpion juga menyandang senapan mesin Coaxial 7,62 mm, dan juga bisa ditambah misil antitank. Dengan kecepatan maksimal 80 km per jam, Scorpion di Bulungan bisa mencapai Simenggaris di garis batas dengan Sabah, Malaysia, kurang dari 4 jam bila ngebut tanpa henti. TNI juga menempatkan peluncur rudal MLRS Astros II (multi launching rocket system) di Berau untuk mengamankan Kutai Barat di barat dan Nunukan di timur. "Itu juga sudah meng-cover perbatasan," kata Panglima. Dengan demikian, Panglima menjelaskan alutsista TNI diperbatasan mampu mengimbangi kekuatan tempur negara tetangga, ditambah lagi dengan penambahan sejumlah panser Anoa di Samarinda yang akan memudahkan mobiliasasi personel pasukan. Selanjutnya, untuk mengantisipasi pelanggaran batas wilayah di jalur darat, termasuk penyeludupan barang terlarang seperti narkoba, Kodam VI Mulawarman menambah 12 pos baru pengamanan perbatasan. "Jadi kita ada 29 pemantauan perbatasan. Tahun 2012 tambah dua, pada 2013 tambah 6 sampai 12 lah. Posisi pemantauan ini kita buat rapat utamanya di area blank spot, dari Long Apung ke barat sampai Datah Dawai," demikian Panglima. (*) sumber : http://kaltim.antaranews.com/berita/...an-ri-malaysia |
10th January 2013, 12:20 PM | #34 |
Administrator
Join Date: 5 Jul 2012
Userid: 1
Posts: 5,047
Likes: 1,731
Liked 190 Times in 113 Posts
|
Radar Mutakhir Memonitor di Ujung Timur Kalimantan
Tribunnews.com - Rabu, 9 Januari 2013 20:14 WIB *Integrated Maritime Surveillance System (IMSS) di Tanjung Mangkalihat Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered TRIBUNNEWS.COM BALIKPAPAN -ALUR Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan kawasan strategis dan padat lalu lintas kapal. Mulai kapal yang keluar masuk melalui Selat Malaka (ALKI I), Selat Makassar (ALKI II), hingga perairan Papua (diproyeksikan sebagai ALKI III). Untuk kepentingan strategis tersebut, Kementerian Pertahanan RI bersama TNI AL menempatkan piranti khusus di berbagai titik pantau strategis. Salah satunya di Tanjung Mangkalihat, bagian paling timur dari Pulau Kalimantan. Piranti tersebut dinamakan Integrated Maritime Surveillance System (IMSS). IMSS merupakan suatu sistem pengawasan maritim yang terintegrasi antara Coastal Surveillance Station (CSS) atau stasiun pengawas di darat dengan sentra pengawasan lainnya. "CSS terintergrasi dengan Kapal Perang Indonesia (KRI), Regional Command Center (RCC) atau pusat pengendalian regional, dan Fleet Command Center (FCC) atau pusat pengendalian armada," kata Komandan Lanal Sangatta, Letkol Laut (E) Yudhi Bramantyo, didampingi Komandan Pos TNI AL Tanjung Mangkalihat, Letda Laut (P) Machfudz Azhari. Fungsi IMSS adalah untuk kewaspadaan di bidang maritim (maritime domain awareness), yaitu mengamankan wilayah perairan Indonesia, khususnya yang berada di daerah yang padat untuk melintas kapal-kapal yang keluar masuk Selat Malaka (ALKI I) dan Selat Makassar (ALKI II), dan perairan wilayah Indonesia (melalui KRI) Untuk kawasan Tanjung Mangkalihat, IMSS mulai difungsikan tahun 2010. Berbagai peralatan yang berada di IMSS antara lain Radio Detection and Ranging (RADAR) yang berfungsi sebagai deteksi kontak yang berada di atas permukaan laut (kapal-kapal). "Ada pula Automatic Identification Station (AIS) yang berfungsi sebagai pemberi informasi tentang nama kapal dan nama panggilan kapal, nomor IMO, dimensi dan tipe kapal, draft kapal, waktu keberangkatan dan kedatangan kapal, tujuan kapal, posisi Lintang Bujur, halu kapal, dan kecepatan kapal," kata Danlanal. Data-data tentang kapal selalu diperbarui dalam periode tertentu pada skala internasional. Sehingga kapal-kapal yang tidak terdaftar bisa didefinisikan sebagai kapal tak dikenal. Kapal rakyat pun tetap terdeteksi dalam radar ini. IMSS dilengkapi dengan VHF Radio yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar stasiun pengawas di darat. Plus HF Radio yang berfungsi sebagai backup data komunikasi ke RCC apabila VSAT tidak bisa digunakan dan juga sebagai alat komunikasi dengan RCC ataupun dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar CSS Ada pula Day Camera (kamera siang hari) dan FLIR camera (kamera malam hari) yang berfungsi untuk mengambil gambar (memotret) kapal-kapal yang melintas di sekitar CSS. "Kamera tersebut bisa digerakkan langsung dari RCC maupun FCC tanpa memberi tahu CSS," kata Machfudz. Sarana pendukung lain di IMSS adalah Nobletec yang berfungsi sebagai monitor posisi kapal-kapal yang melintas di sekitar CSS dan sebagai alat komunikasi dengan RCC dan FCC melalui text message application. "Adapun sumber tenaga sistem CSS berasal dari dua buah diesel generator 15 Kwh," katanya. IMSS merupakan salah satu piranti teknologi militer yang mutakhir. Banyak negara di dunia yang menggunakannya sebagai salah satu perangkat sistem pertahanan dan keamanan negara. Saat ini Indonesia memiliki 20 buah Coastal Surveillance System (CSS). 10 buah berada di Selat Malaka dan 10 buah berada di Selat Makassar. Juga 11 KRI yang dilengkapi IMSS. Tiga KRI di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat, dan delapan KRI di bawah Komando Armada RI Kawasan Timur. Indonesia juga memiliki dua Regional Command Center, yaitu RCC Batam dan RCC Manado, dua Fleet Command Center, yaitu FCC Jakarta dan FCC Surabaya, serta satu Headquarters (HQ), yaitu HQ Cilangkap. Mengamankan perairan di ujung timur Pulau Kalimantan juga menyisakan berbagai cerita. Machfudz mengatakan, mereka tetap berjuang untuk mengemban tugas negara secara maksimal dalam segala keterbatasan. "Yang paling terasa adalah akses menuju lokasi yang sangat sulit. Setelah menggunakan speed boat dari Sangkulirang menuju Manubar, perjalanan harus dilanjutkan dengan kapal rakyat menuju Tanjung Mangkalihat selama beberapa jam," katanya. Saat ini Mako Lanal Sangatta menugaskan empat personel di Pos TNI AL Tanjung Mangkalihat. Mereka harus apel di Mako Lanal dalam dua bulan sekali. Dalam kondisi ini, Machfudz mengatakan mereka berupaya mengemban tugas dengan sebaik baiknya. Yang menarik, karena belum ada BTS tower, mereka hanya bisa berkomunikasi dengan pesan singkat. "Untuk mencari sinyal, kami harus naik motor tujuh kilometer. Itu pun sinyalnya terputus-putus. Jadi komunikasi dengan Mako Lanal lebih banyak lewat SMS. Kami mengecek dua hari sekali," katanya. Karena merasakan sendiri kendala yang dialami, Machfudz menyampaikan beberapa kebutuhan mendasar kawasan yang dihuni sekitar 300 KK tersebut. "Yang utama adalah jalan darat. Selama ini kami harus lewat laut atau memutar ke arah Berau melalui Teluk Sulaiman. Jalan tembus ke Manubar sangat diperlukan," katanya. Selain itu, pasokan listrik masih mengandalkan genset. Kalaupun ada genset, masih mengandalkan pasokan solar dari Sulawesi. "Masyarakat banyak tergantung pada pasokan dari Sulawesi. Baik pangan maupun BBM," katanya. Salah satu solusi untuk mengatasi problem listrik adalah dengan penggunaan solar cell atau pembangkit listrik tenaga surya. Hal ini perlu diupayakan secara serius. "Di kawasan tersebut juga belum ada dermaga. Perjalanan harus disambung dengan kapal kecil sampai ke tepian," katanya. Selaku personel TNI yang juga berposisi sebagai masyarakat, Machfudz pun berharap agar geliat pembangunan bisa ditularkan secara proporsional di kawasan tersebut. Sehingga mampu menjadi "pelepas dahaga" bagi para warga yang terpisah jarak ratusan kilometer dengan ibukota kabupaten. (Kholish Chered) sumber : http://www.tribunnews.com/2013/01/09...mur-kalimantan |
Bookmarks |
Tags |
formil, forum, forum militer, forum militer indonesia, indonesia, militer, militer indonesia |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Berita Militer & Alutsista | hobbymiliter | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 15th October 2016 05:04 AM |
Berita Militer & Alutsista | hobbymiliter | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 14th October 2016 10:39 AM |
Indonesia Military News | Berita Militer dan Pertahanan Indonesia | admin | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 1 | 27th July 2016 12:15 PM |
Indonesia & China Sepakati Kerjasama Industri Pertahanan | andi.teguh | Diplomasi dan Hubungan Internasional | 6 | 12th November 2013 03:21 PM |
Industri Pertahanan Indonesia Incar Pasar ASEAN | alnpr | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 24th May 2013 03:42 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 3 (0 members and 3 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|