---- source:
http://www.hobbymiliter.com/4610/ind...di-perbatasan/ -------
Hobbymiliter.com – Artileri Howitzer berbobot ringan yang dipakai oleh pasukan AS di Afghanistan akan segera dipakai oleh Angkatan Bersenjata India untuk meningkatkan kemampuan militernya dalam menjaga perbatasan Tiongkok.
Ini adalah kali pertama New Delhi mengakuisisi senjata artileri dalam kurun 30 tahun belakangan. India terakhir kali membeli senjata artileri di era 80-an, dari Bofors buatan Swedia. Kontrak pembelian artileri ini sempat menjadi skandal panas di kedua negara.
Artileri Howitzer tersebut akan merubah peta kekuatan kedua negara dalam memperebutkan klaim di daerah Arunachal Pradesh dan Ladakh yang terletak di timur laut India. Sumber militer India menyebutkan pihaknya sedang merancang cetak biru penggunaan senjata tersebut, yang mayoritas akan ditempatkan di perbatasan Tiongkok. Karena bobotnya yang ringan, artileri ini dapat diangkut melalui udara sehingga menghemat waktu dan tenaga.
“Keterbatasan infrastruktur dan minimnya sambungan jalan raya di sekitar perbatasan Tiongkok membuat artileri Bofors sulit dimobilisasi. Namun, Howitzer adalah senjata ringan yang bisa dibongkar pasang,” kata seorang perwira India yang tidak ingin disebutkan namanya.
Ilustrasi Howitzer milik US Army. Sumber: ReutersSumber internal militer India juga mengakui bahwa Howitzer tersebut dapat digunakan untuk menangkal ancaman pasukan Pakistan namun lebih memberi dampak jika digunakan di perbatasan Tiongkok. Jarak tembaknya sendiri berkisar antara 35 hingga 40 kilometer. Situasi infrastruktur perbatasan barat India (Jammu & Kashmir) yang jauh lebih maju ketimbang perbatasan timur (Arunachal Pradesh) juga menjadi catatan.
“Bofors lebih memungkinkan untuk dikirim melalui jalur darat ke perbatasan Pakistan. Namun tidak demikian halnya dengan perbatasan Tiongkok. Disana ada banyak kesenjangan yang harus diisi,” kata seorang sumber.
India telah mengirim surat permohonan kepada pemerintah AS untuk membeli Howitzer tersebut. Pentagon telah memeriksa kelengkapan perjanjian pembelian dan menyetujuinya. 25 unit senjata Howitzer akan langsung didatangkan dari AS, sementara 120 unit lainnya akan dirakit di Assembly Integration and Test Facility di India.