Tiongkok Kecam India Karena Izinkan Dalai Lama Kunjungi Wilayah Sengketa

[hobbymiliter]

---- source: http://www.hobbymiliter.com/4688/tio...ayah-sengketa/ ------- Hobbymiliter.com – Pada hari Jumat, 28 Oktober 2016, Tiongkok memperingatkan India bahwa “hubungan sehatâ€� diantara keduanya bisa saja terganggu akibat rencana kunjungan pemimpin Tibet, Dalai Lama, ke daerah yang mereka sengketakan di pelosok timur India.
Dalai Lama baru-baru ini dilaporkan setuju untuk menerima undangan dari Kepala Menteri (pemimpin pemerintah negara bagian) Arunachal Pradesh, Pema Khandu. Dalai Lama akan mengunjungi daerah timur pegunungan Himalaya yang diklaim Tiongkok sebagai bagian dari Tibet Selatan.
Dalam sebuah konferensi pers singkat, kurubicara Kementerian Luar Negeri Tiongkok, Lu Kang mengatakan bahwa pihaknya sangat mengkhawatirkan status kunjungan yang dijadwalkan akan berlangsung pada Maret 2017 mendatang. Hal ini mengingat tingginya tensi yang diperlihatkan Beijing dan New Delhi akhir-akhir ini.
“Undangan India kepada Dalai Lama untuk beraktivitas di area sengketa Tiongkok dan India hanya akan merusak perdamaian dan kestabilan di wilayah perbatasan tersebut. Juga, merusak hubungan bilateral antara Tiongkok dan India,� kata Lu Kang.

Pemimpin spiritual Tibet, Dalai Lama. AP Photo/Tsering TopgyalKang menyerukan kepada India untuk tetap menaati “konsensus bilateral soal situasi perbatasan yang patut dipertanyakan.� Ia meminta kepada New Delhi untuk mencabut dukungannya terhadap sang pemimpin Tibet yang notabenenya adalah pelarian dari rezim Tiongkok.
Namun Kementerian Luar Negeri India melalui seorang jurubicaranya menolak permintaan Tiongkok. “Pemerintah India telah menyetujui kunjungan tersebut. Dalai Lama adalah sosok spiritual yang sangat dihormati dan merupakan tamu kehormatan bagi India. Beliau boleh bepergian ke daerah manapun di negara (India) secara bebas,� kata sang jurubicara.
Kemenlu India juga mengingatkan bahwa peraih penghargaan Nobel Perdamaian tersebut telah berulang kali mengunjungi negara bagian Arunachal Pradesh. Sehingga, menurut India, tidak ada alasan untuk mencegah pertemuannya dengan para pengikutnya di wilayah tersebut.