The Good Dinosaurus

[carapanduan]

Pixar bukan sebatas studio animasi, tetapi satu brand. Ide menarik, eksekusi menghibur, serta kedalaman narasi, hampir tetap dapat didatangkan oleh film-film dari studio yang bernaung dibawah Disney ini. Baru 1/2 tahun kemarin, Pixar melaunching film Inside Out yang persembahkan satu ide yang kompleks mengenai psikologi manusia dengan visual warna-warni. Sekarang, ada kembali film The Good Dinosaur, yang dapat disebut cukup berkebalikan dari Inside Out. Soalnya, film instruksi Peter Sohn ini malah mendatangkan cerita yang begitu simpel.

The Good Dinosaur diawali dengan satu pengandaian, bagaimana bila dinosaurus tidak jadi punah serta masih menempati bumi saat juta-an tahun, sampai dapat hidup satu jaman dengan spesies manusia. Film ini juga meneruskan pengandaian itu dengan lumayan menarik sekaligus juga jenaka. Jika beberapa dinosaurus itu berevolusi sampai dapat menghasilkan makanan sendiri, baik dalam soal bertani—termasuk bajak tanah dalam garis lurus, beternak, ataupun membuat rumah sendiri, tak perlu merubah anatominya menjadi dinosaurus.

Tidak punahnya dinosaurus juga membuat bumi jadi kaya spesies menarik. Dari mulai spesies cikal akan unggas serta mamalia moderen, serangga kecil ataupun raksasa, serta tentunya, manusia. Mengingat The Good Dinosaur ambil pemikiran dari beberapa dinosaurus yang telah 'beradab', jadi manusia juga dipandang seperti makhluk liar yang tidak dapat bicara—karena memang masih tetap primitif.

Terkait : contoh teks fabel singkat

The Good Dinosaur sendiri fokus pada suatu keluarga dinosaurus herbivora sejenis Apatosaurus. Keluarga ini terbagi dalam Henry sang bapak (di isi nada Jeffrey Wright), Ida sang ibu (Frances McDormand), anak paling tua Libby (Maleah Padilla), anak tengah Buck (Marcus Scribner), serta si bungsu Arlo (Raymond Ochoa). Tidak cuma dari posisi lahir, Arlo pun sangat kecil dalam soal ukuran badan serta nyali dalam keluarganya. Akhirnya, dia hanya satu yang belumlah diijinkan mencicipi sinyal kakinya di lumbung keluarga.

Satu saat Arlo coba mengetes keberaniannya dalam mengawasi persediaan makanan di lumbung keluarga, yang sering dicuri oleh makhluk liar. Basic penakut, Arlo cemas saat bertemu langsung dengan seseorang manusia kecil yang mengambil makanannya. Karena kecerobohannya, Arlo juga terbawa di sungai deras, sampai jauh dari tempat tinggalnya. Arlo lantas mesti mencari langkah untuk pulang, yang bermakna pun dia mulai mesti lebih berani dalam melawan semua hal di alam liar. Dia tidak sendiri, sebab perlahan-lahan dia malah merajut pertemanan dengan sang manusia kecil yang ditemuinya, yang lalu dinamakan Spot (Jack Bright).

Dapat disaksikan sendiri, narasi The Good Dinosaur benar-benar sangat simpel, bila dibanding dengan semua kompleksitas yang sempat dipertunjukkan di Inside Out, contohnya. Dari sini seperti muncul kesan-kesan jika kesempatan ini Pixar tengah 'bermain aman' dengan pengaturan cerita pendewasaan serta penelusuran jati diri yang seringkali dijadikan film-film Disney, bahkan juga termasuk juga film Pixar sendiri, sebutlah saja Finding Nemo. Tidak ada surprise dari kisahnya, sebab cuma mengenai perjalanan Arlo untuk pulang ke tempat tinggalnya, tumbuhnya pertemanan dengan spesies berlainan, serta pertemuan dengan pelbagai ciri-ciri menarik di perjalanan.

Narasi simpel itu bukan masalah besar, tapi jadi masalah jika ini tersangkut brand Pixar yang miliki kisah hebat dalam tampilkan suatu yang unik di tiap-tiap rilisannya. Pixar sempat membuahkan cerita cinta antar robot di hari esok di WALL-E, tikus jadi koki di restoran elit di Ratatouille, keluarga superhero di The Incredibles, serta wujudkan emosi manusia berbentuk ciri-ciri penuh warna di Inside Out.

Dibanding beberapa pendahulunya itu, seperti dalam Arlo, The Good Dinosaur jadi cukup kerdil dari sisi orisinalitas. Belum juga banyak sekali cerita fabel dinosaurus berbentuk animasi yang sempat diangkat Hollywood, sebutlah saja The Land Before Time, maupun Dinosaur punya Disney. Mengakibatkan, The Good Dinosaur berkesan cuma jadi pengikut dengan tehnologi yang semakin maju.

Artikel Terkait : contoh teks sejarah singkat

Akan tetapi , di lain sisi, The Good Dinosaur malah jadi film yang begitu gampang di nikmati serta dimengerti. Kesederhanaan kisahnya membuat pemirsa tidak butuh repot mengartikan terdapatnya perenungan atau arti bernada filosofis yang seringkali diselipkan dalam film-film Pixar. Tinggal duduk, lihat, serta rasakan nilai-nilai penjelajahan, pertemanan, serta keluarga dari narasi film ini. Penuturannya memang termasuk sendu serta tidak meriah, tapi masih tetap dapat mengundang perhatian melalui karakterisasinya yang cerah serta beberapa humor di sana-sini.

Satu perihal kembali yang membuat film ini wajar baca ialah audio visual yang kelas tinggi. Tehnik animasi dari studio sebesar Pixar memang tidak butuh disangsikan, akan tetapi dalam The Good Dinosaur, Pixar mengambil langkah lebih jauh kembali dengan pengaturan gambar yang elok dilihat. Design tokoh-tokohnya memang masih seperti "kartun" serta berwarna-warni, tapi mereka diletakkan dalam satu lingkungan alam yang dibikin dengan fotorealitis, mendekati satu panorama alam asli. Dibarengi dengan alunan musik megah dari Mychael Danna serta Jeff Danna, film ini juga keseluruhannya jadi bertambah nyaman dilihat.

Pada intinya, The Good Dinosaur ialah satu film simpel dengan paket yang elegan, serta membuat cukuplah menyenangkan untuk dibarengi. Film ini pula masih tetap dapat berisi nilai-nilai yang punya potensi menyentuh hati penontonnya. Akan tetapi, film ini mungkin kurang mampu penuhi harapan yang terlalu tinggi pada film-film Pixar yang umumnya lebih unik serta mengesankan dibanding The Good Dinosaur ini.