![]() |
|
![]() |
Notices |
Forum TulisanKu MyWriting Main Forum Description |
![]() ![]() |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
![]() |
#1 |
Sek Des
Join Date: 26 Jul 2021
Userid: 8797
Posts: 217
Real Name: merahputihcom
Likes: 5
Liked 7 Times in 7 Posts
|
![]() ![]() Merahputih.com - Tiga perempuan penggemar Alde (Marcel Chandrawinata) tampil lincah memapar cita-cita setelah lulus pada penayangan film dokumenter Catatan Akhir Sekolah. Dian (Eva Anindita) secara tegas menyampaikan pentingnya melanjutkan studi di perguruan tinggi meski telah menjalani karier sebagai model. "Percuma dong jadi model kalo bloon. Enggak banget gitu lho!". Disambung kemudian Tita (Laura Heimbach) menceritakan keinginannya menjadi pembawa acara di televisi seperti idolanya, Ira Koesno. "Cantik, pintar, berani. Gue harus kuliah komunikasi di Bandung". Mereka pun cekikikan, sampai Sari (Fairus Faisal) menyetopnya lewat komentar mengharukan. "Kalo gue, emm..," kata Sari mengeja, memilah keinginannya, lambat, dan tak tahu mau apa setelah lulus. "Tapi, jelas. Gue bakal kangen banget sama kalian". Cekikikan berubah tangisan lantaran mereka tak rela cepat berpisah. Sari meminta teman satu gengnya tetap bersama meski masing-masing telah kuliah di luar kota. Mereka saling berpeluk, maaf-maafan, dan saling menguatkan. Film dokumenter garapan Tiga A alias Alde, Arian (Vino G Bastian), dan Agni (Ramon Y Tungka) menjadi kado penutup termanis di acara perisahan SMU Fajar Harapan di dalam film Catatan Akhir Sekolah. Film tersebut selain menginspirasi anak SMA kelas 3 tak lagi berpikir kolot membuat buku tahunan melainkan film sebagai medium dokumentasi, juga menangkap suasana semangat menggebu para siswa mempersiapkan secara matang acara perpisahan sekolah. Pepatah “tak kenal maka tak sayang, sudah kenal tapi enggak di sayang-sayang” mungkin jadi nasihat paling cocok menggambarkan kenangan di masa sekolah. ![]() Menjelang perpisahan sekolah, banyak kenangan pahit dan manis telah dilalui bersama, seperti selalu kumpul satu geng, kena razia rambut, lompat pagar sekolah, beli gorengan kantin ambil lima bayar tiga, hingga lika-liku percintaan. Persis seperti tergambar pada film Catatan Akhir Sekolah. Puncak dari masa sekolah, selain Ujian Nasional, tentu saja perpisahan sekolah. Setiap sekolah memang berbeda-beda cara mengekspresikan perpisahan. Ada promnight, ada pentas seni, ada acara sederhana pembagian surat kelulusan diiringi pengajian, bahkan ada pula perpisahan daring selaik banyak terjadi di masa pandemi. Intinya semua gelaran tersebut jadi ajang pamungkas para siswa bertemu secara massal mengungkapkan perpisahan sehingga selalu mengharu-biru. Kebanyakan, lantaran jadi momen pertemuan akbar terakhir, acara perpisahan sering jadi ajang para siswa saling meminta maaf. Enggak cuma sesama murid, Terkadang momen perpisahan jadi ajang minta maaf kepada guru, pedagang kantin, satpam, sampai pedagang di luar sekolah tempat biasa nongkrong. Apalagi minta maaf kepada mantan. Tujuannya, agar segala kesalahan bisa dimaafkaan sehingga meninggalkan sekolah tanpa beban masa lalu. Kembali nol gitu sih. Tidak lupa di acara perpisahan sekolah, para murid mengabadikan momen terakhir berfoto bersama seluruh penghuni sekolah. Cekrak-cekrek berkali-kali hingga memori habis. Lumayan buat stok tiap minggu update foto di sosial media, dengan caption andalan see u on top. Momen foto-foto juga bisa jadi menjadi alibi buat foto bareng gabetan, alih-alih buat kenangan sebelum berpisah kadang bisa jadi baper lho. Berbicara asmara, acara perpisahan sering juga jadi momen mengungkapkan perasaan setelah lama terpendam. Dari situ hanya ada dua kemungkinan, kalau diterima akan jadi buah tangan kenangan sekolah, sementara jika ditolak enggak akan malu-malu amat karena sudah tidak bertemu lagi. Padahal perpisahan bukan berarti tidak akan ketemu lagi kan. Masih bisa berjumpa saat mengikuti cap tiga jari dan pengurusan dokumen lain. Namun, seakan-akan semua murid punya mindset acara perpisahan seolah jadi the ultimate pertemuan terakhir. Di acara maaf-maafan pas perpisahan tersebut, air mata para siswa banyak tumpah, baik perempuan maupun laki-laki. Terkadang, lantaran malu, laki-laki sering berkilah air mata jatuh bukan karena haru melainkan kelilipan debu. Yaelah, kelilipan debu kok sampai sesenggukan begitu. Belum rasanya bila momen perpisahan tanpa lagu. Terdapat lagu ikonik menguatkan rasa haru. Bagi anak kelahiran 90-an, lirik lagu tersebut pasti sudah tidak asing. “Kamu sangat berarti, istimewa dihati, slamanya rasa ini”. lagu berjudul “ingatlah hari ini dipopulerkan grup band Project Pop pada 2003 tersebut memang mewakili perasaan di saat perpisahan. Selain lagu tersebut, paling sering digunakan juga lagu Kemesraan gubahan Iwan Fals sebagai pengantar air mata terjun di pipi. Meski begitu, pepatah lama memberi saran, “perpisahan bukanlah akhir dari segalanya”. Jadi jika kamu mengalami sebuah perpisahan, bukan berarti tidak akan ketemu lagi dengannya. Masih ada banyak waktu dan seribu kemungkin. Namun, hanya ada satu kesempatan. Sumber |
![]() |
![]() |
Sponsored Links |
![]() ![]() |
Bookmarks |
Tags |
acara, ada, jadi, perpisahan, sekolah |
![]() |
||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Trump: ‘Para Guru Harus Diberi Senjata untuk Cegah Penembakan di Sekolah’ | Itsaboutsoul | Forumku USA dan Canada | 1 | 23rd April 2018 11:32 AM |
Ajang Pantauan Burung Berkualitas & Terus Diburu Para Kicaumania | geobird | Forum Hewan Peliharaan My Pets | 0 | 17th January 2018 08:11 PM |
Alonso: Serie A Sekolah Terbaik untuk Para Bek | sundulmen | Forumku Europe Eropa | 0 | 20th October 2016 06:44 PM |
8 Cara Mudah Agar Menjadi Murid Terbaik | numpanglewat | Social, Culture and Education! | 0 | 14th July 2016 03:37 PM |
Ajang MWC 2016 Menjadi Pembuktian Vendor Gagdet HTC | aristanovie | Program Forumku | 1 | 26th February 2016 11:30 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|
![]() |