|
Register |
Notices |
Forumku Asiaku Main Forum Description |
|
Thread Tools | Search this Thread | Display Modes |
1st February 2018, 09:38 PM | #1 |
KaDes Forumku
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
|
Bagaimana Pengungsi Korea Utara yang Lama Menetap di Korsel Melihat Olimpiade Gabungan
Para pengungsi Korea Utara yang kini sudah menetap selama puluhan tahun di Korea Selatan memiliki pendapat berbeda mengenai konflik dan perang Korea, bergabungnya kedua negara di Olimpiade Musim Dingin, hingga kemungkinan bersatunya Semenanjung Korea.
Oleh: Agence France-Presse/Channel NewsAsia Di dekat Zona Demiliterisasi (DMZ) yang memisahkan Korea Utara dan Korea Selatan, beberapa pengungsi Korea Utara masih berupaya tinggal sedekat mungkin dengan negara kelahiran mereka—namun tetap akan mendukung Korea Selatan dalam Olimpiade Musim dingin bulan depan. Selama dan setelah perang Korea, ribuan orang yang telah pergi meninggalkan Korea Utara, pindah dan menetap di wilayah semenanjung di CHeongho-dong, salah satu desa nelayan yang terletak di paling utara wilayah pantai Korea Selatan. Wilayah tersebut kemudian dikenal dengan Desa Abai, yang berarti “kakek” dalam dialek wilayah Hamgyong Korea Utara, dimana kebanyakan dari penduduk di situ berasal. Atlet dari Korut akan berkompetisi dalam Olimpiade Musim Dingin yang bertempat di wilayah kurang lebih satu jam jauhnya dari Cheongho-Dong di bulan Februari, yang menjadi langkah langka menuju hubungan inter-Korea ditengah-tengah meningkatnya tensi karena ambisi nuklir Pyongyang. Namun walaupun jumlah generasi pertama pendatang yang menurun dratis di Desa Abai masih merasakan ikatan kuat dengan Korea Utara, mereka sekarang diidentifikasi sebagai Orang Selatan terutama dikarenakan mereka menghabiskan sebagian besar hidup mereka di Korea Selatan. “Kita harus mendukung tim kita, karena sekarang saya adalah warga Korea Selatan.” Kata Hwang Seung-Hwan (81) yang datang ke Korsel sekitar tujuh dekade lalu ketika ia masih remaja. Temannya Kim-Kun Wook (83) menambahkan: “saya tinggal di sini, jadi tentu saja saya akan mendukung Korea Selatan.” Kim kabur dari Korea Utara pada suatu hari yang bersalju pada 1950, saat ia masih berusia 16 tahun untuk menghindari pemaksaan untuk bergabung dengan tentara komunis Kim Il Sung, menaiki kapal kayu bersama kakaknya, ayahnya, dan sekitar 50 orang lainnya. Seperti kebanyakan orang, Kim mengira perang akan berakhir dalam hitungan minggu, dan mereka akan bersatu kembali dengan ibu dan saudara perempuannya di daerah Hongwon, di provinsi Hamgyong Selatan. “Tetapi, walaupun gencatan senjata telah ditanda tangani, saya masih tidak bisa kembali,” kata pensiunan supir tersebut pada AFP. “Saya masih disini, dan sekarang saya sudah jadi kakek.” Hanya Segaris Wilayah yang Memisahkan Kami Perang Korea berakhir dengan gencatan senjata, bukan dengan perjanjian damai, sehingga kedua Korea secara teknis masih berada dalam keadaan perang, dan semenanjungnya terbagi oleh DMZ sepanjang 240 kilometer. Selain atapnya yang sekarang berwarna cerah, rumah-rumah kecil di desa Abai hanya sedikit berubah sejak saat itu. Pantai berpasirnya, yang digunakan sebagai lokasi syuting sebuah drama televisi yang sangat populer, menjadikannya tujuan akhir pekan yang ramai bagi turis Korea Selatan. Lorong-lorongnya yang sempit dipenuhi dengan restoran yang menyajikan hidangan khas Hamgyong seperti sosis babi dan mie soba dingin. Hwang membanggakan Wonsan, 146 kilometer ke utara di sebrang DMZ, sebagai “kota pelabuhan terbaik.” Tapi tanpa komunikasi antar masyarakat dari kedua Korea, penduduk desa itu tidak pernah bisa menghubungi keluarga mereka, apalagi berkunjung. Mereka berbicara dengan nada pahit ketika membahas dekade konfrontasi dan harapan bahwa partisipasi Korea Utara dalam olimpiade bisa membawa perubahan. Pyongyang meluncurkan beberapa rudal tahun lalu dan menguji coba nuklirnya yang terkuat sampai saat ini, seiring dengan pemimpin Kim Jong-Un dan Presiden AS Donald Trump saling menghina satu sama lain dan mengancam akhir dunia. Namun, Pidato tahun baru Kim yang isinya mengusulkan untuk mengirim atlet dari Korea Utara ke acara Olimpiade musim dingin mendorong terjadinya dialog inter-Korea dan berkurangnya tensi. “Kita bangsa yang sama.“ kata Kim Kun-Wook. “akan disayangkan jika mereka tidak ikut bagian. Mereka berada persis di sebelah Korea Selatan, hanya dipisahkan oleh sebuah garis. Mengapa mereka tak boleh datang?” Selain atlet, ratusan delegasi Korea Utara juga akan hadir, termasuk penampil artistik, pemandu sorak, dan jurnalis. Ini dapat menjadi kesempatan bagi Korea Utara untuk melihat bagaimana kehidupan di Korea Selatan, kata Hwang, dan diharapkan berujung pada interaksi antar penduduk kedua negara. “Saya pikir peristiwa ini dapat membuka pintu yang masih tertutup hingga sekarang.” Dia berharap. Itulah pintu yang telah dirindukan Kim selama bertahun-tahun. “Akan menyenangkan jika aku dapat tinggal didekat kota kelahiranku, entah aku akan menjadi kaya ataupun miskin, yang terpenting aku dapat menikmati pemandangan pantai tua itu,“ katanya, senyum kecil terpancar di wajah keriputnya saat ia mengingat-ingat kenangan masa kecil. “Bukit kecil, pantai, dan dua gunung yang akan selalu ku daki sebagai tempat bermain, akan sangat menyenangkan untuk dapat tinggal disana.” “Saya semakin rindu dengan rumah sekarang semakin aku bertambah tua.” Tambahnya. “Saya berpikir betapa menyenangkannya dapat dikubur di tempat kelahiranmu.” Sumber : Bagaimana Pengungsi Korea Utara yang Lama Menetap di Korsel Melihat Olimpiade Gabungan |
|
Sponsored Links |
Bookmarks |
Tags |
korea utara |
Similar Threads | ||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Waspadai terlalu lama melihat layar KOMPUTER dan HP | alissuherman | Forum Kesehatan | 1 | 11th June 2019 05:25 AM |
Jalur Darat yang Menghubungkan Korea Utara dan Selatan Kembali Dibuka | Itsaboutsoul | Forumku Asiaku | 0 | 20th January 2018 07:56 PM |
Akankah Strategi Agresif Trump Taklukkan Korea Utara? | Itsaboutsoul | Forumku Asiaku | 0 | 20th January 2018 07:36 PM |
Ada yang menetap di Kenya atau Afrika Selatan atau Nigeria ? | newbie | Forumku Afrika | 22 | 7th June 2017 03:01 PM |
Korea Utara Menciptakan Rudal Yang Mematikan untuk Kapal Selamnya | supry | Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military | 0 | 13th November 2014 09:48 AM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|