Dalam
kampaye terbuka Pilpres 2019, calon Presiden RI Nomor 01 Joko Widodo (Jokowi) telah berjanji untuk melanjutkan pembangunan jalur rel Trans-Sumatera yang menghubungkan kota Dumai di Provinsi Riau menuju Labuhanbatu di Provinsi Sumatera Utara.
"Saya telah meminta agar proyek konstruksi ini dilanjutkan, " ujarnya dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan oleh salah seorang loyalis-nya saat menghadiri kampanyenya yang terbuka di lapangan bukit gelanggang di kota Dumai, Selasa.
Dengan jalur sepanjang 271 kilometer yang menghubungkan Labuhanbatu ke Dumai, penumpang di Sumatera Utara tidak harus berhenti di rantauprapat, tetapi di kota Dumai, ia mengatakan kepada ribuan loyalis yang berbondong-bondong ke tempat kampanye.
Jokowi juga mengatakan bahwa dia telah menyetujui pengoperasian layanan Ferry roll-on/roll-off di Dumai, sebuah kota pesisir di Provinsi Riau. Selama kampanye terbuka, ia juga menyoroti harga rendah dari produk kelapa sawit Indonesia.
Dalam menghadapi kecenderungan ini, ia mengatakan ia mendukung pengembangan 50 persen dicampur biodiesel (B50) bahan bakar, dan telah ada nota kesepahaman dengan PT badak lima dan perusahaan BUMN Migas PT Pertamina.
Jokowi mengatakan program bahan bakar B50 untuk mengembangkan biofuel akan secara positif mempengaruhi daerah dengan perkebunan kelapa sawit, katanya.
Sehubungan dengan pemilihan Presiden 2019, komisi pemilihan umum (KPU) mengizinkan dua pasang Jokowi-Ma'ruf Amin, dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno untuk melakukan kampanye terbuka mulai 24 Maret hingga 13 April 2019.
KPU juga telah menyiapkan debat presiden selama lima putaran, disiarkan langsung oleh beberapa saluran televisi. DEBAT Presiden dan kampanye terbuka diharapkan untuk membantu beberapa 192.000.000 pemilih yang memenuhi syarat, yang akan berpartisipasi dalam proses demokrasi ini, untuk mempelajari lebih lanjut tentang kapasitas dan kemampuan dua pasang.
Diberdayakan dengan informasi yang cukup tentang kandidat, mereka akan dapat memberikan suara secara rasional. Pemerintah bahkan telah menetapkan target bahwa pemilihan Parlemen dan Presiden, yang akan diadakan secara bersamaan di seluruh negeri pada 17 April, harus melihat partisipasi setidaknya 77,5 persen pemilih.
Menteri dalam negeri Tjahjo Kumolo baru-baru ini mengatakan bahwa tingkat partisipasi tahun ini akan lebih tinggi daripada 2009 dan 2014 pemilihan umum yang tercatat pada 71 dan 74 persen, masing-masing.