forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > >
Register Register
Notices

Forumku Middle East Timur Tengah Main Forum Description

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 1st March 2018, 11:47 AM   #1
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Konflik di Ghouta Timur Suriah: ‘Ini Bukan Perang, tapi Pembantaian!’

Kelompok bantuan mengatakan situasi di Ghouta timur dapat menjadi kekejaman terburuk dalam perang sejauh ini, dengan hampir sekitar 200 penduduk sipil terbunuh dalam puluhan serangan udara dan penembakan oleh tentara loyalis Bashar Al-Assad di wilayah Timur Ghouta selama dua hari. Angka yang jelas mengenai jumlah kematian penduduk sangat sulit didapatkan oleh tim operasi penyelamatan dikarenakan beberapa orang menguburkan anggota keluarga mereka yang meninggal tanpa membawanya ke rumah sakit terdekat.

Oleh: Kareem Shaheen (The Guardian)

Hampir sekitar 200 penduduk sipil terbunuh dalam puluhan serangan udara dan penembakan oleh tentara loyalis Bashar Al-Assad di wilayah Timur Ghouta selama dua hari “kekerasan bersejarah,” yang mendorong pada peringatan berkaitan dengan bencana kemanusiaan yang dapat melampaui kekejaman dalam perang tujuh tahun tersebut.

Lonjakan pembunuhan yang terjadi di wilayah terkepung tersebut datang di tengah laporan tentang serangan rezim yang akan datang ke daerah di luar Damaskus, yang merupakan rumah bagi 400.000 warga sipil. Lebih dari 700 orang terbunuh dalam tiga bulan, menurut hitungan lokal, itu tidak termasuk dengan kematian pada pekan lalu.

Amnesti Internasional mengatakan “kejahatan perang yang mencolok” dilakukan di Ghouta Timur dalam skala “yang sangat besar.”

Diana Semaan, peneliti sukarelawan Suriah, mengatakan: “Orang-orang tidak hanya menderita karena penyergapan yang kejam selama enam tahun terakhir, sekarang mereka terjebak dalam pengepungan yang terjadi setiap hari yang dengan sengaja membunuh dan melukai mereka, dan itu merupakan kejahatan perang yang mencolok. ”

Tujuh rumah sakit juga telah dibom semenjak Senin pagi (19/2) di Ghouta Timur, yang dulunya adalah wilayah sumber pangan di Damaskus namun telah dikepung selama bertahun-tahun oleh pemerintah Assad dan menjadi subjek serangan kimia yang menghancurkan. Dua rumah sakit menangguhkan operasi mereka dan satu rumah sakit tidak lagi dapat memberikan layanan.

“Kita berada ditengah-tengah pembantaian abad 21,” kata seorang doktor di Ghouta Timur. “Jika pembantaian 1990an berada di Srebrenica, dan pembantaian 1980an berada di Halabja dan Sabra dan Shatila, maka Ghouta Timur menjadi pembantaian abad ini.”

Dia menambahkan: “Beberapa waktu lalu seorang anak datang kepada saya dengan muka kebiru-biruan dan hampir tidak bernapas, mulutnya dipenuhi dengan pasir. Saya mengosongkannya dengan tangan saya. Saya pikir mereka tidak mendapati apa yang kita lakukan di dalam buku panduan medis manapun. Seorang anak yang bernapas dengan paru-paru dipenuhi pasir. Anda kedatangan seorang bayi berumur satu tahun, yang mereka selamatkan dari puing-puing dan saluran pernapasannya dipenuhi pasir, dan Anda tidak mengetahui dia siapa.”

“Semua organisasi kemanusiaan dan HAM ini, semuanya tidak ada yang masuk akal. Begitu juga dengan terorisme. Terorisme mana yang lebih besar dari membunuhi penduduk sipil dengan segala macam senjata? Apakah ini sebuah perang? Bukan ini bukan perang. Ini namanya pembantian.”

Pertahanan sipil Suriah, yang merupakan sebuah organsasi SAR, mengatakan bahwa 61 orang telah terbunuh pada hari Selasa (20/2) sendiri, sementara Pengamat HAM untuk Suriah, yang berbasis di Inggris, mengatakan bahwa 194 orang telah meninggal dalam 48 jam terakhir—sebuah angka yang menunjukkan kekerasan yang tidak terkendali dalam perang di Suriah. Setelah tujuh tahun intervensi dari kekuasan regional dan global, krisis kemanusiaan malah semakin meningkat bukannya berkurang, dikarenakan tentara loyalis rezim Assad dan pendukungnya Rusia dan Iran lebih memilih mencari kemenangan militer ketimbang jalan melaui negosiasi politik.

Angka yang jelas mengenai jumlah kematian penduduk sangat sulit didapatkan oleh tim operasi penyelamatan dikarenakan beberapa orang menguburkan anggota keluarga mereka yang meninggal tanpa membawanya ke rumah sakit terdekat.

Kelompok pemberontak merespon hal tersebut dengan melancarkan serentetan serangan artileri yang menarget Damasku, membunuh 12 orang dan melukai 50 orang di wilayah yang dikontrol oleh Pemerintah tersebut, menurut data dari pengamat.

Pekerja bantuan mengatakan bahwa kekerasan yang terakhir di Ghouta Timur, dimana 1.300 orang meninggal pada tahun 2013 setelah rezim Assas mengirimkan gas sarin, juga melibatkan bom laras yang cukup terkenal. Senjata tersebut sangat sulit untuk diarahkan sehingga penggunaannya dianggap sebagai bentuk kejahatan perang oleh pengawas HAM. Rezim Assas juga telah menggunakan jet tempur dan artileri pengebom, dalam pengepungan yang mereka lakukan.

“Situasi di Ghouta Timur mirip dengan hari kiamat,” kata Mounir Mustafa, wakil direktur Helm Putih, kelompok relawan yang menyelamatkan orang-orang dari balik reruntuhan bangunan yang dibom.

Helm Putih mengatakan bahwa salah satu sukarelawannya, Firas Juma, meninggal pada hari Senin (19/2) ketika terjadi pengeboman.

Di Jenewa, Pendanaan Anak PBB mengisukan “pernyataan” kosong untuk mengekspresikan kemarahan mereka atas banyaknya korban anak-anak di Suriah, menyatakan bahwa mereka kehabisan kata-kata.

Organisasi medis mengatakan setidaknya lima klinik dan rumah sakit, termasuk pusat bersalin, dibom pada Hari Senin (19/2), beberapa diantaranya mendapat serangan berulang kali. Seorang ahli anestesi terbunuh dalam serangan tersebut. Dua falisitas lainnya diserang pada hari Selasa (20/2).

“Pengeboman itu sangat histeris,” kata Ahmed al-Dbis, seorang pegawai keamanan untuk Serikat Organisasi Medis dan Bantuan (UOSSM), yang menjalankan dusinan rumah sakit di wilayah yang dikontrol oleh oposisi di Suriah. “Ini adalah bencana kemanusiaan dalam setiap arti kata. Pembunuhan massal kepada orang-orang yang prinsip paling dasar dalam hidup-pun mereka tak punya. ”

Mark Schnellbaecher, Direktur Komite Penyalamatan Internasional untuk wilayah Timur Tengah, mengatakan: “Sekali lagi kita melihat penduduk sipil dibunuh di Suriah tanpa pandang bulu. Sekali lagi kita melihat fasilitas medis diserang. Kita telah lama takur Ghouta Timur akan mengalami kejadian mengerikan yang dapat diamati oleh dunia ketika Aleppo Timur runtuh, dan ketakutan tersebut nampaknya menjadi nyata.”

Sonia Khush, seorang pegawai Save the Children, mendeskripsikan situasi disana sebagai “benar-benar mengerikan.”

“Pemboman terjadi tanpa henti, dan anak-anak terbunuh setiap jam-nya,” katanya. “Para keluarga ini tidak tahu kemana harus berlari—mereka terkurung didalam selalu diserang siang dan malam.”

Pada hari Selasa (20/2), di tempat lain di Suriah, pejuang pro-pemerintah mulai memasuki wilayah markas Kurdi di wilayah Afrin di Utara, dimana tentara Turki telah menyerang wilayah tersebut selama satu bulan. Perkembangan tersebut diberitakan sehari setelah Turki menyatakan bahwa mereka akan memukul balik tentara pro-pemerintah jika tujuan mereka adalah untuk melindungi pejuang Kurdi.

Media Nasional Suriah mengatakan bahwa tentara Turki menembaki tentara pro-pemerintah, sebuah perkembangan yang beresiko memperluas perang yang sudang sangat rumit.


sumber : Konflik di Ghouta Timur Suriah: ‘Ini Bukan Perang, tapi Pembantaian!’
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
suriah



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Konflik Suriah: Mampukah Amerika Membujuk Turki? Itsaboutsoul Forumku Middle East Timur Tengah 0 1st March 2018 11:44 AM
Bukan Tempur, Ini Alasan Rusia Kerahkan Su-57 ke Suriah copycat Forumku Middle East Timur Tengah 1 28th February 2018 04:41 PM
Prancis: Hanya Rusia yang Bisa Hentikan Pembantaian Suriah copycat Forumku Middle East Timur Tengah 1 28th February 2018 04:31 PM
Konflik Suriah: Perempuan 'dieksploitasi secara seksual dengan imbalan bantuan kemanusiaan' copycat Forumku Middle East Timur Tengah 1 28th February 2018 03:54 PM
Pembaruan Bukan untuk Perang alnpr Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military 1 23rd June 2013 12:21 AM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 07:37 PM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts