forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > >
Register Register
Notices

Forumku Middle East Timur Tengah Main Forum Description

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 1st March 2018, 11:51 AM   #1
KaDes Forumku
 
Join Date: 20 Jan 2018
Userid: 6851
Posts: 671
Likes: 0
Liked 4 Times in 4 Posts
Default Ghouta Timur di Suriah Dibombardir, Komunitas Internasional Bagai Macan Ompong

Tampaknya tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikan rezim Assad menghancurkan wilayah Ghouta Timur di Suriah dibombardir, di mana sekitar 400 ribu orang hidup dalam pengepungan, tanpa akses terhadap perawatan medis, atau makanan dan air yang memadai.

Oleh: Tim Lister (CNN)

“Mengutuk,” “menyesalkan” dan “mengecam.” Kata-kata yang didengar hampir setiap hari—dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan pemerintah di negara Barat—tentang Suriah dibombardir yang berdampak terhadap ribuan warga sipil di Ghouta Timur, di luar Damaskus.

Tapi kata-kata itu tidak disertai ancaman izin atau tenggat waktu untuk gencatan senjata.

Permohonan PBB untuk gencatan senjata diabaikan.

Tampaknya, Suriah dibombardir oleh rezim Assad dan tidak ada yang bisa dilakukan untuk menghentikannya, di mana sekitar 400 ribu orang hidup dalam pengepungan, tanpa akses terhadap perawatan medis, atau makanan dan air yang memadai.

Bagi banyak kelompok hak asasi manusia yang secara publik meneriakkan tentang penderitaan Ghouta Timur, kelambanan ini berakibat pada kegagagalan moral. Posisi paling kuat di dunia ini tampaknya tidak berdaya, seiring bukti menunjukkan bahwa Suriah dibombardir oleh rezim tersebut yang menargetkan rumah sakit dan terus menggunakan klorin sebagai senjata teror.

Pada tanggal 23 Januari, Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Rex Tillerson, mengatakan: “Serangan baru-baru ini di Ghouta Timur menimbulkan kekhawatiran serius bahwa rezim Suriah Bashar al-Assad dapat melanjutkan penggunaan senjata kimia melawan rakyatnya sendiri.”

Dia memperingatkan mereka yang menggunakan senjata semacam itu: “Anda akan menghadapi hari perhitungan, atas kejahatan Anda terhadap kemanusiaan.” Dan dia menyalahkan Rusia karena tidak mencegah Suriah dibombardir oleh rezim Assad.

Pada tanggal 1 Februari, Departemen Luar Negeri mengatakan bahwa pihaknya “sangat prihatin dengan laporan penggunaan gas klorin oleh rezim Suriah untuk meneror penduduk” di Ghouta Timur, di mana serangan yang ketiga dilaporkan dalam satu bulan.

Tapi kata-kata keras pemerintahan Trump pada tahun lalu telah menguap. Setelah menuduh rezim Suriah menggunakan senjata kimia pada bulan April 2017, Presiden Trump memerintahkan serangan rudal jelajah melawan pangkalan udara Suriah, dengan mengatakan: “Bertahun-tahun upaya sebelumnya untuk mengubah perilaku Assad semuanya gagal, dan gagal secara dramatis.”

Pada bulan Juni, Gedung Putih memperingatkan bahwa Assad “dan militernya akan membayar harga yang mahal” jika mereka menggunakan senjata kimia lagi.

Namun rezim Assad dan pendukungnya di Moskow dan Teheran, tampaknya merasa bahwa mereka sekarang memiliki banyak kebebasan untuk menyelesaikan tugas untuk merebut kembali bagian-bagian Suriah yang masih dipegang oleh pasukan pemberontak.

Dan bagi masyarakat Ghouta Timur—apakah mereka ditargetkan oleh senjata kimia atau bom barel—hasilnya sama saja. Ahmad al-Dbis dari Union of Medical Care and Relief Organizations, mengatakan bahwa ini hanyalah “pembunuhan massal terhadap orang-orang yang tidak memiliki kepercayaan mendasar terhadap kehidupan.”

Negara Barat hampir tidak memiliki pilihan, karena secara efektif memberikan tugas kepada Presiden Rusia Vladimir Putin untuk menyelesaikan konflik Suriah. AS dan sekutu-sekutunya dari waktu ke waktu terus menarik dukungan untuk kelompok pemberontak, dan menguatkan desakan mereka bahwa Assad harus pergi sebagai bagian dari penyelesaian. Mereka membiarkan Rusia mengeluarkan resolusi konflik, melalui campuran dari taktik pengepungan yang terukur dengan baik, gencatan senjata lokal, dan “zona de-konflik.”

Rusia dan sekutu-sekutunya—Iran dan Turki—bahkan mengumumkan Ghouta Timur untuk menjadi salah satu dari empat zona “de-konflik”, sama seperti AS yang menandatangani kontrak untuk menjadi penjamin serangan lain terhadap Ghouta Timur. Ini adalah saat tersulit, sama dengan saat-saat kritis lainnya terhadap hak asasi manusia dalam 25 tahun terakhir. Setelah tiga tahun kengerian di Bosnia, baru setelah pembantaian Srebrenica pada tahun 1995 terjadi—di mana sekitar 8.000 pria dan anak laki-laki Muslim terbunuh dengan sangat sadis—negara Barat terdorong untuk bertindak melawan Serbia-Bosnia. Srebrenica adalah “tempat aman” PBB, sama seperti Ghouta adalah zona “de-konflik”. Keduanya menjadi zona pembunuhan.

Pada tahun 2011, negara-negara Barat menggunakan rudal jelajah dan serangan udara melawan kekuatan pemimpin Libya Moammar Gadhafi, untuk mencegah kemungkinan terjadinya pembantaian hebat di Benghazi.

AS mulai mengebom ISIS pada musim panas 2014, saat kelompok teror tersebut berusaha memusnahkan minoritas Yazidi di Irak utara.

Pada tahun 1994, dunia mengabaikan Rwanda. Setelah satu minggu di mana 10 ribu orang terbunuh, pasukan penjaga perdamaian PBB dikurangi dari 2.100 tentara menjadi 270 tentara, yang harus “tenggelam di antara tubuh yang dimutilasi,” dalam kata-kata Roméo Dallaire, komandan Kanadanya.

Pemerintahan Clinton—yang diliputi oleh kegagalan misi penjaga perdamaian di Somalia—tidak memiliki keinginan untuk keterkaitan serupa. Diplomat senior AS untuk Afrika, Prudence Bushnell, mengatakannya belakangan: “Dengan semua alasan yang masuk akal untuk analisis kebijakan rasional, kami tidak melakukan apa pun, dan menyaksikan ratusan ribu orang dibantai oleh orang lain.”

Delapan ratus ribu masyarakat Rwanda terbunuh dalam waktu kurang dari 100 hari. Kengerian Rwanda dan Bosnia membuat masyarakat internasional memberlakukan sebuah prinsip baru di tahun 2005: “tanggung jawab untuk melindungi.”

Presiden Obama menyatakan pada tahun 2011, bahwa pencegahan genosida dan kekejaman adalah “inti dari kepentingan keamanan nasional dan tanggung jawab moral utama Amerika Serikat.” Namun pada tahun 2013, setelah rezim Suriah pertama kali menggunakan senjata kimia di Ghouta, Pemerintahan Obama memutuskan untuk tidak melakukan penyerangan militer—justru melakukan upaya internasional untuk melepaskan rezim tersebut dari senjata kimianya.

Sejak saat itu, lebih dari 400 ribu orang di Suriah telah kehilangan nyawa mereka.

Dalam sebuah permohonan yang putus asa satu minggu yang lalu, Komisaris Tinggi PBB untuk Hak Asasi Manusia Zeid Ra’ad Al Hussein, membandingkan antara Bosnia dan Suriah. Paling tidak, katanya, “konflik di Bosnia terhenti oleh masyarakat internasional setelah empat tahun.” Setelah “tujuh tahun yang penuh darah,” konflik Suriah berlanjut, katanya—”dan kegagalan untuk mengakhirinya merupakan sebuah kegagalan besar dari diplomasi global.”




sumber : Ghouta Timur di Suriah Dibombardir, Komunitas Internasional Bagai Macan Ompong
Itsaboutsoul is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Old 11th February 2023, 09:35 PM   #2
Jojoyun666
Warga Forumku
 
Join Date: 11 Feb 2023
Userid: 10025
Posts: 1
Likes: 0
Liked 0 Times in 0 Posts
Default Re: Ghouta Timur di Suriah Dibombardir, Komunitas Internasional Bagai Macan Ompong

voip phone
Well since you are here already that means you want to know about VoIP phones, and what exactly that voip providers is. It’s very obvious that when you saw these phones for the first time, it must have intrigued you since you would see that it's working even when there aren’t any wires attached to it, then how come it's receiving phone calls? Since Bluetooth technology also doesn’t fit appropriately here, then is that technology that’s been used here, voip phone is making every tech person curious regarding every detail about it.
Jojoyun666 is offline   Reply With Quote
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
suriah



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Konflik di Ghouta Timur Suriah: ‘Ini Bukan Perang, tapi Pembantaian!’ Itsaboutsoul Forumku Middle East Timur Tengah 0 1st March 2018 11:47 AM
[Jawa Timur] Dibutuhkan Junior Project Manager untuk PT. MYME TALA Internasional framadiya Forumku Jobs and Careers 0 19th September 2016 10:30 AM
Bagai Mana Cara Melangsingkan Badan Dengan Cepat ? hanifmaulana09 Health Kesehatan 1 9th July 2015 02:06 PM
PENGOBATAN GURAH Ampuh Di Perguruan Macan Semesta !!! macanWong7 Health Kesehatan 2 5th October 2013 02:06 PM
F-5E Tiger II : Macan Angkasa Andalan Skadron 14 andi.teguh Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military 2 6th November 2012 04:04 PM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 07:04 PM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts