bolaskorcom

BolaSkor.com – Usulan Ducati untuk menggunakan mesin hybrid mendapat penolakan keras dari bos Aprilia, Massimo Rivola. Menurutnya, usulan tersebut justru akan membuat MotoGP bernasib sama seperti Formula 1.

Sebelumnya, bos Ducati Gigi Dall’Igna sempat mengusulkan teknologi baru ke dalam dunia MotoGP. Perua berumur 56 tahun ini MotoGP mengimitasi Formula 1, menggunakan mesin hybrid dengan sistem energi recovery pada musim 2026 mendatang.

Namun usulan tersebut mendapat penolakan dari beberapa tim, salah satunya Aprilia. Tim yang bermarkas di Noale, Italia itu menilai penggunaan mesin tersebut justru akan membuat MotoGP kurang seru.

Berkaca dari balapan Formula 1, sejak penggunaan turbo hybrid, balapan jet darat itu tidak lagi semenarik dulu. Saat ini Formula 1 menjadi lebih lambat, lebih mahal, dan semakin menyulitkan karena beban kendaraan makin berat.

“Lupakan hal ini. Kamu harus buang jauh kata ‘mungkin’. Ini jelas. Benar, saya setuju pada lima tahun akan datang, baterai akan lebih ringan dan efisien. Sangat logis untuk memberikan bantuan elektrik ke ruang pembakaran,” jelas Massimo, dikutip dari speedweek.com.

“Namun pertanyaannya adalah, kenapa kita harus melakukannya? Apakah karena kamu ingin membawa sedikit bahan bakar di tangki? Apakah kita harus peduli?” tambahnya.

Tidak hanya itu saja, penggunaan mesin hybrid juga akan mengurangi keindahan MotoGP. Sebab dalam dunia otomotif, para fans fanatik tidak hanya terpukau dengan kecepatan saja, tetapi juga suara indah dari raungan mesin.

“Saya pikir kunci kesuksesan Formula 1 adalah suara mesin, dari V13, kemudian V10, dan juga bagian internal mesin pembakaran lainnya. Itu adalah suara yang indah,” kata Massimo.

“Kita harus menghindari kesalahan Formula 1 yang merubah suara power unit. Di Formula 1, mesin hybrid merupakan keindahan dari versi super hybrid. Namun tetap saja itu merupakan mesin pembakaran yang menggunakan bantuan elektrik,” pungkasnya.

Sumber