Hila

Banyak yang menganggap bahwa olahraga atletik hanya berbentuk lari saja. Padahal faktanya, atletik merupakan gabungan dari beberapa jenis olahraga yang secara garis besarnya dikelompokkan menjadi olahraga lari, lempar, lompat, dan juga jalan.


Selain mengenal mengenai sejarahnya, kita pun wajib mengetahui setidaknya apa saja bidang-bidang yang termasuk di dalam olahraga yang membutuhkan ketangkasan dan keseimbangan ekstra ini. Dahulu atletik adalah olahraga asli yang diperlombakan pada olimpiade pertama, yakni pada tahun 776 SM di Eropa. Dan di Indonesia sendiri memiliki induk organisasi olahraga atletik yang disingkat menjadi PASI (Persatuan Atletik Seluruh Indonesia).

Ukuran dan Lintasan

Selain di dalam ruangan, adapula lintasan yang berada di ruangan. Tentunya hal ini akan disesuaikan dengan kondisi dan cuaca saat perlombaan berlangsung. Untuk ukuran lintasan indoor, biasanya sepanjang 200 m dan terdiri dari empat hingga enam jalur. Pada lintasan indoor ini juga memiliki belokan lurus untuk mengkompensasikan belokan yang cukup tajam. Selain itu juga terdapat lintasan sepanjang 300 m, 400 m, 500 m yang terdapat halang rintang. Namun kebanyakan pada lintasan 400 m keatas normalnya adalah event outdoor.

Sejarah Atletik

Daripada penasaran nih, yuk simak baik-baik!
Lihat juga gambar olahraga atletik ya!

Olahraga atletik yang sudah semakin populer saat ini, dan di belahan dunia manapun tentu juga mengenalnya. Namun, siapa sangka bahwa olahraga ini pun tak luput dengan peraturan dan cara bermainnya sendiri.

Di Indonesia sendiri, terdapat makna “panca lomba” yaitu perlombaan yang terbagi menjadi lima nomor. Pengertiannya mencakup antara perlombaan lompat, lari, jalan cepat, dan juga lempar. Atau dalam bahasa inggrisnnya dikenal dengan sebutan track and field.

Yang berarti juga memiliki makna perlombaan yang dilaksanakan dalam lintasan (track) dan juga di lapangan (field). Ada sedikit perbedaan jika kita berbicara atletik di negara Jerman atau Inggris, jika di sana atletik memiliki pengertian olahraga yang juga termasuk di dalamnya adalah perlombaan renang, bola basket, sepakbola, dan lain sebagainya.

Di dalam sejarah atletik, di negeri indah Indonesia ini, kita mengenal olahraga ini lewat bangsa Belanda yang saat itu sudah menjajah negeri kita selama tiga setengah abad. Walaupun begitu, salah satu cabang perlombaan ini nyatanya tidak dikenal secara menyeluruh. Kebanyakan yang melakukan latihan-latihan olahraga atletik ini hanyalah anak-anak sekolah ataupun pada kemiliteran saja, sebagai kegiatan pendidikan jasmani.

Pada tahun 1917, berdirilah organisasi atletik yang diadakan di Indonesia, yang bernama, Nederlands Indisehe Atletiek Unie yang disingkat menjadi NIAU. Yang berarti sebagai Perserikatan Atletik Hindia Belanda. Event ini juga rutin diadakan di kota-kota besar di Indonesia, seperti wilayah Jakarta, Yogyakarta, Bandung, Surabaya, Medan, Solo.

Hingga pada masanya, mulai muncul atlet-atlet atau pemain yang menorehkan prestasinya, seperti Mohammad Noerbambang yang dapat berlari hanya 10,8 detik saja untuk lintasan 100 m, dan juga Harun Alrasyid, atlet lompat tinggi yang pernah melompati dinding yang mencapai 180 cm, dan rekor lompat jauhnya mendekati 7 meter. Hingga semakin tahun, cabang olahraga ini makin diminati dan makin dikenal. Bahkan sampai saat ini, antar kelas saja sudah dilakukan perlombaan lari.