forumku.com logo Forumku Borobudur Budaya Indonesia
forumku  

Go Back   forumku > >
Register Register
Notices

Forumku UKM SME Usaha Kecil dan Menengah | Small Medium Enterprise | Membutuhkan Moderator Forum

Post New Thread  Reply
 
Thread Tools Search this Thread Display Modes
Old 29th July 2021, 06:22 PM   #1
Sek Des
 
Join Date: 26 Jul 2021
Userid: 8797
Posts: 217
Real Name: merahputihcom
Likes: 5
Liked 7 Times in 7 Posts
Default Mengapa Produk KW Jadi Musuh Ekosistem Lokal Made In Negeri Aing



Merahputih.com - Rafi mengaku ada perbedaan signifkan produk KW miliknya dengan barang asli. Pemuda berusia 25 tahun asal Cengkareng, Jakarta Barat, tersebut memahami daya tahan produk KW memang lebih rentan rusak. Meski begitu, ia tak perlu repot melakukan perawatan secara intensif seperti pada barang asli sehingga

KW merupakan singkatan dari Kwalitas atau Kualitas merujuk pada produk tiruan produk berkualitas 1, 2, dan 3. Membeli produk KW, menurut Rafi merupakan hak setiap orang karena menggunakan uang pribadi.

"Alasan utamanya sih pendapatan gue enggak segede itu buat beli barang ori, tapi di sisi lain gue pengen gaya, lagian juga orang sekilas enggak tahu gue pake produk ori apa fake," jelasnya.

Namun, Rafi menjelaskan, di saat pendapatannya mulai meningkat tetap saja pilihan jatuh pada barang KW karena harus memilih dan mengatur mana harus menjadi prioritas.

"Ketika pendapatan mulai meningkat, gue sih sebenernya bisa beli produk original. Misalnya sepatu Vans harga Rp 1,5 jutaan, tapi gue mikir ada kebutuhan lain harus jadi prioritas, misalnya buat ngasih orang tua sama buat tabungan," jelasnya.



Rafi jadi salah satu cerminan betapa barang KW udah menjadi pilihan. Biasanya produk KW banyak ditemui di Negeri Aing, dari merek branded asal luar negeri, seperti Louis Vuitton, Channel, Gucci, Nike, Adidas, Supreme, Vans, Bape, dan lainnya.

Bahkan, tak hanya merek internasional, merek lokal pun banyak dibuat KW-nya. Mungkin anak gaul terutama lahir di tahun 90-an masih ingat dengan brand clothing Skaters, Crooz, Diery, Dreambirds dan sebagainya. Brand-brand dikenal memiliki kualitas baik dan hits pada zamannya tersebut banyak dibuat replikanya.

Hal tersebut terdengar miris, karena, brand lokal harganya masih terbilang cukup terjangkau, tapi masih juga dipalsukan alias dibuat KW-nya dengan harga super duper murah.

Di sisi lain, para pembuat produk KW tentu tidak akan memproduksi bila tak ada pasar 'bergairah'. Pembeli produknya masih cukup banyak di Negeri Aing.

Peminta KW, mengutip laman BBC, jumlahnya cukup banyak sekitar tiga juta konsumen setiap tahun membeli barang palsu dari label desainer papan atas, seperti Yves Saint Laurent, Burberry, Louis Vuitton dan Gucci. Hampir sepertiga dari penjualan dilakukan melalui internet.

Louis Vuitton merupakan salah satu merek mewah dengan tim khusus didedikasikan untuk pengelolaan dan perlindungan hak kekayaan intelektual perusahaan.

Juru bicara mengatakan, dikutip BBC, Louis Vuitton percaya melestarikan pengetahuan tentang originalitas dan pekerjaan pengrajinnya, dengan memerangi jaringan ilegal pelanggar hak asasi manusia, lingkungan, dan ekonomi global.

Pada 2010, Louis Vuitton memprakarsai 10.673 penggerebekan dan 30.171 prosedur anti-pemalsuan di seluruh dunia, mengakibatkan penyitaan ribuan produk palsu dan pembubaran jaringan kriminal.

Namun, terlepas dari tindakan diambil rumah mode ternama itu, hingga saat ini masih cukup mudah untuk buat parapembeli mendapatkan replikanya.

Bahkan, sejumlah toko online terang-terangan tentang fakta terdapat penjual barang palsu, dan dengan percaya diri membual barang digunakan 1:1 mirip aslinya.

Ada sejumlah faktor membuat orang tertarik membeli produk KW. Pertama, dikutip Medium, karena barang palsu lebih murah. Para pembeli tahu ada risiko harus diterima, seperti barangnya berkualitas rendah, rusak, tidak memenuhi standar keselamatan dan kesehatan, hingga tidak adanya garansi dan perlindungan konsumen.

Kedua, tekanan atau keinginan untuk mengikuti tren terbaru. Tekanan tersebut semakin dipercepat dengan munculnya media sosial nan kerap mempromosikan gaya hidup dipenuhi barang-barang mewah dan tren terkini.

Penelitian dari Deloitte menunjukan 47% dari semua konsumen Milenial menggunakan media sosial selama perjalanan belanja mereka.

Media sosial bisa menyebabkan beberapa orang merasakan tekanan untuk mengikuti gaya seseorang artis atau idola mereka. Mereka percaya membeli barang palsu cara untuk mendapatkan barang keinginanny sesuai tren.

Faktor ketiga, mereka tidak peduli membeli barang palsu. Banyak orang membeli barang palsu karena mereka tidak peduli atau keberatan tentang merek palsu.

Seperti halnya para pembeli berpikir mengapa harus membayar Rp100 juta untuk membeli sebuah tas dari perusahaan besar sudah memilik banyak uang, tapi dia bisa membeli tas mirip dengan Rp100 ribu saja.



Faktor keempat, ketidaktahuan telah membeli barang palsu. Minimnya pengetahuan kerap membuat orang 'kudet' alais kurang update, tidak tahu barang pembeliannya palsu.

Hal itu terjadi karena barang palsu tersedia di beberapa toko online terlihat sangat meyakinkan.

Daripada membeli brand luar negeri tapi KW, lebih baik membeli brand lokal tapi original. Saat ini banyak sekali produk lokal kualitasnya sangat baik, dan harganya cukup terjangkau.

Seperti halnya, Compass, Ventela, Thanksinsomnia, Geof Maxx, FYC, Erigo, NAH Project, Lawless, Cotton Ink, 3Second, Lea, Shafira, The Executive, Buccheri dan masih banyak lagi.

Semakin hari semakin banyak produk lokal berkualitas tinggi, bahkan tak sedikit sudah meroket di pasar internasional.

Yakin kamu masih pilih produk branded KW dibanding produk lokal tapi orisinal?

Sumber
merahputih.com is offline   Reply With Quote
Sponsored Links
Post New Thread  Reply

Bookmarks

Tags
barang, dan, membeli, palsu, produk



Similar Threads
Thread Thread Starter Forum Replies Last Post
Ragusa, Es Krim Legendaris Negeri Aing merahputih.com Forum Kulinerku Makan Makan 0 27th July 2021 06:01 PM
Martabak Negeri Aing Sampai di AS mpmedianews Dapur Forumku 0 13th June 2021 07:00 PM
Mengapa Tempe Made In Negeri Aing, Selain Mahal Juga Laris-Manis di Luar Negeri? mpmedianews Forum Kulinerku Makan Makan 0 3rd June 2021 11:24 AM
Udara Dingin Jadi Musuh Atlet Indonesia agung209 Olah Raga dan Organisasi! 0 21st February 2015 05:04 PM
Produk Militer Made In Indonesia andi.teguh Forum Militer dan Pertahanan | Defence and Military 1 2nd April 2013 07:02 AM


Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests)
 
Thread Tools Search this Thread
Search this Thread:

Advanced Search
Display Modes

Posting Rules
You may not post new threads
You may not post replies
You may not post attachments
You may not edit your posts

BB code is On
Smilies are On
[IMG] code is On
HTML code is Off

Forum Jump


All times are GMT +7. The time now is 01:23 PM.


forumku.com is supported by and in collaboration with

forumku.com kerja sama promosi kiossticker.com 5 December 2012 - 4 Maret 2013 Web Hosting Indonesia forumku.com kerja sama promosi my-adliya.com forumku.com kerja sama promosi situsku.com

Promosi Forumku :

CakeDefi Learn to Earn

Positive Collaboration :

positive collaboration: yukitabaca.com positive collaboration: smartstore.com positive collaboration: lc-graziani.net positive collaboration: Info Blog

Media Partners and Coverages :

media partner and coverage: kompasiana.com media partner and coverage: wikipedia.org media partner and coverage: youtube.com

forumku.com
A Positive Indonesia(n) Community
Merajut Potensi untuk Satu Indonesia
Synergizing Potentials for Nation Building

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.
Google Find us on Google+

server and hosting funded by:
forumku.com kerja sama webhosting dan server
no new posts