batuakik

KINI koleksi cincin batu mulia dan permata milik Heru sudah 385 buah. Koleksi bernilai miliaran rupiah ini dikumpulkan sejak masih duduk di bangku SMA. Ada yang diberi orangtua ataupun kawan sesama pengusaha. Namun mayoritas diperoleh Heru dengan merogoh kocek tidak sedikit.

Buat Heru, pengusaha Balikpapapan, batu mulia tidaklah lebih dari sebuah perhiasan. Menurutnya, batu itu bukanlah sesuatu yang harus diagungkan. "Jadi jangan percaya kalau ada yang bilang memakai batu mulia bisa membuat jadi kaya, sehat. Itu namanya syirik, menyekutukan Allah. Batu itu tidak lebih dari perhiasan yang terbuat dari sumber daya alam. Ciptaan Allah yang indah," katanya

Menurut pecinta batu mulia ini, di antaranya yang menjadikan sebuah batu mulia atau permata bernilai tinggi adalah kualitas kristal, warna yang dipancarkan, cacat atau tidak, clarity atau kejernihan kilau, serta keistimewaan batu tersebut.

Misalnya, batu safir atau mirah harus dilihat permukaannya. Ada bintang atau tidak. Di batu mata kucing, ada garis (inden) yang terlihat bila kena cahaya, dan justru garis inilah yang membuat harganya lebih mahal karena penampilannya yang istimewa. Tidak kurang, warga Perumahan Balikpapan Baru ini memiliki 385 cincin berhias batu mulia.

Namun Heru selalu menolak ketika ditanya soal harga setiap cincin batu mulia yang diperlihatkannya. Menurutnya, nilai rupiah sebuah batu tidak hanya ditentukan dari kualitas sebuah batu, tapi kepuasan dari sang pemilik.

"Batu yang mahal adalah batu yang mampu menghasilkan kepuasan bagi pemiliknya. Semakin tinggi tingkat kepuasan, maka semakin tinggi nilainya," ujar Bapak dua anak yang juga memiliki hobi olahraga otomotif ini.

Beberapa koleksi batu yang dimiliki Heru, antara lain Ruby, Blue Safir, Topaz, Super Zamrud, Super Bacan, Mata Kucing, Lapis Lazuli, Akik Mata Kucing Emas, Yellow Diamond, Zamrud India (Darjad), Paparaca (Bima), dan Yellow Diamond yang bernilai sangat tinggi.

Heru juga memiliki koleksi batu mulia yang unik, langka dan bernilai tinggi, yakni Akik Mata Kucing Emas, Naga di Atas Bara dan Paparaca yang terdapat tulisan Allah dalam bahasa Arab. "Akik Mata Kucing Emas ini batu asli Kalimantan. Karyawan saya yang mendapatkan batu ini di sungai pedalaman Kalimantan. Awalnya bongkahan batu yang di dalamnya terdapat emas, lalu saya bawa ke perajin batu untuk digosok dan dijadikan cincin. Jadinya ya begini," ujar Heru sembari Akik Mata Kucing Emas yang pernah ditawar Rp 800 juta oleh kawannya.

Kemudian ada cincin batu Paparaca dari Bima yang bertuliskan lafadz Allah. Batu ini ia dapatkan dengan harga murah, dibeli dari kalangan Kerajaan Kutai di Tenggarong. Kemudian batu Naga di Atas Bara yang memiliki bentuk cincin yang unik. Cincin emasnya dibuat melingkar dengan patung naga emas yang bersandar di atas Ruby berkualitas.
"Semua koleksi saya buat cincinnya di Hong Kong demi mendapatkan kualitas terbaik," katanya.

Selain itu ada juga batu "super mahal" yaitu Yellow Diamond yang diberi ibunya. "Ini berlian langka, karena warnanya kuning," tuturnya.

Semua koleksi mahal itu tersimpan rapi di lemari rumahnya. Untuk perawatan sangatlah mudah. Karena batu ini berkualitas tinggi, maka perawatan cukup menggosok secara pelan dengan kain halus berserat halus. "Ini supaya saat kita menggosok, batunya tidak tergores," ujarnya

Selengkapnya : Batu Mata Kucing

__________________
Resep Hilang