partisusanti

Metrotvnews.com, Jakarta: Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan menyiapkan dana Rp 40 triliun untuk membangun sistem pengelolaan air limbah (pal). Dana itu dianggarakan multi years selama 10 tahun.

"Kami belum tahun pasti angkanya berapa triliun. Butuh 10 tahun (bangunan pal), Rp 30 triliun - Rp 40 triliun lah," kata Gubernur Provinsi DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama usai membuka workshop penggabungan PD PAL Jaya dan PAM Jaya di Granda Hotel Cempaka, Jalan Letjend Suprapto, Jakarta Pusat, Selasa (6/10/2015).

Menurut Ahok ankga itu tidak besar, mengingat dana siluman yang ada di APBD DKI mencapai belasan triliun. "Rp 10 triliun? Kemarin saja saya coret Rp 12,1T untuk UPS, e-sms, scanner," ujar Ahok.

Mantan Bupati Belitung Timur itu berani mengambil keputusan tersebut sebab pengelolaan air limbah di Jakarta masih minim. Masih banyak warga DKI lebih senang memakai tanpa ada pengelolaan kembali.

"Teorinya, tidak mungkin ada danau airnya selalu tersedia jika kamu pakai terus. Kamu ambil airnya terus tanpa mengembalikan air, pasti kering," katanya.

Kemampuan DKI mengelola air limbah masih di bawah lima persen. Banyak warga tak mampu memasang pipa untuk mendapatkan air bersih karena harganya mahal. Warga lebih rela beli air bersih.

"Orang lebih senang beli air. Saya nunggu air setengah mati Rp 25ribu. Warga tidak mau pasang pipa karena biaya nyambung Rp 1,8juta," ujarnya.













http://news.metrotvnews.com/read/201...-rp-40-triliun

gilangjonono

selain membangun sistem pengelolaan air limbah (PAL),, mungkin juga diperlukan adanya pengolahan limbah cair industri