agung209

PALEMBANG - Ketua Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Indonesia (PP Pertina), Riza Ali mengatakan ternyata media massa sangat berperan dalam mempopulerkan olahraga tinju di masyarakat dalam satu dekade terakhir.

"Ketika saya masuk menjadi pengurus Pertina di era tahun 80-an hanya ada sekitar 80 atlet yang benar-benar berlatih sebagai petinju amatir. Namun, data terakhir sungguh menyejutkan karena sudah berubah menjadi 4.000 orang. Ini berkat media massa," kata Riza di Palembang, mengutip dari Antara, Senin (2/2/2015).

Riza menambahkan kalau media massa telah menjadikan tinju sebagai salah satu olahraga favorit selain sepakbola, teni, bulutangkis dan basket. Dalam beberapa tahun terakhir, sejumlah stasiun televisi dan media elektronik memang rajin memberitakan atau menyiarkan pertandingan tinju.

Malah ada stasiun televisi yang berani membuat tayangan khusus yang menyajikan pertandingan tinju kelas dunia secara langsung setiap akhir pekan.

"Bahkan, pertandingan tinju nasional seperti Chris Jhon selalu disiarkan secara langsung," imbuhnya.

Menurutnya, media punya peran mengangkat gengsi tinju di tengah masyarakat, sehingga minat untuk menggeluti tinju amatir pun semakin tinggi.

"Sebagian besar petinju berasal dari keluarga miskin. Mereka ini merupakan golongan masyarakat yang merasakan suatu kebanggaan luar biasa apabila kemenangannya diekspos oleh media. Ini yang mungkin tidak disadari oleh media betapa telah membantu Pertina," ujarnya.

Pertina pun tidak terlalu khawatir bakal kekurangan atlet pada masa mendatang meskipun petinju andalan Chris John sudah memutuskan pensiun, dan pelapis petinju Daud Jordan belum didapatkan hingga kini.

"Harus diakui, petinju di bawah Daud Jordan masih jauh. Tapi, Pertina optimistis bakal didapatkan penggantinya, karena olahraga ini semakin populer di masyarakat. Suatu saat pasti muncul," urainya.
sumber http://sports.okezone.com/read/2015/...k-di-indonesia