agung209

VIVA.co.id - Kisruh belum cairnya dana untuk persiapan dan pembinaan atlet menuju SEA Games 2015 Singapura berdampak ke seluruh persiapan cabang olahraga (cabor). Sejumlah cabor harus batalkan program pemusatan latihan di luar negeri.

Sebelumnya, atlet tinju harus menahan keinginan untuk berlatih di Kuba karena dana dari Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas (Satlak Prima) tak kunjung turun. Kini giliran Pengurus Besar Besar Taekwondo Indonesia (PBTI) yang dibuat was-was oleh situasi ini.

Seretnya dana dari pemerintah membuat program try out ke luar negeri yang dicadangkan terancam batal. Manajer tim Taekwondo, Zulkifli Tanjung, mengatakan bahwa pihaknya berencana untuk melakukan latihan di Korea. Para atlet akan berangkat 13 April dan kembali ke Tanah Air pada 18 Mei mendatang.

"Semacam uji coba dengan beberapa tim kuat di sana," jelas Zulkifli ketika dihubungi VIVA.co.id, Rabu 18 Maret 2015.

Namun, Zulkifli mengatakan rencana ini bisa saja gagal terwujud jika dana dari Satlak Prima tidak juga keluar. Jika hal itu yang terjadi, atletnya bakal sulit untuk mengukur kemampuannya.

"Apalagi kami olahraga bela diri. Sulit juga jika tidak ada uji coba, sangat riskan," tutur Zulkifli. "Tapi mereka (Satlak Prima) menjanjikan segera turun," sambungnya.

Meski demikian, Zulkifli sebenarnya sudah menyiapkan langkah antisipasi bila dana yang dibutuhkan tak kunjung turun. Pihaknya akan memakai dana talangan dari kantong sendiri.

"Selama ini beberapa even ke luar negeri pakai dana sendiri, pakai dana talangan dari ketua umum. Semua program kami jalan karena pakai dana sendiri," jelas Zulkifli.

Untuk target, PBTI membidik dua gelar di SEA Games nanti. "Saya yakin bisa raih dua gelar jika fair play benar diterapkan," tegas Zukifli.
sumber http://sport.news.viva.co.id/news/re...ke-luar-negeri