forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forumku the Lounge (https://www.forumku.com/forumku-the-lounge/)
-   -   Music Tread (https://www.forumku.com/forumku-the-lounge/1917-music-tread.html)

sri.wahono 12th November 2012 11:36 PM

Music Tread
 
bagi pecinta musik silahkan bisa posting mengenai apa saja tentang musik...
baik itu sejarah, band dan lain-lain yang tentunya berhubungan dengan musik ...

mulai dari saya ya....

BUNYI

by siwa


Seperti halnya warna, bunyi juga terwujud melalui indera khusus yang kita miliki, artinya kita dapat mendengarnya, namun tidak dapat melihatnya, menyentuhnya dan merasakan. Bunyi merupakan objek pendengaran sebagaimana dengan warna juga merupakan objek penglihatan, namun bunyi juga tidak akan terdengar bagi orang yang tuli, sama halnya dengan dengan warna yang juga tak nampak bagi si buta.
Seseorang yang tuli dapat mengenali bunyi dengan merasakan getaran yang menghasilkan bunyi itu, seperti proses membaca gerak bibir, namun begitu, bunyi tak ada di dalam pengalamannya, ia tidak akan mampu lagi mencapai pengenalan terhadap bunyi melalui sebuah metode apapun.
Bunyi berbeda dengan warna, bunyi bukanlah sesuatu yang memiliki kualitas sekunder, karena bunyi bukalah persoalan mengenai kualitas sama sekali. Objek tidak memiliki bunyi sebagai mana halnya mereka memiliki warna (objek memancarkan bunyi), meskipun setiap bunyi memiliki sebuah penyebabnya, hal ini tidak berarti bawah bunyi itu harus juga dipancarkan oleh peenyebabnya, atau haruslah dipahami sebagai bunyi dari penyebabnya itu.
Pemisahan bunyi dan penyebabnya, memiliki konsekuensi yang penting, kita dapat runut kembali ke zaman Phytagoras dimana para pengikutnya mengkaji pemisahan bunyi dan penyebabnya yang dapat dikatakan dengan istilah akusmatik (akousmatikoi), misalnya saja ketika kita memasuki sebuah ruangan yang terdengar bunyi di sana, namun kita tidak dapat mencari sumbernya.
Apakah bunyi merupakan objek fisika?dapat saja dikatakan demikian ketika berada di wilayah fisik tertentu, mereka merupakan bagian dari “dunia ekstensi” seperti yang disebut oleh para Cartesian. Hal ini sama sebagaimana halnya dengan pelangi. Pelangi memang dapat dilihat, nampak pada suatu ruang khusus dan pada sudut pandang tertentu yang berada di sebuah ruang di angkasa. Lalu timbul sebuah pertanyaan apakah pelangi tersebut memang ada di dalam sebuah ruang di angkasa tersebut, seperti kita menempati ruangan ini? Apa yang dapat kita katakan adalah bahwa pelangi itu terlihat bagi kita yang memiliki pandangan normal, pelangi tersebut tidak menempati ruang, tetapi hanya terlihat di suatu tempat tertentu, tetapi pelangi tersebut memang ada di suatu tempat dimana ia dapat terlihat oleh mata kita.
Dengan kata lain pelangi bukanlah kualitas sekunder, seperti halnya dengan bunyi, pelangi juga bukan sebuah kualitas. Contoh di atas menguatkan argumen yang ditulis Strawson, dikatakan bahwa dunia bunyi yang murni (a pure sound world), sebuah dunia yang terdiri tidak ada hal lain kecuali bunyi.
Apapun bunyi itu, bunyi adalah sekaligus sebagai peristiwa (event) dan sebagai proses (process). Peristiwa terjadi seketika (at a time) sedangkan proses berakhir pada suatu ketika (through a time ), sebuah peristiwa menandai sebuah perubahan di dalam dunia, sebuah proses mungkin berlangsung “tanpa berubah”, karenanya permulaan dan akhir dari sebuah proses adalah sebuah peristiwa.
Dalam dunia bunyi yang murni (pure sound) memperlihatkan gambaran menarik. Bunyi tidak saling memotong dari pendengaran kita, seperti layaknya objek visual yang saling memotong dari penglihatan kita. Bunyi-bunyi bisa mengusir bunyi yang lainnya, hal ini disebabkan bunyi itu memenuhi (saturade) pendengaran kita, sehingga kita tidak bisa lagi membedakan bunyi apa yang ada di sana (dunia bunyi yang murni), jadi tidak ada gelombang bunyi yang mampu membendung gelombang bunyi lainnya.
Bila kita mendengar sebuah karya dan bunyi yang kita dengar berada di dunianya (pure sound), dan bila di dalam karya tersebut tidak ada bunyi yang terlalu keras atau terlalu dominan, secara simultan mungkin kita bisa mendengar seluruh isi dari dunia bunyi tersebut. Maka jelaslah bahwa pengertian bunyi memang sungguh kompleks, jadi untuk memainkan sebuah bunyi dari sebuah instrumen tidak semudah yang kita bayangkan dalam arti yang lebih luas.


sisa-sisa tulisan saya dulu...moga bermanfaat

Sumber
Roger Scruton, The Aesthetics of Music, Clarendon Press, Oxford, New York, 1997.

sri.wahono 12th November 2012 11:39 PM

SEJARAH MUSIK JAZZ

http://static.ddmcdn.com/gif/jazz-6.jpg

Musik jazz merupakan pertemuan antara musik Eropa dan musik Afrika yang berkembang dari kehidupan masyarakat kulit hitam di Amerika yang tertindas. Kelahiran aliran musik ini dipengaruhi oleh tribal drums, musik gospel, blues dan juga field hollers. Instrumen dasar musik jazz awalnya menggunakan alat-alat musik marching band yang di pakai untuk mengiringi upacara pemakaman warga komunitas Afrika Amerika di New Orleans. Anggota marching band ini sebagian merupakan musisi dalam kelompok-kelompok musik jazz awal yang belajar secara otodidak dan berperan penting pada
awal perkembangan musik jazz

Pada awalnya musik ini identik dengan hal-hal negatif yang berbau seks/ perempuan nakal maupun tempat-tempat hiburan malam sehingga mendapat sebutan "jazz". Sebagian besar musisi jaz awal memainkan musik mereka di berbagai bar dan klub malam di kawasan lokalisasi sekitar Basin Street, New Orleans (Storyville). Tetapi kemudian musik ini menjadi sebuah musik yang baik dalam komposisi maupun improvisasi yang merefleksikan melodi-melodi secara spontan. Bahkan saat ini jazz mempunyai kesan eksklusif, berkelas dan terhormat.

Musik jazz berawal dari New Orleans dan mendapat pengaruh dari berbagai musik di sana. Sebuah lelucon namun sangat dipercaya adalah bahwa musik jazz memulai masanya setelah seorang pemilik kedai rambut di New Orleans yang bernama Buddy Bolden meniup cornet miliknya, hingga setengah abad kemudian musik jazz memberi banyak kontribusi di dunia musik, di pelajari di berbagai universitas dan akhirnya menjadi salah satu aliran musik yang di perhitungkan.

Pada tahun 1919 musisi jazz dari New Orleans yaitu Kid Ory's Original Creole Jazz Band konser di San Fransisco dan Los Angeles, California. Dan pada tahun 1922 mereka menjadi band kulit hitam pertama asal New Orleans yang membuat rekaman. Saat itu jazz sudah mulai populer, berkembang dan mulai dilirik musisi kulit putih. Kolaborasi pertama antara musisi kulit hitam dan kulit putih terjadi pada tahun 1926 saat Jelly Roll Morton melakukan rekaman bersama dengan New Orleans Rhythm Kings. Pada masa yang sama jazz sudah mulai dimainkan dalam format orkestra atau big band, tak hanya dengan band kecil terdiri dari empat atau lima orang saja. Band-band jazz terkenal yang mempengaruhi lahirnya Swing adalah Fletcher Henderson band dan Duke Ellington band di New York serta Earl Hines dari Chicago.

Pada awal tahun 1930 sebagian besar kelompok band yang beraliran jazz mulai mengadopsi style swing. Swing adalah aliran jazz yang berkembang pada 1930 dan menjadi aliran tersendiri lima tahun kemudian. Swing menjadi musik paling populer di Amerika pada akhir 1930 hingga akhir1940-an. Popularitas swing menurun karena terjadinya perang dunia II yang mengakibatkan sulitnya mengumpulkan musisi untuk membentuk sebuah big band, biaya tour big band saat itu sangat mahal serta terjadinya aksi mogok serikat musisi pada tahun1942-1948 sehingga tidak ada rekaman resmi yang diproduksi. Swing kemudian berubah menjadi aliran baru yaitu jump blues dan bebop.

Sementara itu di gaya jazz eropa mulai berkembang di Perancis dengan munculnya Quintette Du Hot Club De France pada 1934. Legenda gitar Belgia bernama Django Reinhardt mempopulerkan Gypsi jazz (campuran swing Amerika dan musik dansa Perancis di tambah musik rakyat Eropa Timur). Selain itu juga ada latin jazz (kombinasi Afrika, Amerika latin, musik jazz, Harmoni klasik Amerika latin,kepulauan Karibia, Eropa dan Amerika).

Sekitar tahun 1940-an para musisi jazz muda menciptakan gaya musik baru yang berbeda dari gaya musik swing, mereka mengubah jazz dari sekedar musik dansa menjadi musik yang lebih bercita rasa seni dan sedikit rumit. Gaya ini disebut bibop dan merupakan musik untuk didengar bukan untuk berdansa.

Pada tahun yang sama para musisi jazz mulai memasukan unsur-unsur ragtime ke dalam berbagai karya mereka. Ragtime adalah aliran musik asli Amerika yang pernah populer antara tahun 1897-1918. Ragtime pada awalnya dimainkan di berbagai bar dan klub malam kelas rendah di St Louis dan New Orleans oleh orang-orang kulit hitam yang tidak memperoleh pekerjaan setelah perbudakan di Amerika Serikat dihapuskan.

Pada akhir 1940 hingga 1950-an banyak musisi jazz yang telah pensiun kembali terjun di dunia musik jazz. Mereka memainkan kembali lagu-lagu di masa kejayaannya dahulu yang berbau Dixieland/ Hot jazz/ New Orleans jazz serta mencoba menciptakan lagu baru dengan penampilan inovatif yang disebut progresif dixieland (gabungan melodi tradisional dixieland dengan ritme bebop).

Selama perang dunia II banyak musisi jazz dari California yang berkulit putih datang ke New York. Mereka kemudian berbaur dengan para musisi bebop yang sebagian besar berkulit hitam. Maka lahirlah cool jazz yang merupakan gabungan musik jazz California, bebop dan mendapat pengaruh dari permainan saksophone Lester Young yang tenang dan santai. Selanjutnya cool jazz lebih di kenal dengan west coast jazz. Selain berkembang menjadi cool jazz, bebop juga berkembang menjadi hardbop (gabungan rhythm and blues, musik gospel dan blues terutama dalam permainan saksophone dan piano) dan mulai berkembang pada 1950-an.

Musik hardbop yang mendapat pengaruh lebih kuat dari blues, gospel dan rhythm and blues, menekankan pada pengulangan groove dan lengkingan melodi, improvisasi lebih sederhana dikenal dengan soul jazz.

Pada era 1950 dan1960-an berkembang musik free jazz yang muncul dari kekecewaan akibat pembatasan musik jazz pada bebop, hardbop dan modal jazz. Sejumlah musisi dengan cara mereka masing-masing mencoba mengembangkan jazz juga mengembalikan jazz pada masa primitif atau kembali ke akar agama musik jazz.

Pada era 1960-an munculah jazz fusion yaitu aliran musik gabungan jazz dengan berbagai jenis aliran musik mulai dari yang lembut seperti musik klasik hingga yang keras seperti musik metal. Dalam satu album fusion jazz bisa berisi beraneka ragam jenis musik. Di saat yang sama musisi-musisi rock juga mulai memasukan unsur jazz ke dalam lagu-lagu mereka. Masa keemasan fusion jazz dimulai pada era 1970-an hingga sekarang. Beberapa kelompok jazz yang mengusung genre ini adalah Return to Forever, Weather Report, The Mahavisnu Orchestra, Chick Corea Elektric Band, Tribal Tech dan Miles Davis.

Di Indonesia sendiri musik jazz telah masuk pada era 30-an yaitu di bawa oleh para musisi Filipina yang mencari pekerjaan di Jakarta dengan bermain musik. Mereka memainkan musik ini di hotel-hotel besar Indonesia saat itu. Pada tahun 1948 musisi Belanda datang ke Indonesia dan membentuk orkestra simfoni yang berisi musisi lokal.

sumber

sri.wahono 12th November 2012 11:54 PM

salah satu gitaris idola ane kedepannya ane mau bahas ini



komposisi ini sedikit di ambil untuk sebuah iklan di TV swasta

endar.agustyan 12th November 2012 11:54 PM

my fav music
easy listening, jazz, pop, classic
:D

dan paling suka lagu jadul, dari tahun 40-90an
:D

sri.wahono 12th November 2012 11:56 PM

Quote:

Originally Posted by endar.agustyan (Post 12737)
my fav music
easy listening, jazz, pop, classic
:D

dan paling suka lagu jadul, dari tahun 40-90an
:D

klo ane suka blues, jazz, dan musik klasik ...

endar.agustyan 12th November 2012 11:59 PM

^^^
mirip2 mod
:D

salah satu lagu yang sering didengrin saat ini

Janis Ian
at seventeen

sri.wahono 13th November 2012 12:02 AM

Quote:

Originally Posted by endar.agustyan (Post 12741)
^^^
mirip2 mod
:D

salah satu lagu yang sering didengrin saat ini

Janis Ian
at seventeen

bosanovanya kentel mod endar..
easy listening bisa buat pengantar tdr lagunya ...mantaap mod...

endar.agustyan 13th November 2012 12:13 AM

^^^
makasih mod
:D

lagu2 yang selalu menemai perjalanan sehari-hari
:p

Just For You
Richard Cocciante





Andy Williams

Can't Take My Eyes Off

sebenarnya banyak banget kaya Barry Manilow yang juga nyanyiin, tapi paling suka andi will




Barbra Streisand
The Way We Were







Maggie MacNeal
I love you this much








Andy Williams
Moon River



endar.agustyan 13th November 2012 12:34 AM

Johnnie Wilder
All I Am







4 non blondes
whats up






Animals

House Of The Rising Sun






Angel
Sarah McLachlan






REM
Everybody Hurts






Radiohead
High & Dry






Dido
White Flag






Frank Sinatra
My Way







At Last
Etta James



adi.panji 13th November 2012 09:28 AM

msugin youtube gimana

sri.wahono 13th November 2012 10:36 AM

Quote:

Originally Posted by adi.panji (Post 12766)
msugin youtube gimana


coba kemari mod adi

http://www.forumku.com/misc.php?do=bbcode#youtube

adi.panji 13th November 2012 10:51 AM

ok mod siwa . . .

lord_of_chaos 13th November 2012 12:18 PM

ituuuut :heehee:

dari kecil ampe detik ini ada 1 genre musik yang gua suka, rock. bagi gua musik rock bikin gua semangat dan menggebu2 di saat mood gua lagi jelek. n genre rock di sini bersinergi ama genre pop / orkestra

banyak juga penyanyi rock favorit gua, tapi rata2 dari jepang sih kayak high and mighty color , tapi gak masalah juga dari negara lain kayak fozzy (chris jericho WWE) atau motorhead.

gua lagi demen ama 1 band ini, cherri bomb :heehee:

cherri bomb

so, ceritanya suatu hari gua gak ada kerjaan, bosen, terdampar lah di toko musik lihat2 CD lagu apa yang baru. gua lihatlah cherri bomb



gua langsung aja beli, kenapa?

1. penyanyinya cewek semua :love

(dari kiri ke kanan: rena (14 tahun)-bass/ lead vokal , nia(kakak rena 15 tahun)-drummer/vokal, julia(16 tahun)-gitar/lead vokal, miranda(17 tahun)-gitar/piano/vokal)

2. genre lagunya rock

3. mereka ahli memainkan alat musiknya sekaligus semuanya bisa bernyanyi dengan sangat bagus

4. owh, terpenting, n sempat lupa :hammer: , alasan gua beli CD lagunya, cover labumnya mantap

walau ada juga ragu2 pas mau beli CD lagunya, krn gua suka mengalami beli CD lagu yang covernya rock n roll tapi ternyata genrenya bukan rock n roll :(

tapi keraguan itu menjadi sirna, krn lagunya full rock n roll beibeh

preview semua lagu


salah satu vidclip dari EP na


gua langsung ngefans ama mereka \:D/

ingin tau bagaimana perjalanan karier mereka beberapa tahun ke depan

endar.agustyan 13th November 2012 01:26 PM

^^^
saya juga suka CB, hehhehe
:D

cantik2 semuanya
:p



oh ya, satu yang saya kagumi juga nih, walau turky secara resmi menyatakan sebagai "negara secular" namun keberadaan sendi2 agama *islam* didalam rakyatnya luar biasa kuatnya, bahkan lebih kuat daripada di Indonesia atau beberapa negara lainnya yang mengakomodir agama didalam konstitusinya. ehehhee

salah satunya adalah keberadann dzikir2 yang dilantunkan sedemikian rupa sehingga menjadi lagu yang indah. salah satunya adalah Takva zikir devran meşk
yang merupakan salah satu bentuk dzikir yang lazim ditemui di turky, coba liat deh videonya. dzikir ini dikumandangkan dengan unsur music yang juga strong dan luar biasa. masih banyak lagi dzikir2 yang dikumandangkan dengan lirik dan instrumen yang indah.


sri.wahono 13th November 2012 10:17 PM

wah mantap -mantap ternyata ya ...
ayo yang lain share di sini musik favorit anda...

endar.agustyan 13th November 2012 10:59 PM

^^^
mod siwa group music favnya apa?
:p

sri.wahono 16th November 2012 10:13 PM

Quote:

Originally Posted by endar.agustyan (Post 12877)
^^^
mod siwa group music favnya apa?
:p

DT klo rock
kl jazz ane paling suka pianis Oscar Peterson


sri.wahono 17th November 2012 11:09 AM

Semiotika Musik
BY siwa

Dalam teori Peirce bahwa semiotika diklasifikasikan menjadi tiga cabang, yakni: 1) Grammatica speculativa, atau dapat disebut (Pure Grammar) yakni, hal intrinsik atas tanda dan semiosis, mengkaji hubungan antara tanda-tanda dan mengklasifikasikan tanda-tanda tersebut. 2) Logic Proper, atau dapat disebut juga dengan critic, yakni, hal yang dikaji adalah tentang tanda di dalam hubungannya dengan objeknya, khususnya referensi tanda dalam hubungannya pada objek yang ditandainya. 3) Pure Rhetoric, atau dapat disebut juga Methodeutic, pengkajian atas tanda dalam hubungannnya kepada interpretan. Maka semiosis ditekankan pada level interpretan dan bagaimana interpretan itu sendiri akan menjadi tanda selama proses semiosis, yakni menjadi semacam mata rantai pada interpretan dimana terdapat interpretan kedua dan seterusnya.

Menurut Jose Luis Martinez,• Bila di dalam musik sendiri bahwa hal pertama adalah: Intrinsic Musical Semiosis, yakni, mengkaji tanda musik itu sendiri, yakni penandaan di musik itu sendiri, meliputi aktualisasi atas karya musik, atau aturan yang umum dalam musik seperti sistem musik. Kedua, Musical Reference, yakni, pengkajian tanda musik dihubungkan kepada kemungkinan objek, meliputi bagaimana sebuah tanda musik menunjukkan pada sebuah objeknya, kemungkinan objek dynamical ditunjukkan di musik dan modus-modusnya, hubungan antara objek dynamical dan objek immediate seperti ditunjukkan di dalam tanda. Terakhir Musical Interpretation, yakni pengkajian tanda musik dalam hubungannnya dengan interpretan, meliputi peran tanda dalam keberadaan dan pemikiran. Hal tentang interpretasi musik sendiri dapat dibagi menjadi tiga, yakni:

a. Persepsi musik
b. Pertunjukan dan intelegensi musik (analisis, kritik, teoretis)
c. Komposisi

Semotika musik memang berbeda dengan semiotika cabang seni lainnya, hal ini disebabkan karena musik adalah audible, sedangkan cabang seni lainnya, ambilah contoh pada seni murni atau photografi dapat dikatakan visible. Memang terlihat sangat abstrak untuk mendefinisikan tanda dan penandaan di musik. Namun, dalam dua-tiga tahun terakhir semiotika musik telah dikembangkan secara pasti sebagai disiplin yang bertujuan menemukan asal-usul dan membangun perspektif baru.

Dasar pemikiran Peirce bahwa setiap penanda juga pada akhirnya berfungsi sebagai pelengkap tanda lainnya, yang dapat disebut sebagai interpretan pada tanda yang pertama. Digunakan oleh Jean Jacques Nattiez• dalam teorinya tentang analisis semiotika, Nattiez mendefinisikan menjadi tiga: poietic, neutral, esthesic (Tripartisi).
Nattiez sangat tertarik terhadap semiotika musik, yang kemudian menulis tentang semiotika musik dalam bukunya “Toward a Semiology of Music”, dimana musik berhubungan dengan linguistic, terdapat tiga hubungan yang disebutnya dengan tripartisi yakni: poietic, neutral dan esthesic. Untuk itu dijelaskan Nattiez, bahwa: poietic berasal dari bahasa Yunani, poietic yang berarti berhubungan dengan seseorang yang menciptakan karya seni. Dalam konteks kultural atau dalam pengkajian diskursus tentang produksi seni, hal ini juga dapat menjadi musisi atau performing artist. Dalam musik jazz sebagai contoh aspek improvisasi adalah hasil asli dalam menciptakan musik tersebut.

Neutral Ini menjadi medium perpindahan informasi, secara sederhana direalisasikan oleh partitur, untuk dihubungkan dengan poietic, ini adalah objek yang telah dibuat oleh pencipta, dan akan dikomunikasikan pada si penerima. Neutral menjadi penilaian data objektif yang dihubungkan dengan sebuah karya musik.

Esthesic menguraikan tentang penerima atas pesan, termasuk persepsi, kognisi dan interprestasi. Secara sederhana direalisasikan oleh pendengar. Konsep esthesic telah diciptakan seperti sebuah perbedaan estetika klasik yang merupakan teori atas keindahan. Ilmu asal kata (etimologi) Yunani ditekankan pada peran dari penerima yang memperhatikan karya seni dan mengevaluasinya menurut dirinya sendiri dengan mengkoordinir sistem atas nilai-nilai tertentu.

Tiga definisi analisis ini, singkatnya, terlihat seperti teori komunikasi klasik, sebuah hubungan dari produser (komposer/musisi) memberi pesan untuk penerima (pendengar). Dikatakan oleh Nattiez bahwa semiology bukanlah ilmu pengetahuan komunikasi, Nattiez menjelaskan:
“All analysis with a semiological orientation should, then, at least include: (a) a comparative critique of already-written analyses, when they exist, so as to explain why the work has taken on this or that image constructed by this or that writer: all analysis is a representation; (b) an explanation of the analytical criteria used in the new analysis, so that any critique of this new analysis could be situated in relation to that analysis’s own objectives and methods... Making one’s procedures explicit would help to create a cumulative progress in knowledge, and consequently the emergence of an analytical discourse that would be more satisfying, because it is more controlled.”

(“Semua analisa dengan menggunakan orientasi sebuah semiologi tentu saja, sedikitnya meliputi: (a) sebuah kritik komparatif atas analisis yang ada sebelumnya, jika ada, menjelaskan mengapa karya dapat dijelaskan pada teori ini atau menjelaskan gambaran dengan teori ini atau penulis tersebut: semua analisis adalah sebuah representasi; (b) suatu penjelasan kriteria analisis yang digunakan di analisa yang baru, maka jika ada kritik atas analisis baru ini bisa diposisikan dalam hubungan dengan analisis dari hasilnya dan metodanya...membuat prosedur eksplisit seseorang yang akan membantu ke arah menciptakan suatu kemajuan kumulatif di pengetahuan, dan sebagai konsekwensi munculnya dari diskursus analisis yang akan lebih memuaskan, karena lebih bisa dipahami).

Adalah kenyataan bahwa di satu pihak musik menyajikan masalah sistem semiotika tanpa tingkat semantik atau tingkat isi, tetapi di lain pihak ada “tanda” musik atau sintagmen dengan nilai denotatif yang jelas (tanda trumpet dalam militer), dan ada sintagmen atau teks-teks yang memiliki nilai konotatif prabudaya; misalnya musik “pastoral”.

Bahkan semenjak zaman barok, pandangan bahwa musik adalah sebuah bahasa referensial telah mendominasi teori musik dan praktek. Pada era barok, musik dipandang sebagai sebuah bahasa. Untuk pengunaannya secara langsung, musik dipandang sebagai sebuah kemampuan berbicara yang telah disusun dan dilakukan menurut prinsip atas retorik, sebuah penggabungan tentang preskripsi yang bisa dipergunakan dalam usaha membuat sebuah diskursus menjadi mungkin.

Preskripsi berhubungan dengan pilihan atas sebuah topik (inventio), yang utama struktur atas diskursus (dispositio), berisi tentang detailnya dan penggunaan kata kiasan (elaboratio), menghafalkan pidato (memoria) dan ekstra tekstual instrumen adalah orator bisa digunakan ketika pidatonya dipresentasikan, seperti aplikasi tentang isyarat (actio). Terutama inventio, dispositio dan elaboratio adalah sangat penting di musik; banyak ahli teori musik pada zaman barok telah menulis tentang aspek tersebut dan tentang retorik diaplikasikan ke musik, yang terkenal adalah Johann Mattheson dengan Der vollkommene Kapellmeister dari 1739. Dalam beberapa masa, musik dianggap memiliki makna konseptual dan emosional, yang dibangun oleh kode, atau setidak-tidaknya pertunjukan (repertoar) seperti pada zaman Barok.


sisa-sisa tulisan saya dulu ketika aktif dikampus, hehhe ...moga bermanfaat

endo.widarbo 17th November 2012 03:26 PM

dari musik2 yg udah di share di atas cuma tau beberapa doang. haha

karena lebih suka musik2 lokal sih :)

endar.agustyan 17th November 2012 03:37 PM

^^^
wah ternyata Indonesian lover
:D
hehehe

adi.panji 29th November 2012 08:50 PM

Spoiler



Spoiler


Spoiler


Spoiler



ini dulu yang ane share...


All times are GMT +7. The time now is 08:33 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2025, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2025 DragonByte Technologies Ltd.