forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forum BukuKuBaca (https://www.forumku.com/forum-bukukubaca/)
-   -   Beginilah Business Plan Tepat, Startup Kuat (https://www.forumku.com/forum-bukukubaca/88794-beginilah-business-plan-tepat-startup-kuat.html)

steven99 7th January 2019 11:49 PM

Beginilah Business Plan Tepat, Startup Kuat
 
Dalam satu pertemuan kewirausahaan sosial yang dipertunjukkan Kolaborasi Indonesia di Cibubur pada 2014 terus, Peraih Nobel Perdamaian 2006 asal Bangladesh, Muhammad Yunus, menyebutkan jika keceriaan membahagiakan orang yang lain jauh melebihi keceriaan sebab membuahkan uang.
Baca Juga :*cara menulis daftar pustaka dari internet

Pada 1971, Pakistan Timur (saat ini Bangladesh) memisahkan diri dari Pakistan Barat (saat ini Pakistan) . Tiga tahun selanjutnya, Muhammad Yunus—kala itu asisten profesor di Middle Tennessee State University, Amerika Serikat—memutuskan buat ikut bangun tanah airnya, dimana rakyat biasanya rudin serta terlunta-lunta gara-gara beberapa problem pascaperang.

Di Desa Jobra, dekat University of Chittagong tempat dia mengajar serta menjabat menjadi Kepala Departemen Pengetahuan Ekonomi Perdesaan, Yunus menemukannya jika beberapa orang miskin, termasuk juga para wanita, berutang dengan bunga kira-kira 10 prosen per minggu atau 520 prosen per tahun terhadap lintah darat. Persis hukuman mati.

Yunus mulai dengan menghimpun data. Dia membuat rincian nama penduduk desa yang berhutang serta banyaknya utang mereka. Nyata-nyatanya, kata Yunus, banyaknya utang yang menangkap mereka sangatlah kecil, tidak lebih dari USD27.

Akan tetapi, Yunus ada bukan buat berderma. Dia mengerti derma tidak mungkin mengakhiri kesulitan sistemik. Karena itu, sehabis melunasi utang penduduk Desa Jobra dengan uangnya sendiri, doktor pengetahuan ekonomi dari Vanderbilt University ini membangun Grameen Bank. Dia tawarkan utang berbunga rendah serta tiada jaminan terhadap orang miskin yang butuh modal usaha. Berasal dari 42 orang yang hampir kehabisan darah di Desa Jobra, usaha Yunus meluas ke seantero Bangladesh.

Di Indonesia, contoh sama bisa disaksikan pada Inkubasi Usaha serta Ekonomi Kerakyatan (IBEKA) yang dibangun Tri Oke serta suaminya Iskandar Kuntoadji. Berkemauan memeratakan akses listrik di Indonesia, mereka sudah mendukung orang di lebih dari 60 desa buat bangun pembangkit listrik mikro ramah lingkungan di desa semasing. Supaya berkepanjangan, pembangkit-pembangkit listrik itu diatur penduduk desa lewat cara mandiri memakai koperasi, dengan tarif yang disetujui bersamanya.

Dalam sepuluh tahun, IBEKA sukses mengalirkan listrik bertenaga air sebesar 2. 260 kW, kurangi emisi gas rumah kaca sebesar 7, 4 ribu ton CO2 e per tahun, serta menerangi hidup 54 ribu orang.

Kerja yang luarbiasa itu menghadirkan pernyataan luas. Pada 2005, IBEKA mendapat penghargaan Climate Hero dari World Wildlife Fund for Nature (WWF) . Berlalu enam tahun, Tri Oke mendapat Ramon Magsaysay Award, yang kerapkali dirasa “Hadiah Nobel Asia”, serta dipuji lewat cara pribadi oleh Presiden Amerika Serikat Barack Obama. Pada 2012, IBEKA beroleh Ashden Award.

Akan tetapi, usaha besar pasti butuh dana besar juga. Pada 1981, semisalnya, Grameen Bank yang mengejawantahkan keterpihakan Yunus pada rakyat miskin—dan kerja lewat cara berkesinambungan sebab dilakukan lewat cara tepat—memperoleh pemberian dana agunan utang (loan guarantee fund) sejumlah USD770. 000 dari Ford Foundation.

Mengenai pekerjaan IBEKA terpenting didanai oleh hibah-hibah dari beberapa sumber, termasuk juga pemerintah pusat serta daerah di Indonesia, kedutaan besar Jepang, dan Komisi Ekonomi serta Sosial buat Asia serta Pasifik PBB (UN-ESCAP) . Pada 2011, IBEKA memperoleh pemasukan sebesar USD1, 5 juta.

Business Planning ialah Kunci

Kisah-kisah itu membuktikan jika kewirausahaan sosial atau Social Enterprise (SE) tidak butuh mukjizat. Tidak hanya keterpihakan, kesungguhan, pengurusan yang pas, serta ketekunan, dia perlu sumber permodalan yang pasti. Letakkan masalah itu akan beres demikian usaha sudah berjalan dengan baik. Tapi apakah yang penting dikerjakan buat mendapat modal awal? Jawaban kuncinya, sama seperti kelihatan pada sebagian contoh yang sudah sukses, ada di rencana usaha alias business planning.

Tidakkah arah tiada gagasan tidak lebih dari hasrat?

Dalam kondisi SE, business planning dapat disebut menjadi dokumen rencana yang sifatnya tekhnis, dalamnya adalah turunan dari inspirasi, rancangan, dan mode usaha yang udah masak. Kita kenal, SE umumnya muncul gara-gara tersedianya satu kesulitan di orang. Persoalan-persoalan itu diidentifikasi lebih dahulu, dicari akar persoalannya, terus melalui bentuk upaya (mode usaha) di tawarkan solusi-solusinya.

Memang tidak semua usaha butuh business planning. Akan tetapi untuk mereka yang fokus pada usaha yang tumbuh serta berkembang (sustainable development and growth oriented) , business planning jadi perihal yang pasti. Lebih dalam kondisi SE selamanya ada beberapa instansi yang kerapkali pingin memberikan pemberian dana baik berbentuk hibah, penanaman modal, ataupun utang. Buat mendapat pemberian itu, business planning ialah salah satunya ketentuan pokok.

Makin besar dana yang akan dibuka, makin mendalam business planning yang penting dibikin. Dia ikut harus dibikin sepadat serta semenarik mungkin. Yakinkan jika tiap-tiap kalimat yang berada pada dalamnya ialah kalimat yang seharusnya ada sebab punya kandungan kabar yang sangat utama. Sewaktu berbarengan, satu business planning yang efisien ikut perlu daya yang banyak. Karena itu, berbagai hal yang butuh di teliti serta diakui kembali, bahkan juga bila memang perlu, dibikin uji cobanya lebih dahulu.

Infografik Advertorial Business Planning Pas Start Up Kuat


DBS BusinessClass

Salah satunya langkah menarik DBS membuktikan komitmennya dalam aplikasi business planning untuk SE yakni dengan mendukung beberapa wirausahawan sosial muda merencanakan serta menjalankan usaha dengan penerapan mobile BusinessClass, basis digital yang menyiapkan beberapa feature utama, di mulai dari kabar terakhir tentang industri sampai konsultasi.

Penerapan ini memiliki fungsi menjadi wadah buat berjejaring dengan sama-sama pemeran upaya, calon investor, dan pakar-pakar usaha. Pemakai DBS BusinessClass bisa terjalin dengan dari 15. 000 pemeran serta ahli usaha regional dari Singapura, Cina, India, Hong Kong, serta Taiwan. Beberapa anggota yang terjalin bisa kerjakan chat langsung di penerapan mobile DBS BusinessClass.

BusinessClass ikut memberi peluang buat mengatur, mengundang, serta hadir acara-acara eksklusif untuk sama-sama pengguna—dilengkapi feature konfirmasi kedatangan (RSVP) . Mulai sejak Maret 2018, DBS sudah mengadakan lebih dari 10 acara besar buat mendukung UKM se-Asia menyadari perihal yang terkait dengan menjalankan usaha, termasuk juga permodalan, manajemen arus kas, mode keuangan serta penggalangan dana. Lebih dari itu, BusinessClass bisa mendukung perusahaan beroleh kabar mendalam tentang topik-topik utama industri dari DBS Grup Research. Obyek bisa diseleksi saat mengambil hingga anggota cuma beroleh kabar yang berkaitan dengan minat serta bagian usaha mereka. Karena itu, beberapa wirausahawan sosial bisa lebih ringan juga dalam kerjakan promo serta mencapai eksposur.

Penerapan BusinessClass bisa di download di Google Play, App Store, serta situs DBS.

Perancangan usaha yang prima pasti tidak berhenti menjadi rancangan belaka. Bersamaan ramainya pertandingan business planning buat memajukan kewirausahaan sosial, perihal yang penting diingat beberapa pemeran SE ialah janganlah terlampau konsentrasi pada pengaturan business planning hingga abai atau kedodoran dalam soal realisasi. Kala sumber dana udah diterima, Rhenald Kasali memperingatkan, “Wirausaha sosial itu bukan orang yang pakar membuat proposal serta mencari pemberian. Mereka menangani problem sosial dengan kewirausahaan. ”
Source :*Karya ilmiah


All times are GMT +7. The time now is 08:03 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.