forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forumku the Lounge (https://www.forumku.com/forumku-the-lounge/)
-   -   WaGub - Ahok Minta Acara Gotong Toa Pek Kong Dikaji (https://www.forumku.com/forumku-the-lounge/1363-wagub-ahok-minta-acara-gotong-toa-pek-kong-dikaji.html)

fx.michael 22nd October 2012 11:01 AM

WaGub - Ahok Minta Acara Gotong Toa Pek Kong Dikaji
 
Quote:

TAMANSARI (Pos Kota) – Pemprov DKI Jakarta mendukung berbagai kegiatan warga bahkan akan membantu sepanjang lembaga itu mememnuhi persyaratan. “Prinsipnya sederhana saja, kalau ada badan hukum, ada rekening bank, Pemprov bisa membantunya,” kata, Wakil gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama, ketika melepas Kirab Budaya dan Gotong Toa Pek Kong di Petak sembilan, Jl. Kemenangan III, Kelurahan Glodok,Kecamatan Tamansari Jakarta Barat. Minggu (21/10/2012).

Kegiatan ini menurut Wagub dapat mendukung pariwisata di Jakarta., namun pemerintah harus mengkaji kembali karena jalan di sekitarnya padat bangunan, pusat bisnis dan padat dilintasi kendaraan.”Kalau jalannya seperti ini ,bagaimana turis mau datang ? “tanyanya. Wagub juga sempat terjebak kemacetan meskipun dipandu.

85 JOLI

Gotong Toa Pe Khng, selain diselenggarakan sebagai puncak acara perayaan Tahun Baru Imlek (Hari kelima belas setelah Imlek). Juga dilakukan pada hari ulang tahun dewa seperti yang diselenggarakan vihara Fat Cu Kung diikuti pula dari berbagai vihara disejumlah daerah,disemarakan dengan tari barongsay, liong, ondel-ondel.

Selain replika dewa yang digotong oleh puluhan kelompok laki-laki, kelompok wanita tua muda, adapula dari WNA Denmark ikut menggotong James st. termasuk beberpa wanita tua.”Hay..ya….Memeh esay..ooo.., inget punya tenaga, jangan nanti Mmeh digotong punya, bukan Memeh gotong toa pek kong (Nenek hebat bisa menggotong Toa Pek Kong, tapi ingat tenaganya, jangan sampai nenek nanti yang digotong bukan menggotong Toa Pek Kong- Red),”kata Kim Pheng, sambil mengangkatkan telunjuk ibujarinya ke nenek penggotong Toa Pek Kong.

Replika dewa yang digotong ini setelah melakukan acara ritual tangsin (orang pintar) di dalam ruang vihara. Para tangsin kerasukan dipercaya sebagai media dewa untuk berkomunikasi dengan manusia.Para tangsin ini tidak ragu-ragu untuk menggoreskan tubuhnya dengan senjata tajam sampai memotong lidahnya, atraksi ini berlangsung dari ritual sampai pawai selesai.

Setiap replika dewa melintas, pengunjung di pinggir jalan memberikan persembahan dengan kedua tangannya dirapatkan dan menundukan kepala, sebagai rasa hormat meminta keselematan.”Doa yang disampaikan tergantung dari keinginan masing-masing.”Pao Yo Ping An artinya agar diberi perlindungan dan diselamatkan sekeluarganya.”kata Kim Pheng

Bahkan ada pula yang memberikan Ang Pao (Ang=merah Pao=amplop) berisi uang atau mengelus-ngelus bambu penggotong Dan setiap beberapa puluh meter joli tersebut digoyang-goyangkan dan a penandunya berputar, serta meneriakan ye….aaaaa, ye…aaa diiringi dengan suara tambur dan kempreng.

Gotong Toa Pek Kong yang melibatkan ribuan orang ini sempat memacetakan lalulintas beberapa jam, termasuk Bus Trans Jakarta (Bus Way) sejak dilepas dari Jl.Keadilan III-Jl.Pintu Kecil-Jl.Asemka-Jl.Pintu Besar Selatan-Jl.Hayam Wuruk-Jl.Mangga Besar-Jl.Pinangsia Raya kembali ke tempat semula.

Patung dewa yang disembah umat Khong Khu Cu cukup banyak, setiap vihara diisi sejumlah dewa antara lain dewa Thian Kauw Ciang Kun (dewa pengobatan) yang dikawal Anjing Langit, Ma Tjo Pho (Dewi Samudra),Kwan Ceng Tee Kun (Dewa Pengusir kejahatan),Pauw King (Dewa keadilan) serta Kuan Im (Dewi Werlas Asih).

Gotong Toa Pek Khong kembali bisa dilakukan sekitar tahun 2000. Karena sejak 1965-1998 kegiatan seni budaya dan tradisi China dilarang dirayakan di depan umum termasuk Imlek, Namun melalui instruksi Presiden Nomor 14 Tahun 1967. Kegiatan ini diizinkan kembali.

Bahkan Presiden menindaklanjutinya mengeluarkan Keputusan Presiden Nomor 19/2002 tertanggal 9 April 2002 yang meresmikan Imlek sebagai hari libur nasional. Mulai 2003, Imlek resmi dinyatakan sebagai salah satu hari libur nasional. (herman)
Sumber

NB:
judulnya poskota terkesan pak basuki tidak setuju dengan acara tersebut dan terkesan rasis... padahal isinya ngebahas acaranya doank.

endar.agustyan 22nd October 2012 01:21 PM

wah2, iya memang judulnya sedikit "aneh" hehe
:)

tapi benar, lembaga apapun bisa ada yang penting sesuai dengan peraturan yang berlaku


All times are GMT +7. The time now is 06:13 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.