Ini Dia Alasan Rini Ogah Komentar soal Krakatau Steel
 

Menteri Tubuh Upaya Punya Negara (BUMN) Rini Soemarno ogah berikan komentar perihal soal keuangan PT Krakatau Steel (Persero) Tbk yg terancam rugi sebesar Rp 1, 3 triliun.

Rini mengemukakan, proses usaha yg dikerjakan Krakatau Steel sebagai proses biasa yg dilaksanakan dengan cara business to business (b to b) .
Simak Juga :*harga pokok produksi

" No comment. Di sebut no comment. Bertanya sama KS dong. Itu kan proses b to b. Ya jalan seperti apa yang ada, " kata Rini di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (29/7/2019) .


Bacalah juga : Krakatau Steel Terancam Rugi Rp 1, 3 T, Rini : Bertanya Direksi

Krakatau Steel terancam jadi rugi lantaran pengoperasian project pemrosesan bijih besi berubah menjadi hot metal atau blast furnace. Karenanya harga inti produksi (HPP) slag yg dibuat project blast furnace ini tambah mahal US$ 82 per ton atau sama dengan Rp 1. 144. 130 (kurs Rp 14. 000) apabila ketimbang harga pasar.
Arrtikel Terkait : rumus bangun datar
Sampai, apabila produksinya 1, 1 juta ton hot metal per tahun, jadi kemampuan kerugian Krakatau Steel (KS) lebih kurang Rp 1, 3 trilun per tahun.

Bacalah juga : Rini Belum Terima Surat Pengunduran Diri Roy Maningkas dari KS

Perihal itu dikatakan oleh Komisaris Independent Krakatau Steel Roy Edison Maningkas yg udah memberikan pengunduran dirinya sendiri ke Kementerian BUMN. Pengunduran dirinya sendiri bakal diolah dalam kurun waktu 1 bulan dari penyerahan.

" Harga inti produksi yg kelak dibuat itu tambah mahal US$ 82 per ton, which is bila produksi 1, 1 juta ton itu kita bakal alami kerugian per tahun Rp 1, 3 triliun, " jelas Roy di Kementerian BUMN, Jakarta Pusat, Selasa (22/7/2019) .