Jangan Lewatkan Gubernur Sumbar Tekankan Pentingnya Check and Balances
 

Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Irwan Prayitno menilainya jika cek and balances terus ada. Cek and balances adalah metode pengawasan serta keselarasan pada kekuasaan.

" Kalaupun saya bisa menganjurkan, demokrasi itu musti ada cek and balances. Ada konsolidasi ada oposisi, " kata Irwan Prayitno di Rumah Dinas Gubernur Sumbar, Padang, Sumbar, Rabu (24/7/2019) malam.
Simak Juga : SWOT analisis

Seandainya semuanya parpol (partai politik) di parlemen masuk ke pemerintahan, menurut Irwan, jadi tak ada cek and balances. Demokrasi selanjutnya berjalan kurang baik.

Walau mengedepankan utamanya cek and balances, Irwan menerangkan, skemanya terus Indonesia. Bukan bergaya parlementer. Dikarenakan, Indonesia berpedoman metode presidensial.

" Kalaupun parlementer itu di antara konsolidasi serta oposisi seperti air dengan minyak. Lihat saja di kantor parlemennya terdiri serta dibatasi. Ini oposisi ini konsolidasi, " jelas Irwan Prayitno.

Irwan mengatakan, di presidensial Indonesia, tak ada oposisi. " Namun yg ada merupakan kebersamaan bangun bangsa. Contoh di DPR, duduknya bersama semua, " kata Irwan Prayitno.

Irwan menerangkan, tiap-tiap kapabilitas politik tak mesti berbarengan masuk konsolidasi pemerintah. Ditambah lagi, cuma untuk kekuasaan.

" Biar tertata metode pemerintahan serta tertata metode demokrasi, sampai dengan begitu jelas, apa serta bagaimana kita buat bangun bangsa, wilayah, saling bersama, " ujar Irwan Prayitno.
Artikel Terkait : sistem pemerintahan parlementer

Irwan mengimbuhkan, hadirnya oposisi tak dalam rencana mengakibatkan kerusakan negara. " Jadi oposisi itu bukan buat mengakibatkan kerusakan negara, namun bangun bangsa bertambah lebih baik, " kata politikus Partai Keadilan Sejahtera itu.