Label 'Halal' di Industri Printing Jadi Sorotan
 

Sertifikasi halal selain berlaku untuk makanan. Di industri printing (percetakan) pun label halal juga dapat mengambil tahap. Bagaimana penerapannya?

Isu halal printing inilah yang sedang diupayakan Fuji Xerox untuk coba direalisasikan. Terutama saat mereka menjajakan produk ke negara-negara dengan populasi muslim paling besar semacam Indonesia dan Malaysia.

Tetapi bukan berarti produk atau solusi printing yang dijajakan Fuji Xerox selagi ini mengandung sesuatu yang tidak halal atau haram. Tidak sesederhana itu.

Tetapi menurut Masashi Honda, Senior Vice President Fuji Xerox dan President & CEO Fuji Xerox Asia Pasifik, inisiatif halal printing ini lebih ditujukan untuk mengakomodir keperluan bagi masyarakat muslim. Dimana ketika ada sertifikasi halal tersebut pastinya pemakai — terutama masyarakat muslim — bakal lebih tenang sebab telah tersertifikasi dengan resmi.

"Indonesia dan Malaysia adalah pasar yang unik bagi Fuji Xerox yang menjalankan roda bisnisnya. Khusus di Indonesia, Fuji Xerox menjajakan produk dan solusinya lewat Astragraphia," kata Honda.

Salah satu keunikan yang menjadi PR Fuji Xerox di kedua negara tersebut adalah untuk memberbagi produk dan solusi yang ramah bagi pemakai muslim.

"Isu ini sehingga bahasan di markas besar Fuji Xerox di Jepang, sebab mereka ingin pemakai lebih percaya dengan solusi yang dirilis. Maka diwacanakanlah proyek halal printing oleh Fuji Xerox dimana material perangkat yang dipakai diusahakan mendapat sertifikasi lembaga berwajib. Umpama terkait material, tinta dan kemasan dan lainnya," Honda memaparkan saat berbincang dengan sejumlah media di kantor pusat Fuji Xerox di Tokyo, Jepang.

"Rencana halal printing Ini tetap dicari langkah untuk merealisasikannya, kita belum menuntaskannya. Tunggu saja," tegasnya

Pasar printer di Indonesia sendiri disebut sangat besar dan berpotensi untuk lebih berkembang lagi. Faktor ini ditunjang setinggi populasi dan perkembangan ekonomi digital yang terus melonjak.

Meski demikian, Fuji Xerox juga dihadapkan dengan tugas untuk memberi sentuhan personalisasi kepada luasnya segmen pelanggan di Indonesia. "Hal ini tidak mudah, tapi ini kesempatan bisnisnya sangat besar," lanjut Honda.

Tidak sama dengan Indonesia, terkait Malaysia, Fuji Xerox lebih menyoroti soal stabilitas ekonomi yang berpengaruh kepada lemahnya kualitas tukar ringgit di Negeri Jiran tersebut.

"Kedua negara (Indonesia dan Malaysia-red.) terbukti punya isu masing-masing. Tetapi sekali lagi, keduanya sebagai negara berkembang mempunyai potensi sangat besar," Honda menutup perbincangan