forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Kedokteran dan Obat - Medical and Medicine (https://www.forumku.com/kedokteran-dan-obat-medical-and-medicine/)
-   -   Arti Logo Biru, Hijau, dan K dalam Lingkaran Merah Pada Obat (https://www.forumku.com/kedokteran-dan-obat-medical-and-medicine/1483-arti-logo-biru-hijau-dan-dalam-lingkaran-merah-pada-obat.html)

andi.teguh 30th October 2012 01:22 PM

Arti Logo Biru, Hijau, dan K dalam Lingkaran Merah Pada Obat
 
1. Obat Bebas (hijau)

http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:0...320/hijau2.jpg

Obat Bebas merupakan obat yang boleh digunakan tanpa resep dokter. Obat jenis ini dapat dibeli bebas di warung, toko obat, maupun apotek. Contoh obat dari golongan ini misalnya, vitamin, oralit, dan lain sebagainya.

Meskipun obat ini masuk ke dalam kategori aman, namun tetap saja tidak boleh digunakan secara sembarangan. Obat bebas juga memiliki kandungan racun yang dapat berbahaya bagi tubuh jika tidak digunakan sebagaimana mestinya.

Pada kemasan obat ini terdapat logo lingkaran hijau yang bergaris tepi hitam. Obat bebas ini biasa digunakan untuk mengatasi gejala penyakit ringan, biasanya berupa vitamin atau multivitamin.

2. Obat Bebas Terbatas (biru)

Obat jenis yang kedua ini masih dapat dibeli secara bebas tanpa resep dokter. Walaupun dapat dibeli tanpa resep dokter, namun aturan pakai serta efek sampingnya harus diperhatikan juga. Penggunaannya pun mesri sesuai dengan indikasi yang tertera pada kemasan.

Pada kemasan obat jenis ini terdapat lingkaran berwarna biru dengan garis tepi hitam. Selain itu, terdapat pula peringatan dalam kotak kecil berdasar warna hitam. Contohnya adalah sebagai berikut:

P. No. 1: Awas! Obat Keras. Bacalah aturan memakainya.
P. No. 2: Awas! Obat Keras. Hanya untuk kumur, jangan ditelan.
P. No. 3: Awas! Obat Keras. Hanya untuk bagian luar badan.
P. No. 4: Awas! Obat Keras. Hanya untuk dibakar.
P. No. 5: Awas! Obat Keras. Tidak boleh ditelan.
P. No. 6: Awas! Obat Keras. Obat wasir, jangan ditelan.

http://3.bp.blogspot.com/-KRRy7_tMTv...gatan+Obat.jpg

Jika kondisi penyakit semakin serius, pemakaian obat ini harus dihentikan dan sebaiknya pergi ke dokter untuk pemeriksaan yang lebih lanjut. Meski gejala dan keluhan penyakit sama, namun obat yang diperlukan belum tentu sama. Oleh karena itu, sangat tidak dianjurkan untuk melakukan pengobatan sendiri dengan obat-obat yang seharusnya diperoleh dengan resep dokter.

Tanggal kadaluwarsa obat, informasi pada kemasan tentang petunjuk penggunaan obat yang tidak diperbolehkan, efek samping, dosis obat, cara menyimpan obat, dan interaksi obat dengan obat lain atau interaksi obat dengan makanan yang dikonsumsi merupakan hal-hal yang harus diperhatikan.

3. Obat Keras dan Psikotropika

http://3.bp.blogspot.com/-J_eujnrMBm...Obat+Keras.jpg

Obat yang pada kemasannya terdapat logo lingkaran berwarna merah bergaris tepi hitam dengan huruf "K" di dalamnya ini merupakan jenis obat yang diperoleh harus dengan resep dokter.

Yang termasuk obat golongan ini misalnya, obat-obatan yang mengandung hormon, penisilin, obat penenang, antibiotik, dan lain sebagainya.

Obat jenis ini tidak dapat dikonsumsi sembarangan karena bisa berbahaya, memperparah penyakit, meracuni tubuh, atau bahkan menyebabkan kematian.


KANDUNGAN OBAT

* BATUK

Obat batuk yang dijual di pasaran umumnya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Biasanya obat batuk dikombinasikan dengan obat pilek, meski ada juga yang dijual khusus untuk mengatasi batuk saja. Kandungan yang terdapat di dalamnya, antara lain:

- Bromhexsin

Berfungsi sebagai pengencer dahak.

- Dextrometrofan

Berfungsi sebagai antibatuk.

- Ambroxsol

Berfungsi sebagai mukolitik dan sekretolitik atau pengencer dahak. Bila dahak bisa dikeluarkan dari saluran pernapasan, anak akan merasa lega karena napasnya tidak terhambat lagi.

Meski obat batuk ini dengan mudah dibeli di pasaran, tapi mengingat obat ini digolongkan dalam lingkaran biru, sebaiknya orang tua tidak gegabah memberikannya. Saat anak batuk, sebagai langkah pertama sebaiknya mintalah ia untuk minum air hangat banyak-banyak.

* PILEK

Sama halnya dengan batuk, obat-obatan untuk mengatasi pilek biasanya termasuk golongan lingkaran biru atau dijual bebas terbatas. Sebagai wujud kehati-hatian, sebaiknya orang tua memahami zat apa saja yang terkandung dalam obat pilek, yaitu:

- Decongestan

Fungsinya mengatasi hidung tersumbat. Umumnya untuk obat pilek anak, decongestan yang dicampurkan adalah jenis pseudoefedrin.

- Antihistamin

Fungsinya untuk mengatasi alergi termasuk bersin-bersin. Antihistamin yang biasa digunakan adalah CTM, defenhidramin, loratadin, citirizin.

* DEMAM

Demam atau naiknya suhu tubuh anak harus diwaspadai. Apalagi kalau ada riwayat panas demam diikuti kejang. Lantaran itu banyak dokter yang menyarankan orang tua untuk menyediakan obat penurun panas di rumah. Kandungan obat penurun panas adalah:

- Analgetik

Fungsinya untuk menghilangkan rasa sakit pada sendi dan nyeri. Yang termasuk dalam golongan analgetik adalah aspirin, ibuprofen.

- Antipiretik

Fungsinya untuk menurunkan panas. Umumnya zat yang digunakan adalah paracetamol.

Khusus bagi anak yang mempunyai riwayat kejang, biasanya dokter menyarankan untuk menyediakan stesolit yang di dalamnya terkandung diasepam sebagai zat antikejang. Obat ini harus dibeli dengan resep dokter karena dosisnya disesuaikan kondisi masing-masing anak.

* DIARE

Tren pengobatan terbaru yang direkomendasikan WHO untuk diare pada anak adalah memberikan oralit (larutan gula garam) atau pedialit (pengganti cairan tubuh untuk anak-anak dengan rasa stroberi atau vanila). Keduanya termasuk golongan lingkaran hijau yang berarti boleh dijual bebas. Oralit atau pedialit fungsinya mengganti cairan yang keluar dan menjaga supaya tidak sampai dehidrasi.

Dahulu tujuan pengobatan diare lebih mementingkan supaya kembali “mampet”. Kalau sekarang, meskipun si kecil buang air besar sampai 8 kali sehari masih dianggap wajar. Kenapa? Karena justru “racun-racun” yang menyebabkan diare dibiarkan keluar bersama kotoran.

Sebelum memberikan obat diare, ada baiknya orang tua mengonsultasikan terlebih dahulu dengan dokter. Sebab zat-zat yang terdapat dalam obat-obat ini umumnya berfungsi menyerap dan memampatkan. Zat-zat tersebut antara lain:

- Becarbon
Fungsinya menyerap dan mengeluarkan kembali.

- Coulin dan Pektin

Fungsinya menyerap.

- Aktifited Aktapolid

Untuk pengobatan simtomatik, seperti rasa mulas, perih, kembung.

ZAT-ZAT TAMBAHAN LAINNYA

Obat identik dengan rasa pahit. Untuk anak, hal tersebut jelas menyulitkan, sebab kesembuhannya sedikit banyak ditentukan dengan masuk/tidaknya obat ke dalam tubuh. Untuk itulah obat-obatan anak biasanya diberi zat-zat tambahan sehingga terasa lebih “enak” di lidah. Ada pun zat-zat tersebut adalah:

* Pewarna

Biasanya digunakan carmin atau indigo.

* Perasa

Ekstrak rasa buah, seperti stroberi, jeruk, vanila dan sebagainya.

* Pemanis

Sakarin, equal, atau gula pasir biasa.

* Aroma

Menthol, mint, aroma buah dan sebagainya.

* Bentuk

Dengan kemajuan teknologi, obat berbentuk tablet kini dicetak dalam bentuk-bentuk yang menarik, seperti boneka, binatang dan sebagainya.

Zat-zat tambahan tersebut aman dikonsumsi, sebab dalam proses perizinannya, lembaga-lembaga yang berwenang akan mengawasinya dengan ketat sebelum meloloskannya. Apalagi zat-zat tersebut jumlahnya sangat sedikit alias tidak signifikan. Pasalnya, zat tambahan tersebut tidak boleh mengurangi “keampuhan” dan fungsi utama obat tersebut.

sumber 1

sumber 2

sumber 3

fx.michael 1st November 2012 12:10 PM

wew... mantab bro...

+1 pengetahuan ane


All times are GMT +7. The time now is 04:15 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.