Terima investor asing, Jokowi sebut butuh dana USD 8 Triliun
 

Sore ini, Selasa (4/11), Presiden Jokowi menerima para investor 20-20 investment association. Di hadapan 25 investor asing, Jokowi mengaku butuh dana segar untuk pembangunan infrastruktur di Indonesia.

"Kita butuh dana segar, untuk infrastruktur yang saya sampaikan (ke para investor), baik jalan tol, pelabuhan, listrik dan kereta api di luar Jawa supaya pembangunan cepat dikerjakan," ujar Jokowi di depan Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (4/11).

Jokowi menyebut butuh dana segar sebesar USD 8 triliun atau setara Rp 96.848 triliun untuk pembangunan infrastruktur di seluruh pelosok Indonesia. Pemerintah bergantung pada peran investor sebab APBN tidak cukup membiayai seluruh proyek pembangunan infrastruktur. "APBN kita nggak cukup," ujarnya.

Kebutuhan dana itu bisa berubah jika tidak segera dieksekusi. "Kalau tunda-tunda infrastruktur, semakin ditunda akan semakin mahal, semakin naik harganya, kita libatkan investasi untuk masuk ke bidang-bidang itu, tapi bidang lain nanti dulu," jelas Jokowi.

Saat ditanya apakah ada investor tadi yang sudah tertarik, Jokowi enggan mengungkapkan. Jokowi berjanji jika sudah mulai tertarik akan diinfokan. "Saya tidak mau bicara muluk-muluk. Kalau sudah mulai baru saya bicara," ujarnya.

Para investor yang bertemu Jokowi merupakan pengusaha-pengusaha swasta dari pelbagai belahan dunia. Di hadapan mereka, Jokowi sempat mempresentasikan sejumlah lokasi investasi. Termasuk mekanisme perizinan investasi di daerah maupun pusat.

"Sudah saya paparkan semua, kalau ada masalah pembebasan tanah gimana jalan keluarnya, saya presentasi sendiri mereka senang," ujarnya.


SUMBER