| sucyresky |
19th November 2014 09:40 AM |
Kalau Tidak Sekarang, BBM Sulit Naik Tahun Depan
Quote:
SOLO – Langkah Jokowi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dianggap tepat. Pasalnya, momentum untuk menaikkan harga harus dijaga, sehingga tidak terhambat.
Pengamat ekonomi yang juga Pembantu Dekan III Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Sebelas Maret (UNS), Lukman Hakim, banyaknya penolakan terhadap kebijakan pemerintah. Salah satunya, terkait dengan kenaikan BBM adalah merupakan sesuatu hal yang wajar.
Bahkan, keputusan Jokowi untuk menaikkan harga BBM merupakan suatu keputusan yang sulit untuk dilakukan. Namun, keputusan yang dianggap paling tepat untuk menaikkan harga BBM.
"Pasti ini keputusan yang sulit, daripada tahun depan tidak bisa naik sama sekali lebih baik sekarang dinaikkan," jelasnya kepada Okezone di Solo Jawa Tengah, Rabu (19/11/2014).
Dia menyebutkan, meski saat ini harga minyak dunia mengalami penurunan namun hal tersebut tidak bisa dijadikan pegangan. "Itu kan dinamis, (harga minyak dunia). Itu fluktuatif, kita kan tidak tahu Januari atau Februari naik lagi atau tidak, itu belum pasti," tambah dia.
Menurutnya, apabila kenaikan BBM ditunda maka akan semakin sulit untuk menaikkan harga BBM. "Nanti pasti akan banyak sekali negosiasi, bahkan nanti pasti negosiasinya semakin berat," paparnya.
Sedangkan untuk mengantisipasi dampak kenaikan BBM bagi masyarakat kecil yang akan semakin terpuruk, pemerintah sudah menyiapkan tiga kartu sakti yaitu Kartu Indonesia Sehat (KIS), Kartu Indonesia Pintar (KIP) dan Kartu Keluarga Sejahtera (KKS) dirasa cukup membatu bagi kelangsungan hidup masyarakat kecil.
"Itu sama saja dengan BLSM, BLT, program pemerintah untuk membantu masyarakat miskin agar tidak makin sulit," pungkasnya.
|
SUMBER : Okezone.com |
