VIVAnews - Harga minyak dunia kembali turun, jelang pertemuan negara anggota Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak Bumi (Organization of the Petroleum Exporting Countries/OPEC), Kamis, 27 November 2014. Sementara data memperlihatkan peningkatan stok minyak mentah sejak pekan lalu.
BBC dalam laporannya, Rabu, 26 November, menyebut stok minyak mentah Amerika Serikat (AS) meningkat menjadi 1,9 juta barel dari pekan lalu. Menyebabkan turunnya harga minyak mentah Brent hingga US$77,75 per barel.
Sementara minyak AS pada perdagangan, Rabu, 25 November, tercatat turun menjadi US$73,69 per barel. Harga minyak merosot tajam, setelah Arab Saudi mengisyaratkan tidak akan ada pemangkasan produksi minyak, dalam pertemuan OPEC.
Menteri Perminyakan Saudi Ali al-Naimi, menyebut harga minyak akan stabil dengan sendirinya. Saudi merupakan produsen minyak terbesar di antara 12 anggota OPEC, yang saat ini terbelah tentang bagaimana menyikapi merosotnya harga.
Harga minyak Brent jatuh 30 persen sejak Juni, dipicu kenaikan tajam produksi minyak AS serta melemahnya permintaan dunia. Sebelumnya muncul spekulasi, OPEC akan mengumumkan pengurangan produksi untuk pertama kali, sejak 2009.
Beberapa negara anggota seperti Venezuela dan Irak, telah menyerukan pengurangan produksi. Namun Menteri Perminyakan Uni Emirat Arab Suhail bin Mohammed al-Mazroui, tampak berpihak dengan Saudi, untuk tidak mengurangi produksi.
"Kami tidak akan panik. Ini (penurunan harga) bukan pertama kalinya, ini bukan sebuah krisis yang mengharuskan kita panik. Kita telah melihat harga jauh lebih rendah," kata Mazroui, yang dikutip Reuters, Kamis, 26 November.
|
