forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Infrastructure, Transportation and Communication! (https://www.forumku.com/infrastructure-transportation-and-communication-/)
-   -   Angkasa Pura Airports Jawab Kebutuhan Infrastruktur Penerbangan Indonesia (https://www.forumku.com/infrastructure-transportation-and-communication-/33061-angkasa-pura-airports-jawab-kebutuhan-infrastruktur-penerbangan-indonesia.html)

partisusanti 21st February 2015 05:54 AM

Angkasa Pura Airports Jawab Kebutuhan Infrastruktur Penerbangan Indonesia
 
Jakarta - Tingginya biaya logistik Indonesia yang mencapai hingga mendekati angka 27 persen dari gross domestic product (GDP) merupakan tantangan dalam mencapai target pertumbuhan ekonomi Indonesia yang ditargetkan 5,8 persen. Hal ini diungkapkan oleh Yudhaprana Sugardha, Head of Corporate Planning and Performance Angkasa Pura Airports saat menjadi salah satu pembicara dalam Seminar Prospek Ekonomi Indonesia 2015 dan Urgensi Pembangunan Infrastruktur yang diselenggarakan oleh Majalah Investor di UOB Plaza, Sudirman, Jakarta pada Rabu (28/1).

Biaya logistik yang cukup memberatkan ini, ternyata juga dirasakan oleh sektor transportasi laut dan pelabuhan seperti yang diungkapkan RJ Lino, Direktur Utama Indonesia Port Company (Pelindo II). "Besarnya biaya logistik dikarenakan besarnya inventory atau penyediaan stok dan angkutan logistik Indonesia yang masih didominasi transportasi darat dan kereta api," ungkap Lino.

Seminar yang membahas prospek ekonomi 2015, terutama di bidang infrastruktur tersebut sejatinya turut menghadirkan Menko Perekonomian, Sofyan Djalil dan Menteri Perhubungan, Ignasius Jonan. Namun sangat disayangkan keduanya berhalangan hadir.

Pemimpin Redaksi Majalah Investor, Primus Dorimulu menyatakan, pertumbuhan ekonomi nasional pada tahun ini akan membaik. Mengutip hasil World Economic Forum, Primus menyampaikan, ASEAN dan Amerika Serikat (AS) akan menjadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia. "Jadi meski yang lain slow down, ASEAN dan AS diharapkan jadi mesin pertumbuhan ekonomi dunia," paparnya.

Hal tersebut ditegaskan kembali oleh Yudhaprana dengan menyebut saat ini roda ekonomi dunia digerakkan oleh satu mesin. "Jika diibaratkan mesin, saat ini mesin ekonomi Eropa rusak dan macet dengan menurunnya komoditi, mesin Amerika Latin dan dan Afrika melambat dikarenakan beberapa isu salah satunya Virus Ebola, sementara mesin China dan Jepang dalam perawatan," jelas Yudhaprana. Ditambahkannya, jika diibaratkan dengan istilah penerbangan, era Tail Wind sudah berakhir. "Faktor-faktor yang mendorong pertumbuhan ekonomi atau tail wind seperti suku bunga rendah, likuiditas berlimpah, dan lainnya sudah berakhir dan kini kita menghadapi era sebaliknya yakni era head wind," sambungnya.

Potensi Tumbuh yang Besar
Namun, dalam perspektif Industri Penerbangan atau Angkutan Udara, Indonesia masih memiliki potensi ruang tumbuh yang cukup besar. Dengan populasi penduduk sebanyak 244 juta jiwa, lalu lintas udara Indonesia baru sebesar 95 juta. "Diantara negara-negara di kawasan Asia Tenggara, Indonesia memiliki peluang untuk bersaing yang cukup baik dengan limpahan populasi yang sangat besar, pertumbuhan kelas menengah sebesar 56,5 persen, hingga pertumbuhan trafik domestik yang mencapai double digit," imbuh Yudhaprana.

Ekspansi airport dan airline menjadi kunci untuk melihat geliat industri penerbangan yang terus tumbuh. Jumlah penerbangan yang beroperasi di Indonesia lebih dari 350 penerbangan dan diprediksi akan tumbuh dobel dalam 3-5 tahun ke depan. "Beberapa maskapai besar melakukan ekspansi besar-besar dengan jumlah order pesawat mencapai lebih dari 500 dalam 5 tahun ke depan," ucapnya.

Penuhi Kebutuhan Infrastruktur
Menghadapi hal tersebut, Angkasa Pura Airports kemudian mengambil langkah akselerasi melalui percepatan pembangunan dan revitalisasi infrastruktur. Saat ini, telah selesai dibangun bandara Sultan Aji Muhammad Sepinggan-Balikpapan, I Gusti Ngurah Rai-Bali, dan Terminal 2 Juanda Surabaya. "Khusus untuk Juanda, meski kami baru saja menyelesaikan Terminal 2, saat ini Angkasa Pura Airports sudah akan kembali membangun untuk Terminal 3 dan second runway. Ini adalah keniscayaan untuk menjawab kebutuhan infrastruktur," jelas Yudhaprana.

Prioritas pemerintah saat ini salah satunya adalah pembangunan infrastruktur secara massal, termasuk pembangunan dan perbaikan bandara, pelabuhan laut, membuka ruas jalan baru dan tol, hingga infrastruktur listrik. Meski di atas kertas rencana tersebut tergolong cukup bagus, pengalaman membuktikan, pada tataran implementasi ternyata tidak mudah. Banyak kendala ditemui di lapangan, yang membuat pembangunan infrastruktur seolah jalan di tempat. Kendala yang dihadapi sejauh ini sesungguhnya relatif sama, seperti persoalan pembebasan tanah, proses perizinan yang rumit, koordinasi yang tidak jalan antar lembaga, sampai rendahnya komitmen pada proyek dengan skema PPP.

"Sebagai pengelola bandara yang sedang gencar melaksanakan pembangunan infrastruktur, kami sangat mengharapkan dukungan Pemerintah dalam permasalahan pembebasan lahan. Lebih lagi kami berharap jika skema PPP segera diimplementasikan, harus ditunjang dengan petunjuk praktis yang jelas," ujarnya.


http://www.angkasapura1.co.id/detail...-infrastruktur


All times are GMT +7. The time now is 08:16 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.