forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Sea Transport and Seaports (https://www.forumku.com/sea-transport-and-seaports/)
-   -   General Sea Transport and Seaports Project and Development (https://www.forumku.com/sea-transport-and-seaports/36-sea-transport-seaports-project-development.html)

endar.agustyan 16th July 2012 01:56 PM

General Sea Transport and Seaports Project and Development
 
In this thread yo can post information about seaports and sea transport project and development in Indonesia.

Note:

1. Don't forget to add the source
2. remember this thread only for sea transport and seaports
3. enjoy

endar.agustyan 16th July 2012 02:04 PM

Tanjung Priok Development

Location : Jakarta
target to finish (all phase) : 2023

http://ekonomi-bisnis.dhendyferdian....jpg?1339133265
source

Quote:

PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) atau IPC telah mengumumkan sudah menerima salinan Peraturan Presiden (Perpres) No.36/2012 untuk membangun dan mengoperasikan Pelabuhan Kalibaru (New Priok) di kawasan Tanjung Priok, Jakarta, Senin (24/4/2012). Terminal kontainer pertama dari pembangunan New Priok tahap 1 ini ditargetkan beroperasi pada 2014.

Perpres No. 36 Tahun 2012 tentang penugasan kepada IPC untuk mebangun dan Mengoperasikan New Priok Port yang terdiri atas dokumen teknis, finansial, dan hukum dalam waktu 1 bulan sejak Perpres tersebut diundangkan.------

Keseluruhan pembangunan New York Port ini akan selesai 2023 dan memiliki total kapasitas hingga 13 juta TEUs. Sebagai pembangunan pelabuhan terbesar di Indonesia, New Priok akan memastikan Indonesia masuk ke dalam daftar negara-negara dengan jasa kepelabuhanan berskala internasional.

R.J Lino menjelaskan seluruh investasi untuk tahap 1 sejumlah 22,6 triliun yang ditargetkan untuk container pertama beroperasi pada 2014.
source

endar.agustyan 16th July 2012 02:08 PM

http://pkps.bappenas.go.id

Expansion of Tanjung Priok Port, Cilamaya Karawang West Java

Project Basic Idea

Background

The harbors servicing sea marine traffic in northen West Java are only Tanjung Priok and Cirebon harbor. The Tanjung Priok harbor is currently overload and Cirebon harbor is located near the city area which bounded to be expanded.

Urgency

The increased sea marine traffic in northen West Java should be serviced by an adequate harbor that can service international sea marine traffic.

Benefit

To increase efficiency in transporting industrial goods to international sea marine transport than can reduced transport cost from industries in northen West Java area to increase the comparative advantage to be export abroad.


Contracting Agency


Minister of Transportation

Person in Charge : Mr. Hanggoro Budi Wiryawan
Position : Head of Transportation Service and Parternship Analysis Center
Address : Cipta Building 6th Floor Jl. Medan Merdeka Barat No.8 Jakarta 10110 INDONESIA
Phone : +62 21 3852671
Fax : +62 21 3517608

Governor of West Java

Person in Charge : Ir. H. Dicky Saromi MSc.
Position : Head of Transportation Agency, West Java Province
Address : Jl. Sukabumi No.1 Bandung West Java INDONESIA
Phone : +62 22 727 22 58
Fax : +62 22 720 21 63
Website : www.DishubJabar.go.id


Project Location

Karawang Regency, West Java Province.

Project Specification

Harbor area are about 250 ha with elevation of 4 meter above sea level :
1. Reclamation area about 140 ha.
2. Ciparage coastal area about 110 ha.
Harbor pond depth : 13 m.
Harbor pond length : 1.25 km.
Harbor pond pier : 2.5 km.
Total pier length : 3.4 km.

Estimated Project Cost

US$ 1,032.36 million.
Land Acqusition : US$ 2.36 million.

Expected Time of Implementation

Project Preparation : 2012
Tender : 2013
Contract Signing : 2014
Construction : 2015 - 2018
Operation : 2019

admin 17th July 2012 01:10 PM

Quote:

Originally Posted by endar (Post 117)
In this thread yo can post information about seaports and sea transport project and development in Indonesia.

Note:

1. Don't forget to add the source
2. remember this thread only for sea transport and seaports
3. enjoy

Endar, very nice thread.
Thank you

endar.agustyan 17th July 2012 02:01 PM

Quote:

Originally Posted by admin (Post 243)
Endar, very nice thread.
Thank you

anytime admin
:D

endar.agustyan 17th July 2012 04:50 PM

Pembangunan Pelabuhan Bagan Asahan tidak Miliki Konsep dan Perencanaan yang Jelas

analisadaily

Quote:

Asahan, (Analisa). Komisi B DPRD Sumut menilai pembangunan Pela-buhan Bagan Asahan bernilai ratusan miliar rupiah tidak punya konsep dan perencanaan yang jelas. Serta terkesan, ha-nya sekedar untuk menda-pat-kan proyek dengan mengham-burkan uang negara.
"Proyek pembangunan Pelabuhan Bagan Asahan ini sama sekali tidak bermanfaat dalam menunjang perekonomian masyarakat di Kabupaten Asahan dan Kota Madya Tanjung Balai. Buktinya sejak dioperasikan tahun 1995 sampai sekarang, Pelabuhan Bagan Asahan tidak memberikan kontribusi apapun terhadap daerah", kata Ketua Komisi B DPRD Sumut Washington Pane ketika melakukan kunjungan kerja ke daerah tersebut, Kamis (21/6).

Didampingi Wakil Ketua T.Dirkansyah Ab Subhan Ali serta beberapa anggota Komisi diantaranya Brilian Moktar SE, Irwansyah Damanik dan Sudirman Halawa SH dari Fraksi Golkar, Washington menga-takan pembangunan pelabuhan Bagan Asahan asal jadi, karena tidak didukung sarana dan prasaran infrastruktur yang maksimal.

Akibatnya, Pelabuhan yang dibangun dengan uang rakyat dengan nilai yang cukup besar ini, tidak mampu mengangkat kesejahtaraan dan perekono-mian masyarakat setempat. Pada hal, pelabuhan merupakan investasi yang cukup potensial bila dikelola, secara baik dan matang, apalagi Pelabuhan Ba-gan Asahan lokasinya sangat strategis karena sangat berde-katan dengan Penamg Malaysia.

Dalam kaitan itu, politisi muda Demokrat T.Dirknasyah Abu Subhan Ali yang lebih akrab disapa Dicky ini dan politisi darei Fraksi PDI Perjuangan Brilian Moktar mendesak Pelindo I, Peme-rintah Kabupaten Asahan dan Tanjung Balai untuk segera mencari solusi, agar Pelabuhan ini dapat difungsikan secara optimal." Pelindo I tidak boleh lepas tangan dengan alasan apapun. Karena bagaimana-pun, Pelindo I sangat ber-tanggung jawab terkait rencana awal pembangunan Pelabuhan Ba-gan Asahan ini", kata Dicky dan Brilian

endar.agustyan 17th July 2012 04:52 PM

Pembangunan Pelabuhan Sebatik Akan Dilanjutkan
13 Juli 2012


kalimantannews

Quote:

Kalimantan Timur-NUNUKAN, (kalimantan-news) - Pembangunan Pelabuhan Sei Nyamuk Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang terbengkalai selama ini akan dilanjutkan.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Nunukan Faridil Murad di Nunukan, Jumat, menyatakan penyelesaian pembangunan Pelabuhan Sei Nyamuk sudah mendesak mengingat pelabuhan ini satu-satunya di tapal batas Indonesia-Malaysia.

Anggaran yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunannya berasal dari Kementerian Perhubunagn (Kemhub) RI yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial (Menko Kesra) HR Agung Laksono di Pulau Sebatik beberapa waktu yang lalu.

Jumlah anggaran yang akan dicairkan kepada pemerintah Kabupaten Nunukan hanya sebesar Rp5 miliar lebih dari Rp38 miliar. Sementara sisanya diberikan kepada daerah lain di Provinsi Kalimantan Timur.

"Jadi dana yang diserahkan empat menteri di Pulau Sebatik dulu kepada Bupati Nunukan Drs Basri bukan untuk Kabupaten Nunukan semuanya. Tapi untuk se-Provinsi Kaltim," kata Faridil.

Padahal, bantuan tersebut disebutkan untuk percepatan pembangunan wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan.

Tetapi pada kenyataannya sesuai pemaparan di Jakarta yang dihadiri ke 18 kementerian yang memberikan bantuan itu, bantuan Kemhub RI tidak semuanya diperuntukkan bagi Kabupaten Nunukan.

"Kabupaten Nunukan hanya mendapatkan kurang dari Rp6 miliar, yang lainnya diberikan ke Bulungan, Kutai Barat, Berau dan lain-lainnya," kata Faridil.

Anggaran dari Kemhub RI itu hanya untuk membangun Pelabuhan Sei Nyamuk Pulau Sebatik.

Faridil mengatakan, anggaran tersebut diharapkan bisa merampungkan pembangunan seluruh fasilitas di pelabuhan yang panjangnya mencapai 1,7 kilometer itu

endar.agustyan 17th July 2012 04:53 PM

NTT Bangun Pelabuhan Niaga Rp 40 M

tempo

http://images.tempo.co/?id=124160&width=475


Quote:

TEMPO.CO , Kupang: Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) memulai pembangunan pelabuhan laut niaga di Kecamatan Maurole, Kabupaten Ende, dengan dana sebesar Rp 40 miliar lebih dari Kementerian Perhubungan.

Pembangunan pelabuhan laut itu ditandai dengan peletakan batu pertama oleh Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay, Senin, 25 Juni 2012. "Dermaga yang dibangun adalah pelabuhan niaga, bukan pelabuhan pelayaran," kata Kepala Dinas Perhubungan NTT, Bruno Kupok, kepada Tempo di Kupang.

Pembangunan pelabuhan ini, menurut dia, akan dibangun dalam tiga tahap mulai 2012-2014 dengan total mencapai lebih dari Rp 40 miliar. "Untuk membangun sebuah pelabuhan laut, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 40 miliar lebih," katanya.

Pada tahap pertama 2012, menurut dia, Kementerian Perhubungan telah mengalokasikan dana sebesar Rp 9,7 miliar yang akan dikerjakan oleh PT Realita Molukan Raya. Dana pembangunan tahap kedua juga telah diusulkan ke Kementerian Perhubungan sebesar lebih dari Rp 21,4 miliar.

Pembangunan tahap pertama, di antaranya pekerjaan area darat 50x50 meter persegi, pekerjaan causeway 70x6 meter persegi, pekerjaan pengadaan tiang pancang sebanyak 117,302 ton untuk trestle segmen I dan II. Pada tahap kedua akan dibangun Pelabuhan Laut seluas 70x10 meter persegi dan pekerjaan trestle sepanjang 70x6 meter persegi.

Wakil Gubernur NTT Esthon Foenay mengatakan pembangunan pelabuhan laut ini untuk membuka isolasi antardaerah di NTT, termasuk peningkatan keserasian dan keadilan pertumbuhan ekonomi antar daerah, pelayanan kepada masyarakat bisnis serta peningkatan pemanfaatan teknologi dan informasi transportasi barang dan jasa. "Ini merupakan salah satu cara untuk membuka isolasi antardaerah," katanya

endar.agustyan 17th July 2012 04:54 PM

Pembangunan Pelabuhan di Tanjung Sauh Disetujui

Media Indonesia

Quote:

Wali Kota Batam Ahmad Dahlan menyetujui Pulau Tanjung Sauh dibangun pelabuhan alih kapal (transshipment) oleh Badan Pengusahaan (BP) Batam untuk mendukung status Batam sebagai kawasan perdagangan bebas (FTZ).

"Kami sudah melakukan pembicaraan dengan Kepala BP Batam. Pada prinsipnya kami menyetujui walaupun belum ada kesepakatan tertulis," kata dia, di Batam, Sabtu (23/6).

BP Batam, bersama Pelindo, berencana membangun Pulau Tanjung Sauh untuk pelabuhan transshipment dengan anggaran Rp7 triliun untuk menunjang perdagangan di Batam.

Selama ini hanya Singapura dan Malaysia yang meraskan manfaat dari banyaknya kapal yang berlalu lalang di Selat Malaka dan Singapura. Karena, Batam tidak memiliki pelabuhan berstandar internasional.

"Selain Pemkot Batam, ketua DPRD Batam juga menyepakati rencana tersebut demi kemajuan perdagangan dan pelabuhan bebas Batam," kata Dahlan.

Dahlan mengatakan, saat Pulau Tanjung Sauh masuk dalam wilayah kerja Pemkot Batam dan tidak masuk wilayah FTZ yang ditangani BP Batam.

"Statusnya memang masih menjadi kawasan Kota Batam yang tidak masuk FTZ. Namun saat ini tengah diupayakan masuk FTZ. Dengan masuk FTZ banyak kemudahan yang diberikan," kata dia.

Kepala BP Batam Mustofa Widjaja mengatakan saat ini proses Tanjung Sauh menjadi kawasan FTZ sudah diproses di pemerintah pusat.

"Tanjung Sauh akan dibangun menjadi pelabuhan transshipment dengan kapasitas Rp4 juta twenty foot equivalent units (TEUs) dengan dana APBN," kata dia.

Ia mengatakan keberadaan pelabuhan berskaa internasional sangat penting untuk menunjang kemajuan perekonomian kawasan Batam.

Komisi VI DPR RI segera meminta pemerintah pusat merevisi peraturan yang mengatur kawasan bebas Batam sehubungan pembangunan Pelabuhan Alih kapal (transshipment) Tanjung Sauh dengan kapasitas empat juta TEUs.

"Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas Tanjung Sauh terkendala lahan yang belum masuk kawasan perdagangan bebas (FTZ). Kami akan segera meminta pemerintah melakukan revisi agar proyek tersebut tidak terhambat," kata Ketua Komisi VI DPR Airlangga Hartarto di Batam, Jumat (22/6)

endar.agustyan 17th July 2012 04:56 PM

ANTISIPASI LUBERAN TANJUNG PERAK, GRESIK SIAPKAN PEMBANGUNAN PELABUHAN INTERNATIONAL

gresikkab.go.id

Quote:

Sebagai kota Penyanggah yang sangat dekat dengan Surabaya. Pemerintah Kabupaten Gresik Gresik menyiapkan pembangunan pelabuhan skala International sebagai antisipasi luberan dari Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya. Selain telah menyiapkan lahan untuk pembangunan dermaga disepanjang pantai yang membentang antara wilayah Kecamatan Gresik sampai kecamatan Panceng. Bupati Gresik juga telah mengkoordinasikan dengan para Kepala Desa di sepanjang areal itu untuk tidak menjual tanahnya kepada spekulan. Hal inilah yang disampaikan oleh Bupati Gresik, Dr. Sambari Halim Radianto kepada tim dari Kementerian Perindustrian yang berkunjung ke Gresik, Selasa (15/5).

Di Ruang Rapat PT Polowijo Gosari, Bupati Gresik memaparkan beberapa keunggulan sepanjang pantai wilayah Utara ini. Selain ombaknya tidak terlalu besar, kedalaman pantai ini juga sangat memungkinkan untuk dibangun pelabuhan. Apalagi akses jalan yang memadai. “Untuk calon lahan di wilayah Manyar seluas 550 hektar tersebut hanya berjarak 1.200 meter dari pintu Tol Manyar” kata Sambari dihadapan Dirjen Perencanaan dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian Dedy Mulyadi .

Masih kata Bupati, Kami menjamin harga tanah di area bakal calon Pelabuhan ini tidak akan fluktuatif. Keyakinan Bupati ini didasari atas kesepakatan Bupati bersama para Kepala Desa. Juga beberapa kebijakan yang telah dikeluarkan Bupati agar para spekulan tanah tidak ikut bermain diwilayah bakal lahan pelabuhan tersebut. “kami ingin investor yang real, makanya kalo ada investor masuk saya akan selektif betul dalam memberikan ijin” kata Bupati meyakinkan kepada peserta rombongan.

Pada kunjungan kali ini, Tim dari Kementerian Perindustrian RI ini juga membawa beberapa orang. Selain Dirjen Perencanaan dan Pengembangan Industri, Kementerian Perindustrian Dedy Mulyadi. Ikut juga Wim Tangkilisan dari Bappenas. Dirut PT KEIC Wilayah III Sigit serta beberapa stakeholder yang lain yang berkepentingan dalam pelaksanaan pembangunan pelabuhan di Kawasan Gresik ini.

Setelah menyampaikan paparan, Bupati Gresik juga mengajak rombongan Kementerian Perindustrian tersebut mengunjungi beberapa areal lahan Pelabuhan.

endar.agustyan 17th July 2012 04:57 PM

Pelindo I Teken MoU Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung

bumn.go.id

Quote:

MedanBisnis – Belawan. PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) bersama PT Pembangunan Perumahan (PT PP) (Persero) dan PT Hutama Karya (Persero) melakukan penandatanganan Nota Kesepahamanan (memorandum of understanding/MoU) tentang Pengembangan Terminal Petikemas Pelabuhan Kuala Tanjung di Hotel Park Jakarta, pekan lalu .

Adapun tujuan MoU ini kata Humas Pelindo I Medan dalam relisnya yang dikirim ke MedanBisnis melalui surat elektronik, Minggu (17/6) adalah untuk melakukan studi kelayakan awal (preliminary feasibility study) mengenai potensi dan kegiatan operasional, rencana bisnis dan analisa kelayakan keuangan serta persiapan perizinan dan konsep kerja sama lebih lanjut.

Dalam sambutannya pada MoU tersebut, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha Pelindo I, Bambang Eka Cahyana mengatakan, Pelindo I Medan akan membangun terminal peti kemas bertaraf internasional dengan nilai investasi sebesar Rp 4 triliun dan terminal curah cair dengan nilai investasi Rp 567,5 miliar di Pelabuhan Kuala Tanjung Kabupaten Batubara.

“Pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung merupakan proyek besar yang membutuhkan dana investasi yang cukup besar. Sehingga Pelindo I menggandeng BUMN strategis lain untuk joint investment dalam proyek pembangunan Pelabuhan Kuala Tanjung,” kata Bambang.
Dijelaskannya, dalam mengembangkan terminal curah cair, Pelindo I akan bermitra dengan PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT PP (Persero) Tbk. Sedangkan pengembangan Terminal Petikemas, Pelindo I bermitra dengan PT PP (Persero) Tbk dan PT Hutama Karya (Persero).

“Pengembangan Pelabuhan Kuala Tanjung adalah hal yang urgent untuk perekonomian Indonesia, terutama Indonesia barat. “Untuk itu kami akan segera memulainya dalam waktu dekat dan penandatanganan MoU ini merupakan langkah penting,” tegas Bambang.

Sementara Humas PT Pelindo I, M Taufik Fadillah menjelaskan, Pelabuhan Kuala Tanjung saat ini ditetapkan menjadi Logistik Hub Transportasi Laut sesuai konsep Cetak Biru Pengembangan Sistem Logistik Nasional. Hinterland dominannya adalah kelapa sawit yang mempunyai basis industri di Kawasan Industri Sei Mangke yang merupakan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) melalui PP No 29 Thn 2012.

“Pengembangan ini sejalan dengan program pemerintah Master Plan Percepatan dan Perluasan pembangunan Ekonomi Indonesia(MP3I) dalam mewujudkan Konektivitas Nasional,” jelas Taufik.

Pelabuhan Kuala Tanjung kata Taufik, adalah salah satu cabang pelabuhan yang dikelola Pelindo I. Lokasi geografis yang strategis, menghadap Selat Malaka, yang merupakan salah satu selat tersibuk di dunia dan merupakan jalur utama pelayaran perdagangan di dunia.

Pelabuhan Kuala Tanjung menjadi prioritas pengembangan sebagai pendukung Pelabuhan Belawan yang terbatas pengembangannya dan tinggi sedimentasinya. Pelabuhan Kuala Tanjung juga mempunyai draft kolam yang cukup dalam, yaitu -14 LWS sehingga tidak perlu melakukan pengerukan lagi. Saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung satu kawasan dengan PT Inalum. (wismar simanjuntak)

endar.agustyan 17th July 2012 04:58 PM

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Sauh Terancam Tidak Jalan

tribun

Quote:

TRIBUNNEWSBATAM, BATAM - Komisi VI DPR RI minta revisi Peraturan Pemerintah (PP) mengenai kawasan Free Trade Zone (FTZ) kiranya bisa segera di selesaikan.

Mengingat akibat 'jalan ditempat' tersebut membuat proyek kawasan Pulau Tanjung Sauh yang akan dibuat menjadi pelabuhan internasional menjadi terhambat.

Hal tersebut diungkapkan secara langsung oleh Airlangga Hartarto Ketua Komisi VI DPR RI saat melakukan peninjauan di Pulau Tanjungsauh, Jumat (22/6/2012).

Ia juga mengatakan akibat hal tersebut, proyek dikawasan tersebut terancam tidak jalan karena Tanjung Sauh tidak termasuk dalam kawasan FTZ.

"Setelah dilihat, ternyata hambatannya PP mengenai FTZ yang menyebutkan pulau harus terhubung dengan jembatan. Sementara di situ tidak ada jembatan jadi nggak termasuk Tanjung Sauh ini," ujarnya kepada Tribun.

endar.agustyan 17th July 2012 04:59 PM

Dishub Usulkan Pembangunan Pelabuhan Peti Kemas di Dumai

eksposnews

Quote:

DUMAI (EKSPOSnews): Untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dari sektor kepelabuhan, Dinas Perhubungan Kota Dumai saat ini tengah mengusulkan pembangunan peti kemas tahun anggaran 2012. Demikian disampaikan, Marwan, Kepala Dinas Perhubungan Kota Dumai, kepada sejumlah awak media, Jumat (29/6/12) diruang kerjanya.

"Usul itu dilatarbelakangi keinginan agar perusahaan daerah (Perusda) bisa menggali lebih banyak potensi penerimaan keuangan daerah. Pengadaan dermaga peti kemas ini sudah sejak jauh hari kami gagas guna mengoptimalkan pendapatan daerah dan membuka peluang baru bagi perusahaan daerah untuk melayani jasa di sektor kepelabuhanan," ungkap Marwan.

Dia menjelaskan, Pemkot juga sudah menyiapkan lahan di Kecamatan Medang Kampai, Kota Dumai. Untuk penyusunan Detail Engineering Design (DED), Pemkot setempat juga mengalokasikan dana pada Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) dan membentuk tim persiapan pembentukan pelabuhan tersebut.

"Penyusunan DED dan survei lapangan akan dilakukan tim yang sudah dibentuk. Sejauh ini mereka yang akan mempersiapkan perencanaan dan pengkajian mengenai rencana pembangunan dermaga peti kemas ini, Mudah-mudahan program ini segera terealiasasikan dan berdampak pada pembangunan Dumai menjadi lebih baik lagi," ungkapnya.

Sedangkan mengenai masalah ini, Kepala Bidang Lalu Lintas Laut pada Kantor Adpel Dumai Safaruddin menyebutkan, pembangunan dermaga peti kemas membutuhkan perencanaan yang matang dan biaya yang tidak sedikit. Bahkan sejauh ini, kata dia, pihak Adpel belum pernah diajak berkoordinasi oleh Pemkot terkait rencana pengadaan pelabuhan peti kemas. Namun, kendati begitu Adpel tetap tidak berwenang dalam hal pengawasan pelayaran diluar kawasan pelabuhan PT Pelindo.

"Kami belum mengetahui rencana pemerintah daerah untuk membangun pelabuhan peti kemas sendiri. Kami juga tidak memiliki kewenangan di luar lingkungan kerja areal pelabuhan Pelindo. Namun untuk memastikan program tersebut mari bersama-sama merembukan dalam mensukseskan program yang digaungkan oleh pemerintah setempat demi mensukseskan pembangunan," pungkasnya.

endar.agustyan 17th July 2012 05:00 PM

Pengembangan dermaga Tanjung Priok habiskan USD 4 M

merdeka.com

http://klimg.com/merdeka.com/i/w/new...an-usd-4-m.jpg

Quote:

PT Pelindo II segera membangun sejumlah proyek infrastruktur dermaga di pelabuhan Tanjung Priok Baru. Langkah ini dilakukan untuk meningkatkan kinerja pelabuhan sekaligus sebagai upaya meningkatkan alur distribusi barang pada sistem logistik nasional dari sektor infrastruktur pelabuhan.

"Proyek senilai USD 4 miliar ini diusulkan sejak 2010 dan pada Juli 2012 nanti kita akan mulai membangun," kata Presiden Direktur PT Pelindo II R.J Lino di Menara Kadin, Jakarta, Selasa (26/6).

Pada tahap pertama, pihaknya akan membangun proyek senilai USD 2,5 miliar. Sedangkan pada tahap kedua yakni 2018 mendatang, pembangunan sejumlah proyek senilai USD 1,5 miliar.

Terkait dengan kapasitas bongkar muat, Lino menyebutkan, dalam 3 tahun terakhir kapasitas bongkar muat di Tanjung Priok meningkat cukup signifikan. Pada 2009 lalu kapasitas bongkar muat kontainer di Tanjung Priok mencapai 3,8 juta Teu's. Pada 2010 menjadi 4,7 juta Teu's dan 2011 meningkat menjadi 5,7 juta Teu's.

Namun, peningkatan tersebut dinilai belum maksimal. Pertumbuhan bongkar muat di Pelabuhan Tanjung Priok diyakini bisa lebih besar lagi. "Harusnya pertumbuhan bongkar muat kontainer itu 3 kali dari pertumbuhan ekonomi," ujar Lino.

endar.agustyan 17th July 2012 05:02 PM

Pembangunan Dermaga Terbengkalai

haluan kepri

Quote:

KUNDUR (HK)- Komisi III Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Kepri menyoroti proyek pembangunan dermaga Pelabuhan Syahbandar Tanjung Batu yang terbengkalai sejak enam bulan lalu.

ABDUL GANI/KARIMUN

Bahkan Anggota Komisi III dipimpin Joko Nugroho dan beberapa anggota masing-masing Yusuf Sirat, Haripinto, H.Darman, Alex Gusnardin dan Sofyan Samsir meninjau langsung ponton. Peninjauan ini sebagai bentuk keseriusan menyikapi pengerjaan proyek senilai Rp2,6 Milyar yang didanai APBD Provinsi Kepri tahun 2011, yang dilaksanakan kontraktor kemitraan / KSO PT Karimun Utama dengan PT Seloko Batam Shipyard .

Pengerjaan yang seharusnya selesai selama 180 hari kerja sejak 15 September 2011 itu, hingga saat ini belum rampung 50 persen. Dan ditinggal begitu saja oleh kontraktor.

Pengerjaan proyek baru pada tahap pemasangan tiang pancang serta ponton yang belum bisa dimanfaatkan. Bahkan kembali dilakukan pengerjaan dengan lelang ulang yang menghabiskan anggaran senilai Rp1,8 Milyar dari APBD Provinsi Kepri 2012.

Kepada wartawan Joko Nugroho mengaku, akan terus mendesak Dinas Perhubungan Provinsi Kepri segera menyelesaikan proyek ponton yang ditinggalkan sang kontraktor.

"Kita melihat kalau hal ini memang sangat penting dengan makin tingginya aktifitas di pelabuhan ini. Serta jadwal kapal pun semakin berbenturan dengan hanya satu ponton saja yang bisa dimanfaatkan. Padahal ponton yang saat ini terus digunakan secara antri oleh armada pelayaran dinilai sudah tidak memadai," ucapnya, Rabu kemarin (20/6).

Hal itu kata dia, harus secepatnya dilaksanakan, karena mengingat lebaran idul fitri sudah semakin dekat. Jika tidak, Joko memastikan aktifitas mudik dan arus balik lebaran akan terganggu.

Hal senada juga disampaikan h Sekretaris Komisi III DPRD Provins Kepri, Haripinto. Ia mengatakan, Komisi III sudah mendesak dinas terkait agar ponton di Pelabuhan Syahbandar Tanjung Batu segera dimanfaatkan. Hal ini didorong aktifitas pelabuhan saat ini sudah semakin padat.

"Menurut kepala syahbandar juga bahwa ponton yang satunya lagi saat ini sudah tidak memadai. Sehingga sudah seharusnya penyelesaian proyek ponton ini kita gesa. Dan hal ini akan terus kita desak dari Dishub Provinsi. Apalagi kan sudah mau lebaran," ucapnya.

Ia menjelaskan, dulu ada program rehab ponton di seluruh Kepri, dan Pelabuhan Tanjung Batu merupakan yang pertama kali mendapatkan program ini. Dan waktu itu perencanaannya adalah satu tahun anggaran namun pengerjaan proyek akhirnya terbengkalai. Ia berharap kedepan tidak terjadi lagi dan bisa menjadi bahan acuan atau pelajaran kedepannya.

Tidak hanya pelabuhan Syahbandar Tanjun Batu yang menurut para jajaran di komisi III DPRD Provinsi Kepri perlu mendapat perhatian, melainkan pelabuhan bongkar muat di Pulau Ungar Kelurahan Alai Kecamatan Kundur juga bakal direhab, selain itu pelabuhan penumpang menuju Kelurahan Alai dan Desa Sungai Buluh juga bakal diperbaharui. Yang lokasinya bersebelahan dengan pelabuhan bongkar muat Tanjung Batu.

Sementara itu, Kasi Pelabuhan Dinas Perhubungan Provinsi Kepri R. Dian Hamdianin ketika dikonfirmasi terkait permasalahan pelabuhan yang ditinjau oleh komisi III DPRD Provinsi Kepri menuturkan, Pelabuhan Syahbandar Tanjung Batu memang perlu sesegera mungkin ada tindakan.

Ia berharap mudah-mudahan pelabuhan bisa dimanfaatkan saat arus mudik dan arus balik lebaran tahun ini. Sedangkan pelabuhan bongkar muat di Kelurahan Alai akan segera dibangun dengan luas 6 kali 25 meter. Realisasinya belum bisa dipastikan tapi sudah melewati proses teken kontrak dan sudah ada pemenang tender.

endar.agustyan 17th July 2012 05:03 PM

PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR: Pelabuhan Cilamaya ditender tahun depan

source

http://www.bisnis.com/system/article...jpg?1338458070

Quote:

JAKARTA: Kementerian Perhubungan menyatakan pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat, guna mengurangi beban Pelabuhan Tanjung Priok bakal ditender tahun depan dan mulai dibangun 2014 atau paling lambat 2015.
Direktur Pelabuhan dan Pengerukan Ditjen Perhubungan Laut Kemenhub Kemal Heryandri mengatakan studi kelayakan pelabuhan tersebut masih dilakukan hingga saat ini.
“Sudah mulai studi kelayakan, mudah—mudahan 2013 tender dan 2014 sudah bisa dimulai, atau maksimal awal 2015, segalanya masih dalam upaya untuk itu,” katanya di sela—sela 10th ASEAN Ports and Shipping 2012 Exhibition and Conference di Jakarta, kemarin, 30 Mei 2012.
Dia memperkirakan biaya pembangunan proyek tersebut menghabiskan investasi antara Rp5 triliun—Rp10 triliun dengan bersumber dari dana APBN.
Jumlah investasi tersebut masih lebih rendah dibandingkan dengan proyek pembangunan terminal Peti Kemas Kalibaru atau New Priok Port yang akan dimulai Juli mendatang.
Biaya pembangunan terminal tahap pertama New Priok Port itu diproyeksikan menelan dana investasi hingga Rp22,66 triliun atau US$2,47 miliar meskipun akan disokong penuh oleh kemitraan dengan pihak swasta oleh PT Pelabuhan Indonesia II (Pelindo II).

Kemal mengatakan Cilamaya diperuntukan bukan hanya sebagai pelimpahan dari Pelabuhan Tanjung Priok, melainkan nantinya memiliki akses tersendiri ke pengembangan Karawang mengingat berdekatan dengan sejumlah kawasan industri.
Pembangunan pelabuhan Cilamaya yang ditargetkan beroperasi 2017 itu sendiri membutuhkan lahan seluas 250 hektare baik untuk lahan di darat maupun laut.

endar.agustyan 17th July 2012 05:04 PM

Pembangunan Pelabuhan Sebatik Akan Dilanjutkan

antara

Quote:

Nunukan (ANTARA News Kaltim) - Pembangunan Pelabuhan Sei Nyamuk Pulau Sebatik di Kabupaten Nunukan, Kalimantan Timur, yang terbengkalai selama ini akan dilanjutkan.

Kepala Badan Pengelola Perbatasan Daerah Kabupaten Nunukan Faridil Murad di Nunukan, Jumat, menyatakan penyelesaian pembangunan Pelabuhan Sei Nyamuk sudah mendesak mengingat pelabuhan ini satu-satunya di tapal batas Indonesia-Malaysia.

Anggaran yang akan digunakan untuk melanjutkan pembangunannya berasal dari Kementerian Perhubunagn (Kemhub) RI yang diserahkan oleh Menteri Koordinator Kesejahteraan Sosial (Menko Kesra) HR Agung Laksono di Pulau Sebatik beberapa waktu yang lalu.

Jumlah anggaran yang akan dicairkan kepada pemerintah Kabupaten Nunukan hanya sebesar Rp5 miliar lebih dari Rp38 miliar. Sementara sisanya diberikan kepada daerah lain di Provinsi Kalimantan Timur.

"Jadi dana yang diserahkan empat menteri di Pulau Sebatik dulu kepada Bupati Nunukan Drs Basri bukan untuk Kabupaten Nunukan semuanya. Tapi untuk se-Provinsi Kaltim," kata Faridil.

Padahal, bantuan tersebut disebutkan untuk percepatan pembangunan wilayah perbatasan di Kabupaten Nunukan.

Tetapi pada kenyataannya sesuai pemaparan di Jakarta yang dihadiri ke 18 kementerian yang memberikan bantuan itu, bantuan Kemhub RI tidak semuanya diperuntukkan bagi Kabupaten Nunukan.

"Kabupaten Nunukan hanya mendapatkan kurang dari Rp6 miliar, yang lainnya diberikan ke Bulungan, Kutai Barat, Berau dan lain-lainnya," kata Faridil.

Anggaran dari Kemhub RI itu hanya untuk membangun Pelabuhan Sei Nyamuk Pulau Sebatik.

Faridil mengatakan, anggaran tersebut diharapkan bisa merampungkan pembangunan seluruh fasilitas di pelabuhan yang panjangnya mencapai 1,7 kilometer itu

endar.agustyan 17th July 2012 05:06 PM

Pelindo II Kebut Pembangunan Tiga Pelabuhan Baru

jurnas

Quote:

Jurnas.com | UPAYA PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II mengefektifkan Perpres tentang Sistem Logistik Nasional (Sislognas) guna menekan biaya logistik Indonesia direalisasikan melalui pembangunan tiga pelabuhan baru. Ketiganya dikebut pengerjaannya selama dua tahun ke depan.

Pelabuhan-pelabuhan itu ialah Terminal Peti Kemas Kalibaru Tanjung Priok dengan nilai investasi Rp22,6 triliun dan pelabuhan kontainer di Sorong, Papua (Rp10 triliun) yang mulai dibangun tahun ini. Selain itu ada pula pelabuhan bongkar muat di Tanjung Sawuh, Batam, berkapasitas 4 juta TEUs (twenty-foot equivalent units/ukuran standar sebuah kontainer) senilai Rp20 triliun mulai digarap tahun depan.

Proyek-proyek tersebut diharapkan bisa meningkatkan konektivitas antarwilayah di Indonesia. Utamanya untuk pelabuhan di Batam dan Sorong ditujukan guna mengintegrasikan wilayah Indonesia timur ke barat. Jika konektivitas jalur laut di Tanah Air berjalan efektif diyakini bisa menekan biaya logistik nasional.

Pasalnya, Bank Dunia mencatat biaya logistik dari kawasan industri ke pelabuhan di Indonesia bahkan lebih tinggi dari Malaysia. Henry Sandee selaku Perwakilan Bank Dunia dalam diskusi soal sistem logistik nasional (Sislognas) Indonesia, di Jakarta, Selasa (26/6), mencontohkan dari kawasan industri Cikarang menuju Pelabuhan Priok dengan jarak 55,4 km memerlukan biaya logistik sebesar US$750.

Sedangkan di Malaysia, dari kawasan industri Pasir Gudang ke Pelabuhan Tanjung Pelepas sejauh 56,4 km hanya memelukan ongkos logistik US$450. Ia berpendapat, sekalipun Indonesia berhasil menciptakan layanan kepelabuhan yang bagus takkan berarti jika tidak ada perbaikan dalam pembangunan infrastrukturnya.

Menyadari kondisi ini maka Pelindo II mengebut melaksanakan pembangunan ketiga pelabuhan tadi. Misalnya, dengan keberadaan Pelabuhan Sorong nantinya barang dari Australia bisa transit di sana sebelum dikirim ke negara lain daripada harus transit ke pelabuhan di Singapura. Dengan pembangunan pelabuhan peti kemas di tanah Papua maka perdagangan domestik antardaerah pun lebih berkembang.

Sementara untuk pelabuhan di Batam, keperluannya bukan untuk meningkatkan perdagangan, melainkan lebih kepada menggaet peluang kapal China ke Eropa. Pasalnya, terdapat enam pelabuhan di China bagian barat yang mengirimkan barang-barangnya ke Eropa melalui Selat Malaka.

Jika seluruh infrastruktur ini bisa tergarap dengan baik diyakini biaya logistik Indonesia dapat kian murah. Pada 2008, sekitar 65 persen peti kemas yang mau masuk ke RI harus transit dulu di Singapura kemudian pada 2011 tinggal 18 persen.

Sebagai catatan, sebelum Pelabuhan Batam yang ada saat ini dibangun maka kapal menuju Jakarta harus bongkar muat di Singapura dulu. Setelah Pelabuhan Batam dibangun pada 1970-an sampai sekarang, sejumlah 80 persen kapal langsung menuju Jakarta tanpa ada bongkar muat di Singapura

endar.agustyan 17th July 2012 05:08 PM

INVESTASI PELABUHAN: RIP Tanjung Perak belum didukung RTRW Surabaya

bisnis

http://www.bisnis.com/system/article...jpg?1341834910

Quote:

SURABAYA: Otoritas Pelabuhan III menyatakan konsep Rencana Induk Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya telah memasuki tahap akhir meski rancangan pengembangan kawasan pelabuhan itu belum didukung Rancangan Tata Ruang Wilayah Kota Surabaya.


Padahal, dukungan keberadaan RIP telah masuk dalam RTRW Provinsi Jawa Timur, Kabupaten Gresik, dan Kabupaten Bangkalan yang ketiganya telah tuntas disahkan sebagai peraturan daerah.


Kepala Otoritas Pelabuhan III, I Nyoman Gde Saputra mengatakan RIP Tanjung Perak sudah hampir tuntas. ”Final report RIP sudah selesai, konsep pengembangan pelabuhan itu telah didukung oleh keberadaan Perda RTRW dari Jatim, Gresik dan Bangkalan. Namun, RIP belum didukung RTRW Kota Surabaya yang saat ini masih dibahas,” katanya kepada Bisnis, Senin, (9/7).


Gde Saputra menjelaskan pihaknya hingga kini mendapat informasi bila RTRW Kota Surabaya masih belum bisa diperdakan. ”Artinya konsep RIP saat ini masih menunggu dukungan dari proses perda RTRW Kota Surabaya. Pengembangan RIP Tanjung Perak meliputi tiga wilayah yaitu Surabaya, Gresik dan Bangkalan, sedangkan Gresik, Bangkalan dan Jatim telah memiliki RTRW dalam bentuk perda yang telah mengakomodir konsep RIP Tanjung Perak,” katanya.



Dia menegaskan dukungan penuh dari tiga wilayah itu termasuk Jatim dengan perda RTRW-nya yang mengakomodir RIP menjadi keniscayaan. ”Dukungan kelengkapan RTRW semua wilayah yang menjadi lokasi pengembangan Pelabuhan Tanjung Perak dalam skema RIP sangat diperlukan. Apabila itu semua [RTRW] sudah lengkap, konsep RIP bisa dilanjutkan untuk diajukan ke Kementerian Perhubungan spaya ditetapkan dengan regulasi nasional,” tegasnya.


Anggota Komisi D DPRD Jatim, Nizar Zahro menegaskan pihaknya sangat berkepentingan supaya RIP Tanjung Perak segera bisa diaktualisasikan dalam bentuk regulasi berskala nasional.



”Pelabuhan Tanjung Perak merupakan terbesar kedua, bahkan perannya sangat vital tidak saja bagi Jatim namun juga bagi Indonesia Timur. Artinya dengan RIP yang telah disahkan pemerintah, pengembangan Tanjung Perak lebih terarah dengan jangka waktu yang terukur mulai jangka pendek, menengah dan panjang,” katanya.



Keberadaan RIP, tegas Nizar, akan semakin membuat nilai tambah bagi keberadaan Jembatan Surabaya-Madura. ”Konsep RIP yang digagas oleh OP III, PT Pelindo III dan sejumlah stakeholder Tanjung Perak berdimensi jauh kedepan sehingga wilayah pengembangannya juga mencakup tiga daerah yaitu Kota Surabaya, Kab. Gresik dan Bangkalan. Artinya pengembangannya akan terintegrasi dengan dukungan ketiga wilayah dalam sektor pelabuhan maupun industri maritim,” ujarnya.


Bagi Madura, kata Nizar, RIP akan menjadi pedoman untuk mengarahkan Kabupaten Bangkalan menjadi lebih vital dengan menjadi wilayah pengembangan kawasan industri maritim termasuk pendirian pelabuhan skala internasional baik oleh pemerintah maupun swasta.


”Karena informasinya di wilayah Bangkalan, Pemerintah telah menyiapkan desain pembangunan pelabuhan petikemas skala besar di Tanjungbulu Pandan, Arosbaya. Untuk swasta, PT Lamicitra Nusantara telah memiliki proyek besar MISI [Madura Industrial Seaport City] di Socah. Ini akan memberikan nilai tambah bagi Bangkalan secara signifikan,” ungkapnya.

endar.agustyan 17th July 2012 05:09 PM

Pemerintah Aceh Diminta Percepat Pembangunan Krueng Geukueh Jadi Pelabuhan Internasional

medan binis

Quote:

MedanBisnis – Banda Aceh. Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Aceh, Fariz Reza Fd, meminta Pemerintah Aceh di bawah kepemimpinan Gubernur Zaini Abdullah – Muzakir Manaf (Zikir) mempercepat pembangunan Pelabuhan Krueng Geukueh di Lhokseumawe, sehingga harapan pelabuhan tersebut menjadi pelabuhan ekspor dan impor berkelas dunia segera terwujud.
Permintaan sama juga pernah disampaikan peserta Forum Konferensi Kakao dan Kopi Aceh, yang dilaksanakan di Hermes Hotel Maret 2012. Forum tesebut menelurkan rekomendasi terkait pembangunan pelabuhan ini dengan tujuan mendukung kelancaran ekspor hasil bumi Aceh.

“Pelabuhan ini kita harapkan menjadi pintu ekspor komoditas unggulan Aceh seperti kakao, kopi, pinang serta kelapa sawit, sehingga memberi dampak signifikan terhadap peningkatan ekonomi Aceh ke depan,” kata Fariz kepada MedanBisnis, Kamis (28/6). Sebelumnya untuk perluasan Pelabuhan Krueng Geukueh, direncanakan groundbreaking (peletakan batu pertama) tahun 2012 ini dan selesai pada 2014 dengan dana Rp 1,25 triliun.

Hipmi maupun Kadin Aceh juga meminta Pemerintah Aceh mendorong pengintegrasian komoditas kakao dan kopi sebagai aktivitas utama dalam koridor ekonomi Sumatera pada Master Plan Percepatan Perluasan dan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3I).

“Karena kami melihat, hal ini selaras dengan salah satu butir dari draf Rencana Pembangunan Jangka Menengah Aceh untuk pemantapan ketahanan pangan dan nilai tambah produk pertanian,” ujar Fariz.

Dukungan Menteri
Selain itu, pengusaha muda anggota Hipmi Aceh juga mengharapkan Kementerian Pembangunan Daerah Tertinggal (KPDT) sebagai badan pelaksana program perlu lebih konkret mendukung produk unggulan kabupaten (Prubak).

“Utamanya komoditas kakao dan kopi di beberapa kabupaten di Aceh, seperti Kabupaten Pidie Jaya, Bireun, Aceh Utara dan Aceh Timur, sedangkan kopi di Kabupaten Benar Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Jaya,” ungkap putra Ketua Kadin Aceh, H Firmandez ini.

Diutarakan, pemerintah juga dapat menfasilitasi perlindungan hukum indikasi geografis kakao dan kopi, yang dapat dilakukan melalui program sertifikasi.

Semua hal ini diperlukan untuk perluasan pengembangan dan nilai tambah komoditas hasil bumi Aceh terutama kakao dan kopi Aceh, dan sertifikasi di pasar internasional. Dan semua harapan pengusaha muda ini dapat menjadi upaya bagi peningkatan produktivitas dan profitabilitas komoditas kakao dan kopi Aceh ke depan

endar.agustyan 23rd July 2012 05:53 AM

Majene akan Bangun Dua Pelabuhan Baru

http://www.sulbarprov.go.id/read.php...labuhan%20Baru

Quote:

Mamuju; -- Pemerintah Kabupaten Majene, Sulawesi Barat, akan membangun dua pelabuhan untuk memaksimalkan jalur pelayaran dan mendukung distribusi hasil bumi.

"Selain maksimalisasi pemanfatan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Palipi di Kecamatan Sendana, Majene, rencananya dalam tahun ini akan dilakukan penambahan dua pelabuhan pada tempat berbeda," kata Kepala Kantor Unit Penyelenggara PelabuhanP Majene Agustinus Melsi di Majene, Selasa (17/07).

Dua pelabuhan tersebut dibangun di Kelurahan Pangaliali Kecamata Banggae dan di Desa Tubo, Kecamatan Tubo Sendana, sesuai hasil survei lokasi yang telah dilakukan Pemkab Majene, KUPP, serta beberapa pihak terkait lainnya.

Pelabuhan tersebut akan dibangun dengan dana APBN dan direalisasikan pada tahun ini. Namun, KUPP belum mengetahui total anggaran yang akan digunakan sesuai kesepakatan dari kementerian terkait.

Menurut Agustinus, Majene merupakan kawasan strategis pelayaran di kawasan Sulbar, selain beberapa daerah yang dianggap memiliki potensi yang sama, seperti Kabupaten Mamuju, Mamuju Utara, dan Kabupaten Polewali Mandar.

"Diharapkan, pemanfaatan tiga pelabuhan tersebut mampu memaksimalkan jalur pelayaran di Sulbar, termasuk distribusi beberapa hasil bumi Majene maupun beberapa kabupaten lain di Sulbar," harapnya.

Selain itu, Majene termasuk kawasan pengembangan perikanan sehingga sangat menguntungkan bagi nelayan yang telah difasilitasi oleh pemerintah melalui pembangunan pelabuhan.

"Kami yakin, pengembangan perhubungan laut di Majene akan semakin maju setelah pembangunan dua pelabuhan baru dan pengembangan PPN Palipi selesai. Hal itu tentunya akan mendukung peningkatan perekonomian di daerah ini," tukas Agustinus

endar.agustyan 23rd July 2012 05:54 AM

Pelabuhan Tanjung Priok yang Baru Dibangun Agustus 2012

http://www.medanbisnisdaily.com/news..._agustus_2012/

Quote:

MedanBisnis – Jakarta. Pelabuhan Kalibaru yang digadang-gadang menjadi pelabuhan baru pengganti Tanjung Priok, Jakarta Utara, mulai dibangun Agustus 2012. Pelabuhan yang dijuluki sebagai "The New Tanjung Priok" ini akan menelan dana hingga US$ 2,5 miliar.
"Kita akan mulai pembangunannya Agustus 2012, kita juga tetap menunggu proses AMDAL (analisis mengenai dampak lingkungan) sampai dengan bulan Oktober 2012.

Dana investasinya tahap pertama kita butuh US$ 2,5 miliar, Kita tunggu kontraktor asing, satu adalah kita ajak dan kita berpartner dengan Shipping Line," kata Presiden Direktur PT Pelindo II RJ Lino, di Jakarta (16/7).

Dikatakan, kehadiran Pelabuhan Kalibaru akan melengkapi Pelabuhan Tanjung Priok. Tanjung Priok memegang peranan sentral dalam proses ekspor impor barang. Selama ini, Tanjung Priok menyumbang 70% kinerja ekspor impor di Indonesia.

"Jika Kalibaru jadi barang barang yang dikirim untuk ke West Afrika, Brasil dan Argentina lebih dekat dengan Selat Sunda daripada lewat Panama dan itu dekat dengan Kalibaru," Ungkap RJ Lino.

endar.agustyan 23rd July 2012 05:55 AM

PELABUHAN PRIOK: Behandle baru milik Pelindo II segera beroperasi

http://www.bisnis.com/system/article...jpg?1342678001

http://www.bisnis.com/articles/pelab...era-beroperasi

Quote:

JAKARTA: Pelindo II menyelesaikan pembangunan fasilitas untuk kegiatan pemeriksaaan fisik petikemas jalur merah (behandle) bertaraf pelayanan internasional yang berlokasi di lapangan penumpukan Graha Segara, Pelabuhan Tanjung Priok.

Pantauan Bisnis hari ini, Kamis (19/7), penyiapan fasilitas tersebut sudah lebih 90% terselesaikan karena seluruh kegiatan pengecoran lapangan penumpukan petikemas seluas 5 Ha yang bisa menampung behandle 5000 s/d 6000 bok petikemas itu sudah rampung.

Selain itu fasilitas gedung kantor untuk kegiatan pelayanan kepabeanan dan administrasi ekspor impor juga telah di operasikan.

Ketua Komite Tetap bidang Kepabeanan dan Perdagangan Impor Ekspor KADIN DKI Jakarta, Widijanto mengatakan, dengan adanya peningkatan fasilitas behandle di Graha Segara Pelabuhan Tanjung Priok itu, diharapkan memberikan efisiensi jasa pelayanan arus barang dan peti kemas khususnya untuk kegiatan importasi jalur merah.

“Pemeriksaan peti kemas impor kategori jalur merah perlu dilakukan secara ketat untuk menghindari praktek penyelundupan yang merugikan pendapatan keuangan negara,” ujarnya kepada Bisnis siang hari ini (19/7).

Dia mengatakan, sudah seharusnya PT Pelindo II selaku pengelola dan sekaligus operator Pelabuhan Tanjung Priok menyiapkan fasilitas behandle peti kemas bertaraf internasional untuk mendukung percepatan lalu lintas bongkar muat dari terminal peti kemas, sekaligus menekan ongkos logistik nasional.

Dia mengatakan, lapangan Graha Segara selama ini memang diperuntukkan bagi pelayanan behandle terhadap peti kemas impor jalur merah yang berasal dari Jakarta International Container Terminal (JICT) maupun terminal peti kemas Koja.

“Importasi kategori jalur merah melalui Priok selama ini rata-rata hanya 15%, sedangkan sisanya importir jalur hijau dan prioritas,” tuturnya.

Widijanto mengatakan, pihaknya mendukung upaya seluruh kegiatan behandle petikemas impor jalur merah dilakukan satu atap di lokasi behandle Graha Segara tersebut.

"Dengan begitu lapangan JICT maupun TPK Koja bisa dipergunakan sebagai buffer peti kemas ekspor,"ujarnya.

Dia mengatakan pelaku usaha merespon positif hadirnya fasilitas behandle yang di deklair berstandar pelayanan internasional di Pelabuhan Tanjung Priok itu.

“Lokasi behandle Graha Segara itu sangat membantu kinerja operator terminal peti kemas di pelabuhan Priok yang saat ini terkendala dengan keterbatasan lahan penumpukan,untuk itu perlu dimanfaatkan optimal,” ujarnya.

Untuk optimalisasi fasilitas,imbuh Widijanto, seluruh kegiatan pemeriksaan fisik peti kemas kategori jalur merah bisa di laksanakan di lokasi behandle Graha Segara tersebut dengan pola satu atap untuk mempermudah pengawasan kepabeanan, sekaligus memberikan efisensi dan kepastian ongkos logistik melalui pelabuhan.



Standar internasional
Direktur Eksekutif Graha Segara M.Roy Rayadi di konfirmasi Bisnis mengatakan, standar pelayanan dan fasilitas di lokasi behandle yang dioperasikannya mengacu pada standar internasional sebagaimana yang diterapkan di pelabuhan-pelabuhan dunia, sehingga pemilik kargo impor jalur merah tidak perlu lagi antre secara manual menunggu barangnya selesai di behandle/periksa fisik.

“Mereka (importir) cukup memantau layar monitor yang kami siapkan di ruang tunggu kantor pelayanan behandle untuk mengetahui kondisi barangnya sudah sampai dimana dikerjakan. Jadi semuanya kita terapkan sistem informasi secara elektronik,” paparnya.

Sedangkan untuk kegiatan pembayaran (billing) kegiatan behandle telah disiapkan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) dari sejumlah mitra perbankan nasional di lokasi dengan fitur tersendiri. “Semua itu untuk memudahkan pelayanan pengguna jasa,” ujar dia.

Sementara itu, Kepala Kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok Sahat Simatupang, mengintruksikan para pemilik barang impor yang sudah mengantongi surat perintah pengeluaran barang (SPPB) dari Bea dan Cukai,untuk segera mengeluarkan barangnya guna menghindari terjadinya kepadatan penumpukan di dalam pelabuhan.

“Importasi akan meningkat menjelang kebutuhan Ramadhan dan Lebaran. Oleh sebab itu semua pihak termasuk operator terminal petikemas harus mengantisipasi sejak dini agar tidak terjadi kepadatan penumpukan barang di Pelabuhan,” ujarnya

endar.agustyan 23rd July 2012 05:55 AM

Pengamat: Prioritaskan Pelabuhan Kalibaru, baru Cilamaya

http://jaringnews.com/ekonomi/umum/1...-baru-cilamaya

Quote:

Rencana pemerintah membangun proyek Pelabuhan Cilamaya, nyaris berbenturan pengembangannya dengan Proyek Kalibaru Tanjung Priok.

JAKARTA, Jaringnews.com - Kalangan Pengamat Ekonomi menilai Proyek Pelabuhan Kalibaru, Tanjung Priok, penting diprioritaskan pengembangannya. Pasalnya, daya tampung peti kemas di pelabuhan tersebut tidak memungkinkan lagi.

"Jika dipandang secara kacamata ekonomi, pengembangan di luar Pelabuhan Internasional dapat memberikan manfaat terhadap pertumbuhan ekonomi. Namun jika pelabuhan Internasional secara infrastruktur belum mampu memberikan pelayanan yang maksimal, sudah sepantasnya untuk dapat diprioritaskan pengembangannya," kata Pengamat Ekonomi, Aviliani, kepada wartawan, di Jakarta, Sabtu (21/7).

Aviliani menegaskan, terkait rencana pemerintah akan membangun proyek Pelabuhan Cilamaya Kerawang, Jawa Barat, nyaris berbenturan pengembangannya dengan Proyek Kalibaru Tanjung Priok.

"Pemerintah semestinya dapat memprioritaskan pelabuhan Internasional dahulu, dalam hal ini Pelabuhan Tanjung Priok. Pasalnya sebagai Pelabuhan Internasional sekaligus gerbang utama arus ekspor impor dapat memberikan kapasitas yang memadai. Sehingga sebagai negara maritim tidak dipermalukan dunia, karena minimnya infrastuktur pelabuhan tersebut," terangnya.

"Tetapi kalau pelabuhan di luar dari pelabuhan internasional, itu boleh dibangun dimana saja, dimana ada konektifitas antar satu daerah sehingga ini membantu untuk mengurangi inflasi, menurut saya yang harus ditetapkan adalah yang paling urgent dulu, jadi semua tidak bisa berbarengan," sambung Aviliani.

BudakBandel 25th July 2012 09:44 AM

wow tritnya camod endar lengkap bener
mantap brath

endar.agustyan 26th July 2012 02:59 AM

Quote:

Originally Posted by BudakBandel (Post 960)
wow tritnya camod endar lengkap bener
mantap brath

:hihihi:
makasih brath, biasa aja brath, kita share bersama disini
;)

endar.agustyan 3rd August 2012 09:59 AM

SBY: Penambahan Dermaga Pelabuhan Merak Saya Mau 2013 Selesai
Luhur Hertanto - detikfinance
Kamis, 02/08/2012 18:59 WIB


http://finance.detik.com/read/2012/0...lesai?f9911023

http://images.detik.com/content/2012...7_sby1luar.jpg

Quote:

Jakarta - Presiden SBY menuturkan berbagai proyek yang akan tuntas dalam waku dua tahun ke depan. Antaralain Bandara Kuala Namu di Medan, pengembangan Pelabuhan Tanjung Priok dan penambahan dermaga di Merak.

"Untuk di Pelabuhan Merak, saya mau 2013 sudah selesai. Kalau tidak ditambah dermaganya, tidak akan selesai masalahnya dan terus berulang," tegas SBY di Kantor PT Angkasa Pura II, Komplek Bandara Soekarno-Hatta, Banten, Kamis (2/8/2012).

Menurutnya berbagai proyek infrastruktur perhubungan, dikebut di berbagai daerah. Tetapi yang tidak kalah penting adalah pengadaan sumber daya manusia (SDM) berkualitas untuk menjadi awak yang profesional untuk pastikan keamanan transportasi.

"Keamanan transportasi adalah agenda penting yang harus terus dijalankan. Sebab kalau petugas lalai, bisa buruk akibatnya," kata SBY.

Peningkatan kualitas SDM juga berarti pelayanan yang lebih baik. Termasuk untuk lebih memenuhi ketepatan jadwal keberangkatan dan kedatangan yang ada.

"Kalau masih ada yang delay saya minta diperbaiki dan perbaiki lagi. Tapi beritahukan ke penumpang duduk perkaranya sehingga mengerti apa penyebab terlambat jasa angkutan itu," sambung SBY.

endar.agustyan 3rd August 2012 10:00 AM

Kemenhub kucurkan Rp 5 Miliar untuk proyek pelabuhan

Marine transportation


http://www.tender-indonesia.com/tend...613&cat=CT0005

http://www.tender-indonesia.com/tend...t_of_Merak.JPG

Quote:

(Sumatera Utara) Kementerian Perhubungan (Kemenhub) kembali mengucurkan dana tambahan untuk proyek Pelabuhan Oswald Siahaan di Kabupaten Tapanuli Tengah sebesar Rp 5 miliar.

Proyek yang terletak di Labuan Angin, Desa Tapian Nauli, Kecamatan Tapian Nauli, Kabupaten Tapanuli Tengah diharapkan selesai pada 2030. Tambahan dana sebesar Rp 5.165.870.000, merupakan tahap kelima, sehingga total dana yang telah dikucurkan sekitar Rp 45 miliar.

"Proyek ini multiyears (berkelanjutan), rencananya dibangun di atas lahan 6 hektare. Kami berharap Pemkab Tapteng dapat menyelesaikan sengketa lahan di atasnya, supaya proyek berjalan lancar," kata Direktorat Jenderal (Dirjen) Perhubungan Laut Tumbaksyah Sagala.

Bupati Tapanuli Tengah Raja Bonaran Situmeang mengatakan, siap menyediakan lahan dan menyelesaikan masalah ganti rugi agar tidak ada sengketa di kemudian hari. "Itu cuma berpindah nama saja. Jangankan 6 hektare, kami siap memberikan 100 hektare," katanya.

Namun Bupati meminta supaya Kemenhub serius untuk memberikan bantuan pembangunan ke Tapteng. Kalau bisa, pembangunan yang direncanakan selesai 2030, bisa dipercepat menjadi tahun 2013 atau paling lambat 2014. "Tahun ini saya sudah minta PU Tapteng untuk merancang pengerasan dan perbaikan jalan menuju dermaga," tutur Bupati.

Bupati menambahkan, Pemkab Tapteng pun telah melayangkan proposal permohonan tertulis ke Kemenhub supaya proyek pembangunan pelabuhan Oswald Siahaan segera diselesaikan.

Kami menyampaikan proposal senilai Rp 525 miliar, secara konprehensif, supaya tahun depan proyek ini bisa selesai," tukasnya.

:).

endar.agustyan 3rd August 2012 10:01 AM

Bupati Tapteng targetkan Pelabuhan Oswald rampung 2013

http://daerah.sindonews.com/read/201...d-rampung-2013

http://cdn.sindonews.com/content/201...8DRymIeoLj.jpg

Quote:

Sindonews.com - Untuk mempercepat pembangunan Dermaga Oswald, Bupati Tapanuli Tengah (Tapteng) Raja Bonaran Situmeang menyurati Kementerian Perhubungan RI untuk segera menggelontorkan dana pembangunan. Bupati menargetkan, Pelabuhan Oswald yang menjadi urat nadi perekonomian Tapteng bisa rampung tahun depan.

Untuk proyek multiyears ini, Kemenhub telah menggelontorkan dana Rp45 miliar. sayangnya proyek tersebut terganjal sengketa lahan sehingga pembangunannya terancam molor.

"Kami berharap Pemkab Tapteng dapat menyelesaikan sengketa lahan supaya proyek dapat berjalan lancar,” kata Direktorat Jenderal (Dirjend) Perhubungan Laut Tumbaksyah Sagala saat pemancangan tiang pelabuhan di lokasi proyek, Sabtu 28 Juli 2012.

Mengenai masalah tersebut, Bupati menjamin pihaknya akan segera menyelesaikannya asal pembangunan bisa dipercepat. "Jangankan 6 hektare, kami siap memberikan 100 hektare. Karena itu cuma masalah berpindah nama saja,” katanya.

Keseriusan Pemkab Tapteng dalam percepatan pembangunan dermaga terlihat dari upaya Bupati untuk membenahi infrastrukturnya. Tahun ini Bupati sudah meminta PU Tapteng untuk merancang perkerasan perbaikan jalan menuju dermaga.

“Kami menyampaikan proposal senilai Rp525 miliar, secara konprehensif, supaya tahun depan (pelabuhan) ini bisa selesai,” tukas Bupati.

Kemenhub sendiri menargetkan Dermaga Oswald rampung pada 2030. Saat ini pembangunnnya sudah menyelesaikan empat tahap dengan anggaran Rp45 miliar. Untuk tahap kelima, Kemenhub kembali menggelontorkan Rp5,1 miliar.

endar.agustyan 3rd August 2012 10:03 AM

Proyek Pelabuhan Peti Kemas Kalibaru Tersandera Birokrasi
Kamis, 02 Agustus 2012 | 21:23


http://www.beritasatu.com/ekonomi/63...birokrasi.html

http://www.beritasatu.com/media/imag...2012141003.JPG

Quote:

Sikap Kemenhub sangat bertentangan dengan berbagai pernyataan yang sering dilontarkan.

Pembangunan Pelabuhan Kalibaru di Tanjung Priok mulai memperlihatkan tanda-tanda ketidakjelasan.

Sesuai jadwal, groundbreaking seharusnya sudah dilakukan Juli lalu, namun hingga kini kegiatan itu mangkrak.

Hal ini diakibatkan belum adanya keputusan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) terkait batas waktu konsesi yang diminta oleh PT Pelabuhan Indonesia II selaku pelaksana proyek.

“Dengan sikapnya yang hingga saat ini belum memutuskan batas waktu konsesi, Kemenhub sesungguhnya telah menyandera proyek Pelabuhan Kalibaru,” kata Juru bicara Tim Pengawas Independen Proyek Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru, Siswanto Rusdi, dalam siaran persnya di Jakarta, hari ini.

Sikap Kemenhub itu, lanjut Rusdi, terasa sangat bertentangan dengan berbagai pernyataan yang sering dilontarkan. Kemenhub sebelumnya kerap menyataka,n jika terminal Kalibaru tidak segera dibangun, Pelabuhan Tanjung Priok akan mengalami stagnasi yang parah, sehingga perekonomian nasional dapat terganggu.

“Yang terjadi, dengan alasan belum tuntasnya studi terkait masa konsesi Kalibaru, pembangunan terminal Kalibaru kini terkatung-katung. Kemenhub ini maunya apa sih?” kata Siswanto.

Direktur Jenderal Perhubungan Laut sebelumnya mengungkapkan, penyiapan pelabuhan perlu studi yang matang termasuk kebutuhan pelabuhan yang akan dibangun.

Siswanto, yang juga Direktur The National Maritime Institute (Namarin) itu mengusulkan, agar pembangunan terminal peti kemas Kalibaru dapat diselamatkan dan kembali dapat berjalan sesuai jadwal. Salah satunya dengan melibatkan operator terminal peti kemas yang saat ini beroperasi di Tanjung Priok.

“Caranya dengan menugaskan operator yang ada untuk membangun Kalibaru sebagai bagian dari peningkatan kapasitas mereka,” kata Siswanto.

endar.agustyan 3rd August 2012 10:04 AM

Pemprov DKI diajak kembangkan dermaga cruise

Marine transportation


http://www.tender-indonesia.com/tend...593&cat=CT0005

http://www.tender-indonesia.com/tend...pal_pesiar.jpg

Quote:

Kantor Otoritas Pelabuhan (OP) Tanjung Priok mendorong kerja sama dengan Pemprov DKI Jakarta untuk menarik investor pengembangan kawasan perairan Ancol Timur Jakarta Utara sebagai fasilitas dermaga khusus kegiatan sandar kapal penumpang dan wisata (cruise).

Kepala OP Tanjung Priok Sahat Simatupang mengatakan Hak Pengelolaan Lahan (HPL) kawasan perairan Ancol Timur masih termasuk dalam Daerah Lingkungan Kerja (DLK) kantor Otoritas Pelabuhan Tanjung Priok.

Hal itun sesuai dengan UU No:17/2008 tentang Pelayaran, pengembangan fasilitas tersebut dikoordinasikan dengan Otoritas Pelabuhan.

"Pemerintah melalui OP akan memberikan konsesi investasi di kawasan tersebut bagi investor. Saat ini kami merasa perlu melibatkan Pemprov DKI dalam hal pengembangannya," ujarnya.

Merujuk pada semangat otonomi daerah, kata Sahat, Pemprov juga perlu dilibatkan dan diberikan ruang dalam pengembangan maupun investasi pengelolaan kegiatan jasa transportasi laut dan kepelabuhanan.

Sebelumnya, pengembangan kawasan perairan Ancol Timur pernah digagas sejumlah investor dan Pemprov DKI melalui rencana membangun terminal peti kemas atau Jakarta New Port (JNP).

"Tetapi saat ini kami akan kembangkan untuk pelayanan sandar kapal cruise bertaraf internasional di kawasan tersebut," paparnya.

Kantor OP Tanjung Priok, lanjutnya, sedang mempersiapkan persyaratan administratif berkaitan dengan pengembangan kawasan tersebut dan terlebih dahulu akan di sampaikan kepada Kementerian Perhubungan cq Ditjen Perhubungan Laut.

"Setelah proses administratif rampung, dilanjutkan dengan kegiatan study, amdal maupun design yang diharapkan bisa dilakukan tahun ini juga," tuturnya

endar.agustyan 3rd August 2012 10:04 AM

Dahlan Iskan Gagas Pelabuhan Terbesar di Papua

http://www.tempo.co/read/news/2012/0...besar-di-Papua

Quote:

TEMPO.CO, Wamena - Menteri Badan Usaha Milik Negara Dahlan Iskan menyatakan pemerintah tengah menyiapkan pembangunan pelabuhan terbesar di Papua. Menurut dia pelabuhan yang akan dibangun di Kabupaten Sorong itu memiliki kapasitas yang sama besar dengan pelabuhan di Makassar, Sulawesi Selatan.

"Ini proyek besar dan tidak main-main," kata dia usai meresmikan pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Air Baliem II, Rabu, 1 Agustus 2012.

Dahlan mengatakan pelabuhan baru itu mampu menampung tiga ribu peti kemas setiap hari. Daya tampung itu jauh lebih besar ketimbang Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Jawa Timur. "Di sana hanya bisa menampung 1.300 kontainer," ujarnya.

Pembangunan pelabuhan ini, kata Dahlan, merupakan salah satu perwujudan pembangunan koridor laut Timur-Barat dari Sorong, Makassar, Surabaya, Jakarta, Batam, dan Medan. Ia optimistis pelabuhan itu mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat Papua lantaran bisa menekan harga jual komoditas konsumsi. "Ongkos kirim Jakarta-Papua bisa dipangkas setengahnya dan harga barang pun turun," katanya.

Rencananya pembangunan dan pengelolaan pelabuhan itu dilakukan PT Pelindo II dan PT Pelindo IV serta perusahaan pelat merah lainnya. Proyek pembangunan pelabuhan tersebut dimulai pada akhir 2012 selama dua tahun. "Pada awal 2014 sudah bisa beroperasi," ujarnya.

endar.agustyan 3rd August 2012 10:07 AM

Pelabuhan Merak Pasang 35 CCTV

http://sindikasi.net/warta/pelabuhan...pasang-35-cctv

http://www.poskotanews.com/cms/wp-co...an-150x150.jpg

Quote:

Pelabuhan Merak Pasang 35 CCTV, MERAK (Pos Kota) – Untuk memantau pergerakan arus mudik Lebaran 2012, PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak, akan memasang 35 kamera CCTV. Selain untuk mengawasi penumpang kapal, kamera tersembunyi yang akan dipasang di sejumlah titik di Pelabuhan Penyeberangan Merak juga diharapkan bisa mengantisipasi terjadinya tindak kejahatan. Manajer Operasional ASDP Merak, Nana Sutisna, mengatakan, CCTV dipasang di sejumlah sudut yang banyak dilalui pemudik dan rawan akan tindak kejahatan. “Pemasangan CCTV ini diantaranya di sekitar loket, gang way, parkir kendaraan, loket kendaraan, serta perkantoran

endar.agustyan 15th August 2012 12:51 PM

14 Aug 2012 | Transportation Services
Dana Pembangunan Pelabuhan Cilamaya US$ 1,03 Miliar


http://www.indonesiafinancetoday.com...-US-103-Miliar

http://www.indonesiafinancetoday.com...an-304x184.jpg

Quote:

JAKARTA (IFT) - Pembangunan Pelabuhan Cilamaya di Karawang Jawa Barat diperkirakan membutuhkan dana sekitar US$ 1,03 miliar dengan untuk pembebasan lahan sebesar US$ 2,36 juta. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya bertujuan mendukung kegiatan pelayaran di Pelabuhan Tanjung Priok dan Pelabuhan Cirebon yang mengalami kelebihan kapasitas serta memiliki keterbatasan ruang ekspansi.

Kemal Heryandri, Direktur Direktorat Jenderal Pelabuhan dan Kelautan Kementerian Perhubungan mengatakan proses pembangunan Pelabuhan Cilamaya sudah masuk studi kelayakan, setelah itu baru akan mulai langkah desain. Pembangunan Pelabuhan Cilamaya seperti Pelabuhan Kalibaru akan saling menunjang. "Kami akan bangun bersama-sama karena kondisinya memang sudah bottleneck pelabuhan itu," ujarnya.

totongmeong 27th August 2012 09:20 PM

terimakasih sudah buat tread ini mod endar :)

endar.agustyan 27th August 2012 09:22 PM

^^^
sama2 camod totongmeong

kita berkarya bersama ya
:)

totongmeong 27th August 2012 09:27 PM

supaya aceh dapat lebih tersohor di mata internasional :)

endar.agustyan 27th August 2012 09:29 PM

^^^
oh ya pastinya, aceh sangat potensial untuk memiliki pelabuhan internasional yang mumpuni mengingat lokasinya yang super strategis
:)


All times are GMT +7. The time now is 08:28 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.