Hebat! Kontainer Bekas Disulap Jadi Pusat Perbelanjaan
 

VIVA.co.id - Jika dilihat secara sekilas, bangunan sentra belanja Banguntapan Raya (Batara) tak beda dengan bangunan sentra belanja yang marak berdiri di Yogyakarta. Namun, siapa sangka, bangunan sentra belanja Batara ini justru memanfaatkan kontainer bekas layak pakai yang disulap menjadi sebuah bangunan sentra belanja berlantai dua.

Yusuf Cahyono, pengembang sekaligus investor sentra belanja Batara mengatakan, ide memanfaatkan kointainer bekas ini berkaca pada kejadian gempa bumi pada 2007, yang meluluh lantahkan Yogyakarta, dan menelan ribuan korban meninggal dunia akibat tertimpa bangunan.

"Saya mencoba membangun sebuah sentra belanja yang aman dari gempa bumi dan tidak mungkin bangunan tersebut roboh. Maka saya memanfaatkan kontainer bekas layak pakai ini untuk diubah menjadi sebuah bangunan," katanya kepada VIVA.co.id, Yogyakarta, Sabtu 4 April 2015.

Menurut dia, selain tahan terhadap gempa bumi, memanfaatkan kontainer juga aman dari kebakaran, karena bahan yang dipakai bukan dari kayu, atau bahan lain yang mudah terbakar, karena adanya konsleting arus listrik.

"Lantai pertama jelas menggunakan kointainer yang semuanya besi. Sedangkan lantai dua, juga menggunakan bahan rangka baja dan batu-bata ringan yang tidak mungkin terbakar," jelas pensiunan PT Wijaya Karya Tbk ini.

Untuk membangun satu unit kontainer menjadi bangunan dua lantai memang dibutuhkan biaya yang lebih banyak, karena harga kontainer bekas layak pakai saat ini hampir mencapai Rp40 juta, ditambah bangunan lantai lantai dua yang berkonstruksi baja dan batu-bata ringan.

"Kita melepas satu bangunan dengan dua lantai di sentra belanja Batara ini per tahunnya dengan sewa Rp23 juta dan dapat diperpanjang selama 18 tahun, karena tanah yang digunakan adalah milik kas desa Banguntapan yang disewa selama 18 tahun," ujarnya.

Ukuran kontainer dengan lebar 2,5 meter dan panjang 12 meter untuk lantai satu dan lantai dua dengan ukuran 2,5 meter kali 15 meter dirasa cukup luas untuk memajang dagangan yang akan dijual kepada konsumen.

"Karena kontainer sangat panas jika langsung terkena matahari, setiap ruang akan dilengkapi dengan pendingin udara, atau AC yang sudah menjadi satu fasilitas yang ditawarkan jika konsumen akan mengontrak bangunan, atau ruko kontainer tersebut," jelasnya.

"Dengan lokasi yang berada di Jalan Berbah dan dekat dengan perkotaan, saya optimis sentra belanja Batara ini ke depannya punya prospek yang cukup baik," ungkapnya.

Andi Rudin Sitopan, salah satu staf manajemen sentra belanja Batara mengatakan, untuk masalah keamanan ruko maka pihaknya bekerja sama dengan masyarakat untuk menjaga selama 24 jam. Alasannya, karena nanti di ruko paling depan juga akan dibangun fasilitas ATM ,agar memudahkan masyarakat jika membutuhkan uang untuk belanja di sentra belanja Batara ini.

"Kita jamin keamanan ruko-ruko yang ada disini selama 24 jam," jelas Andi.

Dia pun mengaku optimistis, jika sentra belanja Batara ini berkembang, ekonomi masyarakat sekitar juga terdongkrak karena masyarakat bisa memasok kebutuhan barang-barang kebutuhan pokok yang ada di kios-kios di dalam sentra belanja Batara.

"Artinya, kita tidak ingin mematikan pelaku usaha kecil. Kita justru memberdayakan mereka, karena mereka dapat memasok barang ke kios-kios yang ada di sentra belanja Batara ini," terangnya.

Selain itu, lanjut Andi, pemanfaatan kontainer bekas untuk bangunan ruko perbelanjaan ini baru pertama yang ada di Yogyakarta. Tetapi, di luar negeri, bekas kontainer dijadikan tempat belanja, bahkan hotel sudah cukup lama dapat dipindah-pindah dari satu tempat ke tempat lain.

"Kalau du Yogyakarta yang memanfaatkan kontainer bekas layak pakai menjadi bangunan ruko baru ada di sentra belanja Batara ini," tambahnya.


http://bisnis.news.viva.co.id/news/r...t-perbelanjaan