| sucyresky |
8th August 2015 07:30 AM |
Manjakan Anak Jangan Sampai Ganggu Keuangan Keluarga
Quote:
JAKARTA - Sebagai orangtua yang mencintai anaknya tentu sangat wajar jika selalu punya hasrat ingin membahagiakan sang anak. Biasanya salah satu cara orangtua membahagiakan anak dengan cara menuruti seluruh permintaannya.
Namun bagaimana jika si anak meminta mainan dengan harga selangit seperti video game terbaru, sepeda, boneka impor dan lain sebagainya. Tentu hal itu akan menguras isi dompet dan perencana keuangan yang sudah tertata.
"Memang kalau urusan perasaan orangtua pasti sangat sayang dengan anak. Jika hanya memikirkan rasa sayang pasti dibelikan berapa pun harganya. Tapi kalau berbicara tentang perencanaan keuangan tentu tidak bisa seperti itu," tutur Perencana Keuangan dari MRE Financial & Business Advisory Andy Nugroho saat dihubungi Okezone, belum lama ini.
Menurut Andy, untuk membelikan anak mainan harus menyesuaikan dengan kemampuan keuangan orangtuanya. Jangan sampai ketika jadi membeli mainan tersebut mengorbankan pengeluaran utama seperti kebutuhan sehari-hari, membayar cicilan, apa lagi biaya pendidikan sang anak.
Jika uang yang ada tidak cukup untuk membeli mainan tersebut, Andy menyarankan agar orangtua menabung terlebih dahulu. Bisa dengan mengurangi porsi pengeluaran untuk kesenangan pribadi, atau membatalkan jadwal rencana rekreasi keluarga.
"Intinya orangtua harus berkorban jika ingin membahagiakan anaknya. Bisa mengorbankan pengeluaran untuk hobi atau kesenangan orangtua. Yang jelas nabung dulu. Jadi menunda untuk membelikannya bukan tidak membelikannya," tukas Andy.
|
SUMBER : Okezone.com |
