JAKARTA - Sekarang ini, perkembangan penjualan dan peminat batu akik di Indonesia mengalami penurunan drastis hingga mencapai 50 persen.
Staf Asosiasi Puspa Cakra Rawabening, Muty mengatakan, penurunan drastis ini bukan karena musiman, tapi memang dikarenakan adanya faktor internal dan kondisi ekonomi yang mempengaruhi.
"Perkembangannya sekarang makin menurun, kalau dibilang menurun semua sektor kan emang lagi menurun, karena ekonomi sedang melemah. Temen-temen pedagang, keluahannya, sekarang sih sama sepi penjualannya. Alasannya, karena pertama kan ekonomi lemah, kemudian, dibarengi masuknya anak sekolah, dan akan ada Idul Adha juga," tutur Muty kepada Okezone, di Pasar Batu Mulia Rawa Bening belum lama ini.
Dia menjelaskan, keluhan ini mulai terasa sehabis lebaran mulai drop, di mana penurunannya cukup parah."Pedagang dibawah (dalam Pasar Rawa Bening) mulai teriak, sudah enggak ada pemasukan ini,"ucapnya.
Kendati demikian, Muti mengatakan penurunan ini bukan suatu hal musiman, dan ia memprediksi Oktober atau sesudah Idul Adha perkembangan batu akan kembali normal. "Saya rasa, nanti akan bisa kembali normal lagi. Prediksinya, abis Idul Adha, akan kembali normal,"tuturnya.
Menurutnya, penurunan ini dikarenakan berbarengan dengan anak masuk sekolah. Dia memperkirakan, jika penjualan akan kemabali normal pada awal Oktober. "Mau Idul Adha juga kan sekarang, terus kemarin annak sekolah baru pendaftaaran. Dipresdiksi, awal Oktober udah mulai ramai lagi,"harapnya
|
