| sucyresky |
27th August 2015 07:24 AM |
Perusahaan Keluarga di Asia Miliki Karakter yang Khas
Quote:
JAKARTA - Laporan terbaru Credit Suisse Research Institute bertajuk “The Family Business Model” menujukan 76 persen perusahaan yang terdaftar dalam CS Global Family 900 memiliki bisnis di Asia.
Hal ini mencerminkan Asia memiliki pola yang berbeda dan pembangunan ekonomi lebih baru dibandingkan dengan Eropa dan Amerika Serikat, di mana ada kepemilikan lebih terfragmentasi dan banyak keluarga menjual sahamnya dari waktu ke waktu.
Mengutip dari Familily Business Model Indonesia, Kamis (27/8/2015), terdapat 42 persen perusahaan pada tahun 2000, dan 3 persen dalam lima tahun terakhir, dengan sebagian besar dari mereka telah menjadi perusahaan di Asia, yang menggarisbawahi pembangunan ekonomi di tingkat baru di regional dan memberikan peran panjang kepada kewirausahaan.
Bobot yang lebih besar dari perusahaan di sektor teknologi, ritel kebutuhan sehari-hari dan gaya hidup, beberapa sektor keuangan, khususnya sektor perbankan. Ini menunjukkan sektor tersebut memiliki hampir tidak ada halangan dari sudut pandang investasi modal. Dalam kasus teknologi, sedikitnya persaingan, yaitu hak milik intelektual, menjadikan sektor ini sangat menarik.
Adapun kapitalisasi pasar per negara, Amerika Serikat merepresentasi sebagai negara terbesar berdasarkan kapitalisasi pasar di CS global Keluarga 900, yang mencerminkan kapitalis, pengembangan kewirausahaan ekonomi dan kurangnya kepemilikan negara atas aset. China memiliki representasi tertinggi kedua, yang menggarisbawahi perkembangan yang sangat dinamis dan kewirausahaan ekonomi selama 35 tahun terakhir.
Pasar negara berkembang membuat 40 persen dari perusahaan-perusahaan ini dengan kapitalisasi pasar dan menggambarkan pentingnya perusahaan milik keluarga dalam ekspansi dan kemajuan ekonomi ini dalam 50 tahun terakhir.
|
SUMBER : Okezone.com |
