| alnpr |
14th June 2013 10:10 PM |
Kuwait Berencana Buka Bank Syariah di Tanah Air
Quote:
Salah satu negara Timur Tengah, Kuwait berencana ingin membuka bank di pasar Indonesia. Negara tersebut berencana membuka pasarnya di Tanah Air akan masuk di perbankan syariah.
"Diperkirakan mereka (Kuwait) meminati pasar perbankan Indonesia, mereka ingin masuk di perbankan syariah di Tanah Air," ujar Direktur Departeman Perbankan Syariah Bank Indonesia (BI) Ahmad Buchori saat ditemui di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Jumat (14/6/2013).
Buchori mengatakan, pihaknya menerima kabar ini dari Kedutaan Besar Kuwait yang menghubungi dirinya dan menanyakan tentang ada atau tidaknya perbankan di Indonesia yang dijual. “Dubes Kuwait sudah bertanya pada kami, ada atau tidak bank yang ingin dijual. Kami jawab silakan cari sendiri karena BI bukan makelar,” tukasnya.
Dia menjelaskan, investor asing tersebut bisa saja masuk ke bank syariah Indonesia yakni melalui dua cara, seperti dengan penyertaan atau akuisisi saham bank syariah juga mengakuisisi bank kecil kemudian dikonversi menjadi bank syariah.
Namun demikian Buchori menambahkan, sebenarnya masih ada cara lain untuk membuka bank syariah baru. Akan tetapi cara ini membutukan biaya yang lebih tinggi juga kerja yang lebih keras bila dibandingkan dengan cara sebelumnya. “Kami sudah menyarankan jangan buka baru, karena untuk buka baru biaya besar dan harus mencari pasar baru karena mulai dari nol,” jelasnya.
Dia menilai, potensi perbankan syariah di Indonesia lebih menarik karena Indonesia sebagai salah satu negara yang memiliki penduduk muslim terbesar dan memiliki perkembangan ekonomi yang cukup baik.
“Dia (Kuwait) lebih menyukai pasar Indonesia karena potensi perbankan syariah itu masih sangat besar. Sementara, kalau dibandingkan di Malaysia, di sana itu jenuh,” pungkasnya.
Namun demikian ketika ditanya ada berapa investor yang berminat untuk membuka bank syariah di Indonesia, ia menuturkan jumlahnya tidak sampai lima investor. "Iya beberapa di antaranya itu hadir dalam Seminar Perbankan Syariah Internasional yang digelar di Bali beberapa minggu lalu," imbuhnya.
Buchori berharap, agar investor asing tersebut bisa segera merealisasikan rencananya itu guna mengembangkan industri syariah yang saat ini masih memiliki pangsa pasar sekitar 5 persen.
Sebagaimana diketahui hingga April 2013, industri perbankan syariah telah mencatatkan penyaluran pembiayaan sebesar Rp163,4 triliun atau meningkat 50,2 persen dari setahun lalu. Sementara total aset bank umum syariah (BUS) dan unit usaha syariah (UUS) telah tumbuh 44 persen bila dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, menjadi Rp207,7 triliun.
|
Sumber: http://bit.ly/16mtfiZ
|
