Pengertian Reksadana
 

Pemerintah telah mengatur hukum tentang reksadana dalam Undang-Undang Pasar Modal. Seluruh definisi hingga pelaksanaannya bahkan diatur secara lengkap, namun bagaimana pengertian reksadana di mata para pakar dalam negeri? Apakah ada perbedaan tertentu?

Berdasarkan pengertian reksadana yang tercantum dalam Undang-Undang Pasar Modal No. 8 Tahun 1995, yakni wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal yang selanjutnya diinvestasikan kembali ke dalam portofolio efek oleh Manajer Investasi (MI), Rudiyanto coba menjelaskannya kembali dengan mem-breakdown bagian-bagian penting.

Sebagai wadah untuk menghimpun dana dari masyarakat pemodal, seluruh proses reksadana diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Dana yang telah terhimpun terebut diinvestasikan kembali dalam portofolio efek, yang bisa berupa efek saham atau efek obligasi. Efek saham adalah surat berharga yang menyatakan kepemilikan suatu perusahaan, sedangkan efek obligasi merupakan surat berharga yang menyatakan bukti hutan suatu perusahaan.

Seluruh proses reksadana tersebut dilakukan oleh MI, perusahaan yang memiliki kemampuan dan keahlian untuk mengelola reksadana. Sementara itu, personil yang bekerja di perusahaan tersebut disebut sebagai Wakil Manajer Investasi (WMI). Baik MI dan WMI harus terlebih dulu mendapat izin dari OJK.