forumku - Langgar Sanksi, Korut Raup Rp 2,6 T dari Ekspor Komoditas Terlarang

Quote:

New York - Laporan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyebut Korea Utara (Korut) melanggar sanksi ekonomi yang dijeratkan kepadanya dengan tetap mengekspor batu bara, besi, baja dan sejumlah komoditas lainnya yang dilarang. Dilaporkan Korut berhasil meraup US$ 200 juta (Rp 2,6 triliun) sepanjang tahun 2017.

Seperti dilansir AFP, Sabtu (3/2/2018), laporan yang disusun panel PBB yang beranggotakan para pakar yang menyelidiki Korut itu mengungkapkan bahwa Korut mengabaikan sanksi dan terus melakukan ekspor dengan memalsukan dokumen-dokumen demi menyamarkan asal komoditas.

"(Korut) Melanjutkan ekspor nyaris seluruh komoditas yang dilarang dalam resolusi (PBB), menghasilkan pendapatan nyaris US$ 200 juta antara Januari hingga September 2017," demikian bunyi laporan PBB yang dilihat AFP.

Baca juga: Jika Latihan Militer AS-Korsel Berlanjut, Korut Tak Tinggal Diam

Ekspor batu bara itu disalurkan Korut ke sejumlah negara seperti China, Malaysia, Korea Selatan (Korsel), Rusia dan Vietnam melalui kapal laut. "Dengan menggunakan kombinasi banyak teknik pengemplangan, rute dan taktik yang menipu," imbuh laporan PBB itu.

Terkait ekspor Korut ke Korsel, laporan Reuters pada akhir Januari lalu menyebut rezim komunis itu mengirimkan batu bara terlebih dulu ke pelabuhan Rusia di Nakhodka dan Kholmsk. Dari sana, batu bara itu dibongkar muatanya dan dimasukkan ke dalam kapal lain yang membawanya ke Korsel. Laporan itu mengutip tiga sumber intelijen Eropa Barat. Otoritas Rusia telah membantah mentah-mentah laporan itu.

Sejak tahun lalu, Dewan Keamanan PBB mengadopsi lebih banyak rentetan resolusi yang mengatur pengetatan dan perluasan larangan ekspor untuk Korut. Resolusi itu bertujuan mengurangi pemasukan kas negara Korut yang biasanya digunakan untuk program-program militer rezim komunis itu.

Baca juga: Trump Ingatkan Rudal Nuklir Korut Bisa Segera Mengancam AS

Sedangkan Amerika Serikat (AS) memimpin penjatuhan sanksi ekonomi tegas setelah Korut menggelar uji coba nuklir keenam pada September 2017 dan melakukan rentetan uji coba rudal. Salah satu yang diuji coba Korut adalah rudal balistik antarbenua (ICBM) yang diklaim bisa menjangkau AS.

Disebutkan laporan PBB bahwa sejauh ini tujuh kapal telah dilarang berlabuh di pelabuhan seluruh dunia, karena melanggar sanksi PBB, dengan menyalurkan batu bara dan petroleum. Pakar PBB menegaskan lebih banyak hal harus dilakukan untuk menangkal 'aktivitas ilegal yang merajalela' ini.

"(Korut) Telah mencemooh resolusi terbaru dengan mengeksploitasi jaringan suplai minyak global, melibatkan warga negara asing, perusahaan lepas pantai (offshore company) dan sistem perbankan internasional," demikian tegas laporan PBB itu.

Sanksi-sanksi PBB dan AS untuk Korut itu dijatuhkan terkait uji coba nuklir dan rudal balistik yang terus dilakukan rezim komunis tersebut.

(nvc/elz)

Sumber : Detik