Tentara Pembebasan Papua Barat Deklarasikan Perlawanan atas Militer Indonesia
 

Pusat Komando Tentara Pembebasan Papua Barat di Dataran Tinggi Papua baru saja mendeklarasikan perlawanan atas Milter Indonesia. Tentara Pembebasan Papua beberapa waktu lalu menunjuk Kepala Operasi Lapangan, Mayor Jenderal Telenggen Lekkagak, yang telah mengeluarkan sebuah deklarasi baru untuk mendesak pasukan Indonesia keluar dari Papua.

Oleh: Radio New Zealand

Tentara Pembebasan Papua Barat adalah sayap bersenjata Gerakan Pembebasan Papua Barat. Semenjak terbentuk awal 1970an setelah Indonesia menguasai Papua Barat, tentara pembebasan Papua Barat tersebut telah melakukan kampanye gerilya sporadis untuk kemerdekaan mereka menggunakan persenjataan yang terbatas.

Namun, mereka telah dikaitkan dengan serentetan bentrokan dengan pasukan keamanan Indonesia di wilayah Dataran Tinggi provinsi Papua dalam beberapa bulan terakhir.

Tentara pembebasan Papua Barat mengaku bertanggung jawab atas pembunuhan seorang tentara Indonesia di Kabupaten Puncak Jaya yang terpencil pekan lalu.

Tentara pembebasan Papua Barat beberapa waktu lalu menunjuk Kepala Operasi Lapangan, Mayor Jenderal Telenggen Lekkagak, yang telah mengeluarkan sebuah deklarasi baru untuk mendesak pasukan Indonesia keluar dari Papua.

Dia mengatakan hal tersebut setelah pada pada bulan lalu, Tentara Pembebasan Papua Barat telah memerintahkan mobilisasi umum untuk semua tentaranya di Papua untuk melakukan operasi melawan apa yang mereka sebut sebagai “penjajah.”

Meskipun di masa lalu, Tentara Pembebasan Papua Barat sempat terbagi menjadi beberapa kelompok di pedalaman Papua Barat, seorang juru bicara Angkatan Darat mengatakan bahwa semua sayapnya sekarang telah bersatu.

Tentara Pembebasan Papua Baratn juga ingin menutup operasi perusahaan asing yang mengeksploitasi sumber daya Papua.

Mayor Jenderal Telenggen secara khusus menyebutkan BP minyak dan gas multinasional dengan proyek gasnya di Teluk Bintuni, dan perusahaan pertambangan AS bernama Freeport yang mengelola tambang emas dan tembaga Grasberg yang besar di Mimika.

Tambang Freeport, yang merupakan salah satu sumber pendapatan tunggal terbesar di Indonesia, telah lama menjadi subyek keluhan Papua Barat berkaitan dengan dampak lingkungan dan sosial.

Selain itu, orang Papua mengeluh karena tidak diajak berkonsultasi mengenai pengendalian Freeport, dan tentang tidak mendapatkan keuntungan dari operasi yang menguntungkan tersebut.


Serangan oleh Tentara Pembebasan Papua Barat kepada pasukan keamanan Indonesia sering terjadi di daerah sekitar Freeport, dan kadang-kadang meluas ke serangan terhadap infrastruktur dan personil penambang.

Dalam deklarasi tersebut, Mayor Jenderal Telenggen mengatakan bahwa sumber daya Papua harus dilindungi demi kemerdekaan Papua Barat.

“Selama Indonesia menempati tanah air kita, perlawanan perang akan terus berlanjut sampai kemerdekaan Papua menjadi nyata,” dalam sebuah deklarasi Angkatan Darat versi Bahasa Inggris.

sumber : Tentara Pembebasan Papua Barat Deklarasikan Perlawanan atas Militer Indonesia