forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forumku Middle East Timur Tengah (https://www.forumku.com/forumku-middle-east-timur-tengah/)
-   -   Neraka di Muka Bumi: Tak Ada Cukup Kata Sifat untuk Gambarkan Kengerian Perang Suriah (https://www.forumku.com/forumku-middle-east-timur-tengah/77214-neraka-di-muka-bumi-tak-ada-cukup-kata-sifat-untuk-gambarkan-kengerian-perang-suriah.html)

Itsaboutsoul 1st March 2018 01:08 PM

Neraka di Muka Bumi: Tak Ada Cukup Kata Sifat untuk Gambarkan Kengerian Perang Suriah
 
Perang di Suriah begitu mengerikan, sehingga tak ada cukup kata sifat untuk menggambarkannya. Kata-kata telah gagal menggambarkan kehancuran tanah kuno dan indah ini. Saat ini, mungkin Suriah adalah tempat yang paling mirip dengan neraka di Bumi. “Apakah orang-orang yang menimbulkan penderitaan ini masih bisa berkata-kata untuk membenarkan tindakan barbar mereka?”

Oleh: Ben Wedeman (CNN)

Perang di Suriah telah menghabiskan semua kata sifat (yang bisa digunakan untuk menggambarkan kengerian di sana). Hari terburuk, bulan terburuk, tahun terburuk, terburuk yang pernah ada. Kata-kata telah gagal menggambarkan kehancuran tanah kuno dan indah ini.

CNN menghubungi pejabat di Damaskus untuk meminta tanggapan. Mereka tidak bisa berkata-kata.

Selama beberapa hari terakhir, pesawat tempur, roket, dan meriam pemerintah Suriah telah menghancurkan daerah yang dikenal sebagai Ghouta Timur di bagian luar Damaskus. Ghouta Timur telah berada di bawah kontrol pemberontak, dan dikepung, sejak 2012.

Pada hari Senin (19/2) saja, pemboman pemerintah menewaskan lebih dari 100 penduduk, termasuk anak-anak, menurut berbagai kelompok yang dihubungi oleh CNN. Jumlah korban tewas hari itu melebihi 50 orang pada Selasa (20/2) malam.

Kantor Berita Arab Suriah yang dikelola negara melaporkan pada hari Selasa (20/2) bahwa tembakan roket dan mortir dari Ghouta Timur telah membunuh lima warga sipil dan melukai 20 lainnya di Damaskus Tengah. Pasukan Suriah menanggapi serangan dengan “serangan yang tepat,” menghancurkan peluncur roket dan posisi yang diperkuat yang digunakan oleh kelompok bersenjata, kata SANA.

Situasi yang sangat menyedihkan, dan hampir tidak ada tanda-tanda bahwa kekerasan lebih lanjut dapat dihindari, mendorong UNICEF, Dana Anak-anak PBB, untuk mengeluarkan sebuah pernyataan kosong yang berjudul, “Perang terhadap anak-anak di Suriah: Laporan tentang korban jiwa di kalangan anak-anak di Ghouta Timur dan Damaskus. ”

Pernyataan tersebut berisi satu kalimat. “Tidak ada kata-kata yang adil untuk anak-anak yang terbunuh, ibu mereka, ayah mereka dan orang yang mereka cintai.”

Di bagian bawah halaman, sebuah catatan penjelasan berbunyi, “UNICEF mengeluarkan pernyataan kosong ini. Kami tidak lagi memiliki kata-kata untuk menggambarkan penderitaan anak-anak dan kemarahan kami.

“Apakah orang-orang yang menimbulkan penderitaan masih bisa berkata-kata untuk membenarkan tindakan barbar mereka?”

CNN menghubungi pejabat di Damaskus untuk meminta tanggapan. Mereka tidak bisa berkata-kata.

Menurut tradisi setempat, Ghouta, yang dulu merupakan oasis yang terbentang di pinggiran kota Damaskus, adalah Taman Eden. Ketika saya tinggal di Damaskus bertahun-tahun yang lalu, saya teratur pergi bersama orang tua dan teman-teman saya untuk piknik di sana, dan saya ingat saya duduk di tempat teduh yang sejuk di sebelah saluran irigasi yang menggelegak, bermain backgammon di bawah pohon yang sedang berbuah.

Saat ini, mungkin Suriah adalah tempat yang paling mirip dengan neraka di Bumi.

Semua orang yang diwawancarai CNN di Ghouta Timur yakin pemboman pemerintah tersebut merupakan awal dari serangan besar yang didukung Rusia untuk menghancurkan oposisi terhadap Presiden Suriah Bashar al-Assad. Sama sekali tidak ada yang menghentikannya terjadi.

Negara-negara Barat, yang dipimpin oleh Amerika Serikat di bawah Presiden Barack Obama, dengan setengah hati mendukung upaya untuk menggulingkan rezim Assad namun pada akhirnya tidak memiliki keberanian untuk melakukannya. Negara-negara Barat, dan sekutu-sekutu Teluk Arabnya, memberi penentangnya senjata yang cukup untuk melawan rezim tersebut namun tidak pernah cukup untuk mengalahkannya.

Pada saat Rusia turun tangan untuk menyelamatkan sekutu Suriah pada bulan September 2015, fokus Amerika Serikat terganggu oleh perang ISIS. Sejak saat itu, pemerintah di Damaskus telah merebut kembali semua kota Aleppo, dan perlahan-lahan memberantas pemberontak yang tersisa, termasuk di Ghouta Timur.

Tidak diragukan lagi apa yang disebut sebagai komunitas internasional akan mengungkapkan keprihatinan atas pertumpahan darah itu, dan hanya itu yang mereka lakukan. Akan lebih banyak lagi orang Suriah yang akan mati, dengan kata-kata simpati terngiang di telinga mereka.

Sumber : Neraka di Muka Bumi: Tak Ada Cukup Kata Sifat untuk Gambarkan Kengerian Perang Suriah


All times are GMT +7. The time now is 10:20 AM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.