forumku

forumku (https://www.forumku.com/)
-   Forumku Middle East Timur Tengah (https://www.forumku.com/forumku-middle-east-timur-tengah/)
-   -   Kontrontasi Afrin: Ancam Otonomi Kurdi dan Kemungkinan Perang dengan Turki (https://www.forumku.com/forumku-middle-east-timur-tengah/77216-kontrontasi-afrin-ancam-otonomi-kurdi-dan-kemungkinan-perang-dengan-turki.html)

Itsaboutsoul 1st March 2018 01:13 PM

Kontrontasi Afrin: Ancam Otonomi Kurdi dan Kemungkinan Perang dengan Turki
 
Menurut isu yang beredar, Suriah dan militan Kurdi telah menjalin kesepakatan. Tentara Suriah mungkin saja membantu militan Kurdi untuk mengusir Turki dari Afrin. Jika benar, kesepakatan tersebut merupakan penyesuaian visi oleh Assad dan suku Kurdi mengenai situasi pasca-Perang Suriah. Perang Suriah akan menjadi kekacauan politik dengan cepat yang dapat mengancam otonomi Kurdi.

Oleh: Ty Joplin (Albawaba)

Militan Kurdi dan Pemerintah Suriah dilaporkan telah mencapai sebuah kesepakatan untuk mengirimkan tentara rezim Suriah ke Afrin untuk membantu Kurdi mempertahankannya melawan militer Turki, yang dapat mengancam otonomi Kurdi.

Jika hal tersebut benar, kesepakatan tersebut merepresentasikan kelonggaran masif oleh angkatan bersenjata Kurdi di Suriah, yang dapat membahayakan tujuan politik mereka untuk otonomi Kurdi di wilayah Utara Suriah.

Badran Jia Kurd, seorang penasihat administrasi Kurdi di Suriah Utara mengkonfirmasi hal tersebut kepada Reuters bahwa kesepakatan tersebut mengizinkan tentara Suriah masuk dan mengepung Afrin untuk membantu militan Kurdi mengusir tentara Turki.

Menurut laporan yang dapat mengancam otonomi Kurdi tersebut, kesepakatan tersebut juga menyertakan penerapan zona nir-terbang (zona tanpa penerbangan) diatas Afrin, sebuah langkah yang awalnya ditentang oleh Assad. Zona tanpa penerbangan tersebut akan mencegah pesawat tanpa awak dan jet Turki mengumpulkan informasi intelijen dan melakukan serangan udara, sehingga diharapkan mereka dapat menekan keunggulan militer Turki saat ini.

Kesepakatan tersebut terlihat seperti lahir dari keputusasaan pihak Kurdi, yang dapat membahayakan visi politik kedua belah pihak bagi masa depan Suriah. Namun pada saat ini, tiap-tiap pihak nampaknya tidak memiliki banyak pilihan kecuali untuk membatasi kekuatan militer Turki di Suriah.

BAHAYA KESEPAKATAN BAGI KURDI
Pada bulan Januari, Turki meluncurkan operasi Ranting Zaitun untuk menyerang wilayah Afrin di Suriah, yang terletak di perbatasan Suriah-Turki. Tujuan mereka adalah untuk membersihkan militan Kurdi dari wilayah tersebut, yang sangat berkaitan dengan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) di Turki – sebuah kelompok yang memusuhi Pemerintah Turki selama beberapa dekade.

Pejuang Kurdi di Afrin, utamanya Unit Pelindung Rakyat (YPG), seketika kehilangan wilayah kekuasaan dikarenakan serangan dari Turki. Serangan tersebut membutuhkan waktu lama, yang membuat mereka mengirim bala bantuan dari Timur Laut Suriah melalui wilayah yang dikontrol Assad untuk menuju Afrin.

Dilaporkan Assad mengizinkan bala bantuan tersebut melalui wilayah pemerintahannya karena hal tersebut berkontribusi tujuan yang sama-sama ingin dicapai oleh Kurdi dan Pemerinta Suriah: untuk memperlambat Turki di Suriah.


Namun dalam mendekati Pemerintah Suriah untuk meminta bantuan, sama saja menyerahkan otonomi Kurdi secara total yang telah mereka raih di Afrin, oleh karenanya, mengancam masa depan kelangsungan otonomi Kurdi baik di Afrin maupun di wilayah lain. Secara sederhana, jika tentara Suriah masuk ke Afrin, mereka cenderung akan tinggal di sana, dan memberi Assad tempat untuk meningkatkan keterlibatannya di Afrin.

Oleh karenanya dalam negosiasi otonomi Kurdi di masa mendatang, Afrin mungkin saja telah terkompromi. Perwakilan Kurdi secara jelas menjelaskan bahwa kesepakatan militer tersebut hanya terbatas pada yang telah disepakati dan tidak ada sangkut pautnya dengan politik antara Kurdi dengan Assad. Namun seperti pada kasus lain di seluruh dunia, apalagi di Suriah, kekuatan militer mendikte seberapa besar ruang dan pengaruh politik dari satu kelompok.

APA YANG HARUS DIKORBANKAN ASSAD
Bagi Assad, kesepakatan tersebut juga membuka jalan marabahaya: Kesepakatan tersebut dapat mendorong munculnya front baru di Idlib dan Aleppo. Saat ini, ada penumpukan militer Turki yang signifikan di provinsi Idlib dan di daerah pedesaan di selatan Aleppo. Konfrontasi antara Turki dan Assad bisa terjadi di Idlib jika mereka bertempur satu sama lain di Afrin.

Kemungkinan besar Assad akan kehilangan aset langka yang sulit dijaganya: kontrol.

Pasukan Turki diizinkan masuk sebagai pemantau penegakan perjanjian de-eskalasi, namun tampaknya mereka menggunakan posisi di Idlib sebagai landasan untuk meluncurkan serangan militer lebih lanjut.

Ada satu kejadian kecil yang menunjukkan sinyal bahaya konfrontasi antara Suriah dan Turki di Idlin. Turki mengirim sekitar 100 kendaraan militer dari Idlib utara ke kota kecil yang berjarak beberapa meter dari wilayah Aleppo Selatan yang dikuasai oleh Assad. Kaget dengan perkembangan tersebut, angakatan bersenjata rezim dan loyalis menembaki konvoi tersebut.

Merespon tindakan tersebut, Turki kemudian menyerang Suriah menggunakan artileri dan mengawal konvoi mereka dengan jet. Assad kemudian meletakkan sistem pertahanan rudal di wilayah utara Suriah sebagi sinyal bahwa Pemerintah Suriah bersedia menggunakan kekerasan untuk menghadapi Turki jika diperlukan.

Jika pemerintah Suriah mengirim tentara ke Afrin, kemungkinan besar mereka akan memulai peperangan dengan tentara Turki di Idlib, yang akan menjadi ekskalasi eksponensial di Suriah, yang beresiko memperumit konflik di Suriah menjadi tidak terkontrol.

Dalam upaya mengamankan Suriah dari serangan luar, Assad mungkin saja kehilangan tentaranya sebanyak saat ia berperang di dekat Aleppo. Bagaimanapun Turki dapat terikat kedalam konflik berkepanjangan jika mereka bersikeras untuk membuka front di Idlib.

MASA DEPAN PERANG SURIAH YANG TAK DAPAT DIPREDIKSI
Pada waktu tulisan ini dipublikasikan, Front Idlib masih belum dibuka, pun dengan kesepakatan Suriah-Kurdi belum juga diimplementasikan. Namun tetap saja keberadaanya menunjukkan keputusasaan dari kedua belah pihak baik Kurdi maupun Assad untuk menjaga kelangsungan wilayah mereka sementara juga menunjukkan kemampuan mereka untuk berkompromi.


Dinamika perang di Suriah, dan banyaknya kepentingan yang berbeda-beda, dan banyaknya faksi yang saling bermusuhan di negara tersebut menunjukkan bahwa perang belum akan berakhir, justru kemungkinannya akan semakin rumit dan semakin susah diselesaikan menggunakan cara politik.

Spekulasi manapun yang mengatakan bahwa perang Suriah akan segera berakhir melalui proses politik seharusnya melihat realita kelam di negara tersebut yang sekarang telah menjadi wilayah yang vakum karena ketiadaan faksi yang dapat menunjukkan kekuatan mereka. Selama kemungkinan merebut kekuasaan dan pengaruh masih terbuka lebar, perdamaian belum akan menghampiri wilayah tersebut.

Mereka yang paling terkena dampaknya sebernarnya merupakan warga sipil yang terperangkap didalam Surih, yang mati-matian menunggu waktu berakhirnya perang.

Pandangan yang diungkapkan dalam artikel ini adalah milik penulis sendiri dan tidak mencerminkan kebijakan editorial Mata Mata Politik.

Sumber : Kontrontasi Afrin: Ancam Otonomi Kurdi dan Kemungkinan Perang dengan Turki


All times are GMT +7. The time now is 04:20 PM.

Powered by vBulletin® Version 3.8.7
Copyright ©2000 - 2024, vBulletin Solutions, Inc.
Search Engine Optimisation provided by DragonByte SEO v2.0.37 (Lite) - vBulletin Mods & Addons Copyright © 2024 DragonByte Technologies Ltd.