Kamu Harus Tahu Pesawat Lion Air JT 610 empat penerbangan alami kerusakan dalam
 

Penemuan terbaru Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) memberikan pesawat Lion Air JT 610 alami rusaknya pada sinyal kecepatan dalam empat penerbangan paling akhir, termasuk juga kala jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat, pada 29 Oktober kemarin.

Terhadap wartawan, Senin (5/11) , Kepala Sub Komite Investigasi Kecelakaan Penerbangan KNKT, Nurcahyo Utomo, mengemukakan bukti berkenaan rusaknya itu didapatkan dari perekam data penerbangan atau Flight Data Recorder (FDR) Lion Air JT 610 yang udah diketemukan di basic laut.

Malam sebelum jatuh, pesawat Lion Air JT-610 alami soal instrumen
Keluarga korban Lion Air JT 610 desak pelacakan dilanjut 'sekecil apa pun harapannya'
Lion Air JT610 : Kenapa pesawat yang tetap demikian baru dapat jatuh?
Soal ini kuatkan bukti catatan tehnis pesawat Lion Air yang didapatkan BBC yang memperlihakan pesawat itu alami soal instrumen pada penerbangan rute Denpasar-Jakarta, Minggu (28/10) malam.

Tetapi, menurut Nurcahyo, soal yang di alami pesawat itu bukan hanya berlangsung pada penerbangan malam itu.

" Memang kita udah akui penerbangan dari Denpasar ke Jakarta ada soal tehnis. Nyatanya demikian kita membuka black boxnya memang yang disebut tehnis barusan yaitu soal airspeed atau kecepatan dari pesawat, " kata Nurcahyo.

" Nyatanya dari data black box itu, dua (penerbangan) sebelum Denpasar juga alami (rusaknya) , " sambungnya.

Hak atas fotoGETTY IMAGES
Image caption
Keluarga korban pesawat Lion Air JT 610 menuntut jawaban dari pihak Lion Air serta pemerintah.
Nurcahyo mengutamakan KNKT tetap mengerjakan pengumpulan bukti-bukti untuk sadari pemicu rusaknya itu serta bagaimana pilot menerbangkan pesawat saat sinyal kecepatan alami rusaknya.

" Kita dapat jeli selanjutnya apakah sebagai pemicu rusaknya, bagaimana perbaikan yang udah dilaksanakan, bagaimana pilot menerbangkan saat pesawat alami rusaknya ini, " jelas Nurcahyo

" Apa soal itu datang dari indikatornya, alat pengukur atau sensornya, atau soal dengan komputernya - ini yang belumlah kami pahami. "

" Kami belumlah tahu dimana letak persoalannya, perbaikan apakah yang udah dilaksanakan, apakah buku rujukan mereka, elemen apakah yang udah dihapus. Ini yaitu perihal yang kami coba cari info : apakah kerusakannya serta bagaimana itu diperbaiki. "

Pendiri Lion Air, Rusdi Kirana, tundukkan kepalanya kala berjumpa keluarga korban.
Karena itu, sambung Nurcahyo, KNKT dapat menelisik lebih jauh data-data dari FDR. Ada 1. 790 paramater pada FDR yang jadikan bahan pengumpulan bukti-bukti.

" Itu utamanya black box, bila tiada black box kita gak dapat tunjukkan bila ada soal. Jadi sebelumnya muncul data faktual, KNKT belum pernah menduga-duga, kami cuma dapat bicara berdasar pada bukti, " ujarnya.

Dalam pertemuan pada keluarga korban dengan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, Basarnas, KNKT, DVI Polri, serta manajemen Lion Air, Muhammad Bambang Sukandar bertindak sebagai keluarga penumpang Pangky Radana Sukandar menanyakan info kalau pesawat itu udah mempunyai masalah saat malam hari sebelum jatuh di perairan Karawang, Jawa Barat.

Bila info itu benar, Bambang mengharap Kemenhub memberikannya sangsi tegas pada teknisi Lion yang mengijinkannya pesawat Lion Air mengudara pada penerbangan awal kalinya.

" Teknisi atau engineer Lion Air udah bertanggungjawab penuh lantaran menyebutkan pesawat clear untuk take off kembali. Biar moment begini di Indonesia Raya tidak berlangsung kembali. Tolong proses hukum. Tolong manajemen Lion Air diperbaiki. Peristiwa Lion telah banyak sekali. Tidak punya maksud mendiskreditkan Lion, " kata Bambang.

Beragam pertanyaan mengemuka
Theo Leggett, koresponden BBC di bagian usaha internasional

Penemuan KNKT kalau sinyal kecepatan pada pesawat Lion Air alami rusaknya yaitu perubahan yang berarti. Prilaku ganjil pesawat pada penerbangan terakhir kalinya serta ada laporan mengenai soal dalam perjalanan awal kalinya udah memunculkan spekulasi kalau mungkin berikut problemnya.

Kecepatan mengudara diukur memakai sensor-sensor yang dimaksud tabung pitot, yang merekam dorongan pada sayap atau permukaan sisi depan pesawat. Data ini terus ketimbang dengan data dorongan yang didapatkan dari 'port statis' di sisi berbeda pesawat.

Dengan beragam koreksi, ketidaksamaan kedua-duanya bisa dimanfaatkan untuk mengkalkulasi kecepatan mengudara.

Namun, tabung pitot bisa terblokir, umpamanya, lantaran es. Soal ini dapat membawa dampak data kecepatan hawa yang ganjil hingga dapat memusingkan pilot serta pengaruhi pesawat diterbangkan sampai mungkin berakhir pada kecelakaan.

Mengambil contoh, pesawat Air France yang jatuh di perairan Brasil pada 2009. Tabung pitot yang terblokir menyebabkan serangkaian insiden yang membawa dampak pilot berubah menjadi bingung, disorientasi, serta kehilangan kendali. Terlepas dari itu, semua faktor pesawat kerja dengan baik.

Investigasi jatuhnya pesawat Lion Air masih pula dalam babak awal serta banyak info dibutuhkan. Tetapi, bila data kecepatan mengudara yang tidak bisa dihandalkan berubah menjadi hal, pertanyaan kuncinya yaitu : apakah penyebabnya—apakah rancangan yang tidak baik atau langkah pemeliharaan yang tidak baik, misalnya—dan kenapa persoalan-persoalan awal kalinya kelihatan tidak diatasi.

Selengkapnya :*Sumber Artikel