Pembebasan Lahan Terkait Pembangunan Bandara Kediri
 

Proses pembebasan tempat untuk gagasan pembangunan bandar hawa (bandara) di Kabupaten Kediri, Jawa Timur, sampai sekarang belum juga tuntas serta masih tetap kurang seputar 75 hektare kembali.

"Saat ini tinggal pembebasan untuk runway [landas pacu]. Jadi, sebab pergantian saja. Dahulu, arahnya selatan ke utara saat ini arahnya ke barat laut, arah Madiun, menjadi tambah untuk pembebasan tempat serta masih tetap kurang 75 hektare kembali," kata Wakil Bupati Kediri Masykuri di Kediri, Sabtu (2/2/2019).

Ia memberikan bahasan mengenai kekurangan tempat itu dikerjakan sebelum Januari 2019. Dianya menyangka, dari keperluan seputar 75 hektare itu bisa saja telah menyusut banyak.

Diinginkan proses pembebasan selekasnya selesai, hingga pada Maret 2019 dapat tuntas serta groundbreaking dapat selekasnya dikerjakan.

"Saat ini saya meyakini telah menyusut, karenanya [evaluasi kurang 75 hektare] dibicarakan sebelum Januari 2019. Saya mengharap tuntas pembebasan, Maret dapat groundbreaking," katanya.

Masykuri mengutarakan project gagasan pembangunan bandar hawa ialah program dari PT Gudang Garam, Tbk Kediri. Project ini telah jadi project strategis nasional serta gagasannya bisa menjadi bandara internasional.

Gagasan itu dilatarbelakangi terdapatnya prediksi Bandara Juanda Surabaya akan melewati kemampuan pada 2020, hingga mesti dibuat untuk runway ke-3. Akan tetapi, hal tersebut disangka susah terealisasi, karena terhalang dengan pembebasan tempat mengingat tanah perkotaan hingga hanya terbatas.

Selain itu, bandara di Kabupaten Kediri akan dibuat dengan runway seluas 3.200 mtr., hingga pesawat berbadan lebar dapat datang. Dengan itu, diinginkan bandara ini dapat jadi salah satunya pilihan kargo, termasuk juga nanti untuk memfasilitasi pemberangkatan jemaah umrah.

"Pemkab ini cuma memfasilitasi sebab ini murni dari CSR [Corporate Social Responsibility] Gudang Garam. Ini project strategis nasional, sebab pada 2020 Bandara Juanda telah overload hingga mesti bangun runway ke-3, tetapi nampaknya tidak dapat. Karena itu tidak hanya bandara ada tol dari Kertosono-Kediri, jadi pendekatan transportasi," katanya.

Wabup Masykuri menuturkan gagasan tata ruangan lokasi (RTRW) telah dibicarakan bahkan juga telah di kirim ke Propinsi Jawa timur. Nanti dari Kabupaten Kediri tinggal sesuaikan dengan Kota Kediri dan Kabupaten Nganjuk.

PT Gudang Garam Tbk (GGRM) akan bangun bandara di Kediri, Jawa Timur. Bandara itu akan mempunyai luas seputar 457 hektare. Untuk pembangunan, diprediksikan rentang nilai investasi untuk bangun bandara itu pada Rp1 triliun-Rp10 triliun.