Beginilah Teknologi VR Terobosan Metode Pembelajaran di SMK
 

Smarteye. id, startup rintisan Telkom tengah meningkatkan usaha pokoknya, virtual reality (VR) ke ranah pendidikan.

Chief Technical Officer (CTO) SmartEye Fahmi Ramadani mengemukakan versus beta VR yg di kembangkan piigaknya dicanangkan bisa diujicoba di sebagian SMK di lokasi Jabodetabek pada pertengahan 2019. Jurusan yg miliki potensi dilaksanakan uji-coba pertama salah satunya tehnik mesin/otomotif, sipil/bangunan, serta arsitektur/desa interior.
Simak Juga :*makalah strategi pembelajaran

Fahmi menyampaikan dengan VR, siswa dapat mengerjakan simulasi berkenaan di sektor kerjanya. Jadi contoh, VR sangat mungkin siswa jurusan tehnik bisa menyaksikan mesin dari pelbagai sudu pandang (atas, bawah, kiri, serta kanan) . Juga dapat memutar mesin di hawa dengan zoom in serta zoom out.

" Lebih-lebih lagi, siswa bisa juga menyaksikan sisi dalam mesin, serta mempreteli komponen-komponen mesin. Seakan, mesin itu kelihatan transparan. Bahkan juga, dapat menyaksikan saluran fluida di dalamnya. " pungkasnya dalam info tertulisnya, Rabu (25/12/2018) .

Dia memberi tambahan, banyak pelajar lantas dapat menyimulasikan mesin dalam keadaan menyala buat menyaksikan getaran serta rasakan suaranya.

" Lantaran ini Virtual Reality, peluang peningkatan contentnya hampir tak hanya terbatas. Yg butuh serta bakal kami melakukan sekarang merupakan berdiskusi dengan beberapa pihak berkenaan terpenting dari sektor pendidikan perihal bentuk apa yg sangat diperlukan dalam pemanfaatan VR serta dapat di terima oleh pelajar, " paparnya.



Ketimbang dengan pemasokan alat praktikum yg butuh ongkos lumayan besar, VR dari SmartEye tawarkan conten yang bisa diduplikat serta dimanfaatkan di banyak sekolah juga sekaligus, hingga termasuk lebih efektif.

" Di SMK otomotif, mesin yg mesti dipelajari terdapat banyak. Bila semua SMK mesti beli semua model mesin itu, biayanya bakal mahal sekali, " katanya.

Awal kalinya, VR dari SmartEye dimanfaatkan oleh sejumlah manufaktur buat melatih karyawannya di sektor safety, pengenalan lingkungan pabrik, dll. Dari situlah, SmartEye mendapat inspirasi buat memperluas lingkupnya di sektor pendidikan.

" Buat model VR headset yg dimanfaatkan, kebetulan tahun 2019 produsen headset Oculus bakal launch produk barunya, Oculus Quest. Kita membidik buat memanfaatkan Oculus Quest itu, di samping headset Oculus Go yg saat ini udah berada pada bursa pasaran, " kata Fahmi.

Dalam membuatnya, tools software yg dimanfaatkan merupakan Unity Engine. Sesaat hardwarenya memanfaatkan Oculus Go, Oculus Rift, serta Leap Motion sensor.
Lihat Juga :*jenis metode pembelajaran


Fahmi mengatakan, buat sistem pembiayaannya, SmartEye mengusahakan menghimpit cost di tiap-tiap SMK sekecil mungkin.


" Sekarang kami tengah berusaha pembiayaan dari pelbagai sumber. Jumlah ongkos paling besar itu berada pada pembuatan content-content edukasinya, " ujarnya.

" Ini pekerjaan yg lumayan besar, ialah penggunaan technologi terkini buat mendukung transformasi pendidikan Indonesia. Karena itu kami butuh support serta keikutsertaan dari banyak pihak. Terpenting Kemendikbud serta sekolah yg tertarik buat jadi pilot/tempat uji-coba pertama proyek ini, " katanya.

Tidak hanya itu, Fahmi mengharapkan, industri-industri lantas dikehendaki bersedia sediakan akses ke sumber materi (umpamanya mesin) buat jadikan bahan ajar berbasiskan VR pertama di Indonesia.