Ini Dia Kurikulum Konvergensi Media
 

Institusi pendidikan mesti bisa wujudkan kondisi serta proses evaluasi yg sama dengan kemajuan era. Dengan demikian, peserta didik bisa aktif meningkatkan kemampuan dirinya sendiri buat miliki kekuatan spiritual keagamaan, pengontrolan diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, dan keahlian yg dibutuhkan dirinya sendiri, penduduk, bangsa, serta negara.

Koreksi proses evaluasi tentulah bakal mengupdate rujukan proses implementasi belajar-mengajar yg termuat dalam suatu kurikulum. Menurut Johnson (1967) , kurikulum yaitu serentetan maksud belajar yg dijadwalkan. Sesaat menurut Taylor serta Richard (1985) , kurikulum yaitu isi pendidikan, daftar mata pelajaran (mata kuliah) , pengalaman pendidikan, daftar mata pelajaran (mata kuliah) yang wajib dipelajari, sektor studi, serta kesibukan belajar yg dijadwalkan.
Baca Juga :* *jurnal media pembelajaran

Penjelasan kurikulum yg termuat dalam UU No. 20 Tahun 2003 menyampaikan kurikulum yaitu seperangkat ide serta setting perihal maksud, isi serta bahan pelajaran, dan trik yg dimanfaatkan jadi petunjuk penyelenggaraan evaluasi buat capai maksud spesifik. Maksud yg disebut yaitu maksud evaluasi.

Maksud evaluasi yg dikehendaki ialah bagaimana proses evaluasi berjalan secara baik, cepat, serta efektif dengan memanfaatkan pelbagai perihal yg dapat jadikan sumber belajar yg udah ada di lebih kurang kita, satu diantaranya wadah evaluasi. Wadah jadi alat tolong dalam proses belajar-mengajar berkembang demikian sangat cepat sama dengan perubahan technologi.

Variasi serta model wadah lantas lumayan banyak sampai bisa dipakai sama dengan situasi, waktu, keuangan, ataupun materi yg bakal diungkapkan. Wadah dalam sudut pandang evaluasi yaitu semua bentuk alat komunikasi yang bisa dimanfaatkan buat memberikan kabar dari sumber/pengajar ke peserta didik. Tidak hanya itu, wadah dapat juga dipakai buat memberikan sisi spesifik dari aktivitas evaluasi.

Konvergensi Wadah

Pelbagai model wadah dapat dimanfaatkan dengan cara berbarengan dalam sebuah evaluasi dengan mengintegrasikan atau konvergensi, yg seterusnya dikatakan dengan kovergensi wadah. Konvergensi datang dari kata convergative yg bermakna penggabungan hasil atau kerja sama buat capai satu hasil.

Dian Widya Pury dkk dalam jurnal Mediator menuturkan konvergensi wadah sebagai perpaduan atau menyatunya saluran-saluran keluar (outlet) komunikasi massa seperti wadah buat, radio, tv, internet, bersama-sama teknologi-teknologi portabel serta interaktifnya, lewat kemajuan basis presentasi digital.

Dalam artian yg lebih simple, konvergensi wadah yaitu bergabungnya atau terkombinasinya pelbagai model wadah, yg awal mulanya dikira terpisah serta tidak sama, umpamanya pc, tv, radio, serta media pers, ke suatu wadah tunggal.

Pergerakan konvergensi wadah tumbuh atas ada perubahan technologi. Salah satunya kemajuan wadah yg meriah berlangsung sekarang yaitu wadah technologi. Kemajuan technologi bukan hanya memercayakan format buat yg sejauh ini kerapkali dimanfaatkan, namun juga memakai wadah elektronik serta online (daring) yg lebih luas lingkupnya.

Technologi dalam Pendidikan

Kurikulum pada perguruan tinggi yg ada belum semuanya libatkan andil pemanfaatan technologi dalam aktivitas evaluasi. Walaupun sebenarnya, technologi wadah serta bahan sumber pelajaran mainkan manfaat yg begitu penting dalam proses evaluasi. Pemanfaatan wadah serta bahan sumber information communication technology (ICT) yg sesuai sama bisa mendukung isi pelajaran lebih menarik animo pelajar dan membuat proses evaluasi tak bikin jadi bosan.
Simak Juga :*teori belajar humanistic

Pelajaran memanfaatkan pelbagai wadah dikehendaki bisa membuat jadi lebih mudah, memercepat, serta mendukung proses evaluasi yg terjadi. Karena itu, tidak hanya peserta didik yg ditempa untuk jadi generasi yg bermutu, dosen pun dituntut terus bisa berkembang dalam mengerjakan pelajaran sampai berubah menjadi tenaga kerja yg lebih profesional serta memiliki kompetensi dengan memakai semua bentuk technologi yg berada pada jaman millennial ini.

Smith serta Curtin (1998) menjelaskan technologi kabar serta komunikasi beri dukungan pendidikan melalui langkah mendukung beberapa orang muda buat hidup pada dunia technologi kabar yg kaya. Generasi yg lahir seusai tahun 1980, terpenting yg sekarang berubah menjadi mahasiswa, sebagai grup umur digital. Buat generasi ini, dunia digital lebih meresap ketimbang generasi yang lain serta technologi berubah menjadi dunia yg mereka pahami dan berubah menjadi dunia tempat mereka hidup di dalamnya.

Andone et al (2006) udah menyatakan pelajar jaman digital yg bertumbuh dengan technologi kabar serta komunikasi punyai ciri-ciri privat serta adat belajar yg tidak sama, yg bikin mereka memanfaatkan technologi yg tidak sama. Grup ini jadi generasi dengan keahlian technologi yg tidak sama serta dengan kapabilitas kognitif yg betul-betul baru.

Kaplan serta Haenlein (2010) pun mencatat generasi muda punyai pengetahuan tekhnis yg cukup serta punyai condong buat ikut serta memanfaatkan technologi online, yg pada prinsipnya bikin pemanfaatan yg tidak sama dengan jaman wadah yang lain. Karena itu, bisa diartikan situasi pelajar dalam soal ini mahasiswa sangat siap apabila ditempatkan dengan kurikulum konvergensi wadah.

Sekarang, telah banyak tinjauan terkait utamanya konvergensi wadah pada disiplin pengetahuan lain, umpamanya pengetahuan komunikasi. Akan tetapi, tinjauan konvergensi wadah kurang dimaksimumkan pada dunia pendidikan, terutama perguruan tinggi. Jikapun ada, cuma sekedar tinjauan, belum pada babak implementasi dari konvergensi wadah itu.

Walaupun sebenarnya, kita sadari berbarengan resiko kemajuan iptek dapat mengedit semuanya tatanan kehidupan manusia, termasuk juga dalam sektor pendidikan. Karenanya, mesti, metode pendidikan mesti menuruti kemajuan era. Kemajuan technologi digital yg udah akrab dengan manusia, terutama pelajar, mesti disasarkan terhadap perihal yg mendidik. Apabila tak, mereka condong menggunakannya buat perihal yg kurang berfaedah bahkan juga tak berfaedah yg menyebabkan pada merosotnya mutu generasi muda yg selayaknya dapat berubah menjadi impian negara serta bangsa.

Dengan manfaat serta tanggung jawab pendidikan tinggi yg demikian besar, peningkatan kurikulum pendidikan tinggi berubah menjadi gosip strategis lantaran berhubungan langsung dengan mutu lulusan yg bisa jadi tulang punggung daya saing satu bangsa (higher eduction for national sustainability) . Jadi itu, penulis mengaitkan ini hari udah waktunya kurikulum konvergensi wadah dipraktekkan di perguruan tinggi.