Fenomena kopi menjadi bagian dari pariwisata sumut
 

Di masa lalu kopi menjadi minuman yang memiliki kesan dan tendensi bernuansa setengah negatif karena kopi sering kali ditafsirkan sebagai minuman orang tua-tua dan kurang berkelas. Namun belakangan mengalami pergeseran sejak istilah "ngopi" semakin ngetrend menjadi sebuah fenomena di dalam pergaulan sehari-hari.

Sejak dua tahun terakhir ini fenomena kopi mengemuka dan kini merambah ke dunia pariwisata. Itulah salah satu dampak dari multi dimensi kajian tentang pariwisata yang semakin hari semakin mengembang dan merambah ke semua lini kehidupan. Pariwisata justru tampak menjadi tempat yang paling baik bagi kopi.

Program paket wisata danau toba yang kami kelola pun kini tidak bisa dipisahkan dari kopi, di mana meskipun tour guide tidak membuka pembicaraan tentang kopi, namun wisatawan akan memulainya dengan bertanya tentang tempat untuk mendapatkan kopi Sidikalang yang merupakan salah satu produk terkenal dari Sumatera Utara sejak puluhan tahun silam.

Oleh karena begitu melekatnya kopi dengan Sumatera Utara, tentulah sangat wajar bila kopi dianggap menjadi bagian dari paket tour danau toba yang harus terjawab oleh pemandu wisata bagi setiap orang yang ikut program tour ke danau toba. Dengan demikian, sudah menjadi sebuah keniscayaan bahwa seorang pemandu wisata mestilah memiliki kecakapan dan penguasaan tentang kopi. Paling tidak seorang pemandu harus mampu menunjukkan tempat untuk mendapatkan kopi berkualitas tinggi dari Sumatera Utara.

Tidak hanya di kawasan Danau Toba, di Kota Medan sendiri pun demam kopi ini menjadi sebuah trend baru. Banyak wisatawan yang mengikuti paket tour medan menginginkan adanya penawaran kopi untuk dibawa ke kota asalnya. Jadi paket city tour medan kini mengembang semakin maju dan menambah perbendaharaan produk yang menjadi bagian dari souvenir khas Medan.