partisusanti

Jakarta-Anggota Pansus Pelindo II DPR, Nizar Zahro, menyatakan pihaknya akan mendalami juga tentang pembangunan Pelabuhan Kalibaru yang dilaksanakan BUMN di bidang pelabuhan itu.

"Pansus juga ingin melakukan pemeriksaan terkait pembangunan Pelabuhan Kalibaru. Itu kan sudah dimulai 2014, tapi sampai sekaran belum selesai," kata Nizar, Rabu (28/10).

Ditegaskannya, Pansus Pelindo II ingin mendalami informasi soal kongkalikong Dirut RJ Lino dalam berbagai proyek Pelindo II.

Sejauh ini, lanjut Politikus Gerindra itu, pihaknya masih mengidentifikasi masalah yang muncul berdasar laporan audit BPK. Minimal ada empat hal.

Misalnya, pertama, perencanaan pengadaan alat bongkar muat pada tahun 2012, terkait dua unit QCC twinlift untuk pelabuhan Palembang dan Pontianak yant tidak cermat. Berdasarkan laporan Direktur Pelindo II yang lama, masalah itu sudah dilaporkan ke KPK namun sampai hari ini belum ada kejelasannya.

"Belum jelas apakah penyidikan atau masih penyelidikan. Tetapi yang jelas QCC yang tiga unit itu, BPK telah menyatakan dugaan dan temuan-temuannya, termasuk dugaan penyalahgunaan wewenang," jelas Nizar.

Kedua, terkait dugaan korupsi pengadaan mobile crane oleh Pelindo II. Sejauh ini, melalui surat Kabareskrim yang baru, ada permintaan audit ulang ke BPK untuk menghitung lagi nilai kerugian negara.

Ditegaskan Nizar, kunci kerja Pansus adalah mempertajam sejauh mana kasus itu berjalan, dan apakah temuan-temuan BPK sudah layak diselidiki Kejaksaan, Polri, maupun KPK.

"Kita masih menunggu juga yang dari KPK. Ketua SPSI mengaku sudah pernah dipanggil KPK, termasuk Direktur Pelindo II lama. Kita ingin mendalami ini," jelasnya.

"Kalau memang berkaitan dengan proses hukum, kita kembalikan kepada lembaga hukum. Kalau ada kerugian negara, biar lembaga hukum yang menangani," tandasnya.














http://www.beritasatu.com/politik/31...-kalibaru.html