Alasan Bos Sriwijaya Air Butuh Tarif Bawah

[sucyresky]

JAKARTA - Penerbangan swasta nasional, Sriwijaya Air akan memberlakukan tarif batas bawah terbaru sesuai dengan aturan pemerintah pada Oktober mendatang.

Direktur Komersial Sriwijaya Air, Toto Nursatyo mengatakan, penyesuaian tarif batas bawah penerbangan diperlukan, sebab banyak penerbangan tutup dikarenakan yield tidak tercapai. Pasalnya, selama ini batas bawah ada dikarenakan ada batas atas.

"Kenapa batas bawah diperlukan? Untuk mengganjal industri ini (penerbangan) sustainable. Kalau ini sustainable bisa menggaransi penumpangnya, ini menjadi tidak baik di mata industri jika konsumen tidak dilindungi," ucapnya di Rumah Makan Kayu Taman Impian Jaya Ancol, Jakarta, Selasa (7/7/2015).

Dia menjelaskan, begitu pun juga dengan tarif batas atas. Jika tidak adanya batas atas, tidak akan membuat industri penerbangan berkelanjutan.

Bahkan dia mencontohkan, rute Jakarta-Pangkal Pinang berkisaran di harga Rp1,7 juta baik pada peak season maupun low season.

"Akibatnya yang tidak sadar buat industri ini tidak sustainable. Banyak teman kita yang ambruk, terutama di low season. Kita harus berfikir bukan menangani konsumen dan perusahaan, tetapi bagaimana industri ini sustainable, makanya batas bawah diadakan supaya industri ini sustainable," terang dia.

Dia pun menyarankan, jika pemerintah akan menghapus batas bawah, maka batas atas pun harus turut dihapus.

"Ini konsekuensi logis, kalau ini (batas bawah) diteruskan, ini namanya belt industri penerbangan," imbuh dia.

Bagaimanapun, pihaknya akan tetap mendukung keputusan pemerintah dalam penerapan tarif batas bawah terbaru.

"Kita Sriwijaya Air mendukung saja, karena buat konsumen memang mengeluh karena beli awalnya sekian menjadi sekian, tetapi ini baik untuk ke depan," pungkasnya.

SUMBER : Okezone.com