View Full Version : Berita Militer dan Pertahanan Indonesia
admin 1st October 2014, 12:24 PM TNI AU Menerima Dua F-16 C 52ID Gelombang Kedua
29 September 2014
http://2.bp.blogspot.com/-7t4vT-ujemo/VCk57-UpTyI/AAAAAAAAg8U/7zVYXzDvw8I/s1600/BysLOv8CIAA3cyF.png
Dua pesawat F-16 C 52ID TNI AU pengiriman tahap kedua (photo : TNI AU)
Dua pesawat F-16 C 52ID TNI AU pengiriman tahap kedua sudah mendarat dengan selamat di Lanud Iswahjudi Madiun pada hari Sabtu (27/9) siang pukul 11.18 WIB setelah meninggalkan Andersen AFB Guam tepat 5 jam 18 menit sebelumnya. Kedua pesawat diawaki penerbang dari Tucson Air National Guard dengan nomer ekor TS-1641 dan TS-1643. Kedua pesawat F-16 C lepas landas dari Andersen AFB Hawaii pukul 11.00 waktu setempat (06.00 WIB) selanjutnya terbang dikawal pesawat tanker KC-10 sampai Laut Jawa. Dan akhirnya pada leg leg terakhir tanggal 27 September kedua pesawat mendarat pada pukul 11.18 WIB di lanud Iswahjudi Madiun dan langsung diparkir di hanggar Skadron Udara 3.
Perjalanan ditempuh dengan ketinggian 25.000 kaki pada kecepatan 0.8 MN (Mach Number) atau sekitar 480 KTAS (Knots True Air Speed) melewati Samudera Pasifik yang tenang sebelum memasuki wilayah Indonesia. Selama perjalanan dilaksanakan air to air refueling dg pesawat KC-10 dari Travis dengan lima kali pengisian bahan bakar di udara.
Pesawat touchdown di RW 17 Lanud Iswahjudi pada pkl 11.18 WIB dan langsung menuju Hanggar Skadron Udara 3 “The Dragon Nest”.Kedua penerbang diterima oleh Komandan Lanud Iswahjudi yang didampingi segenap pejabat lanud lainnya disamping para penerbang dari berbagai skadron tempur yang berkumpul di Lanud Iswahjudi. Pesawat-pesawat terbaru ini rencananya akan memperkuat formasi Fly Past untuk memeriahkan HUT TNI ke-69 pada tanggal 7 Oktober 2014 di Surabaya
Kedua pesawat memulai perjalanan panjang melintasi separuh bumi, dengan berangkat dari Hill AFB Utah pada hari Senin (22/9) pukul 11.20 waktu setempat dan terbang melintasi Samudera Pasifik selama enam jam dengan lima kali air refueling berhasil mendarat di Hickham AFB Hawaii pada pukul 13.05. Selanjutnya para awak pesawat istirahat sehari Hawaii sebelum melanjutkan perjalanan menuju Andersen AFB Guam. pada hari Rabu (24/9). Kedua pesawat F-16 C lepas landas dari Hickham AFB Hawaii pukul 11.06 waktu setempat (04.06 WIB) dengan dikawal pesawat tanker KC-10 dan delapan jam kemudian pada pukul 14.55 siang waktu Guam mendarat di Andersen AFB.
Kedatangan kedua [esawat merupakan bagian dari Proyek “Peace Bima Sena II” yaitu pengadaan 24 pesawat F16 C/D-52ID. Seluruh pesawat yang aslinya pesawat F-16 C/D block 25 menjalani upgrading dan refurbished rangka “airframe” disamping modernisasi sistem “avionic” dan persenjataan di Ogden Air Logistics Center Hill AFB, Utah.
Rangka pesawat diperkuat, cockpit diperbarui, jaringan kabel dan elektronik baru dipasang, semua system lama di rekondisi atau diganti menjadi baru dan mission computer canggih baru sebagai otak pesawat ditambahkan agar lahir kembali dengan kemampuan jauh lebih hebat dan ampuh.
Pelaksanaan regenerasi meliputi structural/airframe upgrade pesawat hingga mencapai masa usia pakai (service life) optimal. Tidak hanya itu, seluruh mesin pesawat tipe F100-PW-220/E telah menjalani upgrade menjadi baru kembali, khususnya dengan pemasangan system DEEC (Digital Electronic Engine Computer) baru dan Augmentor Engine baru yang usia pakainnya dua kali lebih lama. Dan yang terpenting modernisasi avionic pesawat akan meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 52.
Upgrade pesawat F-16 C/D 52ID ini yang meliputi Modernisasi dan upgrade avionic dan engine pesawat dilaksanakan untuk meningkatkan kemampuan menjadi setara dengan F-16 block 50/ 52, khususnya dengan pemasangan “otak dan syaraf” baru pesawat yaitu Mission Computer MMC- 7000A versi M-5 yang juga dipakai Block 52+, demikian pula radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan kemampuan sesuai system baru yang dipasang. Juga Improved Modem Data Link 16 untuk komunikasi data canggih, Embedded GPS/ INS (EGI) block-52 yang menggabungkan fungsi GPS dan INS dan berguna untuk penembakan JDAM (Bomb GPS), Electronic Warfare Management System AN/ALQ-213, Radar Warning Receiver ALR-69 Class IV serta Countermeasures Dispenser Set ALE-47 untuk melepaskan Chaffs/ Flares anti radar/anti rudal. Sedangkan kemampuan radar AN/APG-68 (V) ditingkatkan agar mampu mendukung peralatan dan system baru yang dipasang.
Pesawat ini cukup handal dalam pertempuran udara karena disamping lincah maka F-16 C/D 52ID TNI AU juga juga dilengkapi senjata canggih rudal jarak pendek AIM-9 Sidewinder L/M/X dan IRIS-T (NATO) serta rudal jarak sedang AIM-120 AMRAAM-C untuk scenario pertempuran “Beyond Visual Range”. Untuk menyerang sasaran permukaan pesawat dilengkapi kanon 20 mm, bomb standar MK 81/ 82/ 83/ 84, Laser Guided Bomb Paveway, JDAM (GPS Bomb), Bom anti runway Durandal, rudal AGM-65 Maverick K2, rudal AGM-84 Harpoon (anti kapal), rudal AGM-88 HARM (anti radar), Improved Data Modem Link 16, Head Up Display layar lebar terbaru yang kompatibel dengan Helmet Mounted Cueing System dan Night Vision Google. Dilengkapi navigation dan targeting pod canggih seperti Sniper/ Litening, memungkinkan pesawat untuk operasi tempur malam hari serta mampu melaksanakan missi Supression Of Enemy Air Defence (SEAD) untuk menetralisir pertahanan udara musuh.
Kemampuan sistem avionic canggih dan senjata udara modern serta keunggulan daya jangkau operasi pesawat ini memungkinkan untuk menghadang setiap penerbangan gelap atau menghantam sasaran permukaan, baik di luar atau dalam wilayah kedaulatan kita, pada saat siang atau malam hari tanpa kesulitan.
TNI Angkatan Udara merencanakan armada baru F-16 C/D 52ID ini akan melengkapi Skadron Udara 3 Lanud Iswahjudi Madiun dan Skadron Udara 16 Lanud Rusmin Nuryadin Pekanbaru. Diharapkan pada saat pesawat tempur masa depan IFX sudah siap dioperasikan maka Pengalaman dan pemahaman dari aplikasi penggunaan tehnologi perang udara modern yang didapat dalam pengoperasian F-16 CD 52ID niscaya akan sangat membantu memperbaiki perencanaan, pengadaan, pelatihan serta doktrin dan taktik perang udara TNI AU agar mampu mengungguli kekuatan udara para pesaing negara kita. Pesawat-pesawat canggih ini akan menambah kekuatan tempur TNI Angkatan Udara sebagai tulang punggung Air Power (Kekuatan Dirgantara) kita demi menjaga Keamanan Nasional Indonesia.
http://tni-au.mil.id/berita/tni-au-menerima-f-16-c-52id-gelombang-kedua
admin 1st October 2014, 12:56 PM Paket Menarik Eurofighter untuk Indonesia
30 September 2014
http://2.bp.blogspot.com/-7GO5zSBuUZQ/VCifT8TwgKI/AAAAAAAAg8E/gegxD5aThCc/s1600/pcdesktopwallpaper.jpg
Dalam waktu dekat Kementerian Pertahanan dikabarkan akan kembali mengakuisisi jet tempur baru untuk mengisi hanggar Skadron Udara 14, yang sebentar lagi ditinggalkan jet pencegat F-5E/F Tiger II.
Salah satu kandidatnya adalah Eurofighter Typhoon, yang belakangan gencar ditawarkan pihak Airbus Defence & Space. Bagi Angkasa, kemunculan pesawat ini terbilang menarik, setidaknya oleh karena dua hal. Pertama adalah karena pesawat ini sejatinya dibuat berdasarkan filosofi atau kebutuhan khusus untuk sistem pertahanan udara Eropa. Dan kedua, karena pesawat ini ditawarkan dengan paket transfer teknologi yang bisa digunakan untuk masa depan industri kedirgantaraan Indonesia.
Keunggulan yang ditawarkan Typhoon ada pada dua dapur pacu Eurojet EJ200 berkekuatan masing-masing 13.490 pon dengan thrust-weight ratio 1,15 untuk menjamin kemampuannya mengejar dan menaklukkan lawan secara cepat di udara. Dengan sepasang canard yang terpasang di depan, pesawat sayap delta ini dijamin mampu melakukan gerakan menekuk dengan angle of attack yang jauh lebih impresif dibanding jet tempur pada umumnya. Gerakan menekuk amat diperlukan karena langit negara Eropa terbilang sempit.
http://4.bp.blogspot.com/-GilzQxHlsFE/VCifQvViNQI/AAAAAAAAg78/IwZ0UIQ9_e8/s1600/alphacoders.jpg
Angkasa mencatat, Typhoon telah dirancang sejak 1980-an - ketika banyak negara Eropa tengah dihantui ekses Perang Dingin - namun baru bisa diterbangkan untuk pertama kali pada 1994 atau empat tahun setelah Perang Dingin usai. Manuverabilitas yang tinggi jadi persyaratan utama karena jet tempur ini akan digunakan sebagai tulang tombak penghadangan jet-jet tempur Uni Sovyet yang umumnya dirancang untuk menembus pertahanan udara lawan dan melakukan pemboman masif.
Penggarapan pesawat ini dipecah di empat pabrikan yang terletak di Jerman (DASA), Inggris (BAe), Italia (Aeritalia), dan Spanyol (CASA) yang pengintegrasiannya dikendalikan secara terpusat oleh Eurofighter Jagdflugzeug GmbH. Oleh sebab restrukturisasi yang diberlakukan Uni Eropa, pembuatan dan komersialisasinya kini dilimpahkan kepada BAE System, Alenia Aermacchi dan Airbus Defence & Space.
Nah, karena kewenangan penjualan atas segala produk Airbus DS untuk Indonesia dan sekitarnya kerap dilimpahkan kepada PT Dirgantara Indonesia, upaya penjualan Typhoon di wilayah ini pun dititipkan kepada manajemen pabrik pesawat yang ada di Bandung tersebut.
Sedang Dikaji
Pihak Kementerian Pertahanan dan KKIP (Komite Kebijakan Industri Pertahanan) sendiri memastikan bahwa Typhoon sudah masuk sebagai kandidat. Bersama Sukhoi Su-35 (Rusia), Dassault Rafale (Perancis), Saab Jas-39 Gripen (Swedia), Boeing F/A-18E/F Super Hornet (AS) dan Lockheed Martin F-16 Block 62, pesawat ini akan segera diseleksi menurut kebutuhan operasional (ops-req) yang diajukan TNI AU.
http://1.bp.blogspot.com/-b9-B6xq_s0o/VCifNMF6qlI/AAAAAAAAg70/zMv-KHFNPPk/s1600/ty2.jpg
"Pesawat-pesawat itu kini sedang dikaji. Keputusan baru akan diambil setelah pemerintahan baru berkuasa. Kita tunggu saja" ujar sebuah sumber. Pernyataan ini serta-merta mementahkan berita online yang menyatakan bahwa Pemerintah telah menyatakan positif membeli dan tengah menunggu pengirimannya.
Lalu seperti apa persisnya transfer teknologi yang ditawarkan? Belum ada rincian pasti. Namun, seperti diungkap Vice President Bisnis dan Pemerintahan PT Dirgantara Indonesia, Irzal Rinaldi Zailani, transfer teknologi yang ditawarkan bisa mengarah ke teknologi atau elemen yang diperlukan dalam perancangan jet tempur KFX/IFX. Oleh karena proses perakitannya bisa dilakukan di Bandung, enjinir PT DI juga bisa ikut menyerap ilmu dalam pembuatan jet tempur.
KFX/IFX adalah prototipe jet tempur masa depan yang tengah dirancang Korea Selatan bersama Indonesia. Merujuk Angkasa (Februari 2014), meski telah menuntaskan tahapan Pengembangan Teknologi pada akhir 2012, pemenuhan standar generasi 4,5 yang diharapkan masih menemui sejumlah kendala. Pesawat ini diantaranya belum menemukan mitra yang benar-benar mau "berbagi" teknologi radar penjejak sasaran multi-fungsi (AESA) dan mesin pendorong berkekuatan besar.
Dari tiga gambaran mesin yang dinilai cocok, yakni Eurojet EJ200, General Electric F-414 dan General Electric F-414 baru pihak Eurojet-lah yang menawarkan diri. Di lain pihak General Electric (AS) menyatakan berat untuk berbagi mesin yang kini menjadi andalan F/A-18E/F Super Hornet itu, namun tidak dengan GE F-100 yang selama ini dipakai F-16 versi awal.
"Kami tak mau pakai F-100, karena daya dorongnya terlalu kecil. Kami tetap pada prinsip bahwa jet tempur yang dihasilkan harus yang unggul. Kalau seadanya, itu sama saja cari mati," ujar Dr Rais Zain, M.Eng, KFX/IFX Configuration Design Leader kepada Angkasa.
Selain itu, kedua pihak juga masih mencari sistem persenjataan yang bisa disimpan dalam internal weapon bay, sistem data-link yang bisa mengacak komunikasi darat-udara dan perangkat anti-jamming.
.............................
http://defense-studies.blogspot.com/2014/09/paket-menarik-eurofighter-untuk.html
(Angkasa Magazine, No 12/XXIV, September 2014)
admin 1st October 2014, 01:10 PM Manuver KRI Bung Tomo Class
01 Oktober 2014
http://3.bp.blogspot.com/-ajXI9n2bkt4/VCq8D1M2o8I/AAAAAAAAg9c/PDb6lM3ZlT0/s1600/Formasi-Kapal-Perang-e1411990777911.jpg
KRI Bung Tomo 357, KRI John Lie 358 dan KRI Usman Harun 359 (all photos : Antara/Suara)
Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9). Latihan tersebut bagian dari penyambutan KRI John Lie (JOL)-358 dan KRI Usman Harun (USH)-359 buatan BAE System Maritime Naval Ship Inggris yang selanjutnya akan bergabung dengan KRI Bung Tomo (TOM)-357 di jajaran Satuan Kapal Eskorta (Satkor) Komando Armada RI wilayah Timur (Koarmatim) TNI AL.
http://4.bp.blogspot.com/-uxEBPvDGDys/VCq8G4A42fI/AAAAAAAAg9k/RiUK8YqLkcY/s1600/MRH-KRI-Usman-Harun-e1411991017331.jpg
Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).
http://1.bp.blogspot.com/-nGbxWrz--qw/VCq8KxS-AAI/AAAAAAAAg90/HOxHXCvU2aw/s1600/Manouvre-Exercise-TNI-AL-e1411990939789.jpg
Sejumlah kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Van Speijk dan Multi Role Light Fregate (MRLF) melakukan manuvera taktis di perairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).
http://4.bp.blogspot.com/-Qc2az1Qb_74/VCq8NAuop_I/AAAAAAAAg98/qlhQldsTPRc/s1600/Kapal-Perusak-Ringan-e1411990842157.jpg
KRI John Lie (JOL-358) dan KRI Usman Harun (USH-359) yang baru tiba melaksanakan latihan formasi di Perairan Karimunjawa, Jateng, Minggu (28/9).
http://3.bp.blogspot.com/-EGg8mmr5ybA/VCq8H6_8EyI/AAAAAAAAg9o/vnlB_0TKriU/s1600/MRH-KRI-Usman-Harun2-e1411991074988.jpg
Kapal Republik Indonesia (KRI) kelas Multi Role Light Fregate (MRLF) KRI Usman Harun (USH)-359 melintas diperairan Karimunjawa, Jawa Tengah, Minggu (28/9).
http://suara.com/photo/2014/09/29/184716/manuver-kapal-perang-indonesia/?image=5
admin 6th October 2014, 07:57 PM TNI Segera Hadirkan Sistem Antirudal Canggih
Ini antirudal dari Inggris yang paling canggih, kata Panglima TNI.
Rabu, 1 Oktober 2014, 16:33 Eko Priliawito, Erick Tanjung
VIVAnews - Tentara Nasional Indonesia (TNI) akan mengerahkan seluruh kekuatan mereka dalam sistem persenjataan (Alutsista) pada peringatan HUT TNI ke-69 yang akan digelar di Komando Armada RI Kawasan Timur (Koarmatim), Surabaya, Selasa pekan depan, 7 Oktober 2014.
Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengatakan, pada hari jadi TNI ini
merupakan kesempatan untuk pamer kekuatan militer Indonesia kepada dunia.
"Agar masyarakat bisa melihat, ini bentuk pertanggungjawaban Presiden SBY lewat Panglima TNI. Pertanggungjawab secara keseluruhan, atas pembangunan militer, TNI khususnya. Pemerintah telah mengeluarkan uang, seperti apa bentuknya. Ini transparansi," kata Panglima TNI Jenderal Moeldoko kepada VIVAnews, Rabu, 1 Oktober 2014.
Menurut Moeldoko, apa yang disajikan dalam peringatan HUT TNI ke-69 belum semuanya. Karena ada kekuatan yang belum diwujudkan. "Kita punya antirudal dari Inggris yang paling canggih saat ini. Tapi belum sampai," katanya.
Terkait dengan ancaman yang ada, TNI kata Moeldoko akan terus meningkatkan kekuatan dengan sangat signifikan meski ada kecenderungan skenario di kawasan Asia Pasifik mengalami perubahan persenjataan yang ril.
Menurut Moeldoko, dengan mengerahkan semua alutsista TNI itu, RI ingin menunjukkan seluruh kekuatan militer Indonesia kepada dunia internasional. Sehingga negara-negara luar tahu bahwa sebagai negara besar, TNI juga memiliki kekuatan militer yang tangguh.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu menambahkan, peringatan HUT TNI itu juga momentum bagi prajurit untuk menunjukan kemampuannya kepada bangsa Indonesia.
"Panglima TNI gunakan kesempatan itu sebagai unjuk kemampuan. Agar prajurit bangga dan masyarakat bangga ikut memiliki TNI dan memberikan pesan bahwa TNI saat ini memiliki kemajuan yang lebih baik," katanya. (ren)
http://nasional.news.viva.co.id/news/read/543875-tni-segera-hadirkan-sistem-antirudal-canggih
admin 6th October 2014, 07:59 PM RI, South Korea to reach deal on phase II of KFX/ IFX fighter jet
Yohanna Ririhena, The Jakarta Post, Jakarta | World | Thu, October 02 2014, 9:41 PM
Indonesia and South Korea are expected to reach an agreement on the second phase of the joint development and production of the KFX/ IFX fighter jet, a step that will mark the epitome of the two countries’ strategic partnership, the South Korean envoy said.
The three phases of developing the KFX/IFX fighter jet are technology development (TD), engineering and manufacturing development (EMD) and joint production and marketing.
The TD phase was concluded in December 2012, which saw a number of engineers from state-owned airframer PT Dirgantara Indonesia (PT DI) and officers from the Indonesian Air Force going to South Korea to discuss a number of development issues with their South Korean counterparts.
South Korean Ambassador to Indonesia Cho Tai-young said that negotiations on the project had intensified, raising hopes that an agreement-in-principal would be reached soon.
“If the negotiation runs smoothly, it could be concluded by next month,” Cho said when asked the exact time for the agreement.
Cho, who assumed his post in July this year, noted that the two countries had developed a very close relationship in defense industry cooperation since the 1970s. Therefore, the jet fighter project marked the epitome of the Indonesian-South Korean strategic partnership as the two countries had committed to design and develop a whole new jet fighter.
“I will try hard during my term here to realize what has been planned,” Cho told The Jakarta Post during an interview ahead of South Korean’s Oct. 2 National Day.
The two countries signed a letter of intent (LoI) to develop the KFX/ IFX on March 9, 2009. The agreement was signed in 2012 by President Susilo Bambang Yudhoyono and his then South Korean counterpart Lee Myung-bak.
Indonesia will pay up to 20 percent of US$ 5 billion project, while the South Korean government and Korea Aerospace Industries (KAI) will pay 60 percent and 20 percent respectively.
The KFX/IFX fighter is envisioned as a next-generation fighter aircraft for 2020, designed as a single-seat, twin-engine jet fighter with capabilities below the USmade Lockheed Martin F-35 Lightning II, but surpassing Lockheed’s F-16 Fighting Falcon.
Beside the KFX/IFX project, the two countries will keep exchanging information about weapon systems and defense products to find future opportunities for cooperation.
Cho mentioned the Third Defense Industry Cooperation Committee meeting in Jakarta, when Indonesian and Korean defense companies presented their products and discussed future cooperation.
The South Korean government, Cho added, had a deeper understanding of the Indonesian policy on defense industry promotion.
This is the reason why Seoul would like to focus on transfer of technology and joint development programs like the KFX/IFX. After the completion of the KFX/IFX development, both countries may establish a joint venture. “There are a lot of possibilities,” he said.
South Korea has developed various weapon systems that are verified by the country’s armed forces. It has also imported weapons from advanced countries.
In this regard, South Korea could assist Indonesia on various issues, including sharing experiences in order to minimize trial-and-error with various weapon systems.
“I would like to say that the Republic of Korea is the best partner for Indonesia,” he said.
On the procurement of weapon systems, Cho said South Korea bought eight CN-235 medium transport airplanes made by PT DI for the South Korean Air Force. So far, there has been no plan to procure more from Indonesia.
“But we will continue the weaponry defense system cooperation,” he added.
The Korean Coast Guard has also received four CN-235 maritime patrol aircraft from PT DI.
On the building of three Chang Bogo-class submarines, Cho said, it would be conducted in South Korea and Indonesian technicians will go there for training.
Engineers from state-owned shipyard PT PAL Indonesia are being sent to South Korea to prepare for the building of the third submarine, which is planned to be done at PT PAL in Surabaya.
http://www.thejakartapost.com/news/2014/10/02/ri-south-korea-reach-deal-phase-ii-kfx-ifx-fighter-jet.html
admin 6th October 2014, 08:01 PM TNI AU kaji penambahan lanud di Papua
Kamis, 2 Oktober 2014 17:55 WIB
BIAK – TNI Angkatan Udara (AU) tengah mengkaji penambahan dua pangkalan udara (lanud) di Tanah Papua, yakni di Sorong dan Manokwari, Provinsi Papua Barat.
“Mabes TNI AU telah mengirim tim survei untuk pendirian dua lanud di Papua Barat itu,” kata Komandan Pangkalan Udara (Danlanud) Manuhua di Biak Numfor Papua Kolonel (Pnb) Gustav Brugman, di Biak, Kamis.
Ia mengatakan, rencana pendirian dua lanud baru di wilayah Papua Barat itu merupakan kebutuhan institusi TNI AU guna mengoptimalkan tugas pelayanan pengamanan udara di wilayah Papua dan Papua Barat.
Survei itu akan dijadikan bahan pertimbangan bagi institusi TNI AU dalam mengoperasikan lanud di Manokwari dan Kota Sorong.
“Kapan realisasi pendirian dua lanud baru di Papua Barat itu masih menunggu kebijakan Mabes TNI AU. Secara geografis Sorong dan Manokwari sangat strategis untuk pangkalan udara,” ujarnya.
Menurut Gustav, selain survei lokasi, tim Mabes TNI AU juga menerima masukan dari pemerintah daerah setempat terkait rencana pendirian dua lanud baru itu.
Pemerintah daerah di Manokwari dan Sorong sangat respon rencana pendirian dua lanud baru itu. Bahkan, bersedia membantu menyiapkan lahan untuk pendirian lanud tersebut.
“Tapi kajian pendirian dua lanud baru di wilayah Papua Barat itu masih berlangsung,” ujar Gustav.
Sejauh ini, wilayah operasional Lanud Manuhua di Biak, meliputi Kabupaten Nabire, Yapen dan Waropen, Kabupaten Manokwari, Kota Sorong serta beberapa kabupaten lain di Provinsi Papua Barat.
http://antarapapua.com/berita/447783/tni-au-kaji-penambahan-lanud-di-papua
admin 19th October 2014, 04:41 PM TNI AU Cek Persiapan DAHANA Produksi Bomb P 100 L
11 Oktober 2014
http://2.bp.blogspot.com/-_UAUAE-OK2I/VDlYJZHMsuI/AAAAAAAAhGY/aRelSyNpzgU/s1600/P100_iberita.jpg
PT DAHANA (Persero) kini tengah menggarap persiapan produksi bahan peledak militernya, yaitu bomb P 100 Live untuk amunisi pesawat Sukhoi. Sebelum jauh memasuki produksi massal, Kepala Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Udara Marsekal Pertama Amirudin Akhmad mengecek langsung perkembangan persiapan alat produksi yang dimiliki oleh Dahana yang berada kawasan Energetic Material Center (EMC) Dahana Subang. Kedatangan Amirrudin Akhmad pada Selasa, 30 September 2014 bersama timnya disambut langsung oleh F. Harry Sampurno Direktur Utama PT DAHANA (Persero) beserta tiga direksi lainnya.
“Kami ingin mengetahui, sudah sejauh mana perkembangan persiapan proyek Bomb P 100 L yang sudah dilakukan oleh DAHANA, karena sebelum menuju produksi massal, DAHANA sudah harus mempersiapkan Protoype P 100 L yang nantinya akan kami uji untuk mendapat sertifikasi, apakah cocok dengan kebutuhan kita,” terang Amirudin Akhmad kepada Dfile.
Untuk melihat langsung persiapan yang telah dilakukan oleh DAHANA, Tim EMC mengajaknya untuk meninjau langsung perlengkapan yang sudah dipersiapkan dan disimpan sementara di Gedung Workshop DAHANA. Nampak beberapa perlengkapan yang telah disiapkan pada tahap awal ini. Lempengan cetakan untuk uji kepadatan handak serta alat pemanas dan pendingin yang akan digunakan saat pengisian bahan peledak pada bomb produksi P 100L. Tim juga diajak mengecek laboratorium sebagai tempat uji formula serta meninjau langsung pabrik meltpour yang nantinya sebagai tempat pengisian handak bomb pesawat Shukoi.
Melihat apa yang telah disiapkan oleh DAHANA, Amirudin Akhmad pun berharap DAHANA untuk segera menyelesaikan tahap awal pembuatan P 100 L. “Kita kan mulai lagi dari nol, jika melihat apa yang telah disiapkan untuk langkah awal sudah sangat memadai, oleh karena itu saya berharap ini secepatnya terealisasi agar nantinya bisa memasuki tahap produksi missal,” ujar Amirudin Akhmad.
Dalam menangani proyek ini, PT DAHANA (Persero) tidak sendirian, namun menggandeng perusahaan swasta untuk bekerjasama, PT Sari Bahari dalam pembuatan body P 100 L.
Bom P 100 L merupakan bomb yang akan dipasang pada pesawat Sukhoi. Bomb ini memiliki warna khas yaitu hijau yang panjangnya 1.130 mm dengan berat 100 sampai 125 kg, berdiameter 27 mm dan memiliki ekor yang panjangnya 410 mm.
http://bumn.go.id/dahana/berita/237/Produksi.Bomb.P.100.L,.Kadislitbang.TNI.AU.Cek.Per siapan.DAHANA
admin 20th October 2014, 02:26 PM Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia
Tribunnews.com » Regional » Kalimantan
Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia
Senin, 20 Oktober 2014 07:22 WIB
Tiang Menara Suar di Tanjung Datuk Dibongkar Sendiri oleh Malaysia
TRIBUNNEWS.COM.PONTIANAK, - Tiang pancang pembangunan rambu suar yang dibangun Malaysia di wilayah perairan Tanjung Datuk, Kabupaten Sambas, Kalimantan Barat dirobohkan, Rabu (15/10/2014). Tiang pancang yang sempat heboh dan menjadi polemik beberapa waktu yang lalu itu berada diperairan Indonesia, yang berbatasan langsung dengan Malaysia.
Informasi yang dihimpun, proses pembongkaran tiang rambu suar ini berlangsung selama tiga hari. Pembongkaran dimulai dari proses pengecekan hingga ditarik menggunakan kapal Maritim Malaysia. Proses pembongkaran pun terpantau dari CCTV online yang terpasang di lokasi dan disambungkan ke Lanal Pontianak.
"Dari Rabu kemarin sudah berjalan proses perobohan rambu suar itu, dengan cara ditarik menggunakan kapal," ungkap Asisten Intel Kasdam XII Tanjungpura Letkol Czi A. Rizal, Minggu (19/10/2014).
Rizal menjelaskan, Panglima Kodam XII Tanjungpura, Mayor Jenderal TNI Toto Rinanto akan memastikan kondisi di wilayah Tanjung Datuk dan sekitarnya setelah dilakukan pembongkaran rambu suar itu. Rencananya Pangdam akan terbang dari Makodam XII Tanjungpura menuju ke Tanjung Dato pada hari Senin, 20 Oktober 2014.
"Untuk memastikan, beliau akan melihat langsung kondisi disana setelah dirobohkan," katanya.
Lebih lanjut Rizal menambahkan, sejak Jumat (17/10) kemarin, tim intel gabungan dari Kodam XII Tanjungpura, BAIS dan Lanal Pontianak telah melakukan konsolidasi dan evaluasi di Tanjung Datuk. Proses pembongkaran rambu suar itu pun dilakukan setelah ada pengkajian dan perundingan di Kementrian Luar Negeri antara pihak Indonesia dengan Malaysia pada 26 Mei 2014 lalu.
Hasil perundingan itu, Malaysia mengakui telah membangun tiang pancang rambu suar di perairan Tanjung Datuk. "Malaysia setuju akan menghentikan pengerjaan tiang pancang rambu suar itu" pungkasnya.
Proses pembangunan tiang pancang rambu suar yang menjadi polemik itu mulai dibangun sejak tanggal 16 Mei 2014 yang lalu, dan prosesnya sudah mencapai 70 persen. Tiang setinggi 13 meter itu memiliki 3 pilar yang dicat berwana merah putih.
http://www.tribunnews.com/regional/2014/10/20/tiang-menara-suar-di-tanjung-datuk-dibongkar-sendiri-oleh-malaysia
Kita Akan Melaju Terus
Pelantikan Presiden terpilih Joko Widodo tanggal 20 Oktober 2014 merupakan momentum sejarah bernilai akbar dan membanggakan. Karena disamping dihadiri oleh banyak kepala pemerintahan, menteri luar negeri dan utusan negara sahabat yang punya kepentingan dengan RI, juga disiarluaskan ke seluruh dunia oleh media utama dunia sebagai sebuah suksesi terhormat dari negara demokrasi terbesar ketiga dunia, berpenduduk muslim terbesar di dunia, dengan PDB sepuluh besar dunia. Majalah TIME menampilkan cover majalah bergambar Jokowi dengan mimik serius berjudul : A New Hope.
Tetapi seperti biasanya tidak ada rasa syukur dari sebagian politisi kita dan juga sebagian media kita, yang hanya melihat sudut pandang demokrasi dari kacamata dia, kata dia, sesuai kehendak dia. Jika tidak sesuai dengan kepentingannya lalu keluarlah kalimat dan judul yang tak pantas dan tak terhormat. Dunia mengakui nilai dan kualitas demokrasi Indonesia yang bergengsi, mampu dijalankan dengan aman dan lancar. Artinya para pemilih kita adalah pemilih cerdas yang telah melakukan hak dan kewajibannya secara cerdas dan bersemangat.
Sambutan dunia yang begitu antusias untuk menyambut pemerintahan baru Indonesia sesungguhnya tak terlepas dari geliat perkuatan ekonomi dan perkuatan militer negeri seribu kepulauan ini selama sepuluh tahun terakhir. Ini adalah pandangan paling obyektif ketika kita ingin menjelaskan tentang keberhasilan yang telah dicapai. Sesungguhnya RI mampu menegaskan pada dirinya sendiri, pada kekuatannya sendiri untuk bangkit, berdiri dan berlari mengejar ketertinggalannya dan “kekuatan lari” itu sekarang diperhitungkan oleh dunia.
Kekuatan daya beli bangsa ini, kekuatan PDB, daya serap belanja masyarakatnya yang luar biasa, pangsa pasar yang menggairahkan, rasio utang dan PDB yang cukup aman, sumber daya alam yang menggairahkan, kebiasaan masyarakatnya yang gemar “silaturrahim” di media apa saja termasuk media sosial sehingga selalu menjadi trending topic dunia, tak bisa terbantahkan. Republik Indonesia saat ini adalah sebuah kapal besar yang sedang melaju dan terus melaju dengan segala potensinya, peluangnya, gairahnya dan eksistensinya.
Sebagai contoh perkuatan militer kita saat ini sebenarnya barulah tahap awal untuk menuju kekuatan militer yang sepadan dengan luasnya wilayah yang mesti dilindungi. Unjuk kekuatan yang dilakukan pada saat hari ulang tahun TNI tanggal 7 Oktober 2014 adalah bagian dari kampanye militer bahwa negeri ini akan terus memperkuat militernya untuk gizi otot kekuatan teritorialnya, harkat martabatnya, dan kekuatan diplomasinya. Dan ini seirama dengan pertumbuhan dan perkuatan ekonomi nasional.
Negara-negara yang mengirimkan “utusannya” pada pelantikan Jokowi, apakah kepala negara langsung atau menlu dan menteri lain seungguhnya punya kepentingan pada kekuatan ekonomi dan militer Indonesia. Bayangkan saja misalnya dengan anggaran belanja 200 trilyun untuk belanja alutsista selama lima tahun ke depan, itu bukan duit sembarangan Om. Itu madu manis yang mampu menarik semut produsen alutsista utuk berbondong-bondong datang ke Jakarta. Makanya perhelatan pelantikan itu mesti dihadiri meski tak ada undangan resmi. Ya hitung-hitung sebagai penghormatan dan ikut bersuka cita atas kemegahan demokrasi dan kemenangan Jokowi.
Angka 200 T itu bukanlah angka istimewa atau hanya sebuah mimpi untuk mencapainya. Itu sebuah angka yang realistis dan obyektif sebagaimana data yang pernah disampaikan oleh pemerhati pertahanan Andi Widjajanto jauh-jauh hari. Istimewanya lagi Andi adalah orang dekat Jokowi. Dalam program MEF I (2010-2014) telah disediakan anggaran 150 T dan hasilnya bisa kita lihat sendiri sehingga untuk kelanjutan program MEF II maka angka 200 T itu merupakan sebuah angka yang sangat wajar untuk dianggarkan.
Kita masih akan terus memperkuat diri untuk menambah minimal 2 skuadron tempur, tambahan beberapa kapal selam selain 3 Changbogo yang sedang dibuat, satuan peluru kendali anti serangan udara jarak sedang, kapal-kapal kombatan bertonase besar, penambahan radar militer dan lain-lain. MEF II (2015-2019) adalah sebuah episode penting untuk menjadikan pengawal republik diperhitungkan di kawasan ini. Lima tahun ke depan, ketika matahari memasuki cakrawala 2020 kita sudah bisa membeton kekuatan pagar teritori kita secara keseluruhan.
Kita akan melaju terus dengan kegairahan yang tak terbendung. Kita sudah meletakkan dasar-dasar keberhasilan selama sepuluh tahun terakhir ini. Keberhasilan itu tentu tidak terlepas dari kepemimpinan Presiden SBY yang harus kita akui mampu memberikan nilai tambah yang mengagumkan dalam pertumbuhan dan perkuatan ekonomi, perkuatan alutsista dan perkuatan demokrasi. Ada yang kurang, tentu, tidak ada kesempurnaan dalam setiap pola kepemimpinan. Namun dalam bingkai penilaian proporsional kita sangat mengapresiasi keberhasilan SBY selama masa pemerintahannya.
Terimakasih Jendral Susilo, meski ada sebagian kecil warga bangsa yang termakan fitnah media partisan dan politisi kampungan, tetapi yakinlah pada sebuah saat nanti mereka akan bisa membandingkan kualitas kepemimpinan anda. Dan bagaimanapun anda telah memberikan dharma bakti yang begitu luar biasa di alam demokrasi yang hingar bingar ini. Suksesi adalah kodrat demokrasi untuk menampilkan wajah baru dan kepemimpinan baru. Kita menyambut dengan sejuta doa semoga bangsa ini akan semakin terhormat, disegani, berkarakter dan sejahtera.
****
Jagvane / 19 Oktober 2014
admin 20th October 2014, 04:34 PM Yonif 312/Kala Hitam Akan Menjadi Batalyon Mekanis
08 Oktober 2014
http://3.bp.blogspot.com/-Ga8CkAI0rMc/VDlM8mudhUI/AAAAAAAAhFI/ALuaVZ7GwAM/s1600/m-_140601201851-258.jpg
Yonif 312 Kala Hitam sebagai Batalyon Mekanis akan dilengkapi dengan 52 panser Anoa (photo : Republika)
SUBANG-Dalam rangka memperingati HUT TNI yang ke-69, Batalyon Infantri (Yonif) 312 Kala Hitam memperkenalkan bantuan alat utama sistem senjata (alustita) buatan PT Perindustrian Angkatan Darat (Pindad) yakni kendaraan tempur Panser Anoa, Selasa (7/10).
Yonif 312 KH mengundang beberapa perusahaan dan diberi kesempatan untuk mencoba menumpangi kendaraan tempur keliling Markas Yonif 312 Kala Hitam. Mereka juga diperkenankan untuk mencoba senjata di lapangan tembak secara bergantian.
Danyonif 312 Kala Hitam Mayor Infantri Oki Andriyansah Adiwirya mengatakan, dalam perayaan HUT TNI ke-69 ini menjadi sesuatu yang sangat istimewa bagi Yonif 312 Kala Hitam. Sebab dengan adanya Panser Anoa, ke depan bisa lebih memaksimalkan perannya dalam pertahanan Negara. Bahkan kata Oki, suatu kehormatan bagi Batalyon 312 Kala Hitam, karena merupakan satu-satunya batalyon infanteri se-Jawa Barat yang mendapatkan kendaran tempur jenis Panser Anoa seri 2. “Bantuan dua jenis Panser Anoa ini dalam menjaga pertahanan negara membuat kami lebih percaya diri baik untuk TNI dan masyarakat Subang,” katanya.
Menurutnya, Panser Anoa buatan PT Pindad merupakan kendaraan mesin tempur yang lebih difungsikan untuk mengangkut prajurit. Namun alutsista jenis ini juga memiliki laras meriam dan mampu menangani kejadian secara cepat. Bantuan Alutsista juga seiring dengan adanya rencana reorganisasi status Batalyon Infanteri (Yonif) 312 menjadi Batalyon Mekanis. Yakni satuan tempur prajurit yang memiliki spesifikasi kemampuan perang jalan kaki juga untuk perang kota.
Bahkan dengan bantuan kendaraan tersebut, Yonif 312 dituntut menjadi lebih profesional dan bisa lebih tangguh dalam melaksanakan misi pertempuran jarak pendek.
“Sehingga dengan adanya dua kendaraan alat tempur ini, mobilitas ke titik sasaran akan lebih cepat, termasuk pengamanan tamu-tamu penting kelas VVIP bisa lebih baik. Namun, guna mempermudah dalam mengemudinya seluruh prajurit secara bertahap akan dibina hingga semuanya bisa menguasai alat tempur yang luar biasa ini," jelasnya.
Sementara itu, Sekda Kabupaten Subang Abdurakhman yang mewakili Bupati Subang mengaku bangga terhadap prajurit TNI yang tangguh dan disegani bangsa-bangsa lain. Apalagi saat ini alutista TNI semakin canggih dengan hadirnya dua Panser Anoa. Sehingga keberadaan Yonif 312 di Kabupaten Subang semakin dirasakan oleh masyarakat dan pemerintah. Secara bersama-sama memajukan Kabupaten Subang.
“Untuk itu kami berharap pada HUT ke-69 ini TNI kedepan bisa lebih profesional dan maju lagi. Supaya tetap disegani bangsa-bangsa lain. Karena, kami akui keberadaan Yonif 312 di Kabupaten Subang, terbukti sangatlah berpengaruh dan sangat baik dalam mendukung program-program pemerintah,” terangnya.
Abdurkhman juga mengaku, atas nama pemerintahan sangat bahagia dan bangga. Jika Bataliyon Yonif 312 merupakan satu-satunya batlyon di Jawa Barat yang mendapat bantuan kendaraan tempur Panser Anoa.
“Untuk itu, kedepan kami berharap para perajurit Bataliyon 312 khususnya, SDM-nya lebih ditingkatkan lagi. Hal itu guna menyesuiakan dengan perkembangan alutsista yang terus mengalami perkembangan dalam dekade ini,” pungkasnya.
http://www.pasundanekspres.co.id/pasundan/12926-satu-satunya-batalyon-yang-terima-panser-anoa
admin 21st October 2014, 10:07 AM Iveco Transporter, Truk Kokoh Pengangkut Tank Leopard
14 Oktober 2014
http://1.bp.blogspot.com/-xb6cjIjPOf4/VDxh2fAbluI/AAAAAAAAhIQ/FLugmgONOqs/s1600/transporter-truk-kokoh-pengangkut-tank-leopard-TQN.jpg
Transporter, truk pengakut tank Leopard
SURABAYA - TNI terus memoderenisasi peralatan perangnya. Langkah tersebut menjadi tuntutan bagi TNI dalam menjaga kedaulatan negara.
Salah satu armada tempur terbaru yang dimiliki Indonesia ialah transporter, yakni truk pengangkut untuk tank Leopard.
Transporter ini mempunyai beberapa keunggulan, di antaranya mampu mengangkat beban seberat 90 ton.
http://4.bp.blogspot.com/-_4bxsOMr3bw/VDxi0OJPr4I/AAAAAAAAhIc/BXVROiwE5GQ/s1600/b6vday.jpg
Truk transporter ini mampu membawa beban seberat 90 ton (photo : ARC)
Tidak hanya itu, armada buatan Italia ini mampu bergerak dalam jarak yang cukup jauh.
Dalam pengoperasiannya, truk ini dilengkapi dengan lowbed doll buatan Jerman.
Keistimewaan yang dimiliki lowbed doll yakni memiliki tujuh sumbu yang memungkinkan seluruh rodanya mampu bergerak secara bersamaan sehingga menjamin kelincahan dengan radius putar yang kecil.
http://nasional.sindonews.com/read/909563/14/transporter-truk-kokoh-pengangkut-tank-leopard
Ilisalor 29th March 2023, 07:01 PM wah makin keren lah nanti indonesia kalau punya tank kayak begituan..
|
|