View Full Version : Berita Militer dan Pertahanan Indonesia


Pages : [1] 2

admin
7th July 2012, 11:25 PM
1,338 TNI personnel in Lebanon receive UN Medal

Sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2012/07/06/1338-tni-personnel-lebanon-receive-un-medal.html





The Jakarta Post, Jakarta | World | Fri, July 06 2012, 8:43 PM
A- A A+
As many as 1,338 Indonesian Military (TNI) personnel serving in the United Nation’s peacekeeping mission in Lebanon receive the honorary UN Medal for continuous unblemished service for at least six months, Kompas.com reported Friday.
The personnel are members of various Garuda Contingents (Konga) serving under the United Nation’s Interim Force mission (UNIFIL) in Lebanon.
UNIFIL Force Commander, Maj. Gen. Paolo Serra, congratulated the soldiers on the medal, saying: “This is the result of the professionalism shown by the Garuda Contingent during the peacekeeping mission in Lebanon.”
The contingents include the Force Headquarters Support Unit (FHQSU) Task Force, Konga XXIII-F/UNIFIL Mechanized Infantry Battalion (Indobatt), Sector East Military Police Unit (SEMPU) Task Force, Force Protection Company (FPC) Task Force, Civil Military Cooperation (CIMIC) Task Force, Military Community Outreach Unit (MCOU), UNIFIL East Sector Staff personnel and UNIFIL headquarters staffs.
Serra was accompanied by Indonesian Ambassador for Lebanon Dimas Samudro Rum in symbolically attaching a medal to each contingent commander.
Also attending the ceremony were UNIFIL military officers, personnel from the Lebanon Armed Forces (LAF), Lebanese government officials, clerics, Indonesian citizens in Lebanon and local citizens.
TNI personnel during the ceremony various skills including Yong Modo military martial arts, debus (traditional Banten martial art) and dances from various provinces in Indonesia. (fzm/nvn)

admin
14th July 2012, 12:24 PM
Kapal Perang AS Berlatih Dengan Dua KRI

sumber : http://bali.antaranews.com/berita/24918/kapal-perang-as-berlatih-dengan-dua-kri

http://www.public.navy.mil/surfor/ddg65/PublishingImages/ship_pic_1.jpg



Thursday, July 12 2012 16:32 WIB

Denpasar (Antara Bali) - Kapal perang milik Angkatan Laut Amerika Serikat, USS Benfold, akan melakukan latihan bersama dengan dua KRI milik TNI-AL di perairan Bali.

Komandan Pangkalan TNI AL (Lanal) Denpasar, Kolonel Laut (P) I Wayan Suarjaya, mengatakan hal itu saat menerima kedatangan awak dari kapal USS Benfold yang mendarat di Pelabuhan Benoa, Kamis.

"Materi latihan bersama tersebut mencakup manuver taktis, sistem komunikasi serta prosedur penyelamatan lainnya," ujarnya.

Dia menjelaskan, dua kapal milik TNI-AL yang dilibatkan dalam latihan tersebut adalah KRI Hasan Basri dan KRI Uling berserta personelnya. Suarjaya berharap latihan itu dapat menambah pengalaman bagi para personel TNI-AL serta meningkatkan kemampuan sehingga semakin berkualitas.

Sementara itu Kapten Kapal USS Benfold Adrian Jansen mengatakan, keberadaan pihaknya di sini merupakan bagian dari rangkaian kunjungan ke kawasan Asia Tenggara.

"Selama di Indonesia kami hanya menjadwalkan berkunjung ke Bali saja. Kami rencananya akan berada di sini selama empat hari," katanya.(IGT)

admin
14th July 2012, 12:49 PM
TNI AL menunggu pembuatan lima unit pesawat CN235 MPA dari PT Dirgantara Indonesia

sumber : http://regional.kompas.com/read/2012/07/13/22290964/Militer.Filipina.dan.Pakistan.Kunjungi.PT.Dirganta ra.Indonesia


Penulis : Didit Putra Erlangga Rahardjo | Jumat, 13 Juli 2012 | 22:29 WIB


BANDUNG, KOMPAS.com - Pihak militer Filipina dan Pakistan secara terpisah mengunjungi perusahaan dirgantara nasional, PT Dirgantara Indonesia, Kamis (12/7/2012). Mereka mengungkapkan minatnya untuk membeli pesawat terbang untuk memperkuat armada yang sudah ada.
Informasi tersebut dirilis oleh Humas PT DI pada Jumat (13/7/2012). Awalnya, militer Pakistan datang pada pukul 10.30 kemudian rombongan dari Filipina ditemani pejabat Kementerian Pertahanan Indonesia tiba pada pukul 15.30.
Militer Pakistan diwakili oleh Chief of Naval Staff Pakistan Army, Admiral Asif Sandila, yang datang bersama rombongan. Ditemui oleh Direktur Utama PT DI, Budi Santoso,
Menurut Budi, kunjungan tersebut diharapkan berakhir dengan komitmen Pakistan untuk kembali memesan pesawat CN235 buatan PT DI. Pakistan hingga kini sudah mengoperasikan empat unit pesawat CN235, tiga unit untuk transportasi militer dan satu unit untuk tamu VIP.
Rombongan berikutnya adalah petinggi militer dari Filipina, dipimpin oleh Pio Lorenzo F Batino dari Under Secretary for Legal and Legislative Affairs and Department of National Defence. Dalam kunjungannya, Pio menyatakan keinginan pemerintahan Filipina untuk memesan dua unit pesawat CN235 MPA (Maritime Patrol Aircraft).
Berdasarkan catatan PT DI, negara yang sudah mengoperasikan pesawat jenis ini adalah Korea Selatan dan Turki. TNI AU sudah mengoperasikannya juga, sementara TNI AL masih menunggu pembuatan lima unit pesawat CN235 MPA dirampungkan.


Editor :
Rusdi Amral

positifi
16th July 2012, 10:52 AM
Good News : China, Indonesia conclude joint drill

sumber : http://news.xinhuanet.com/english/video/2012-07/16/c_131718042.htm


BEIJING, July 16 (Xinhuanet) – Special forces of the Chinese and Indonesian armies have concluded an anti-terrorism drill in Ji Nan, capital of east China’s Shandong province.

The two regiments, each more than 70 soldiers-strong, have conducted a whole range of exercises including air landing, anti-terrorism drills, and rescue operations over the course of the 15-day drill. This was the second drill conducted jointly by the two armies, and the first within Chinese territory.

Chinese lieutenant general Zhao Zong-qi, said that the drill was an implementation of a strategic consensus reached between the leaders of the two armies, as well as a consolidation of friendly relations between the two sides.

Meanwhile, a senior officer of the Indonesian army said the exercise had enhanced anti-terrorism capabilities of the two armies, paving the way for future cooperation.

(Source: CNTV)

midas
16th July 2012, 11:59 AM
Indonesia Places Follow-on Order for Super Tucanos (http://defense-studies.blogspot.com/2012/07/indonesia-places-follow-on-order-for.html)


http://3.bp.blogspot.com/-oRJuvGhlMdI/T_wYGXdMOdI/AAAAAAAAPAU/HFEknnv2Rb0/s400/Super+Tucano_1_TNI+AU.jpg
TNI-AU's Super Tucano TT-3101 (photo : TNI AU)

Embraer (A17-18) has received a follow-on order for eight more EMB 314 Super Tucano counterinsurgency aircraft from the Indonesian air force, a top company official says.

"Embraer signed a contract for the second batch of Super Tucano airplanes," says Luiz Carlos Aguiar, president of Embraer Defense and Security.

Indonesia has already ordered a batch of eight such aircraft, the first of which is set to be delivered this year, he says. The first four aircraft should arrive in a "couple of months".

Deliveries of the first batch should be completed in 2013. That would be followed shortly by the second batch, which is set to be delivered starting 2014. All eight aircraft in the second batch will be delivered in 2014.

The Super Tucanos are replacing Indonesia's fleet of Rockwell OV-10 Broncos.

http://2.bp.blogspot.com/-24Cq3-4vg0U/T_wYIGxJx6I/AAAAAAAAPAc/XG3l5dJ8cWU/s400/Super+Tucano_2_TNI+AU.jpg
TNI-AU's Super Tucano TT-3012 (photo : TNI AU)

Embraer is not able to disclose the value of the contract because of a non-disclosure agreement, Aguiar says.

Brazil is also providing training for the Indonesian air force. Indonesian pilots are already undergoing training in Brazil, but there will soon be Brazilians going over to Indonesia to provide additional support.

The Indonesians are Embraer's first customer for the type in the region, Aguiar says, but there are other potential customers in the region. In addition, there are sales campaigns ongoing in South and Central America, and Africa. Aguiar says he is surprised by just how much interest there is from African nations.

Meanwhile, the Embraer and partner Sierra Nevada have submitted their proposal for the US Air Force's light air support programme - which aims to supply the Afghan air force with a light attack aircraft. The company expects a selection at the beginning of next year.

coffe.latte
16th July 2012, 06:15 PM
lagi2 ditumpuk.. hadehh.. :(

admin
17th July 2012, 02:43 AM
Tank Leopard Akhirnya Segera Datang Juga

http://theawesomeist.files.wordpress.com/2012/02/leopard2a6-big-08.jpg

http://3.bp.blogspot.com/-YtOMAJ_AXpA/T3hiKxtH4LI/AAAAAAAABxM/U2Jw7dLO2Pg/s1600/Leo2A4-KMW-01.jpg




sumber : http://www.jpnn.com/read/2012/07/16/133892/Tank-Leopard-Segera-Dikirim-



NASIONAL - POLITIK
Senin, 16 Juli 2012 , 07:43:00
Tank Leopard Segera Dikirim

JAKARTA---Armada tempur darat Indonesia sebentar lagi akan makin gagah. Pesanan 100 main battle tank type Leopard dari Jerman akan segera dikirim.

Kementerian Pertahanan memastikan pengadaan tank itu mulus tanpa kendala. "Walaupun tidak langsung semuanya, secara bertahap tahun ini sudah ada yang dikirim," ujar Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan Brigjen Hartind Asrin di Jakarta kemarin (15/07).

Mantan atase pertahanan KBRI Malaysia itu menjelaskan, pesanan dari Jerman sudah final. "Tidak mungkin berganti negara,setelah Belanda batal maka digantikan Jerman," katanya.

Alumnus Akabri 1983 itu menambahkan, pada acara ulang tahun TNI 5 Oktober nanti rencananya akan ada defile tank dari Jerman itu. "Saya belum bisa pastikan jumlahnya, tapi untuk defile ya minimal tujuh sudah ada," kata Hartind.

Dia memastikan spesifikasi Leopard buatan Jerman itu cocok dengan kebutuhan TNI AD. Terutama untuk postur pertahanan perbatasan. "Meskipun jenisnya main battle tank, namun ini lincah dan cocok dengan medan geografis Indonesia,"kata jendral satu bintang ini.

Secara terpisah, Direktur Lembaga Studi Pertahanan dan Strategi Indonesia Rizal Darmaputera Msi menilai leopard Jerman belum pernah diuji kelayakan. "Kita cukup terkejut karena ketika tank Belanda batal tiba tiba saja berganti ke Jerman," katanya.

Alumni IDSS Jenewa itu menyebut selama ini belum ada kajian transparan dari Kemhan tentang tank Leopard dari Jerman. "DPR harus mempertanyakan ini karena anggaran pembeliannya jutaan dollar," tegasnya.(rdl)

InternetMarketerDunia
17th July 2012, 09:47 AM
wah makin keren lah nanti indonesia kalau punya tank kayak begituan..

admin
17th July 2012, 05:56 PM
650 Satgas Perbatasan Dikirim ke Papua

sumber : http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/511632/


Tuesday, 17 July 2012
MAKASSAR – Sebanyak 650 anggota TNI dari Batalyon 721/- Makkasau diberangkatkan dari Pelabuhan Soekarno-Hatta Makassar menuju Papua untuk menjaga perbatasan dengan Papua Nugini.

Pelepasan dilakukan oleh Ketua DPRD Sulsel Moh Roem digelar di Terminal Peti Kemas Soekarno-Hatta, kemarin. Di atas KRI sepanjang 123 meter ini, anggota Batalyon Makkasau bergabung dengan Batalyon 121/Macan Kumbang Kodam I/Bukit Barisan.Kedua batalyon ini akan ditempatkan di sepanjang perbatasan di Kabupaten Merauke.

Disaat bersamaan di Pelabuhan Soekarno-Hatta, juga sandar KRI Tanjung Kambani (971) yang mengangkut pasukan TNI dari Batalyon 144/Jaya Yuda Bengkulu dan Batalyon 408/Subhrasta Sragen,Jawa Tengah. Kedua batalyon ini akan ditempatkan di bagian utara perbatasan RI-Papua Nugini sekitar Jayapura. Kedua kapal perang ini diperkirakan baru sampai di perbatasan dalam satu bulan kedepan. Mereka cukup lama baru sampai di Papua karena dalam pelayaran, juga berpatroli menjaga pulau-pulau terluar Indonesia.

Panglima Kodam VII Mayjen TNI M Nizam mengemukakan para prajurit akan berada di perbatasan selama enam bulan menggantikan pasukan TNI yang sebelumnya berjaga di sana. Khusus untuk anggota Batalyon Makkassau akan beroperasi di perbatasan selatan yakni Kabupaten Merauke. “Untuk pengamanan perbatasan, namun tidak hanya menjaga patok-patok perbatasan tetapi berpartisipasi dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat,”ucapnya.

Sementara, Ketua DPRD Sulsel Moh Roem dalam sambutannya mengingatkan kepada anggota TNI dalam penugasannya selalu dekat masyarat. Roem juga menyampaikan rasa bangga ada tugas mulia TNI dalam pengamanan perbatasan, menjaga pelintas batas,serta membantu masyarakat dan meningkatkan wawasan kebangsaan.

Selama bertugas di perbatasan, lima kompi anggota Batalyon Makkasau akan dipimpin Letkol Inf Eron FS yang bertindak sebagai komandan upacara saat pelepasan. Ini adalah pengalaman ketiga Eron setelah dua kali berpartisipasi dalam operasi TNI di Timor-Timor yang sekarang jadi Timor Leste. “Disana kami melakukan patrol pengaman perbatasan, melaksana pembinaan territorial, bakti sosial,kesehatan pada masyarat,beternak dan bertani,” ujar Eron. ● supyan umar

admin
20th July 2012, 05:08 PM
Sukhoi SU-30s Indonesia sending top-secret aircraft for role in war games

sumber : http://www.theage.com.au/opinion/political-news/indonesia-sending-topsecret-aircraft-for-role-in-war-games-20120717-228h6.html


http://www.youtube.com/watch?v=SsyLfNwjIuk

http://1.bp.blogspot.com/_WcLctjhxgm0/TLRjM7AO1QI/AAAAAAAAAGw/8ghWtHbgiFI/s1600/sukhoi.jpg




Lindsay Murdoch, Michael Bachelard
July 18, 2012

INDONESIA is sending its front-line Sukhoi jet fighters to take part in Australia's largest air combat exercise later this month, signalling a new era of enhanced defence co-operation.
The Indonesian air force has never given the Australian Defence Force access to the Russian-made aircraft, which were built to compete with the United States' fourth generation jet fighters.
But four of the Sukhoi SU-30s will be flown to the Northern Territory to take part in Exercise Pitch Black 2012, which will include mock combat battles with Australian FA-18s in Australian and Indonesian airspace.
US jet fighters will take part in the exercise, which will run from July 27 to August 17 and will be commanded from Darwin and Tindal air bases.
Advertisement
John Farrell, a military analyst, said the decision to send the Sukhoi fighters to Australia would bring defence co-operation between the ADF and Indonesian military to an unprecedented level.
''Indonesia has never before been prepared to send its primary air defence asset to a foreign nation,'' Mr Farrell, who publishes the Australian & NZ Defender Magazine, said.
''The fact they are sending them to Australia indicates that Canberra and Jakarta have looked up and seen much greater threats around them,'' he said, referring to China and India.
''The Sukhoi [SU-30s] are Indonesia's most secret air defence asset … this shows a lot of trust towards Australia a decade after relations between the two defence forces were in deep freeze over East Timor.''
The decision is also a vote of confidence in the defence relationship after Indonesia expressed concern over US marines operating from a joint facility in Darwin.
The Indonesian Air Force spokesman, Colonel Agung Sasongko Jati, confirmed to the Herald the plan to send jets to Australia for Pitch Black.
He said the air force had needed to train its pilots in flying the new aircraft before they could deploy them in the joint exercise.
Indonesia's air force has been on a buying spree recently with the next-generation Russian-built Sukhoi jets. It already operates 10 Sukhoi-27s and four Sukhoi-30MK2 jets, and recently announced a new order for six Sukhoi-30MK2 fighters.
A joint communique issued after the July 3 meeting between Indonesia's President Susilo Bambang Yudhoyono and the Prime Minister, Julia Gillard, said that ''co-operation between Australian and Indonesian defence forces goes from strength to strength'' and encouraged senior defence officials in both countries to ''review existing security co-operation''.
Australia and Indonesia are negotiating to establish a Defence Co-operation Arrangement.

(http://www.theage.com.au/opinion/political-news/indonesia-sending-topsecret-aircraft-for-role-in-war-games-20120717-228h6.html#ixzz219iegsdJ)

admin
23rd July 2012, 12:38 PM
TNI AU Kembangkan Komunikasi Tertutup

sumber : http://www.suarakarya-online.com/news.html?id=307794


Sabtu, 21 Juli 2012
JAKARTA (Suara Karya): TNI Angkatan Udara intensif mengembangkan jaringan komunikasi tertutup berteknologi canggih berbasis Information and Communication Tehnology (ICT). Modernisasi teknologi militer ini untuk mendukung operasi perang militer (OMP) dan operasi perang selain militer (OMSP) Asisten Operasi Kepala Staf TNI Angkatan Udara (Asops KSAU), Marsda TNI Ismono Wijayanto di Mabes TNI AU, Cilangkap, Jakarta, Kamis (19/7), menguji serta meresmikan penggunaan ICT yang mencakup Jaringan Komunikasi Berita (Jarkombra), Voice Over Internet Protokol (Voip) dan Video Conference (Vicon). ICT sebagai bagian dari moderniasi sistem komando, kendali, komunikasi dan informasi (K3I) TNI AU. ICT berhasil dikembangkan TNI AU didukung PT Telkom Indonesia sebagai penyedia jasa dan jaringan telekomunikasi terbesar di Indonesia. Asops KSAU mengakui jika ICT menjadi penentu utama dalam proses pengambilan keputusan yang cepat dan tepat. TNI AU menyikapi kemajuan teknologi dan arus modernisasi yang demikian cepat sehingga harus dimbangi dengan pengembangan teknologi pula. Ini telah menjadi tuntutan dan kebutuhan di segala aspek kegiatan khususnya di lingkungan militer. Awal implementasi ICT dari penyatuan dan pengembangan K3I. Di bawah kendali yang sama, ICT dikembangkan menjadi sistem komando, kendali, komunikasi, komputer, intelijen, pengamatan dan pengintaian. K4IP, dikatakan Ismono, mutlak jadi sarana pengambil keputusan pimpinan secara cepat dan tepat tanpa terkendala oleh jarak dan waktu. "Sistem K4IP TNI AU harus sangat handal karena dislokasi satuan-satuan TNI AU yang tersebar diseluruh pelosok NKRI," ujar Asops KSAU. Sistem komunikasi modern jaringan tertutup TNI AU ini dibangun dengan dukungan PT Telkom Indonesia sebagai penyedia jasa telekomunikasi terbesar di Indonesia sehingga menjadi jaminan akan kehandalannya. Dukungan ICT jadi penting dalam mendukung operasi dan latihan, baik dimasa damai atau masa krisis. "Khusus untuk TNI AU sebagai organisasi militer penegak kedaulatan Negara di udara diperlukan untuk mendukung pelaksanaan OMP dan OMSP," ujar dia. Organisasi Modern
General Manager Enterprise PT Telkom Indonesia, Muhamad Syalsabil mengatakan sistem komunikasi data berbasiskan ITC sudah merupakan kebutuhan utama dan bukan pelengkap lagi. Tehnologi Komunikasi dan Informasi Modern yang digunakan TNI AU telah menjadikan organisasi ini selangkah lebih maju menuju organisasi modern. "Berdasarkan pengalaman PT Telkom saat mulai menggunakan teknologi yang sama bisa mempersingkat proses surat menyurat dan pengambilan keputusan dari empat hari menjadi hanya satu jam," ujar dia. Sistem teknologi dan komunikasi TNI AU, ini sepenuhnya menggunakan jalur VPN-IP PT.Telkom Indonesia. Jarkombra akan berfungsi sebagai sarana untuk pengiriman berita secara online, sistim Voip sebagai sarana untuk komunikasi audio telephone dan system Vicon untuk komunikasi audio dan video. Sistem tersebut merupakan hasil pengembangan TNI AU bekerjasama dengan PT Telkom TBK sebagai penyedia jasa jarring komunikasi serta pembangunan infrastruktur komunikasinya guna mendukung kesiapan operasional TNI AU . Pada acara uji fungsi Jarkombra, Voip dan Vicon tersebut, Asops KSAU mengadakan uji komunikasi data (berita radiogram), komunikasi suara (voice) lewat VOIP dan komunikasi gambar (video) lewat VICON dengan seluruh satuan jajaran TNI AU yang telah dipasangi ICT. Hasil ujicoba komunikasi cukup memuaskan dengan kecepatan berita yang disampaikan interaksi suara dan gambar video cukup baik. "Telkom Indonesia berjanji akan terus mendukung kebutuhan TNI AU dalam kebutuhan komunikasi baik menggunakan jalur komunikasi jaringan terbuka maupun jaringan tertutup," ujar Syalsabil. (Feber S)



:army:

Anonymous
24th July 2012, 04:48 AM
Kenapa gak dijadikan 2 Thread yang berbeda Min, kalo gini ntar bingung mau Reply yang mana.

BudakBandel
25th July 2012, 09:50 AM
saatnya indonesia kembali mengaum dengan macan asianya

midas
28th July 2012, 02:25 AM
Indonesia and the Philippines to Increase Spending on Defense in 2013 (http://defense-studies.blogspot.com/2012/07/indonesia-and-philippines-to-increase.html)

TSAMTO - The two governments of Southeast Asia - Indonesia and the Philippines - have announced significant increases in defense spending for 2013 fiscal year.

According to "Jane's Defence Industry," The Cabinet of Ministers of Indonesia announced an increase in the budget of the Ministry of National Defense to 76.54 trillion rupiah (8.1 billion dollars), which is 18% more than in FY 2012

Department of Budget and Management (DBM) said the Philippines July 19 on the allocation of the Ministry of National Defense 121.6 billion pesos (2.9 billion dollars) - an increase of 12.5% ​​compared to FY 2012

According to the Department's Budget and Management, the Philippines, the 47.2 billion pesos allocated to the article "internal security" and 2.1 billion pesos - the "territorial defense initiative."

Armed Forces of the Philippines in the arms procurement program (CUP-Capability Upgrade Programme) will also receive five billion pesos, which will be used to purchase critical equipment, boats and airplanes.

As part of the CUP in the next few years will be a series of acquisitions of military hardware. In particular : air-and sea-based missile system, various types of helicopters, patrol aircraft, medium-sized military transport aircraft and combat-capable aircraft.

According to the President Benigno Aquino on July 23, the program has allocated more than the administration CUP 28 billion pesos. Projects worth another 75 billion pesos in the forwarded to the Parliament. These funds will be spent over the next five years.

In addition to the costs of the defense budget and the Department of Planning will provide Philippine Coast Guard (which reports to the Department of Transport and Communications) funds amounting to 1.8 billion pesos, a 62% increase compared to FY 2012

Ministry of Interior and Local Government allocated 120.8 billion Philippine pesos (an increase of 21%).

The Cabinet Office did not disclose Indonesia expenditure for the purchase of military hardware, though, as you know, they include fighter aircraft, transport aircraft, frigates, maritime patrol boats, helicopters, and several types of anti-aircraft missile systems.

Despite the increase in defense spending, accounting for a small percentage of the gross domestic product of Indonesia allocates to defense about 0.8% of GDP, Philippines - about 1.1%. At the same time, both countries have in recent years have seen the compensation inadequate funding of defense spending from extrabudgetary sources.

midas
28th July 2012, 02:36 AM
http://4.bp.blogspot.com/-MMs-2RXQyvw/UBERkDOwT4I/AAAAAAAAKoA/aULsTHJ3SAY/s1600/1.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-gPb-oGI8dso/UBJsKYisynI/AAAAAAAANN8/77d6PPs3QHI/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25284%2529.jpg
http://4.bp.blogspot.com/--HQKkY-35L4/UBJsF8ylWmI/AAAAAAAANNk/Q8uUX6zl_70/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+(TNI-AU)+Sukhoi+Su-27+&+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+(1).jpg
http://1.bp.blogspot.com/-gPb-oGI8dso/UBJsKYisynI/AAAAAAAANN8/77d6PPs3QHI/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25284%2529.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-yu6qORD_6mw/UBJsMRph28I/AAAAAAAANOE/e2Nc1HLyK4k/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25285%2529.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-CW6iZFg8ygo/UBJsSCS-KoI/AAAAAAAANOc/XB86_C2l1lo/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25288%2529.jpg
http://img838.imageshack.us/img838/9407/20120726raaf82072180098.jpg
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/409723_250831471686979_2145943243_n.jpg
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/422254_250825638354229_938633503_n.jpg
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/425145_250826461687480_1805780416_n.jpg
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/557068_250834478353345_1836711405_n.jpg

sumber (http://images.defence.gov.au/fotoweb/Grid.fwx?position=1&archiveid=5003&columns=4&rows=2&sorting=ModifiedTimeAsc&search=pitch%20black)

midas
28th July 2012, 03:17 AM
Panser Anoa PINDAD Perkuat Pasukan UNIFIL (http://strategi-militer.blogspot.com/2012/07/panser-anoa-pindad-perkuat-pasukan.html)

Suatu kehormatan bagi Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL untuk menggunakan kendaraan tempur (ranpur) Anoa yang merupakan sebuah kendaraan tempur militer lapis baja dan merupakan salah satu hasil karya terbaik anak bangsa yang diproduksi secara langsung oleh PT Pindad-Indonesia.
http://3.bp.blogspot.com/-evX00tn0lc4/UA4KyBLk32I/AAAAAAAADco/_hi6dJVFqT0/s640/panser-anoa-unifil-2.JPG
Kendaraan tempur Anoa produksi PT Pindad-Indonesia yang akan digunakan oleh Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL.

Salah satu kelebihan yang ada pada Anoa adalah sistem perlindungan yang diberikan oleh lapisan baja dan rangka, yaitu memiliki tingkat STANAG 3 level 3. Ini berarti, ranpur tersebut bisa menahan peluru kinetis hingga 7,62 x 51 mm Armor Piercing standar NATO dari jarak 30 meter dengan kecepatan 930 m/s, serta bisa menahan ledakan ranjau hingga massa 8 kg di bagian roda gardan dan di tengah-tengah badan.

Selain itu, Anoa dibekali sistem navigasi terbaru dan alat komunikasi anti-jamming. Kendaraan tempur tersebut bisa digunakan untuk bermacam fungsi, mulai dari sebagai pembawa pasukan, kendaraan komando, hingga rumah sakit berjalan, di medan tempur.

Persenjataan yang terpasang adalah senapan mesin 7,62 mm dan 12,7 mm untuk varian infanteri dan Automatic Grenade Launcher (AGL) 40 mm untuk varian kavaleri. Untuk pertahanan diri, Anoa dilengkapi dengan pelontar tabir asap 2 x 3 66 mm.

http://2.bp.blogspot.com/-q9Zlo3c6LT4/UA4Kwful1uI/AAAAAAAADcg/HgqQwfNs6qo/s640/panser-anoa-unifil-1.JPG
Saat melakukan test drive Anoa beberapa waktu lalu, ranpur ini mampu dipacu hingga 100 km/jam. Anoa juga mampu melompati parit selebar 1 meter dan melahap tanjakan dengan kemiringan 45 derajat. Seluruh bodi Anoa dilapisi baja tahan peluru. Apabila diberondong senapan AK-47 atau M-16 dijamin tidak bakal tembus.

Pengiriman 7 unit ranpur Anoa ke Satgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL ini merupakan program Pemerintah Indonesia, dalam hal ini Mabes TNI, dalam rangka menggantikan APC VAB - NG buatan Perancis yang sudah sejak 2006 menjadi bagian yang sangat penting dalam pelaksanaan misi PBB di UNIFIL.

http://4.bp.blogspot.com/-Ay2f2G0TInU/UA4KzQAPlMI/AAAAAAAADcw/2I9tZM3P_RY/s640/panser-anoa-unifil-3.JPG
Kedatangan 7 unit Anoa pada Sabtu (21/7/2012) di Markas UNIFIL-Naqoura, yang juga merupakan tempat Satgas Indo FPC, disambut langsung oleh Dansatgas Indo FPC TNI Konga XXVI-D2/UNIFIL Mayor Inf Wimoko dan didampingi oleh Kapten Kav I Nyoman Artawan selaku Perwira Kavaleri merangkap Pasilog Satgas.

Penggunaan ranpur Anoa oleh Satgas Indo FPC adalah untuk menunjang tugas pokok Satgas, antara lain dalam pelaksanaan patroli keamanan wilayah Markas UNIFIL (Green Hill) dan sekitarnya, pengawalan UNIFIL HoM dan Force Commander dalam rangka Tripartite Meeting antara LAF (Lebanes Armed Force), IDF (Israel Defence Force) dan UNIFIL, serta latihan-latihan gabungan dengan pasukan dari negara asing yang tergabung dalam UNIFIL.

endar.agustyan
28th July 2012, 03:18 AM
^^ wwwoooooo keren informasi dan gambar2nya
keep posting brath
;)

newbie
28th July 2012, 09:19 AM
http://4.bp.blogspot.com/-MMs-2RXQyvw/UBERkDOwT4I/AAAAAAAAKoA/aULsTHJ3SAY/s1600/1.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-gPb-oGI8dso/UBJsKYisynI/AAAAAAAANN8/77d6PPs3QHI/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25284%2529.jpg
http://4.bp.blogspot.com/--HQKkY-35L4/UBJsF8ylWmI/AAAAAAAANNk/Q8uUX6zl_70/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+(TNI-AU)+Sukhoi+Su-27+&+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+(1).jpg
http://1.bp.blogspot.com/-gPb-oGI8dso/UBJsKYisynI/AAAAAAAANN8/77d6PPs3QHI/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25284%2529.jpg
http://1.bp.blogspot.com/-yu6qORD_6mw/UBJsMRph28I/AAAAAAAANOE/e2Nc1HLyK4k/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25285%2529.jpg
http://3.bp.blogspot.com/-CW6iZFg8ygo/UBJsSCS-KoI/AAAAAAAANOc/XB86_C2l1lo/s1600/Australian+No.77+Squadron+FA-18+Hornet+welcome+Indonesian+Air+Force+%2528TNI-AU%2529+Sukhoi+Su-27+%2526+Su-30+Flanker+into+Darwin+to+participate+in+Exercse+P itch+Black+2012+%25288%2529.jpg
http://img838.imageshack.us/img838/9407/20120726raaf82072180098.jpg
http://a8.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash4/s720x720/409723_250831471686979_2145943243_n.jpg
http://a2.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/422254_250825638354229_938633503_n.jpg
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-snc7/s720x720/425145_250826461687480_1805780416_n.jpg
http://a3.sphotos.ak.fbcdn.net/hphotos-ak-ash3/s720x720/557068_250834478353345_1836711405_n.jpg

sumber (http://images.defence.gov.au/fotoweb/Grid.fwx?position=1&archiveid=5003&columns=4&rows=2&sorting=ModifiedTimeAsc&search=pitch%20black)

Go Eagles Go
:jetfighter:
Go Eagles Go

admin
31st July 2012, 03:19 PM
China, RI begin missile talks

Margareth S. Aritonang and Novan Iman Santosa, The Jakarta Post, Jakarta | Headlines | Fri, July 27 2012, 9:48 AM

http://www.thejakartapost.com/files/images2/Taiwan%20Military%20Exerc_admi.jpg



China and Indonesia have started talks on the ambitious local production of C-705 anti-ship missiles
as part of Indonesia’s efforts to achieve independence in weapons production.

The defense cooperation reflects strengthening ties between both countries amid heightening tension in the South China Sea involving China and a number of Indonesia’s ASEAN neighbors.

Defense Ministry chief spokesman Brig. Gen. Hartind Asrin said that the initial talks were conducted during the first China-Indonesia defense industry cooperation meeting held in Jakarta on Wednesday.

The ministry’s defense potential director general Pos M. Hutabarat hosted the Chinese delegation which was led by Liu Yunfeng, a deputy director general at the Chinese State Administration for Science, Technology and Industry for National Defense (SASTIND).

“The meeting discussed various efforts to improve cooperation between the defense industries of both countries,” Hartind said on Thursday. “We’ve already prepared an area for the [missile] production site that faces the open sea for trials.”

Hartind said the C-705 had a range of 120 kilometers.

He said that the Indonesian Navy had successfully test-fired the C-705 missiles in the Sunda Strait.

“China has also offered to donate weapons systems that Indonesia might need,” he added.

A source said that Indonesia was expected to reply to Phase 1 of the missile proposal at the end of August and Phase 2 one month later. A contract is expected to be signed in 2013.

Phase 1 is on semi-knocked down production while Phase 2 is on completely-knocked down production.

A proposal for a Phase 3 on research and development is already on the table although the focus is currently on the first two phases.

Aside from the missile production, a number of Indonesian Army Special Force Command (Kopassus) members recently conducted the second “Sharp Knife” joint exercise with Chinese Special Forces operatives earlier this month in Jinan, Shandong, China.

China has also offered to train 10 pilots from the Indonesian Air Force to train using a Sukhoi simulator in China.

Commenting on the defense cooperation, defense expert Andi
Widjajanto said the industrial cooperation was solely to gain access to more advanced technology.

“However, it will take a long time for us to be independent in the defense industry, perhaps after 2024. This is the reason Indonesia builds partnerships with many countries that possess modern military technologies,” he said. “This is also why we require partner countries to transfer their technologies to us in any agreement we sign with them.”

Andi added that there were two goals in terms of the partnership: to access advanced rocket technology, and to collaborate in upholding maritime security, which began when President Susilo Bambang Yudhoyono signed an agreement in March during a state visit to Beijing.

“I don’t believe it has anything to do with conflicts in the South China Sea,” he stressed.

Meanwhile, chairman of the House of Representatives’ Commission I on defense issues, Mahfudz Shiddiq, said such global partnerships in the defense industry were designed to develop Indonesia’s own industry.

“We have allocated Rp 150 trillion [US$15.8 billion] to modernize our weapons-defense system from 2010 to 2014. It would be wasteful paying such a huge amount to foreign defense industries without any attempt to improve our own,” he said.

“Therefore, we require partner countries to transfer their military technologies in the hope that they will gradually improve our own technologies.”

He added that the partnership with China was due to its advanced military technologies in fields such as rocketry. “This is not political, even though others might link the partnership to political issues, for example the South China Sea disputes,” Machfudz said.

Indonesia already cooperates on weapons production with several other countries including South Korea to build jet fighters and submarines, the Netherlands to build frigates and Spain to build medium transport aircraft.

admin
31st July 2012, 03:21 PM
Kemhan: proses pembelian tank Leopard selesai

sumber : http://www.antaranews.com/berita/323975/kemhan-proses-pembelian-tank-leopard-selesai

http://img.antaranews.com/new/2012/01/small/20120116TankLeophard-001.jpg


Jumat, 27 Juli 2012 16:48 WIB | 1439 Views

Jakarta (ANTARA News) - Kementerian Pertahanan mengklaim bahwa proses pembelian Main Batle Tank (MBT) Leopard dari Jerman sebanyak 100 unit telah diselesaikan, bahkan pada Oktober 2012 nanti 15 unit tank sudah tiba di Indonesia.

"Pada Oktober 2012, bertepatan HUT TNI, Anda sudah akan melihat 15 unit Tank Leopard," kata Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen TNI Hartind Asrin menanggapi kekhawatiran DPR akan terganggunya pembelian tank Leopard akibat penolakan sebagian anggota parlemen Jerman, di Jakarta, Jumat.

Menurut dia, kedatangan tank berbobot 60 ton itu akan terus berdatangan dengan total 100 unit hingga 2014 mendatang. Penolakan sebagian anggota parlemen, terutama dari partai oposisi, tidak menggangu proses pembelian tank tersebut.

"Penolakan itu memang ada, namun hanya dalam diskusi kecil. Tapi, tidak membuat pembelian tank menjadi batal," jelas Hartind.

Sebanyak 15 tank yang akan di tahap pertama rencananya akan ditempatkan di wilayah Jawa. Namun, tak menutup kemungkinan tank yang datang kemudian akan dikirim ke daerah-daerah perbatasan.

"Kita sedang mempersiapkan kapal untuk mengangkutnya jika memang akan ditempatkan di sana," ujarnya.

Beberapa waktu lalu, laman "Spiegel Online" konsisten memberitakan bahwa anggota parlemen senior dari Partai Hijau Katja Keul menyatakan, Jerman tidak bisa menjual tank Leopard pada Indonesia mengingat masih banyaknya pelanggaran HAM yang terjadi.

Wakil Ketua Komisi I DPR RI Tubagus Hasanuddin juga pernah mengatakan penolakan parlemen Jerman itu harus disikapi hati-hati oleh pemerintah Indonesia maupun Jerman.

"Saat ini DPR dalam posisi menunggu sikap pemerintah kedua negara," katanya.

(S037/E001)
Editor: Suryanto
COPYRIGHT © 2012

admin
12th August 2012, 07:08 PM
RI set to procure 6 more heavy transport planes from Australia

sumber : http://www.thejakartapost.com/news/2012/08/09/ri-set-procure-6-more-heavy-planes-australia.html

http://2.bp.blogspot.com/-J1uMUSaDXME/UCR_FBtIX6I/AAAAAAAAPos/pFD5E41CRoQ/s1600/raaf-c130h.jpg


Bagus BT Saragih, The Jakarta Post, Jakarta | National | Thu, August 09 2012, 9:05 PM

Australia and Indonesia have almost reached a deal to procure six more refurbished Lockheed Martin C-130H Hercules heavy transport aircraft from the Royal Australian Air Force (RAAF), a defense official has confirmed.

So far, Australia and Indonesia have agreed on the the donation of four aircraft from RAAF to the Indonesian Air Force.

Defense Ministry chief spokesman Brig. Gen. Hartind Asrin said on Thursday talks between officials of the two countries had been underway for weeks and that a deal to procure the six additional aircraft was almost on the table.

“This would be actually a good deal for us. The price is good,” Hartind told The Jakarta Post. “After being overhauled, the planes will be just like new, with their mileage reset to zero.”

Indonesian Defense Minister Purnomo Yusgiantoro and his Australian counterpart Stephen Smith signed agreements on defense cooperation in Darwin, Australia, in July, which included a grant of four refurbished C-130Hs.

The six C-130Hs, refurbished in a similar manner to the four donated aircraft, would cost about US$15 million each, for which the financing would come from the 2013 State Budget, Hartind said.

Australia decided to decommission the C-130H model as the RAAF is currently operating 12 C-130J Super Hercules, latest variant of Hercules. The RAAF has also ordered its sixth much larger Boeing C-17 Globemaster III strategic airlift aircraft and 10 units of the smaller Alenia C-27J Spartan tactical airlift aircraft.

Hartind said the delivery of the four Hercules aircraft would be made as soon as inspections were completed and approval had been acquired from both the Defense Minister and the House of Representatives.

“A team of our officials who checked the conditions of the four Hercules aircraft has just returned home. They are now working on a final report to be presented to the minister,” Hartind said. (nvn)

admin
15th August 2012, 06:40 PM
Buatan Dalam Negeri Combat Boat Catamaran X-8 Buatan Lundin

sumber : http://koarmabar.tnial.mil.id/index.php/document/read/1867/combat-boat-type-x-8-catamaran-perkuat-lanal-sibolga

http://koarmabar.tnial.mil.id/armabar-files/images/news/1867/b1e4eb96-ab5f-9449-fb4b-1047f61a0470.jpg

http://1.bp.blogspot.com/-j8Q6MSvEYgI/UCo-yPoxdzI/AAAAAAAAPts/-BLEUjFi_GQ/s400/X-38_2.jpg


Jakarta 13 Agustus 2012,...Pangkalan Angkatan Laut (Lanal) Sibolga yang dikomandani Letnan Kolonel (Letkol)Laut (P) Ivan Gatot Prijanto, S.E., menerima Patroli Keamanan Laut (Patkamla) jenis Combat Boat type X-8 Catamaran dari Dinas Material dan Perbekalan Komando Armada RI Kawasan Barat (Dismatbekarmabar). Patkamla tersebut diangkut dari Jakarta menggunakan KRI Sibolga-536.



Combat Boat Type X-8 Catamaran merupakan Alutsista terbaru buatan Banyuwangi, memiliki spesifikasi bottom 2 (dua) buah lunas dengan 2 (dua) mesin Marine Diesel VGT 400 PK bertenaga 220 HP buatan Swedia yang memiliki kecepatan jelajah maksimal 40 knot serta dilengkapi dengan alat navigasi dan komunikasi moderen, dilengkapi pula dengan senapan mesin jenis M 240 Kaliber 7,62 atau M 60 Kaliber 7,62 juga dapat diganti peluncur Granat Kaliber 40 mm.Kapal cepat selain diawaki 4 (empat) personel, juga mampu mengankut hingga 20 (dua puluh) orang dengan persenjataan lengkap.



Danlanal Sibolga pada kesempatan tersebut mengatakan, kehadiran Combat Boat Type X-8 Catamaran yang di Lanal Sibolga harapkan mampu menambah kekuatan unsur dalam meningkatkan keamanan, pengawasan serta penegakan hukum dilaut secara maksimal di Wilayah kerja Lanal Sibolga.



Patkamla jenis Combat Boat diterima Danlanal Sibolga (Letkol)Laut (P) Ivan Gatot Prijanto, S.E.,diterima di Dermaga Pelabuhan Sambas Sibolgabersama dengan Muspida setempat diantaranya Wakil Bupati Tapanuli Tengah, Komandan Distrik Militer (Dandim) dan Kepala Polisi Resort (Kapolres) serta Kepala Pengadilan Sibolga.

admin
27th August 2012, 01:03 PM
Indonesia Akan Jual Senjata ke Irak

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/08/26/078425599/Indonesia-Akan-Jual-Senjata-ke-Irak

http://statik.tempo.co/?id=97580&width=620


http://statik.tempo.co/?id=97584&width=620


TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Indonesia dikabarkan akan segera menjual persenjataan ke Irak dan Uganda. Jika terealisasi, maka inilah penjualan senjata perdana dari negara Asia Tenggara. “Kami sudah mengundang delegasi militer Irak untuk datang ke Jakarta, pada 5 Oktober depan,” kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Jumat, 24 Agustus 2012.

Selain menghadiri peringatan Hari Kelahiran TNI, delegasi Irak juga akan mengunjungi pabrik senjata Indonesia. Irak kabarnya membutuhkan rompi tahan peluru, helm, sepatu lars, dan seragam. Semua itu bisa disediakan Indonesia.

Sjafrie sendiri baru saja kembali dari kunjungan ke Irak. Di Baghdad, delegasi Indonesia memamerkan sejumlah persenjataan buatan anak bangsa, seperti senapan SS-2 dan kendaraan ringan lapis baja, Anoa. Keduanya diproduksi PT Pindad. Karena itulah, Sjafrie didampingi Direktur Utama Pindad, Adik Avianto, dalam kunjungan itu. Selain ke Irak, mereka juga menawarkan senjata ke Uganda dan Kongo.

Menurut Sjafrie, Irak juga tertarik untuk membeli pesawat CN-235 dan NC-212 buatan PT Dirgantara Indonesia. Dia menegaskan kualitas produk militer buatan Indonesia bisa diadu dengan negara lain. “Selama ini, kita sudah mengekspor persenjataan ke negara lain di Asia Tenggara, kini saatnya memperluas pasar dan volume produksi,” katanya.

totongmeong
27th August 2012, 09:01 PM
Indonesia Akan Jual Senjata ke Irak

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2012/08/26/078425599/Indonesia-Akan-Jual-Senjata-ke-Irak

http://statik.tempo.co/?id=97580&width=620


http://statik.tempo.co/?id=97584&width=620


pemerintah harus memperhatikan kemajuan ini :)

CodeSeeker
31st August 2012, 09:37 PM
Makin lama makin canggih alat2 perang Indonesia ya masbro :D

afterburner
31st August 2012, 11:27 PM
bingung mau reply apa. but, keren gambar nya. ntar ane buat forum yang menerangkan kejadian militer sekarang. seru loh !

admin
19th September 2012, 02:43 PM
PT DI Rampungkan Pesanan Turki Senilai Rp 151 Miliar

http://3.bp.blogspot.com/-k8TcJpm3chk/UFiZ494F-oI/AAAAAAAAets/uAMW9ZS3tlc/s400/CN235_ASW_Thales_MELTEM_II_TAI.jpg


sumber : http://jabar.tribunnews.com/2012/09/18/pt-di-rampungkan-pesanan-turki-senilai-rp-151-miliar

Selasa, 18 September 2012 14:39 WIB


BANDUNG, TRIBUN - Tingkat kepercayaan dunia internasional kepada PT Dirgantara Indonesia (DI) cukup tinggi. Itu terlihat pada jalinan kontrak antara lembaga BUMN yang dulunya bernama Industri Pesawat Terbang Nusantara (IPTN) dan berbagai negara, baik Asia maupun Eropa. Satu di antaranya, adalah Turki.

Kepala Tim Komunikasi PT DI, Sonny Saleh Ibrahim, mengemukakan, sejak 6 tahun silam, pihaknya bersepakat dengan Turki untuk mengerjakan 10 unit CN 235. Pemesanan itu merupakan modifikasi. "Turki memfungsikan CN 235 tersebut menjadi pesawat Maritim Patrol," ujar Sonny di PT DI, Selasa (18/9).

Dalam perkembangan pembuatan pemesanan Turki itu, kini, pihaknya siap melakukan flight test (uji coba) pesawat ke-8. Sonny mengatakan, pihaknya optimistis, dalam dua tahun mendatang, pihaknya siap menuntaskan proyek pemesanan Turki tersebut mengingat kontraknya berdurasi 8 tahun atau hingga 2014.

"Nilai kontrak dengan Turki itu tergolong besar. Angka kontrak engineer-nya mencapai 2 juta dolar AS per tahun. Jadi, selama 8 tahun kontrak, nilainya sejumlah 16 juta dolar AS (sekitar Rp 151 miliar.RED)," sebut Sonny. (*)


Penulis : win
Editor : dar

admin
25th November 2012, 09:56 AM
sumber : http://mindef.gov.bn/MOD2/index.php?option=com_content&view=article&id=1578:latihan-gerakan-udara-dan-upacara-penutup-bagi-eksesais-latihan-bersama-elang-brunesia-052012&catid=1:news&Itemid=92

Latihan Gerakan Udara dan Upacara Penutup Bagi Eksesais Latihan Bersama Elang Brunesia 05/2012

http://mindef.gov.bn/MOD2/images/stories/articles_pix/2012/November_2012/211112_Penutup_Ex_Elang_Brunesia/2.jpg

RIMBA, Rabu 21 November 2012 – Latihan Gerakan Udara bagi Eksesais Elang Brunesia 05/2012 yang telah dirancang selama 3 hari bermula pada 19 hingga 21 November 2012 diantara Tentera Udara Diraja Brunei (TUDB) dan Tentera Nasional Indonesia – Angkatan Udara (TNI-AU) telah berjaya dilangsungkan hari ini di Kawasan FFA, Padang Tembak Binturan, Penanjong Garison. Tujuan latihan ini adalah untuk meningkatkan kerjasama dan persefahaman diantara TUDB dan TNI-AU didalam melaksanakan latihan gerakan udara mencari dan menyelamat secara gabungan di kawasan latihan tersebut. Disamping itu juga, ianya akan dapat meningkatkan lagi tahap ‘Inter-Operability’ dan kesiapsiagaan diantara kedua tentera udara, terutama sekali dalam bidang profesionalisme keanggotaan, peralatan, prosedur dan dukungan logistik secara bergabung. Pesawat yang di gunakan semasa latihan tersebut adalah Bell 212 dari TUDB dan Super Puma dari TNI-AU.

http://mindef.gov.bn/MOD2/images/stories/articles_pix/2012/November_2012/211112_Penutup_Ex_Elang_Brunesia/3.jpg

Setelah latihan tersebut selesai dijalankan, Acara seterusnya ialah Upacara Penutup bagi Eksesais Latihan Bersama Elang Brunesia 05/2012 di Pangkalan Rimba TUDB. Tetamu Kehormat majlis ialah Brigadier Jeneral (U) Dato Seri Pahlawan Haji Jofri bin Haji Abdullah, Pemerintah TUDB dan Marsekal Muda TNI Bagus Puruhito, PANGKOOPSAU 1. Upacara dimulakan dengan pemerikssan perbarisan oleh Tetamu Kehormat dan seterusnya memberikan ucapan serta dengan rasminya melancarkan penutup bagi Eksesais tersebut. Acara diteruskan dengan menanggalkan toha daripada kedua-dua pengendali latihan tentera udara oleh Tetamu Kehormat Majlis. Sebagai kenang-kenangan, Sesi bergambar ramai bersama semua anggota yang terlibat di dalam Eksesais bersama Tetamu Kehormat Majlis telah dijalankan setelah bacaan doa penutup oleh Guru Ugama TUDB.

http://mindef.gov.bn/MOD2/images/stories/articles_pix/2012/November_2012/211112_Penutup_Ex_Elang_Brunesia/1.jpg

admin
25th November 2012, 09:58 AM
KOSTRAD LATMA SAFKAR INDOPURA 24/2012

sumber : http://www.kostrad.mil.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1164:kostrad-latma-safkar-indopura-242012

http://www.kostrad.mil.id/images/stories/safkarindopura-buka-24.jpg

Dalam rangka Latma Safkar Indopura 24/2012, pada tanggal 21 Nopember 2012. Wakasad Letnan jenderal TNI Budiman dan Wakasad Singapura Brigjen Tung Yui Fai membuka kegiatan Latihan Tempur Bersama antara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces yang diadakan pada tanggal 21-28 Nopember 2012.
Kegiatan yang bertempat di Pusat Pendidikan Infanteri Cipatat ini dimulai pada tanggal 21 Nopember 2012 dan dibuka dengan opening ceremony yang dihadiri oleh para tentara Angkatan Darat Indonesia dan Singapore Army Forces. Pada hari yang sama pula, diselenggarakan display alutsista dari Singapore Army Forces, Yonif 323 Raider Kostrad, Yonif 201 Mekanis, dan PT Pindad (Persero).

Adapun materi latihan pada Safkar Indopura ke-24 ini antara lain Latihan silang (Cross Training) dalam materi taktik dan menembak, Latihan taktis dengan pasukan Infanteri mekanis dalam OLI (FTX), dan Latihan Posko 1 (CPX) tingkat Brigif dan Batalyon (2 tingkat). Sedangkan pasukan dan personel pendukung yang dilibatkan dalam latihan bersama ini sejumlah 1.150 personel terdiri dari TNI AD 700 personel dan AD Singapura 450 personel.

Kasad Jenderal TNI Pramono Edhie Wibowo dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Wakasad Letjen TNI Budiman mengatakan, Latihan Bersama Safkar Indopura ini telah memasuki tahun ke-24, sehingga kedua negara sudah banyak belajar dan mengaplikasikan taktik dan teknik latihan bertempur sesuai pengalaman prajurit masing-masing.

Setelah mengunjungi stand pameran, rombongan Angkatan Darat RI dan Singapore Army Forces, melakukan uji kendaraan tempur. Kendaraan tempur yang digunakan adalah Panser Anoa milik TNI Angkatan Darat dan Terrex milik Singapore Army Forces. Mereka berkeliling mengitari komplek Pusdikif Cipatat.

Kegiatan ini diadakan selain untuk mengetahui kualitas peralatan tempur masing-masing negara, mengetahui strategi bertempur masing-masing negara, juga untuk memelihara hubungan baik antara Indonesia dan Singapura melalui bidang militer.

http://4.bp.blogspot.com/-O3NHsZ_B05U/ULDcj9G6n7I/AAAAAAAAUm8/f-lXxZst53s/s400/indopura3.jpg

admin
25th November 2012, 10:02 AM
http://4.bp.blogspot.com/-zpxhkCe47nU/ULBODOSluWI/AAAAAAAAiKc/Pxf5ksYaiJY/s1600/P1000874.jpg

PAL INDONESIA Produksi Kapal Perusak Januari 2013

M. Tahir Saleh
Jum'at, 23 November 2012 | 19:44 WIB


JAKARTA: PT PAL Indonesia mulai membangun satu unit kapal Perusak Kawal Rudal 10514 hasil kerja sama dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding, Belanda pada Januari tahun depan.

Direktur Perencanaan dan Pengembangan Usaha PAL Indonesia Eko Prasetyanto mengatakan perseroan memiliki empat divisi usaha yakni Kapal Perang, Kapal Niaga, Perbaikan dan Perawatan, dan Rekayasa Umum.

Divisi Kapal Perang ini memproduksi kapal perang yang mendukung alat utama sistem persenjataan (alutsista) dan salah satu kontrak yang akan dikerjakan ialah kontrak kapal PKR senilai 7 juta euro itu dengan menggandeng Damen, galangan kapal dari Belanda.

“Kami juga akan mulai kerjakan pada Januari 2013 yakni kapal perusak rudal kerja sama dengan Damen. Kontraknya kami berdua, nilai totalnya 7 juta euro,” katanya ditemui Bisnis, baru—baru ini.

Dia menjelaskan mekanisme pembuatan kapal yang akan memperkuat alutsista Indonesia itu terdiri dari enam modul. Dari jumlah itu, dua modul akan dikerjakan di Belanda, sedangkan empat modul akan dikerjakan di Surabaya.

“Nah setelah jadi modul—modulnya, dua dari Belanda, empat dari kita maka nanti akan digabung, disimulasikan,” katanya.

Kontrak berskema joint production antara PAL Indonesia dan Damen ditandatangani oleh Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan Mayjen TNI Ediwan Prabowo dengan Direktur Damen Evert Van den Broek pada awal Juni lalu.

PAL Indonesia dulunya bernama Marine Establishment dan diresmikan oleh Pemerintah Belanda pada 1939. Beralih nama menjadi Kaigun SE 2124 saat pendudukan Jepang dan setelah Indonesia merdeka dinasionalisasi menjadi Penataran Angkatan Laut (PAL) hingga menjadi perseroan terbatas.
Adapun Damen Schelde adalah galangan kapal yang mendesain dan mengkonstruksi kapal angkatan laut dan kapal komersil.

Dibangun pada 1875 dan pada 2000 menjadi anggota Damen Shipyard Group. Grup ini terdiri dari lebih 30 galangan kapal besar. Grup ini membangun lebih dari 4.000 kapal komersil dan militer, saat ini didukung hampir 8.500 karyawan ahli dan omset tahunan hampir 1,5 miliar euro.

Menurut Eko Damen memutuskan mentranfer teknologi dalam konstruksi dan pembangunan Kapal PKR tersebut kepada PAL Indonesia.

Kerja sama tersebut, katanya, adalah awal yang baik dari industri pertahanan dalam negeri, khususnya bagi perseroan dalam mengembangkan kemandirian alat utama sistem senjata.

Selain itu, kerja sama itu juga sejalan dengan kebijakan pemerintah dalam rencana induk revitalisasi industri pertahanan dalam rangka mendorong dan meningkatkan industri pertahanan dalam negeri.

Kapal PKR 10514 ini dilengkapi dengan mesin utama 2x diesel engine, 2x E Drive (CODOE). Diesel Generator 4x715 kw, dan 2x435 kw, dan Gear Box CODOE, heavy duty. Combat System, yaitu persenjataan antiserangan udara, antiserangan kapal selam, dan antiserangan kapal atas air.

Selain PKR itu, PAL Indonesia juga tengah membangun Kapal Cepat Rudal KCR-60 dan melakukan perbaikan atas Kapal Geomarine milik Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.

Di sisi lain pada Divisi Kapal Niaga, fokus pasar diarahkan pada internasional, pengembangan model industri pelayaran nasional, dan pelayaran perintis bagi penumpang dan barang (kargo). Kapasitas produksi per tahun saat ini mencapai tiga unit kapal dengan ukuran 50,000 DWT dan dua unit kapal dengan ukuran 20,000 DWT per tahun.

http://1.bp.blogspot.com/-OcW5tZQCxj4/UK-XRFBpNbI/AAAAAAAAUlI/Ii_saWKVoQU/s1600/Sigma+10514_Defense+Studies.JPG

admin
29th November 2012, 06:50 PM
Menakar Kekuatan Tempur Indonesia

http://1.bp.blogspot.com/-tkbwLSBsq2g/ULTZD-1XNzI/AAAAAAAAKbo/Q9-xoBRSBBE/s1600/Kekuatan_tempur_TNI.jpg

Indonesia merupakan negara kepulauan yang besar dengan jumlah penduduk yang banyak serta kondisi geopolitik berada di dua persimpangan samudra yaitu Samudra Hindia dan Samudra Pasifik serta dua benua, yakni benua Asia dan Australia. Negara lain akan menghargai kedaulatan Indonesia jika pertahanan kita kuat.

Nah, sekarang bagaimanakah kondisi pertahanan serta alat utama sistem senjata (alutsista) kita? apakah sudah cukup kuat “menakuti” bangsa lain ? Mari kita simak masing-masing kekuatan, khususnya kekuatan alutsista trimatra Tentara Nasional Indonesia (TNI) yakni Angkatan Darat (AD), Angkatan Laut (AL) dan Angkatan Udara (AU).

Pemerhati isu pertahanan dan alutsista TNI, Jagarin Pane mengatakan perkembangan pengadaan alutsista TNI mulai tahun 2012 ini bisa disebut masuk musim panen raya sampai tahun 2014. Tahun ini saja kita sudah menerima empat pesawat counter insurgency (coin) Super Tucano buatan Avibras Brazil dengan total pemesanan 16 unit (satu skuadron).

Kita juga sudah menerima 2 Kapal Cepat Rudal (KCR) dari total enam yang dipesan dari galangan kapal dalam negeri di Batam. Tank berat Leopard juga sudah diambang pintu dengan pesanan 100 unit bersama dengan 50 unit tank medium Marder buatan Jerman.

“Kita juga sedang menunggu kedatangan Multi Launcer Rocket System (MLRS) Astross II dari Brazil untuk kebutuhan dua batalyon, satu unit kendaraan peluncurnya dipamerkan di ajang Indo Defence 2012 di Jakarta. Demikian juga dengan Howitzer Caesar buatan Perancis untuk kebutuhan dua batalyon artileri juga sedang dinantikan kedatangannya bersama rudal Mistral untuk satu batalyon. Pokoknya banyak sekali pengadaan alutsista hingga tahun 2014 untuk ketiga matra TNI ini, ungkap Jagarin kepada harian Pikiran Rakyat ketika dihubungi beberapa waktu lalu.

Jika ditanya mana yang terkuat diantara ketiga matra TNI saat ini, ia mengatakan yang paling kuat adalah Angkatan Darat baik dari sisi jumlah pasukan maupun alutsista. TNI AD memiliki lebih dari 1000 tank dan panser, belum termasuk artileri dan rudal anti serangan udara. Akan tetapi tank yang dimiliki hanya berkategori tank ringan dari jenis Scorpion buatan Inggris dan AMX13 buatan Perancis. Itu sebabnya sesuai perkembangan situasi kawasan yang dinamis kita butuh Main Battle Tank (MBT) dan Medium Tank, ungkap Jagarin menjelaskan.

Sementara itu, lanjut dia, untuk TNI AL memiliki kekuatan armada dengan lebih dari 140 KRI terbagi dalam dua armada, yaitu armada Barat (Armabar) dan armada Timur (Armatim). Yang membanggakan tentu kekuatan pemukul KRI sudah dilengkapi dengan rudal anti kapal Yakhont buatan Rusia yang berjarak tembak 300 km, rudal C802 dan C705 buatan Cina. Uji coba rudal Yakhont yang dilakukan di mulut perairan Ambalat Oktober 2012 lalu pada seri latihan Armada Jaya mampu menenggelamkan KRI LST Teluk Berau yang sudah pensiun dengan sekali tembak.

“Satuan pemukul TNI AL yang lain adalah Korps Marinir yang punya kemampuan serang pantai. Ini yang tidak dimiliki oleh Malaysia dan Singapura. Korps Marinir memiliki persenjataan yang berbeda generasi mulai dari tank amfibi PT 76, BTR50, AMX10P, BTR80A, RM Grad sampai yang terbaru BMP3F”, ungkap Jagarin lagi.

Untuk TNI AU Jagarin menilai kondisi alutsista yang paling lemah diantara dua matra TNI lainnya. Saat ini TNI AU hanya memiliki kekuatan 10 F-16, 10 Sukhoi, 12 F-5E, 32 Hawk 100/200, 4 Super Tucano. Menurut dia kekuatan itu jelas sangat tidak memadai untuk mengawal dirgantara RI yang seluas Eropa ini.

“Namun dengan kedatangan 24 F-16 blok 52, 6 Sukhoi, 16 Super Tucano (4 unit sudah diterima) dan 16 T50 setidaknya sesak nafas yang menjadi kendala mengawal kedaulatan udara RI bisa agak lega. Tentu saja tidak berhenti sampai disitu. Mestinya dalam Minimum Essential Force (MEF) tahap II tahun 2015-2019 minimal kita harus memiliki 32 jet tempur kelas berat Sukhoi, 48 jet tempur ringan F-16 dan paling tidak punya juga minimal 24 unit dari jenis Typhoon atau Rafale,” ucap Jagarin lagi.

http://4.bp.blogspot.com/-SFC2FnAcTn4/ULTbHX2gj8I/AAAAAAAAKbw/HK0vBUkusGA/s1600/Posisi_silang_indonesia_di_Asia_Tenggara.jpg

Posisi silang Indonesia di Asia Tenggara (Foto via Itjen Kemhan)

Melihat kondisi alutsista trimatra TNI upaya untuk menambah persenjataan tentu menjadi sebuah keniscayaan bagi negara besar seperti Indonesia. Negara kita baru saja memproduksi UU Industri Pertahanan sebagai payung hukum untuk mengembangkan industri pertahanan dan keamanan (hankam) dalam negeri.

“Sebenarnya sebelum UU itu jadi, Kementerian Pertahanan sudah melakukan langkah maju yang berani dengan kerjasama ToT (Transfer of Technology) dengan Korea Selatan dalam pengadaan tiga kapal selam jenis Chang Bogo. Saat ini PT PAL dan Daewoo sedang menyeleksi tenaga ahli dari berbagai disiplin ilmu untuk mendapatkan 200 tenaga ahli yang akan dikirim ke Korsel. Dua kapal selam dibangun di Korsel dan satu unit di PT PAL Surabaya. Dengan Cina kita juga sedang melakukan kerjasama alih teknologi rudal C705. Jika sekolah rudal ini berhasil, dikombinasi dengan kemampuan LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) yang sudah mampu menguji roket berjarak tembak 300 km, bisa dipastikan akan terjadi kemajuan yang luar biasa dalam teknologi rudal kita dua hingga tiga tahun ke depan” ungkap Jagarin lagi.

Lebih lanjut ia menambahkan dalam pembuatan kapal perusak kawal rudal yang dikenal sebagai proyek PKR10514 dengan Damen Schelde Belanda saat ini pun dilakukan dengan transfer teknologi. “PT PAL yang saat ini sudah mendapat order membuat enam kapal cepat rudal ukuran 60 meter untuk TNI AL, jika berhasil mendapatkan teknologi PKR 10514 akan menjadi perusahaan pembuat kapal perang yang disegani di Asia Tenggara “, tutur Jagarin.


Posisi di Asia Tenggara
Jika demikian bagaimana sebenarnya posisi Indonesia di Asia Tenggara saat ini? dulu kita dikenal sebagai “Macan Asia”, apakah gelar itu masih pantas diberikan kepada Indonesia?

Jagarin mengatakan modernisasi alutsista TNI sebenarnya untuk mengejar ketertinggalannya yang cukup jauh dibanding dengan tetangganya. Malaysia sudah jauh hari memiliki MBT PT91 buatan Polandia, Singapura sudah punya MBT Leopard. Sampai hari ini TNI AD hanya punya tank ringan Scorpion. “Lha, Scorpion jika diadu dengan PT91 di Kalimantan, kan sama saja dengan menandingkan kambing dengan sapi, beda kelas. Jadi penambahan kekuatan persenjataan kita adalah sebuah keniscayaan dan fardu kifayah. Dulu di zaman Dwikora kekuatan militer RI adalah yang terkuat di Asia Tenggara sehingga dianggap sebagai kekuatan Macan Asia. Dengan modernisasi alutsista ini diharapkan Indonesia akan menjadi salah satu kekuatan yang diperhitungkan di Asia sesuai arahan Presiden SBY di hadapan petinggi Kemenhan dan Mabes TNI bulan puasa yang lalu”, ujarnya menjelaskan.

Khusus dengan Malaysia dimana Indonesia sering mengalami konflik, Jagarin berani menyatakan bahwa kekuatan militer Indonesia saat ini secara umum tetap lebih kuat dari Malaysia. “Hanya di AU kekuatan mereka lebih ‘bergigi’ dengan memiliki 18 Sukhoi, 12 MiG-29, 8 Hornet, 12 F-5E. Untuk AL kita yang terkuat dengan lebih dari 140 KRI bandingkan dengan Malaysia hanya memiliki 58 KD. Mereka tidak punya pasukan Marinir berkualifikasi serbu, kita punya dua divisi pasukan Marinir berkemampuan serang pantai”, katanya lagi.

Yang lebih membanggakan, lanjut Jagarin, tentu skill individu prajurit kita lebih tahan uji dan mahir. Terbukti dalam setiap uji tanding di kejuaraan menembak regional berbagai senjata perseorangan, Indonesia selalu tampil menjadi nomor satu. Negara-negara ASEAN dan Australia angkat topi dengan kemampuan individu prajurit TNI. “Dengan Marinir AS pun terbukti dalam uji ketahanan fisik dan mental di hutan Jawa Timur beberapa waktu lalu bersama Marinir AS, personel Marinir AS kalah uji nyali dan uji fisik dengan Marinir Indonesia”, ungkapnya.

Apalagi, lanjut Jagarin, kehadiran 45 negara dan 500 produsen alutsista dunia di ajang Indo Defence 2012 membuktikan bahwa dunia sedang melirik Indonesia dengan anggaran alutsista yang luar biasa yakni Rp 100 triliun dan diharapkan menjadi Rp 150 triliun pada tahun 2014 nanti. “Prinsip yang dibangun Kemenhan, kan sudah jelas kalau belum mampu bisa beli dari luar tapi syaratnya berbagi teknologi. Kita meyakini kebijakan Kemenhan yang melakukan transaksi pengadaan alutsista sudah berada di jalan yang benar. Pengadaan MBT Leopard dilakukan G to G ( government to government) sehingga mampu menghapus beban jasa broker”, katanya menjelaskan.

Semua industri hankam dalam negeri saat ini bergerak dan mekar dengan berbagai order alutsista dari Kemenhan. Lihat saja PT Pindad dan PT Dirgantara Indonesia (PT DI). Industri dirgantara PT DI yang sempat dinyatakan bangkrut, saat ini sedang berupaya merekrut tenaga ahli untuk menyinari kembali industri kebanggaan RI itu. “Demikian juga dengan PT PAL, semuanya sedang menggeliat dan menampilkan kesibukannya tak terkecuali industri swasta nasional kita”, tutur Jagarin.

Judul asli : "Menakar Alutsista Indonesia"
Sumber : Pikiran Rakyat, 22 November 2012, hal 27

http://www.artileri.org/2012/11/menakar-kekuatan-tempur-indonesia.html

andi.teguh
2nd December 2012, 02:04 PM
Kemhan: proses pembelian tank Leopard selesai

sumber : http://www.antaranews.com/berita/323975/kemhan-proses-pembelian-tank-leopard-selesai

http://img.antaranews.com/new/2012/01/small/20120116TankLeophard-001.jpg


Jumat, 27 Juli 2012 16:48 WIB | 1439 Views

macan asia mulai formasi nih dng alat2 tempurnya

admin
8th January 2013, 12:37 AM
Pangdam: Tank Scorpion Jaga Perbatasan RI-Malaysia

http://oktayoga.files.wordpress.com/2012/01/tank-scorpion-tni-ad.jpg

http://4.bp.blogspot.com/_lDdfhU2WWes/SkH4tTuT51I/AAAAAAAAAtA/og2-o4w_4Gw/s400/255qkas.jpg

Senin, 7 Januari 2013 17:21 WIB

Balikpapan (ANTARA Kaltim) - Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman mengatakan tank-tank Scorpion akan menjaga kawasan perbatasan RI-Malaysia sepanjang 1.600 km di wilayah Kalimantan Utara dan Kalimantan Barat.Perbatasan sepanjang 1.600 km itu akan dikawal tank-tank Scorpion.

"Tank Leopard masih ditempatkan di Pulau Jawa," kata Pangdam VI/Mulawarman Mayjen TNI Dicky Wainal Usman di Balikpapan, Senin.

Tank Leopard 2A6 adalah pembelian baru alat utama sistem senjata baru TNI, merupakan tank tempur utama (main battle tank atau MBT) dengan bobot hingga 62 ton.

Sebanyak 100 Leopard 2A2 dibeli langsung dari pabriknya di Jerman dengan harga total 280 juta dolar AS.

Awalnya, pemerintah berencana menempatkan Leopard di Bulungan, Kalimantan Utara, dan di Kalimantan Barat, masing-masing satu batalion kavaleri dengan 44 tank.

"Sebagai gantinya, kita tempatkan 2 kompi Scorpion," lanjut Panglima. Scorpion tersebut diperkuat dengan satu kompi tank AMX 13.

Menurut Panglima Dicky Wainal Usman, tank Scorpion cocok untuk menjaga perbatasan karena bisa bermanuver dengan cepat. Dibandingkan dengan Leopard, Scorpion dan AMX adalah tank ringan dengan bobot hanya 25 ton.

"Kami tempatkan juga di Kutai Barat selain di Bulungan, Kalimantan Utara," katanya.

Tank-tank Scorpion tersebut akan tiba pada pertengahan tahun nanti. TNI AD yang punya 50 unit sedang mempersiapkan pengirimannya dari Jawa.

Tank Scorpion adalah tank ringan buatan Inggris. Badannya bukan dari baja, tetapi dari aluminium aloy, bahan yang banyak digunakan untuk peralatan keselamatan dan petualangan seperti karabiner.

Dengan ketebalan bodi 12,7 mm, Scorpion sanggup menghadang peluru 7,62 mm yang ditembakkan dari jarak 12 meter, atau peluru kaliber 105 yang dilepaskan dari jarak 30 meter. Bodi juga tahan pecahan bahan peledak berdaya ledak tinggi (high explosive) untuk melindungi personel yang diangkutnya.

Awaknya cukup 3 serdadu. Pada tank TNI-AD, persenjataan utama adalah sebuah meriam Cockerill 90 mm buatan Belgia yang lebih ampuh dari meriam aslinya, L23A1 76 mm. Scorpion juga menyandang senapan mesin Coaxial 7,62 mm, dan juga bisa ditambah misil antitank.

Dengan kecepatan maksimal 80 km per jam, Scorpion di Bulungan bisa mencapai Simenggaris di garis batas dengan Sabah, Malaysia, kurang dari 4 jam bila ngebut tanpa henti.

TNI juga menempatkan peluncur rudal MLRS Astros II (multi launching rocket system) di Berau untuk mengamankan Kutai Barat di barat dan Nunukan di timur.

"Itu juga sudah meng-cover perbatasan," kata Panglima.

Dengan demikian, Panglima menjelaskan alutsista TNI diperbatasan mampu mengimbangi kekuatan tempur negara tetangga, ditambah lagi dengan penambahan sejumlah panser Anoa di Samarinda yang akan memudahkan mobiliasasi personel pasukan.

Selanjutnya, untuk mengantisipasi pelanggaran batas wilayah di jalur darat, termasuk penyeludupan barang terlarang seperti narkoba, Kodam VI Mulawarman menambah 12 pos baru pengamanan perbatasan.

"Jadi kita ada 29 pemantauan perbatasan. Tahun 2012 tambah dua, pada 2013 tambah 6 sampai 12 lah. Posisi pemantauan ini kita buat rapat utamanya di area blank spot, dari Long Apung ke barat sampai Datah Dawai," demikian Panglima. (*)

sumber : http://kaltim.antaranews.com/berita/11275/pangdam-tank-scorpion-jaga-perbatasan-ri-malaysia

admin
10th January 2013, 12:20 PM
Radar Mutakhir Memonitor di Ujung Timur Kalimantan
Tribunnews.com - Rabu, 9 Januari 2013 20:14 WIB

http://data.tribunnews.com/foto/bank/images/Radar-Muktahir.jpg
*Integrated Maritime Surveillance System (IMSS) di Tanjung Mangkalihat
Laporan Wartawan Tribun Kaltim, Kholish Chered
TRIBUNNEWS.COM BALIKPAPAN -ALUR Laut Kepulauan Indonesia (ALKI) merupakan kawasan strategis dan padat lalu lintas kapal. Mulai kapal yang keluar masuk melalui Selat Malaka (ALKI I), Selat Makassar (ALKI II), hingga perairan Papua (diproyeksikan sebagai ALKI III).
Untuk kepentingan strategis tersebut, Kementerian Pertahanan RI bersama TNI AL menempatkan piranti khusus di berbagai titik pantau strategis. Salah satunya di Tanjung Mangkalihat, bagian paling timur dari Pulau Kalimantan.

Piranti tersebut dinamakan Integrated Maritime Surveillance System (IMSS).
IMSS merupakan suatu sistem pengawasan maritim yang terintegrasi antara Coastal Surveillance Station (CSS) atau stasiun pengawas di darat dengan sentra pengawasan lainnya.

"CSS terintergrasi dengan Kapal Perang Indonesia (KRI), Regional Command Center (RCC) atau pusat pengendalian regional, dan Fleet Command Center (FCC) atau pusat pengendalian armada," kata Komandan Lanal Sangatta, Letkol Laut (E) Yudhi Bramantyo, didampingi Komandan Pos TNI AL Tanjung Mangkalihat, Letda Laut (P) Machfudz Azhari.
Fungsi IMSS adalah untuk kewaspadaan di bidang maritim (maritime domain awareness), yaitu mengamankan wilayah perairan Indonesia, khususnya yang berada di daerah yang padat untuk melintas kapal-kapal yang keluar masuk Selat Malaka (ALKI I) dan Selat Makassar (ALKI II), dan perairan wilayah Indonesia (melalui KRI) Untuk kawasan Tanjung Mangkalihat, IMSS mulai difungsikan tahun 2010. Berbagai peralatan yang berada di IMSS antara lain Radio Detection and Ranging (RADAR) yang berfungsi sebagai deteksi kontak yang berada di atas permukaan laut (kapal-kapal).

"Ada pula Automatic Identification Station (AIS) yang berfungsi sebagai pemberi informasi tentang nama kapal dan nama panggilan kapal, nomor IMO, dimensi dan tipe kapal, draft kapal, waktu keberangkatan dan kedatangan kapal, tujuan kapal, posisi Lintang Bujur, halu kapal, dan kecepatan kapal," kata Danlanal.
Data-data tentang kapal selalu diperbarui dalam periode tertentu pada skala internasional. Sehingga kapal-kapal yang tidak terdaftar bisa didefinisikan sebagai kapal tak dikenal. Kapal rakyat pun tetap terdeteksi dalam radar ini.

IMSS dilengkapi dengan VHF Radio yang berfungsi sebagai alat komunikasi dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar stasiun pengawas di darat. Plus HF Radio yang berfungsi sebagai backup data komunikasi ke RCC apabila VSAT tidak bisa digunakan dan juga sebagai alat komunikasi dengan RCC ataupun dengan kapal-kapal yang melintas di sekitar CSS
Ada pula Day Camera (kamera siang hari) dan FLIR camera (kamera malam hari) yang berfungsi untuk mengambil gambar (memotret) kapal-kapal yang melintas di sekitar CSS. "Kamera tersebut bisa digerakkan langsung dari RCC maupun FCC tanpa memberi tahu CSS," kata Machfudz.
Sarana pendukung lain di IMSS adalah Nobletec yang berfungsi sebagai monitor posisi kapal-kapal yang melintas di sekitar CSS dan sebagai alat komunikasi dengan RCC dan FCC melalui text message application. "Adapun sumber tenaga sistem CSS berasal dari dua buah diesel generator 15 Kwh," katanya.

IMSS merupakan salah satu piranti teknologi militer yang mutakhir. Banyak negara di dunia yang menggunakannya sebagai salah satu perangkat sistem pertahanan dan keamanan negara.
Saat ini Indonesia memiliki 20 buah Coastal Surveillance System (CSS). 10 buah berada di Selat Malaka dan 10 buah berada di Selat Makassar. Juga 11 KRI yang dilengkapi IMSS. Tiga KRI di bawah Komando Armada RI Kawasan Barat, dan delapan KRI di bawah Komando Armada RI Kawasan Timur.

Indonesia juga memiliki dua Regional Command Center, yaitu RCC Batam dan RCC Manado, dua Fleet Command Center, yaitu FCC Jakarta dan FCC Surabaya, serta satu Headquarters (HQ), yaitu HQ Cilangkap.
Mengamankan perairan di ujung timur Pulau Kalimantan juga menyisakan berbagai cerita. Machfudz mengatakan, mereka tetap berjuang untuk mengemban tugas negara secara maksimal dalam segala keterbatasan.
"Yang paling terasa adalah akses menuju lokasi yang sangat sulit. Setelah menggunakan speed boat dari Sangkulirang menuju Manubar, perjalanan harus dilanjutkan dengan kapal rakyat menuju Tanjung Mangkalihat selama beberapa jam," katanya.

Saat ini Mako Lanal Sangatta menugaskan empat personel di Pos TNI AL Tanjung Mangkalihat. Mereka harus apel di Mako Lanal dalam dua bulan sekali. Dalam kondisi ini, Machfudz mengatakan mereka berupaya mengemban tugas dengan sebaik baiknya.
Yang menarik, karena belum ada BTS tower, mereka hanya bisa berkomunikasi dengan pesan singkat. "Untuk mencari sinyal, kami harus naik motor tujuh kilometer. Itu pun sinyalnya terputus-putus. Jadi komunikasi dengan Mako Lanal lebih banyak lewat SMS. Kami mengecek dua hari sekali," katanya.

Karena merasakan sendiri kendala yang dialami, Machfudz menyampaikan beberapa kebutuhan mendasar kawasan yang dihuni sekitar 300 KK tersebut. "Yang utama adalah jalan darat. Selama ini kami harus lewat laut atau memutar ke arah Berau melalui Teluk Sulaiman. Jalan tembus ke Manubar sangat diperlukan," katanya.

Selain itu, pasokan listrik masih mengandalkan genset. Kalaupun ada genset, masih mengandalkan pasokan solar dari Sulawesi. "Masyarakat banyak tergantung pada pasokan dari Sulawesi. Baik pangan maupun BBM," katanya.

Salah satu solusi untuk mengatasi problem listrik adalah dengan penggunaan solar cell atau pembangkit listrik tenaga surya. Hal ini perlu diupayakan secara serius. "Di kawasan tersebut juga belum ada dermaga. Perjalanan harus disambung dengan kapal kecil sampai ke tepian," katanya.
Selaku personel TNI yang juga berposisi sebagai masyarakat, Machfudz pun berharap agar geliat pembangunan bisa ditularkan secara proporsional di kawasan tersebut. Sehingga mampu menjadi "pelepas dahaga" bagi para warga yang terpisah jarak ratusan kilometer dengan ibukota kabupaten. (Kholish Chered)

sumber : http://www.tribunnews.com/2013/01/09/radar-mutakhir-memonitor-di-ujung-timur-kalimantan

admin
10th January 2013, 07:49 PM
TNI AU Kirim Calon Penerbang dan Teknisi T-50 ke Korsel

http://1.bp.blogspot.com/-DIWA_Oacn4M/UO14ibPMuJI/AAAAAAAAjcI/2hYZ57u2BLk/s400/2013-1-05-Pilot-Iwj.jpg

Komandan Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, Mayor Pnb Wastum beserta 5 penerbang lainnya, mohon doa restu berangkat ke Korea, Rabu (9/1). (Foto: Pentak Lanud Iswahjudi)

9 Januari 2013, Madiun: Pesawat tempur T-50 Golden Eagle sudah didepan mata, terbukti para penerbang serta para teknisi dari Skadron Udara 15 Lanud Iswahjudi, yang akan mengawaki pesawat tersebut berangkat ke Korea untuk mengikuti pelatihanguna mengawaki serta merawat pesawat T-50 Golden Eagle.

Enam penerbang dan 31 teknisi yang diberangkatkan ke Korea dipimpin langsung oleh Komandan Skadron Udara 15 Mayor Pnb Wastum, para penerbang tersebut talah mempunyai kualifikasi sekolah instruktur penerbang. Direncanakan para penerbang dan teknisi berada di Korea, guna mentranfer teknologi pesawat T-50 Golden selama delapan bulan.
Berkaitan dengan keberangkatannya ke Korea, Komandan Skadron Udara 15 Mayor Pnb Wastum, mohon doa restu kepada komandan Lanud Iswahjudi Marsekal Pertama TNI Yuyu Sutisna, dan segenap para pejabat Lanud Iwj, usai briefing pagi latihan dan operasi penerbangan di ruang Tedy Kustari, Rabu (9/1).

Sementara Komandan Lanud Iswahjudi Marsma TNI Yuyu Sutisna, pada kesempatan tersebut mengatakan, para penerbang yang berangkat ke Korea, diharapkan dapat menyerap ilmu sebanyak mungkin dan mengutamakan safety dalam melaksanakan penerbangan.

Adapun penerbang yang berangkat ke Korea Komandan Skadron Udara 15, Mayor Pnb Wastum, Mayor Pnb Marda Sarjono, Mayor Pnb Budi Susilo, Mayor Pnb Hendra, Kapten Pnb Darma T. Gultom dan Kapten Pnb Luluk Teguh Prabowo.

Sumber: Pentak Lanud Iswahjudi
sumber : http://beritahankam.blogspot.ca/2013/01/tni-au-kirim-calon-penerbang-dan.html

Heka.Ardianto
10th January 2013, 09:48 PM
wahhh,, edaaannnn.... baru tau ane kendaraan gituan... INDONESIA emang... T.O.B.G.T lahh...

admin
12th January 2013, 11:22 PM
sumber : http://koran-jakarta.com/index.php/detail/view01/109929


Pemenuhan Kekuatan Pokok Minimal Tercapai 2019

JAKARTA - Kementerian Pertahanan (Kemhan) optimistis pencapaian kekuatan pokok minimal (minimum essential forces/MEF) lebih cepat lima tahun dari target yang telah ditentukan. Jika awalnya pencapaian MEF pada 2024, Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro yakin bisa tercapai 2019.

"Awalnya pencapaian MEF ditargetkan selesai dalam tiga kali renstra (2009-2024). Namun, ternyata bisa dicapai dalam dua kali renstra (2009-2019)," kata Menhan seusai Rapat Pimpinan di Kantor Kementerian Pertahanan (Kemhan), Jakarta, Rabu (9/13). Pencapaian MEF yang lebih cepat lima tahun dari yang ditargetkan ini merupakan sebuah terobosan. Keberhasilan ini tak lain berkat besarnya APBN yang digelontorkan ke Kemhan.

Namun, pada 2012 pencapaian MEF tak sesuai rencana. Target MEF tahun lalu adalah 28,7 persen. Namun, Kemhan hanya berhasil mencapai 26 persen. "Sehingga kurang 2,87 persen dari target yang harus dipenuhi," kata Purnomo. Capaian 26 persen itu dinilai tetap membanggakan karena naik lima persen dari pencapaian MEF pada 2011 yang mencapai 21 persen.

Adapun alasan melesetnya capaian MEF 2012, antara lain karena pemerintah belum dapat mendukung anggaran untuk terpenuhinya MEF. Proses pengadaan melalui birokrasi panjang juga menjadi penyebabnya. Untuk menutup kekurangan itu, Purnomo menjanjikan percepatan pembelanjaan anggaran pada 2013.

Seperti diketahui, anggaran Kemhan dan TNI pada 2012 sebanyak 74,1 triliun rupiah. Penyerapan anggaran untuk pengadaan barang yang menggunakan mata uang rupiah tak terserap maksimal untuk tiga matra TNI. Mabes TNI memang mampu menyerap anggaran hingga 96,25 persen dari pagu anggaran. Namun, untuk TNI AD penyerapan hanya 69,67 persen, TNI AL 69,67 persen, dan TNI AU 55,83 persen.

Reformasi Birokrasi
Untuk memaksimalkan penyerapan anggaran, pada 2013 ini Kemhan menyerukan TNI untuk mengimplementasikan roadmap reformasi birokrasi yang sudah ditetapkan Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi. "Kami juga berharap semua matra mengupayakan secara maksimal terlaksananya butir-butri kebijakan negara 2013," katanya.

Dan upaya selanjutnya, Purnomo meminta semua pihak untuk meningkatkan transparansi sistem pelaporan keuangan.

Panglima TNI Laksamana Agus Suhartono mengapresiasi kinerja jajarannya yang bekerja keras dalam pengadaan alutsista. Dia optimistis bisa mempercepat pencapaian MEF pada 2019. Saat ini pihaknya terus melakukan tiga hal besar dalam upaya pencapaian MEF, antara lain pertama penghapusan alat utama sistem senjata (alutsista) yang sudah tak bisa lagi digunakan. Kedua, peningkatan kemampuan alutsista yang saat ini dalam kondisi kurang maksimal. Dan ketiga, pengadaan alutsista baru. "Semua sudah diperhitungkan. Itu makanya kita optimistis MEF bisa dipercepat menjadi hanya dua kali renstra," ujar Panglima.

Untuk target pembangunan kekuatan TNI, pihaknya berencana membangun 25 pos pertahanan darat dan lima pos pertahanan di pulau terdepan. Hingga kini, target itu baru terealisasi tujuh pos pertahanan darat dan dua pos pertahanan pulau terluar.

Sementara itu, Menhan menyatakan pembekuan anggaran alutsista sebesar 678 miliar rupiah oleh Kementerian Keuangan tak memengaruhi percepatan pencapaian MEF. "Pembekuan itu tak memengaruhi perubahan master list alutsista yang sudah kita rancang," ujar Purnomo.

Dia menjelaskan, pembekuan dana itu masuk dalam pos alutsista pendukung atau di luar master list. Menhan juga yakin tak ada mark up anggaran seperti yang dituduhkan selama ini.

Namun demikian, Sekretaris Jenderal Kemhan Marsekal Madya Erris Herryanto menyatakan Kemhan masih menunggu pembekuan itu segera dicabut agar segera bisa dibelanjakan. "Kami berharap pada 2013 ini anggaran tersebut bisa cair," ujarnya. nsf/P-3

admin
12th January 2013, 11:31 PM
Rapim Kemhan 2013, Tahapan MEF Bisa Dipercepat dan Leopard 2 Sudah Kontrak

Wednesday, 09 January 2013 13:07 | Written by aries

Seperti biasanya, di awal tahun, Kementrian Pertahanan melaksanakan rapat pimpinan. Demikian pula pada Rabu 9 januari 2013 kali ini. Rapat pimpinan dibutuhkan untuk menyampaikan Kebijakan Menteri Pertahanan sebagai pedoman pelaksanaan kegiatan penyelenggaraan pertahanan negara Tahun Anggaran 2013. Dalam bidang perkuatan pertahanan terutama alutsista, di tahun 2013 akan dilakukan pemantapan terhadap berbagai jenis persenjataan yang sudah dilirik.


Bahkan, Menteri Pertahanan dalam konferensi pers-nya menyatakan, Renstra Perkuatan yang tertuang dalam Minimun Essensial Forces bisa dipercepat menjadi 2 Renstra saja. Hal ini terlihat dari dukungan dana pemerintah yang cenderung terus naik dan lebih besar dari yang direncanakan. Artinya tahapan MEF hanya cukup sampai MEF tahap 2 saja, yaitu di tahun 2019 kekuatan pertahanan minimum sudah bisa dicapai. Namun tentunya, dengan syarat adanya dukungan dana dari pemerintah.

http://arc.web.id/images/stories/wamen2%20wm.jpg
Dalam sesi bincang ringan dengan ARC, Wamenhan Sjafrie Sjamsuddin menyatakan, di tahun 2013, segala jenis kontrak dan penjajakan alutsista akan dilanjutkan, bahkan jika bisa dipercepat. Persenjataan yang dimaksud antara lain heli serang Apache, Kapal Light Fregate serta MBT Leopard 2. Bahkan, Wamenhan memastikan, kontrak MBT Leopard 2 sudah di tanda tangani pada pertengahan Desember 2012 lalu.

Lebih Lanjut, ARC mencari kejelasan soal kontrak Leopard 2. Kali ini ARC mendatangi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen Ediwan Prabowo. Ia menjelaskan, pengadaan Leopard 2 memang sudah ditanda tangani pada pertengahan Desember. "Jumlahnya tetap sama, yaitu sekitar 160 buah yang terdiri dari campuran Leopard 2RI, Leopard 2A4, tank marder serta sejumlah tank pendukung", demikian kata Mayjen Ediwan. Saat ditanya kapan tibanya Tank buatan Jerman tersebut, Mayjen Ediwan menerangkan tergantung kapan efektif kontrak terjadi. Rentang waktu efektiuf kontrak adalah sekitar 3 hingga 9 bulan sejak tanda tangan kontrak. Selama masa itu berlangsung proses politik di DPR (pencabutan tanda bintang, dll) dan serta keuangan yang berlangsung di Kementrian keuangan. Namun demikian, Kemenhan akan mengupayakan proses tersebut berlangsung 3 bulan saja. "Lalu, 9 bulan setelah itu Tank pertama akan tiba di Tanah air", kata Mayjen Ediwan sambil tersenyum.

http://arc.web.id/images/stories/rapim2013.jpg
Selain Leopard 2, Alutsista yang masih dalam pembahasan intensif adalah heli serang Apache. Kabaranahan Kemhan menjelaskan, proses politik di Amerika sudah selesai, namun harga heli memang terlalu mahal. Mahalnya harga heli dijelaskan lantaran standar operasional harus mengikuti yang berlaku di Amerika Serikat. Dan kini dari kementrian Pertahanan sedang melakukan negosiasi terkait heli tersebut. Nah, kita doakan saja semoga semua proses berjalan lancar dan lebih cepat.

sumber : http://arc.web.id/berita/52-hankam/459-rapim-kemhan-2013-mef-bisa-dipercepat-dan-leopard-2-sudah-kontrak.html

http://arc.web.id/images/stories/MACANKEMAYORAN/leo%206%20copy.jpg

admin
14th January 2013, 12:39 AM
Indonesia-China matangkan latihan bersama angkatan laut

Sabtu, 12 Januari 2013 23:52 WIB

Shanghai (ANTARA News) - Indonesia dan China matangkan latihan bersama angkatan laut kedua negara, sebagai bagian memperluas bentuk kerja sama militer dan pertahanan yang disepakati kedua pihak.

"Selama ini Indonesia dan China telah memiliki latihan bersama antara Komando Pasukan Khusus TNI Angkatan Darat dengan Pasukan Khusus China," kata Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin dalam pertemuannya dengan Komandan Garnisun Maritim China di Shanghai, Kapten Li Yu Jie di Shanghai, Sabtu.

Kedepan, lanjut dia, akan dilakukan latihan bersama pasukan khusus kedua negara dari tiga angkatan, baik darat, laut maupun udara.

"Selain itu, kita telah sepakat untuk melakukan latihan bersama antara angkatan laut kedua negara pada 2013. Itu yg menjadi agenda kita kedepan dalam peningkatan dan perluasan kerja sama pertahanan serta militer," kata Sjafrie.

Ia menilai persiapan dan kesiapan terhadap rencana latihan bersama itu dari masing-masing pihak, terus mengalami peningkatan dan berjalan baik.

Komandan Garnisun Maritim Angkatan Laut China di Shanghai Kapten Li Yu Jie mengatakan hubungan maritim antara Indonesia dan China telah memiliki sejarah yang panjang dengan kedatangan Panglima Cheng Ho atau Zheng He ke Indonesia dalam penjelajahannya selama kurun 1405 hingga 1433.

"Hal itu menunjukkan bahwa kerja sama maritim, utamanya angkatan laut kedua negara telah dimulai sejak lama. Dan diharapkan dapat terus ditingkatkan dari waktu ke waktu," katanya.

Saat ini Angkatan Laut China dan Indonesia tengah mematangkan "navy to navy talk" yang telah disiapkan term of reference-nya pada 26 Juli 2012.

Selain itu, telah pula dibentuk kelompok kerja yang akan menjadi acuan pelaksanaan "navy to navy talk" selanjutnya.

Pembentukan mekanisme "navy to navy talk" telah diumumkan oleh ketua bersama Konsultasi Pertahanan dan Keamanan pada pertemuan kelima pada Kamis (10/1).

Selanjutnya Term of Reference for Navy Cooperation Meeting akan ditandatangani pada pertemuan "navy to navy talk" pertama pada Februari mendatang.

Forum pembicaraan antara angkatan laut kedua negara itu, merupakan bagian kerja sama pertahanan yang dapat dikembangkan sebagai pertemuan rutin dua tahun sekali untuk membahas isu-isu keamanan maritim.

Selain itu, "navy to navy talk" juga merupakan pengembangan kerja sama yang lebih nyata di bidang pertahanan dan keamanan maritim.
(R018/R010)

Editor: Ruslan Burhani

admin
15th January 2013, 10:07 PM
8 Pesawat F-16 Hibah Akan Datang Tahun 2014

14 Januari 2013

http://3.bp.blogspot.com/-7QXi6srTxNo/UPKjDNyj4EI/AAAAAAAAXLc/A_Gv6QprCUU/s1600/Hill_aerotechnews_2.jpg
Batch pertama F-16 hibah yang terdiri dari 8 pesawat akan datang tahun 2014 (photo : Luke AFB)

Indonesia akan menerima 8 pesawat F-16 C/D hibah yang telah diregenerasi dari Amerika Serikat mulai tahun 2014. Demikian tersirat dari Kepala Badan Sarana Pertahanan (Kabaranahan) Kemhan RI Mayjen TNI Ediwan Prabowo, saat dilakukan wawancara dengan sejumlah wartawan setelah mengikuti rapat pimpinan Kementrian Pertahanan Rabu 9 januari 2013.

Dijelaskan bahwa 8 pesawat F-16 tersebut saat ini dalam tahap upgrade yang dilakukan di 309th Maintenance Wing di Hill Airforce Base, negara bagian Utah, Amerika Serikat. Standar persenjataan dan elektronik pesawat ini akan ditingkatkan dari semula block 25 menjadi setara block 52.

Menurut rencana penggantian mesin pesawat akan dilakukan oleh Pratt & Whitney di East Hartford, Connecticut.

309th Maintenance Wing adalah depo pemeliharaan bagi pesawat tempur angkatan udara Amerika, di depo ini melayani pemeliharaan dan perbaikan pesawat F-22A Raptor, F-16 Fighting Falcon, A-10 Thunderbolt, dan C-130 Hercules.

Menurut rencana 1 skadron (16 pesawat) F-16 hibah ini akan ditempatkan di Pekanbaru, sedangkan 8 sisanya ditempatkan di Madiun bersama F-16 A/B block 15 yang saat ini dioperasikan oleh TNI AU.

Penambahan 1 skadron tempur di Pekanbaru tersebut sesuai dengan rencana strategis (Renstra I) periode 2005-2014. TNI AU berencana menambah 3 skadron pesawat tempur lagi pada Renstra II (2015-2024) sehingga secara total TNI AU akan mempunyai 11 skadron tempur.

Korea Selatan pernah diberitakan menawarkan untuk menghibahkan 16 pesawat tempur F-5E/F kepada Indonesia, pada sisi yang lain Amerika juga menawarkan tambahan hibah 10 pesawat F-16 C/D block 25, namun sampai saat ini belum ada berita mengenai diterima atau tidaknya tawaran pesawat dari dua negara ini.

sumber : http://defense-studies.blogspot.com/2013/01/8-pesawat-f-16-hibah-akan-datang-tahun.html

admin
17th January 2013, 10:55 AM
RI Akan Beli Kapal Perang dan Sniper Anti Tank Inggris

http://us.media.viva.co.id/thumbs2/2013/01/16/188128_kapal-perang-inggris_663_382.jpg

Kemenhan akan mengirim tim untuk melihat spesifikasi kapal itu.
Rabu, 16 Januari 2013, 15:17 Eko Huda S, Nur Eka Sukmawati



VIVAnews - Indonesia akan membeli tiga unit kapal perang jenis Multi Role Light Frigate dari Inggris. Rencana ini diungkapkan oleh Menteri Pertahanan, Purnomo Yusgiantoro, saat menerima kunjungan Menteri Pertahanan Inggris, Philip Hammond, di kantornya, Jakarta, Rabu 16 Januari 2013.

"Masih dalam proses negosiasi dengan Inggris. Kami akan mengirim tim untuk memastikan dan memeriksa spesifikasi kapal laut tersebut," kata Purnomo usai menerima kunjungan menhan Inggris.

Purnomo berharap, dengan pembelian alutsista dari Inggris, Indonesia dapat melakukan alih teknologi. Melalui proses alih teknologi itu, Indonesia dapat membuat alutsista yang sama.

Sementera itu, Wakil Menteri Pertahanan, Sjafrie Sjamsoeddin, mengatakan, selain kapal laut, pemerintah Indonesia berencana membeli sniper anti tank dari Inggris. "Ada persenjataan dari Angkatan Darat Inggris, kalau tidak salah untuk anti tank," ungkap Sjafrie.

Pada 2013, Kementerian Pertahanan memiliki anggaran belanja sebesar Rp81 triliun. Dengan anggaran tersebut, Sjafrie berharap peralatan militer Indonesia dapat dimodernisasi. "Kami di Kementerian Pertahanan mengharapkan dukungan dari menteri keuangan untuk bisa memberikan fasilitas akselerasi pembiayaan," ungkap dia.

Untuk memenuhi alutsista TNI, Kementerian Pertahanan dengan beberapa perusahaan di Inggris telah melakukan beberapa kontrak untuk memenuhi kebutuhan peluru kendali star streak, suku cadang pesawat sky hook, dan suku cadang tank Scorpion.

"Serta beberapa perawatan yang bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Inggris," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan, Mayjen TNI Ediwan Prabowo. (art)

sumber : http://us.nasional.news.viva.co.id/news/read/382717-ri-akan-beli-kapal-perang-dan-sniper-anti-tank-inggris

Rabu, 16 Januari 2013 | 23:25 WIB
RI Minta Peluru Kendali Kapal Inggris Direparasi

TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pertahanan berupaya melobi Pemerintah Kerajaan Inggris soal perbaikan sistem peluru kendali kapal multi role light fregat. "Tadi sudah dibicarakan masalah upgrading, salah satu sistem peluru kendali kapal itu," kata Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo, Rabu, 16 Januari 2013.

Indonesia membeli kapal multi role light fregat asal Inggris ini dirancang selama 1,5 tahun. Permintaan perbaikan sistem peluru kendali itu karena pabrik peluru kendali Seawolf yang terpasang pada kapal tersebut tutup. Gaga-gara inilah Malaysia, Brunei, Aljazair, dan Filipina batal membeli kapal ini. "Itu memang menjadi salah satu pertimbangan sehingga negosiasinya lama," kata Ediwan.

Kementerian Pertahanan mengaku sudah memeriksa masalah teknis terkait kapal tersebut. "Secara teknis, kapalnya masih bagus, tinggal masalah satu itu (peluru kendali)," kata dia. Ediwan menyebut tiga unit fregat kelas nakhoda yang akan dibeli tersebut masih memiliki sistem sonar dan radar yang masih baik.

Kapal ini, kata Ediwan, kini dimiliki oleh galangan kapal Nursen asal Jerman. "Tapi (kapalnya) masih diparkir di Inggris," kata dia. Harga tiga unit kapal fregat ini mencapai US$ 385 juta, "Bahkan bisa lebih dari itu," kata dia.

Negosiasi kontrak pembelian kapal, kata Ediwan, diharapkan rampung cepat. "Saya harap bulan ini bisa rampung. Negosiasi berlangsung sejak enam bulan terakhir."

Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoedin juga mengakui adanya rencana pembelian kapal perang untuk TNI Angkatan Laut ini. Pembelian kapal permukaan ini memang termasuk prioritas," kata dia. Pengadaan kapal ini murni pembelian.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/16/078454914/RI-Minta-Peluru-Kendali-Kapal-Inggris-Direparasi

admin
17th January 2013, 11:03 AM
TNI AL bangun pangkalan kapal di Palu

http://1.bp.blogspot.com/-S0jvbNwgctc/UGzoRnsszMI/AAAAAAAAM0E/_-USYzpFS0A/s400/1.jpg

Fefy Dwi Haryanto - Koran Sindo
Selasa, 15 Januari 2013 − 18:57 WIB



Pangarmatim, Laksda TNI Agung Pramono bersiap melarung karangan bunga kelaut di Alur Pelayaran Timur Surabaya (APTS) Surabaya, Jatim, Selasa (15/1). Tabur bunga yang berlangsung di atas KRI Surabaya-591 dalam rangka peringatan Hari Dharma Samudera tahun 2013 tersebut bertujuan untuk mengingat jasa para pahlawan yang gugur di laut. (Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat/pd/13)

15 Januari 2013, Jakarta: TNI Angkatan Laut (AL) membangun pangkalan kapal selam di Teluk Palu, Sulawesi Tengah. Ditargetkan tahun depan pangkalan itu sudah bisa diresmikan pengoperasiannya.

Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana Madya TNI Marsetio mengatakan, pembangunan pangkalan itu dilakukan lantaran dalam beberapa tahun ke depan, TNI AL segera diperkuat tiga unit kapal selam baru yang dibeli dari Korea Selatan. Sekarang ini TNI AL baru memiliki dua unit kapal selam.

Proses pembangunan, kata dia, sudah mencapai 90 persen. "Diharapkan 2014 sudah bisa diresmikan dan segera digunakan," ujarnya usai Peresmian Replika KRI Matjan Tutul-602 di Museum Satria Mandala Pusat Sejarah TNI, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Selatan, Selasa (15/1/2013).

Kepala Dinas Penerangan TNI AL (Kadispenal) Laksamana Pertama TNI Untung Suropati menambahkan, pembangunan pangkalan kapal selam tersebut sudah dalam tahap penyelesaian. Misalnya, pembangunan pagar keliling dan pengecatan, serta meubelair..

Infrasktruktur utama pangkalan itu, yakni dermaga, shelter, alat tambat, radio komunikasi serta fasilitas perbaikan sudah siap. Menurut dia, penggunaan pangkalan tak menunggu kedatangan kapal selam dari Korea Selatan, pasalnya TNI AL sudah memiliki dua unit kapal selam, Cakra dan Nanggala..

"Kita sudah melakukan uji coba kesiapan pangkalan. Kita cukup sering kesana untuk bersandar," ujarnya..

Untung melanjutkan, pemilihan Teluk Palu sebagai lokasi pembangunan pangkalan karena teluk ini cukup strategis dilihat dari kepentingan geopolitik dan geostrategis. Lokasi ini dekat dengan wilayah Malaysia, terutama wilayah sengketa di Ambalat.

sumber : http://nasional.sindonews.com/read/2013/01/15/14/707493/tni-al-bangun-pangkalan-kapal-di-palu

admin
17th January 2013, 11:10 AM
Wamenhan Harapkan Hubungan Pertahanan RI – Rusia Dapat Perluas Kerjasama Pertahanan Kedua Negara

http://4.bp.blogspot.com/-oLXhHFK3Y6A/UPa5BGdLezI/AAAAAAAAjyo/WB7k-RPcZRY/s400/P1010096.jpg

Rabu, 16 Januari 2013 16:26 | Ditulis oleh dyah |

16 Januari 2013, Jakarta: Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, Rabu (16/1), menerima kunjungan kehormatan Duta Besar Rusia untuk Indonesia HE Mr. Mikhail Yurievich Galuzin di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta. Saat menerima kunjungan Dubes Rusia, Wamenhan didampingi Kepala Badan Sarana Pertahanan Kemhan Mayjen TNI R Ediwan Prabowo dan Sekretaris Ditjen Strahan Kemhan Laksma TNI Uus Kustiwa. Kunjungan Dubes Rusia ini merupakan kunjungan perkenalan sebagai Duta Besar Rusia yang baru sejak awal minggu ini. Wamenhan berharap hubungan baik kedua negara dapat terus terjaga terutama dengan Kementerian Pertahanan.

Dubes Rusia menyatakan bahwa hubungan pertahanan Indonesia-Rusia merupakan komponen yang sangat penting dalam hubungan bilateral kedua negara. Karena itu, Dubes Rusia berharap dapat melanjutkan hubungan baik dan kerjasama-kerjasama penting yang telah terjalin antara kedua negara.

Sementara itu, Wamenhan meyakini bahwa Duta Besar Rusia yang baru akan dapat cepat menyesuaikan diri dengan Indonesia karena dari latar belakang penugasannya pernah menangani Asia Tenggara. Wamenhan juga menjelaskan bahwa dirinya lah yang pertama kali menandatangani piagam kerjasama pertahanan kedua negara di Moskow yang saat itu disaksikan oleh Presiden kedua negara, sehingga Wamenhan merasakan peningkatan hubungan pertahanan antara kedua negara yang cukup signifikan.

Hubungan pertahanan antara Kemhan RI dan Kementerian Pertahanan Rusia telah memberikan banyak manfaat terutama dalam bidang pengadaan Alutsista untuk TNI. Wamenhan memberikan saran agar kerjasama pertahanan yang ditandatangani diperluas tidak hanya dalam bidang logistik pertahanan tetapi juga kegiatan pertahanan secara luas.

Kementerian Pertahanan RI siap melakukan pertemuan lebih lanjut untuk memformulasikan suatu dokumen kerjasama kegiatan di bidang pertahanan dan militer sebelum Kabinet Indonesia Bersatu II berakhir pada tahun 2014 nanti. Kerjasama yang lebih luas ini diharapkan dapat meningkatkan kerjasama pertahanan tidak hanya dalam satu aspek pertahanan saja. Wamenhan berharap kerjasama tersebut meliputi peningkatan Sumber Daya Manusia Kementerian Pertahanan dan TNI.

Mengenai perluasan cakupan bidang kerjasama pertahanan, Duta Besar Rusia untuk Indonesia menyatakan hal itu dapat dibicarakan dalam Sidang Komisi bersama kerjasama pertahanan kedua negara yang akan dilaksanakan pada minggu depan di Jakarta. Dubes Rusia berharap sidang komisi bersama ini dapat membuahkan hasil dalam rangka memperluas kerjasama pertahanan kedua negara. Dubes Rusia mendukung kemungkinan perluasan kerjasama pertahanan dalam hal peningkatan potensi-potensi militer yang diwujudkan dalam kegiatan bersama militer kedua negara.


sumber : http://dmc.kemhan.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=1636:wamenhan-harapkan-hubungan-pertahanan-ri--rusia-dapat-perluas-kerjasama-pertahanan-kedua-negara&catid=37:diplomasi-pertahanan&Itemid=64

admin
27th January 2013, 10:33 AM
Sabtu, 26 Januari 2013 | 05:43 WIB

Kontrak Kapal Perang dengan Palindo Berlanjut

TEMPO.CO , Jakarta - Kementerian Pertahanan berencana untuk menyerahkan sisa kontrak kebutuhan kapal cepat rudal 40 kepada PT. Palindo Marine, Batam. Sebelumnya perusahaan ini sukses memproduksi KRI Clurit 641, KRI Kujang 642 dan KRI Beladau 643.

http://statik.tempo.co/data/2013/01/25/id_163751/163751_475.jpg

Palindo masih punya 'hutang' satu unit KCR 40 lainnya yang ditargetkan rampung akhir tahun ini. Jika selesai, TNI AL akan memiliki empat unit kapal dari 16 unit KCR 40 yang ditargetkan hingga tahun 2019 mendatang.
"Dari kajian TNI AL, kami cenderung untuk menyerahkan kontrak produksi KCR 40 kepada Palindo," ujar Kepala Badan Perencanaan Pertahanan Mayor Jenderal Ediwan Prabowo kepada Tempo, Jumat, 25 Januari 2013 usai menerima protocol of delivery KRI Beladau 643 dari Palindo.

Palindo Marine sendiri baru menandatangani kontrak untuk produksi empat unit kapal cepat rudal dari 16 kapal yang ditargetkan dalam target minimum pengadaan alat utama sistem persenjataan. "Pertimbangan untuk meneruskan kontrak dengan Palindo antara lain masalah perawatan kapal," ujar dia.

Direktur Utama Palindo Marine Harmanto mengaku siap untuk meneruskan kontrak produksi KCR 40. "Kami tidak masalah jika target pengadaan kapal dipercepat," kata Harmanto.
Pembuatan KCR 40, ujar dia, membutuhkan waktu 12 bulan untuk setiap unit. "Tapi tidak masalah karena kami bisa kerjakan secara paralel." Ahak--panggilan akrab Harmanto, mengaku mampu membangun lima kapal cepat rudal sekaligus.

Namun Kementerian Pertahanan mengakui masalah pendanaan masih menghambat percepatan produksi KCR 40. Tiga unit kapal yang sudah diproduksi, seluruhnya menggunakan skema pinjaman dalam negeri. Bank Mandiri selaku bank milik pemerintah ikut membiayai pembuatan kapal senilai Rp 75 miliar per unit.

Kapal cepat rudal sepanjang 44 meter ini terbuat dari high tensile steel pada bagian lambung dan aluminium alloy di bagian atas. KCR 40 dapat melaju hingga 30 knot, atau kurang lebih 60 kilometer per jam.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/26/078457041/Kontrak-Kapal-Perang-dengan-Palindo-Berlanjut

admin
27th January 2013, 10:36 AM
Menhan Berharap C-705 Bisa Dibuat Di Indonesia

Sabtu, 26 Januari 2013 | 8:00

http://4.bp.blogspot.com/-mBo-ArBnv-c/UQRzp2yauRI/AAAAAAAAkWQ/zzIoscSKVno/s400/P200912221641461590731626.jpg


[BATAM] Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro berharap Rudal C-705 yang dipergunakan untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) 40 KRI Beladau 643 dan kapal sejenisnya yang selama ini didatangkan dari China bisa dibuat di Indonesia.

http://www.suarapembaruan.com/media/images/medium2/20130126080424705.jpg

"Kami sedang mengupayakan alih teknologi agar nantinya rudal tersebut bisa diproduksi di dalam negeri," kata Menteri pertahanan (Menhan) setelah serah terima KRI Beladau 643 dari PT Palindo Marine Sipyard Batam di Dermaga Selatan Pelabuhan Batuampar, Batam, Jumat (25/1).
Menteri mengatakan, bila rudal dengan jarak jelajah hingga 150 kilometer tersebut bisa diproduksi di dalam negeri maka banyak keuntungan yang didapat.

"Kami tengah berupaya menuju kemandirian alat utama sistem senjata (alutsista) dengan berbagai upaya yang telah dikembangkan didalam negeri. Termasuk pembuatan KCR 40 yang diserahterimakan hari ini," katanya.
Sebagai negara yang besar, kata dia, Indonesia membutuhkan tambahan alutsista baik untuk TNI Angkatan Darat, Laut, dan Udara.
Untuk TNI AL, kata menteri, hingga 2014 akan ada 16 kapal sejenis KRI Beladau 643 yang akan digunakan untuk mengamankan seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Pembangunan kapal ini merupakan upaya peningkatan alat utama sistem senjata (alutsista) yang tengah dibangun bagi seluruh angkatan.
Ia mengatakan produksi alutsista tidak akan berhenti pada KRC. Pemerintah akan terus melengkapi persenjataan TNI dengan beberapa kapal lain.

Selanjutnya, akan dibuat kapal perusak dan kapal selam.
TNI AL, kata Menteri, membutuhkan kapal yang kuat hingga mampu hadir dan mengamankan perairan di laut jauh.
Untuk angkatan udara dan angkatan darat, kata dia, juga akan diserahterimakan beberapa alutsista baru untuk menjaga keamanan NKRI.
"Tahun ini anggaran untuk Kementerian Pertahanan dan TNI sekitar Rp81 triliun. Dengan anggaran tersebut, kami akan terus menambah alutsista sesuai dengan kebutuhan secara bertahap," kata Purnomo. [Ant/L-8]

sumber : http://www.suarapembaruan.com/home/menhan-berharap-c-705-bisa-dibuat-di-indonesia/29652

admin
30th January 2013, 12:45 PM
Selasa, 29 Januari 2013 | 04:02 WIB
Rudal Cina Akan Dikembangkan di Indonesia

http://statik.tempo.co/data/2013/01/29/id_164376/164376_475.jpg

TEMPO.CO , Jakarta - Dewan Perwakilan Rakyat memastikan adanya pengembangan rudal C-705 asal Cina di Indonesia. Peluru kendali yang akan dipasang di kapal cepat rudal tipe 40 produksi lokal itu diharapkan bisa diproduksi dalam negeri secepatnya.

"Untuk tahap pertama kita akan beli dulu dari Cina," kata Wakil Ketua Komisi Pertahanan Tubagus Hasanudin kepada Tempo, Senin, 28 Januari 2013. Setelah membeli beberapa unit peluru kendali, Cina dan Indonesia akan melakukan produksi bersama rudal tersebut.
Kontrak pembelian misil asal Cina ini, kata Hasanudin, sudah ditandatangani dan disetujui oleh DPR. "Tapi saya lupa kapan dan berapa nilainya," ujar dia.
Dalam daftar pinjaman luar negeri khusus alat utama sistem persenjataan utama, pengadaan rudal C-705 dianggarkan sebesar US$ 7,5 juta untuk enam unit hingga 2014. "Seluruhnya akan dipasang di KCR 40, nanti yang memasang peluncur rudalnya PT. Penataran Angkatan Laut," kata Hasanudin.

Jenis rudal yang akan dipasang di kapal pemukul itu, akan berbeda-beda. "Tahap pertama memang cuma C-705, berikutnya nanti ada pengembangan," ujar Hasanudin.

TNI Angkatan Laut sendiri menilai rudal jenis surface to surface ini cocok dipasang di KCR 40. "Akurasinya bagus dan mematikan," kata Kepala Dinas Penerangan TNI AL Laksamana Pertama Untung Suropati.
Menurut Untung, rudal C-705 akan tiba di Indonesia tahun 2014 mendatang. "Tiga pabrikan lokal bakal terlibat dalam tahapan transfer teknologi rudal ini," kata dia. Pabrikan yang akan dilibatkan antara lain, PT. Pindad, Lapan, dan PT. Dirgantara Indonesia.

Pembelian rudal C-705 ini merupakan bagian dari usaha melengkapi persenjataan kapal cepat rudal pabrikan Palindo Marine Batam. Selain dipersenjatai rudal, kapal pemukul ini juga dilengkapi dengan Sensor Weapon Control (Sewaco) berupa meriam kaliber 30 milimeter yang juga diimpor dari Cina dan Afrika Selatan.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/01/29/078457546/Rudal-Cina-Akan-Dikembangkan-di-Indonesia

hitler
3rd August 2013, 10:25 AM
enak baca berita dalam satu page

adi.panji
3rd August 2013, 01:59 PM
perang not good
damai itu indah

admin
3rd August 2013, 05:46 PM
enak baca berita dalam satu page

Iya, bener juga ya ternyata enakan gini. Jadi gak ketinggalan berita satupun. :(handshake):

adi.panji
3rd August 2013, 10:12 PM
iya tpi ntr tkut jarang bikin thread gara2 1 page :p

admin
4th August 2013, 09:45 AM
BAE Systems Ships at Centre of Dispute Set to Leave Barrow Docks After Years in Limbo

THREE ships which have graced Barrow’s docks for more than five years after a dispute between BAE and the Sultan of Brunei are finally set to leave.

The three Nakhoda Ragam class vessels were built by BAE in Scotstoun, Glasgow, for the Royal Brunei Navy.

But after they were completed in 2002, Brunei refused to accept them, despite the ships being declared fit by the Royal Navy.

It is understood Brunei attempted to pull out of the deal because of operating costs and a lack of sufficiently trained personnel to operate the ships.

The legal battle was finally resolved by international arbitration in 2007 – in favour of BAE – and the ships were handed over to Brunei.

They were then moved to Barrow in 2007 to be stored at the docks while the German Lürssen shipyard, which had been contracted by Brunei, tried to find a buyer.

Now, after more than 10 years in limbo, a deal has been struck and the vessels are set to move to the warmer climate of Indonesia – in the weather the ships were designed to operate in.

Indonesia has reportedly paid just a fifth of the original £600m price tag for the three vessels. The ships are expected to enter service with the Indonesian navy within the next year.

The three corvettes are being maintained by Barrow shipping company James Fisher Marine Services.

As part of the deal to sell the ships, James Fisher sought to erect temporary living accommodation on nearby council land to house some of their own technical staff who have been providing safety cover on the corvettes.

The application was turned down by Barrow Borough Council but following an intervention by Barrow MP, John Woodcock, and undertakings by James Fisher to address the council’s concerns, Barrow Town Hall officers will now be supporting the planning application.

Mr Woodcock said: “There is real economic value in keeping the corvettes in Buccleuch Dock, with Barrow-based employees working on board them and income for local businesses from the visiting sailors.”

http://4.bp.blogspot.com/-YYjLrg7RbjY/Ue_j6m3Jt5I/AAAAAAAAacI/AeLkRRHihes/s1600/Ragam.jpg

http://www.nwemail.co.uk/news/bae-systems-ships-at-centre-of-dispute-set-to-leave-barrow-docks-after-years-in-limbo-1.1072221

admin
4th August 2013, 09:48 AM
RAAF C-130 Hercules (photo : thebaseleg)

Today in Perth, Indonesian Defence Minister Purnomo and I witnessed the signing of a Memorandum of Sale between Australia and Indonesia for five C 130H aircraft and associated equipment.

During my visit to Jakarta in April this year, I confirmed that the Australian Government was willing to sell five C-130H aircraft, along with a simulator and spare parts, to Indonesia at a discounted rate.

This offer was in addition to the four C-130H aircraft that Australia is currently in the process of transferring to Indonesia following discussions between our respective leaders in November 2011.

The sale of a further five C-130H transport aircraft will further enhance Indonesia’s capacity to respond to natural disasters and humanitarian crisis.

The Memorandum of Sale was signed by Australia’s Chief of the Defence Force, General Hurley, and Indonesia’s Head of Defence Facilities Agency, Rear Admiral Lubis.

The Memorandum sets out the arrangements for the sale of the five aircraft, simulator and spare parts to Indonesia.

Australia is pleased to continue to assist the development of Indonesia’s airlift capability, which will support humanitarian assistance and disaster relief operations.

The sale of these additional aircraft and associated equipment reflects the strength of the bilateral relationship between Australia and Indonesia, and the close ties between the Australian and Indonesian Defence forces.

http://www.minister.defence.gov.au/2013/07/26/minister-for-defence-australia-and-indonesia-sign-memorandum-of-sale-for-c-130h-hercules/

http://3.bp.blogspot.com/-IbOPLONx_sE/UfIqSPv1a2I/AAAAAAAAadI/0KCoQV25sYc/s1600/thebaseleg.jpg

adi.panji
4th August 2013, 05:58 PM
ane terjemahin min -_-
pusing baca nya :p

hitler
5th August 2013, 04:49 AM
Iya, bener juga ya ternyata enakan gini. Jadi gak ketinggalan berita satupun. :(handshake):

yup kmrn hampir 2 jam nongkrong di room ini :D:

adi.panji
5th August 2013, 10:18 AM
ane cma nerjemahin yang rada2 gmn gitu

admin
19th August 2013, 02:36 PM
Rusia Tawarkan 10 Kapal Selam : Russia offer RI 10 Submarines
Sabtu, 17 Agustus 2013 | 22:58 WIB :(handshake):

http://statik.tempo.co/data/2013/05/19/id_185460/185460_620.jpg

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, pemerintah mendapat tawaran untuk dapat membeli sekitar 10 unit kapal selam dari Rusia. Jumlah ini di luar rencana pembelian tiga unit kapal selam dari Korea Selatan yang akan datang pada 2014.
"Kapal selam dari Rusia sudah ada. Mereka membuka kesempatan karena kedekatan dengan kita," kata Purnomo saat ditemui di Istana Merdeka, Sabtu, 17 Agustus 2013.

Purnomo tidak menjelaskan detail spesifikasi dan tawaran harga yang diberikan pemerintah Rusia untuk mendatangkan 10 kapal selam tersebut. Ia juga menyatakan, pemerintah belum bulat untuk menerima tawaran Rusia karena masih harus mempertimbangkan dan menghitung biaya.
Selain harga kapal selam per unit, menurut dia, pemerintah juga harus mempertimbangkan besarnya biaya perawatan, pemeliharaan, perbaikan, dan kesiapan infrastruktur. Selain itu, hal lain yang menjadi pertimbangan adalah usia atau masa guna kapal selam tersebut."Kita tidak bisa tergesa, hitung dulu semua," kata Purnomo.

Sedangkan untuk kapal selam dari Korea, mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral ini memaparkan, pemerintah bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bertahan dan penangkalan ancaman. Sebagai negara yang memiliki orientasi kedamaian, Indonesia dinilai harus memiliki kemampuan teknologi dan senjata yang kuat. "Kita sedang survei pangkalan kapal selam, salah satunya di Palu."

Pada 2024 meski belum memastikan sebagai negara terkuat, menurut Purnomo, Indonesia akan berada pada empat negara kuat di kawasan Asia Tenggara bersama Singapura, Malaysia, dan Thailand. Bersama tiga negara ini, Indonesia akan membentuk ASEAN Defense Ministerial Meeting yang kuat dari ancaman kawasan luar.

sumber : http://www.tempo.co/read/news/2013/08/17/078505160/Rusia-Tawarkan-10-Kapal-Selam

admin
19th August 2013, 02:42 PM
Menhan Tinjau CN-235 Pesanan TNI AU di PTDI

BANDUNG - Dalam kunjungannya di PT. Dirgantara Indonesia (PT. DI), Bandung, Sabtu (13/7) Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro juga meninjau langsung pesawat CN-235 MPA pesanan TNI AU untuk patroli maritim. Dalam peninjauannya Menhan diperlihatkan kemampuan teknologi yang diusung CN-235 terbaru milik AL ini. (ANTARA FOTO/Fahrul Jayadiputra)

Google Translate :

Minister Orders Review the CN-235 in the Air Force PT DI

BANDUNG - During his visit to PT. Indonesian Aerospace (PT DI), Jakarta, Saturday (13/7) Defense Minister Purnomo Yusgiantoro also direct review of CN-235 MPA aircraft orders for Air Force maritime patrol. In its review Defence demonstrated technological capabilities that carried the latest CN-235 belongs to the Navy. (AFP PHOTO / Fahrul Jayadiputra)

http://img.menit.tv/juni/images/menhan2.jpg

http://img.antaranews.com/new/2013/07/ori/20130713Menhan-Tinjau-CN-235-130713-FJ-3.jpg

http://malaysiaflyingherald.files.wordpress.com/2013/06/320857_335568446546614_1345754511_n.jpg?w=640

sumber : http://alutsista.blogspot.com/2013/07/menhan-tinjau-cn-235-pesanan-tni-au-di.html

admin
1st September 2013, 01:14 PM
HAKTEKNAS KE-18
PRESIDEN PIMPIN PELUNCURAN ROKET LAPAN


Jakarta, Lapan.go.id – Lapan meluncurkan 24 roket berdiameter 122 milimeter di Balai Produksi dan Pengujian Roket Lapan, Pameungpeuk, Jawa Barat, Kamis (29/8). Peluncuran roket tersebut dipimpin oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dari Sasono Utomo, TMII, Jakarta. Meluncurnya roket hasil pengembangan Lapan tersebut merupakan rangkaian puncak peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke 18.
Presiden RI memimpin peluncuran roket dalam acara puncak peringatan Hakteknas ke-18.

Dalam peringatan Hakteknas tersebut, Presiden mengatakan bahwa teknologi memiliki peran yang sentral. Penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi akan membuat peradaban suatu bangsa menadi kokoh, maju, dan berkelanjutan. Dengan ilmu pengetahuan dan teknologi, gejolak yang dihadapi suatu negara akan dapat teratasi karena selalu mempunyai solusi untuk berbagai masalah.

Untuk menguasai bukan hanya teknologi penerbangan melainkan semua teknologi diperlukan beberapa unsur. Habibie mengatakan, unsur tersebut yaitu budaya, agama, dan ilmu pengetahuan dan teknologi. Ketiganya harus dapat bersinergi secara positif dengan demikian dapat mencetak sumber daya manusia yang andal.

Presiden menegaskan bahwa saat ini ada tiga isu penting yang perlu dicarikan solusi melalui ilmu pengetahuan dan teknologi. Isu yang pertama yaitu tantangan di bidang pangan, energi, dan air. “Saat ini dunia dan Indonesia perlu menghadapi tantangan ini,” ujarnya.

Isu kedua yaitu bagaimana memandang dan meletakkan hubungan yang konstruktif antara ekonomi dan teknologi. Dengan demikian, teknologi dapat pula meningkatkan ekonomi. Sementara itu, isu yang kedua yaitu upaya untuk membangun sinergi nasional antara akademisi, bisnis, dan pemerintah dalam konteks inovasi dan pengembangan teknologi.

Dalam peringatan Hakteknas tersebut, Lapan juga mengikuti Ritech Expo. Di pameran tersebut, Lapan menampilkan berbagai hasil litbang Lapan. Selain pameran, Lapan juga melaksanakan workshop mengenai roket, satelit, dan UAV.



sumber : http://www.lapan.go.id/doc_news/hakteknaspuncak.html


http://www.lapan.go.id/pic_news/hakteknaspuncak.JPG


PLFShntgnJ0

admin
27th November 2013, 12:19 PM
http://www.tempo.co/read/news/2013/11/26/078532641/Pemerintah-Tak-Jadi-Beli-Hercules-Australia

Selasa, 26 November 2013 | 17:36 WIB
Pemerintah Tak Jadi Beli Hercules Australia

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah lewat Kementerian Pertahanan memutuskan membatalkan rencana pembelian enam pesawat angkut C-130 Hercules bekas dari Australia. Pemerintah juga menolak hibah empat unit pesawat serupa dari Negeri Kanguru itu.

"Proyek Hercules dari Australia digantikan," kata Kepala Badan Sarana Pertahanan Kementerian Pertahanan Laksamana Muda Rachmad Lubis saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 November 2013.

Pembatalan ini merupakan buntut pengungkapakan aksi penyadapan yang dilakukan pemerintah Australia pada 2009. Gusar pada tindakan negeri jiran itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono lantas menghentikan kerja sama pertahanan dengan Australia.

Sebelumnya, Indonesia dan Australia sepakat dengan transaksi jual-beli enam unit pesawat angkut militer Hercules seharga US$ 15 juta per unit. Australia pun menawarkan empat unit pesawat Hercules secara cuma-cuma, meski Indonesia diwajibkan membayar biaya perawatan dan perbaikan senilai US$ 15 juta per unit, jumlah yang sama dengan harga pesawat Hercules baru.

Rachmad Lubis mengatakan sampai saat ini pemerintah belum membayarkan uang ke Australia. Menurut dia, besarnya anggaran proyek Hercules bekas Australia masih dalam perhitungan. "Karena sifatnya adalah biaya untuk pemeliharaan pesawat," tuturnya.

Namun, Kementerian Pertahanan belum menentukan apaakh akan membeli pesawat angkut serupa dari negara lain. Sebab harga pesawat Hercules baru bisa mencapai lima kali lipat dari biaya hibah dari Australia. "Sementara kami masih wait and see," ujarnya.

http://statik.tempo.co/data/2013/04/28/id_180520/180520_620.jpg

admin
28th November 2013, 06:36 PM
Kapal Selam Buatan Korea Selatan Pesanan RI Mulai Diproduksi

Wiji Nurhayat - detikfinance
Kamis, 28/11/2013 11:52 WIB

Jakarta -Sebagian dari tiga kapal selam kelas Changbogo yang dipesan Indonesia dari Korea Selatan (Korsel) mulai diproduksi tahun ini di Korsel. Rencananya satu unit kapal selama juga akan dibuat di Indonesia sebagai bagian dari program transfer of technology (ToT) kedua negara.

"Lagi dimulai, secara fisik sudah dimulai (produksi) tahun ini. Kita pesan tiga kapal, satu dibuatnya di Korea tetapi kita menyertakan tim dari tim ahli sama pekerja ahli sambil kerja praktik di sana atau sambil belajar," kata Menteri Perindustrian MS Hidayat saat ditemui di Kantor Kementerian Perindustrian Jalan Gatot Subroto Jakarta, Kamis (28/11/2013).

Bahkan kata Hidayat untuk kapal selam kedua beberapa sebagian komponennya ada akan dibuat di Indonesia. Artinya menurut Hidayat, Indonesia mulai berpartisipasi ikut membangun kapal selam Changbogo, diantaranya melalui PT PAL (Persero). (http://finance.detik.com/read/2013/10/08/091238/2380875/1036/kapal-selam-made-in-surabaya-siap-diproduksi-mulai-2015)

"Insya Allah bisa dilakukan di Indonesia dengan kerja sama juga dengan Korea, itu juga cita-cita Indonesia," katanya.

Tiga kapal ini adalah bagian dari program kerjasama pengadaan kapal selam Indonesia-Korsel hingga tahun 2025. Dari kerjasama ini, ke depan diharapkan insinyur Indonesia bisa mandiri untuk bisa memproduksi kapal selam buatan Indonesia.

"3 kapal itu program sampai 2025. Kita belajar dulu dan lama, dari kita nggak tahu apa-apa menjadi kita bisa buat di dalam negeri," imbuhnya.

Hidayat menambahkan pengadaan kapal selam ini langsung di bawah koordinasi Kementerian Pertahanan. Namun Kementerian Perindustrian juga mempunyai kebijakan dan program kerja utamanya melihat spesifikasi dan industrialiasi kapal selam yang akan dipesan.

"Bukan ini sebenarnya Kemenperin jadi Kepala Pokjanya (Program Kerja) Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Budi Darmadi. Yang dibicarakan industri strategi seperti kapal selam yang kerjasama dengan Korea. Jadi poinnya bukan saya (Menperin) tetapi Menteri Pertahanan. Industri strategis itu kami melakukan dukungan teknis," jelas Hidayat.

Seperti diketahui Kementerian Pertahanan pada akhir Desember 2011 lalu menandatangani kontrak pengadaan tiga unit kapal selam dengan perusahaan galangan kapal asal Korea Selatan, Daewoo Shipbuilding Marine Enginerering (DSME). Tiga kapal selam ini akan segera melengkapi armada tempur TNI Angkatan Laut.

http://teknologistrategimiliter.files.wordpress.com/2012/08/type_209_1400_mod_san.jpg

http://finance.detik.com/read/2013/11/28/115229/2426176/1036/kapal-selam-buatan-korea-selatan-pesanan-ri-mulai-diproduksi?f990101mainnews

(wij/hen)

admin
28th November 2013, 10:31 PM
Entah positif atau negative jika informasi seperti ini beredar luas di Internet :)

Penyerapan Pinjaman LN Kemhan Triwulan III Tahun 2013

http://cdn.kaskus.com/images/2013/11/28/1551209_20131128050801.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2013/11/28/1551209_20131128051002.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2013/11/28/1551209_20131128051011.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2013/11/28/1551209_20131128051020.jpg

admin
1st December 2013, 05:33 PM
Skandal Penyadapan | Oleh Taufiqurrohman Posted: 29/11/2013 14:00

Pembelian Pesawat Hercules dari Australia Tak Batal

Liputan6.com, Jakarta : Bocornya skandal penyadapan Australia terhadap Presiden SBY, Pemerintah Indonesia langsung memutus kerja sama militernya dengan Negeri Kanguru. Namun, pembelian pesawat hercules dari Australia tetap berjalan.

"Hercules sudah dibayar dengan APBN, jadi tidak dibatalkan pembeliannya. Kalau dibatalkan uangnya hilang. Kontrak sudah berjalan sambil kita mengevaluasi kerjasama yang lain. Jadi Hercules sudah kita bayar," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di Hotel Atlet, Senaayan, Jakarta, Jumat (28/11/2013).
Purnomo menjelaskan, pesawat Hercules dari Australia totalnya 9 unit, 4 di antaranya adalah hibah. Purnomo menambahkan, pesawat Hercules penting keberadaannya untuk dimiliki Indonesia.
"Jadi Hercules sudah kita bayar 5 unit, yang 4 hibah itu sudah kita perbaiki sehingga tetap kita terima 9 unit. DPR sudah setuju dan memberi dana untuk 9 pesawat itu. Pesawat Hercules bermanfaat untuk penanggulangan bencana dan sebagainya. Itu efektif sekali," jelas Purnomo.
Sedangkan kerja sama militer yang diputus, ungkap Purnomo, mencakup 3 hal. "Yang diberhentikan 3 hal, latihan militer bersama di Lembang, militer Australia telah pulang ke negaranya, TNI AU di Darwin juga sudah ditarik ke Tanah Air, dan ketiga latihan gabungan kita batalkan," beber Purnomo.
Selain itu, sambung Purnomo, pemberhentian juga mencakup pertukaran informasi intelijen dan kerjasama penyelesaian masalah penyelundupan manusia. Namun, beberapa kerjasama dengan Australia ada yang masih berjalan, tapi Purnomo tak menjelaskannya.
"Sedangkan kerja sama lain masih berjalan tapi akan kita evaluasi," pungkas Purnomo. (Mut/Yus)


http://news.liputan6.com/read/760242/pembelian-pesawat-hercules-dari-australia-tak-batal?wp.bsns


http://static6.com/201307/pesawat-hercules-130718c.jpg

admin
1st December 2013, 05:37 PM
Spying scandal: Australia to gift Hercules aircraft to Indonesia despite cooperation

Updated 29 November 2013, 0:51 AEST

http://www.radioaustralia.net.au/international/2013-11-28/spying-scandal-australia-to-gift-hercules-aircraft-to-indonesia-despite-cooperation-freeze/1227030

http://2.bp.blogspot.com/-qBBOHys8_Wo/UpizdEVQvDI/AAAAAAAAblk/4nDpEw8_3u4/s400/c130h.jpg

The Defence Minister says Australia's handover of an old C-130 Hercules to Indonesia will go ahead, despite cooperation being suspended between the two countries.

Defence Minister David Johnston says Australia's handover of an old C-130 Hercules to Indonesia will go ahead, despite cooperation being suspended between the two countries.

The aircraft flew over Darwin this afternoon and has had its Australian markings removed.

The Hercules has been repainted with flags and symbols of the TNI - the Indonesian military.

Australia originally intended to hand over the plane to the Indonesians at a ceremony this week at Williamtown in New South Wales.

That ceremony had been postponed in light of revelations that Australia attempted to spy on Indonesian president Susilo Bambang Yudhoyono, his wife and senior ministers in 2009.

A spokesman for Senator Johnston says the C-130 handover will still go ahead.

He would not comment on whether another date had been set for the ceremony or if the aircraft is on its way to Indonesia.

Meanwhile, Indonesia's foreign minister says he has spoken to his Australian counterpart Julie Bishop about meeting to discuss rebuilding the two countries' relations.

Today Marty Natalegawa appeared before an Indonesian parliamentary commission that deals with foreign affairs.

Commission members want more details about a letter Prime Minister Tony Abbott wrote to the president vowing to never hurt Indonesia or the relationship again.

Dr Natalegawa says he is already looking to begin discussions.

"I've been already in touch with Minister Bishop to discuss about the first step, namely for the two of us to get together," he said.

He says a meeting is needed before protocols for future relations can be developed.
Indonesia signals long wait before cooperation restored

Indonesia says it will not restart cooperation on things like people smuggling until a new agreement is signed.

Indonesia correspondent George Roberts told Lateline it is more likely to be months than weeks before cooperation is restored.

"Marty Natalegawa says that he's been in the job long enough to know that it's not wise to set a timeframe or a deadline for these kind of negotiations," Roberts said.

"What he did say though is there are many steps to go and at the moment Australia and Indonesia are really only at step one out of the six that the president outlined that needed to be ticked off before Indonesia will be happy to start cooperation again with Australia.

"Some members of the Foreign Affairs Commission walked away from today's closed session, saying that they think it could be years because of the depth of disappointment with Australia's response and also the news of the spying.

"Marty Natalegawa said journalists should be able to work out from what he said how long it would take. If you look at the most recent agreement they tried to strike in September, 2012, that should have been finalised by January, 2013, to allow boats and planes to come into Indonesian space to help out with rescues.

"It's November, nearly December, that still hasn't been finalised - so more than a year. And other people are pointing to the next bilateral meeting between the president and the Prime Minister isn't until late 2014.

"So that doesn't really look like anything's going to be resolved any time soon, but again, the Foreign Minister says it's up to Australia just how quickly this can be done."

admin
6th December 2013, 12:57 PM
http://www.merdeka.com/peristiwa/indonesia-borong-kapal-selam-dari-rusia.html

Merdeka.com - TNI Angkatan Laut akan membeli sejumlah kapal selam class kilo dari Rusia dalam waktu dekat ini. Tujuan pembelian kapal selam tersebut untuk menjaga pertahanan batas laut selatan Indonesia.

"Karena di laut selatan Indonesia itu termasuk laut dalam dan cocok di sana. Selain itu di laut selatan terdapat lima titik jalur yang harus dijaga apabila musuh datang," ujar Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantornya usai rapat dengan Kepala Staf Angkatan laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio dan delegasi Rusia, Jumat (6/12).

Purnomo menambahkan alasan pembelian dari Rusia karena teknologi yang dimiliki negeri komunis itu sangat canggih. Kecanggihan tersebut yakni kapal selam class kilo memiliki rudal pengendali dari bawah laut ke permukaan.

"Tetapi untuk jumlah berapa yang dibeli dan barang baru atau bekas kita akan kirim tim dulu ke Rusia. Nanti tim akan melihat kondisi kapalnya seperti apa perbedaan yang baru dan bekas," katanya.

Mengenai sistem pembayaran, Purnomo memiliki dua opsi kartu kredit atau cash. "Anggaran dari kabinet masih tersisa cukup banyak kok," tuturnya.

Sementara itu, Marsetio mengatakan saat ini Indonesia baru memiliki dua kapal selam dari Jerman yang beroperasi. Selain itu, saat ini TNI AL sedang membangun kapal selam dari Korea Selatan.

"Jadi idealnya kita butuh minimal 12 kapal selam untuk menjaga pertahanan laut Indonesia. Tetapi kita sesuaikan dengan budget negara," kata Marsetio.

admin
6th December 2013, 12:59 PM
http://industri.bisnis.com/read/20131205/84/190652/brunei-pesan-4-panser-buatan-pindad-alutsista-indonesia-diminati-di-bridex-2013

Brunei Pesan 4 Panser Buatan Pindad, Alutsista Indonesia Diminati di Bridex 2013
Arif Budisusilo - Kamis, 05 Desember 2013, 07:35 WIB

Bisnis.com, BANDAR SERI BEGAWAN - Indonesia memperoleh sejumlah komitmen bilateral dalam pameran BRIDEX 2013 termasuk pemesanan 4 unit Panser Anoa dari Brunei Darussalam yang diharapkan pembeliannya diteken tahun depan.

Menurut Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin, komitmen pembelian panser Anoa yang diproduksi PT Pindad tersebut menandakan bahwa industri pertahanan Indonesia semakin dipercaya.

"Ini dapat dlihat dari semakin banyaknya penggunaan internal maupun dari pembeli luar negeri serta peningkatan kapabilitas teknologinya," ujar Sjafrie sebelum mengakhiri kunjungan dua hari ke Brunei, Rabu (4/12), dalam rangka menghadiri pameran Bridex 2013 di Bandar Seri Begawan, 3-6 Desember. Dari Brunei, Sjafrie langsung bertolak ke Kanada.

Keikutsertaan Indonesia di Bridex 2013 memperkokoh posisi Indonesia dalam industri strategis di bidang kemiliteran dan pertahanan. "Kita membawa misi untuk memperkenalkan dan mengembangkan industri pertahanan kita," ujarnya.

Industri strategis yang mengikuti pameran antara lain PT Dirgantara Indonesia, PT Pindad, PT LEN, PT PAL, dan PT Dok Perkapalan Kodja Bahari serta sejumlah perusahaan swasta.

Komitmen Bilateral

Sebelum bertolak ke Kanada, Wamenhan bertemu dengan pejabat dan utusan Kementerian Pertahanan dari Turki, Filipina, dan Prancis serta sektor swasta dari Brasil dan Inggris di Pavilion Indonesia, di lokasi Bridex 2013.

Dari rangkaian pertemuan bilateral itu, Indonesia memperoleh beberapa komitmen pembeliam maupun dukungan kerjasama militer, termasuk joint production beberapa produk dalam negeri dengan produsen lain yang turut pameran.

Turki, misalnya, memastikan kerjasama konkret dengan PT Pindad dalam produksi medium tank, selain kerjasama dengan LEN untuk pengembangan alat komunikasi.

Dengan Filipina, diperoleh komitmen memastikan rencana kontrak pembelian dua kapal strategic vessel serta observasi kemungkinan pemesanan CN-295.

Prancis, lanjut Sjafrie, memastikan pengiriman meriam 155 Nexter akan hadir pada 5 Oktober 2014, yang terdiri dari 1 baterai atau sekitar 18 unit meriam. Prancis juga akan melanjutkan dukungan untuk PT Pindad dalam memproduksi Panser Anoa melalui pasokan perangkat mesin Renault Rack Defense.

Indonesia juga memperoleh komitmen dari Lurssen, Inggris, yang memastikan bahwa 2 unit multirole light fregat akan dikirim pada Juni 2014.

Sjafrie melanjutkan dalam pameran Bridex-2014, produk industri pertahanan Indonesia mendapat perhatian besar dari Sultan Brunei Hasanal Bolkiah dan negara sahabat yang lain.

Angkatan Udara Brunei bahkan melakukan joy flight pesawat CN235 dan CN295, Rabu. Pada Kamis dijadwalkan Putra Mahkota Pangeran Al-Muhtadee Billah Bolkiah juga akan melakukan joy flight pesawat CN 295. "Ini untuk merasakan kapabilitas pesawat agar user merasa confidence."

Butuh Dukungan

Sementara itu, dalam diskusi dengan industrialis swasta peserta Bridex 2013, Sjafrie mendukung keinginan mereka agar pemerintah memiliki kebijakan dan regulasi yang memungkinkan terciptanya kontinuitas order.

"Selain itu perlu dukungan kebijakan skema pembiayaan yang bisa mendapatkan bantuan bank pemerintah untuk membiayai produksi," katanya.

Setidaknya terdapat tiga area yang perlu menjadi perhatian untuk terus memperkuat industri strategis di Indonesia, yakni skill sumberdaya manusia, manajemen yang terkait dengan leadership, serta infrastruktur industri.

Dia yakin, dengan dukungan pemerintah, semua pelaku baik swasta maupun BUMN dapat mengambil manfaat dari industri strategis sehingga bisa lebih efisien, dan produktif.

Dengan demikian akan semakin terbuka kesempatan bagi industri pertahanan masuk ke pasar regional dengan kompetensi tinggi


http://img.bisnis.com/posts/2013/12/05/190652/sultan-brunei-di-cn-295-.jpg

dimas.purnomo
6th December 2013, 01:10 PM
Warga negara indonesia sebenarnya banyak sekali yang pandai dan dapat di handalkan bersaing dengan negara2 luar..tetapi memang perlu ada nya peningkatan perhatian, kesinambungan serta dukungan dari pemerintahan maupun swasta..

Jadi kalo kita bisa berproduksi sendiri kenapa harus mengeluarkan dana ke negara lain.

Mungkin tujuan kita membeli peralatan itu dari negara lain untuk menjaga silaturahmi...hehehe

admin
6th December 2013, 02:17 PM
Betul sekali, kita juga harus memajukan industry militer nasional.
Militer kalo masih beli dari asing , akan mudah dikendalikan asing

dimas.purnomo
6th December 2013, 03:00 PM
pastinya...orang yang membuat alat itu pasti tahu kelebihan dan KELEMAHAN nya..kecuali ya itu tadi min...orang indonesia minimal setelah membeli, langsung di preteli,di dilihat, dipelajari, terus di modifikasi..jadi gak standart seperti yang di keluarkan ma negara yg mbuat..

ayoo ayoo para teknisi,insinyur, dan semua para akademik..semangaatt

:gmttao_polen: :gmttao_polen:

admin
6th December 2013, 06:21 PM
^^^ betul, sama seperti yang dilakukan oleh cina dan india.

Harusnya kalo nggak ada korupsi indonesia itu punya potensi menjadi negara super power masa depan ke-3 di belakang cina dan india.

bayangin di tahung 2050 yg jadi superpower itu udah cina, ... india berikutnya ... dan kalo mau indonesia sudah waktunya.

tapi superpower yg sekarang nggak mau itu terjadi ..
makanya ada dokument di internet tentang .... pembubaran indonesia dan pakistan di tahun 2025 ... ( minimal seperti yugoslavia yg tercerai berai )

dimas.purnomo
6th December 2013, 06:40 PM
Waduw baru tahu info itu ane min.. Ya skrng ini semua ada ditangan pemerintahan.. Rakyat berkoar2 seperti apapun jika pemerintah hanya stag ya tetep aja.. Demo2 sana sini yg bermaksud membela martabat bangsa, eee malah di pentungi ma dalmas (mungkin yg demo terlalu semangat sehingga anarkis).. Coba di bayangkan aja, jika dalam 1 kota 70% warga demo ( orasi damai ) kayaknya baru akan didengar sama pemerintah..

Ada yg tanya apakah dibenarkan melakukan demo? < Demo: menyuarakan aspirasi secara lgsng dan nyata ;;; diperbolehkan bukan dibenarkan, karena itu bentuk dari negara demokrasi, tetapi harus sesuai dengan ketentuan yg berlaku > ( bener gak sih )

Muncul pertanyaan baru, demo yg seperti apa yg di bolehkan dan efektif sehingga terjadi interaksi antara pendemo dan yg didemo? Agar para pendemo dengan aksi demonya tidak hanya sebagai sebuah tontonan yg terlalu sering bahkan menarik di tv..

Oot gak sih? Kali oot maafkan diriku.


Sent from my iPhone using Tapatalk (http://tapatalk.com/m?id=1)

admin
15th December 2013, 10:30 PM
Wawancara
| Minggu, 08 Desember 2013 02:44:35

Kepala Staf TNI Angkatan Darat ini berbicara mengenai alat utama sistem senjata, profesionalisme dan kesejahteran prajurit, serta netralitas TNI.
Tentara Nasional Indonesia (TNI), khususnya Angkatan Darat, terus berupaya meningkatkan kualitas maupun kuantitas alat utama sistem senjata (alutsista). Sebagai pengawal kedaulatan negara, wajar jika TNI dibekali persenjataan yang canggih. Selain senjata, TNI, khususnya Angkatan Darat juga berupaya meningkatkan profesionalisme dan kesejahteraan prajurit.

Untuk mengetahui lebih jauh soal ini, wartawan Koran Jakarta, Marcellus Widiarto, Wandi Yusuf, dan Mochamad Ade Maulidin mewawancarai Kepala Staf TNI Angkatan Darat, Jenderal TNI Budiman, di rumah dinasnya, di Jakarta, Kamis (5/11) malam lalu.

Masih mengenakan pakaian dinas lengkap, Jenderal yang kerap bertutur kata lembut dan bicaranya terstruktur ini, juga bercerita mengenai berbagai persoalan yang dihadapi prajurit TNI AD. Berikut wawancara selengkapnya.

Kini alutsista TNI AD sudah semakin canggih. Apakah sebagian besar merupakan produk dalam negeri?

Untuk alutsista, kebetulan prioritas kita di TNI AD adalah mengupayakan produk dalam negeri. Nah, dari berbagai penambahan alutsista, umumnya alutsista ini untuk menggantikan alutsista-alutsista yang sudah terlalu tua. Dan bahkan ada alutsista yang umurnya lebih tua dari saya.
Kita coba lihat dari alutsista infanteri. Hampir 95 persen adalah produk dalam negeri. Mulai dari senjata laras pendek, laras panjang, senapan mesin, mortir, sampai kendaraan taktis (rantis) Anoa, dan rantis Komodo. Itu semua produk dalam negeri.
Yang masih didatangkan dari luar seperti anti-tank guided missile (ATGM). Peluru yang pakai guided masih ada yang harus dibeli dari luar. Tapi, untuk satuan infanteri hampir keseluruhan sudah (produk dalam negeri). Untuk rantis Anoa mungkin kita masih terbatas. Tapi, secara keseluruhan sudah lebih dari 70 persen. Ini artinya, kita sudah modern kalau dihitung dari kebutuhannya berapa. Tank Marder juga masih kita beli dari luar. Marder itu adalah Infanteri Fighting Vehicle.

Bagaimana dengan satuan kavaleri?
Untuk kavaleri kita beli tank Leopard. Leopard adalah main battle tank terbaik di dunia. Kita beli untuk Leopard 2A4 sebanyak 1 batalion atau 42 unit. Kita juga beli Leopard 2 Revolution atau RI. Tank itu sebanyak 1 batalion plus 1 kompi. Jumlahnya sebanyak 42 tank ditambah 13, jadi ada sebanyak 55 unit.
Kemudian, kami juga melengkapi Leopard yang digunakan untuk jembatan, zeni, dozer, excavator, dan recovery. Basic mesinnya juga dari Leopard. Tank jenis ini ada sekitar 13–15 unit. Jumlah Marder sendiri ada sekitar 50 unit.

Untuk artileri medan (Armed)?
Untuk Armed itu cukup banyak (membeli dari luar). Kita membeli multi launch rocket system (MLRS). Itu untuk 2 batalion. MLRS ini kita beli yang Avibras buatan Brasil dengan daya jangkau lebih dari 100 km. Kemudian, areal kehancuran mencapai 4 hektare dan jenis kehancurannya menyeluruh dan mematikan.
Ini setara dengan Himars-nya Amerika Serikat atau buatan Rusia. Ini seimbang. Bedanya, kita menggunakan untuk kepentingan kedaulatan, sedangkan Himars untuk kepentingan terorisme dan akurasinya sangat tinggi.
Kita juga membeli Caesar atau meriam 155 Howitzer. Meriam ini bisa masuk pada kedudukan siap tembak hanya dalam 2 menit. Jarak tembak maksimal mencapai 42 km. Peluru belum sampai, dia sudah bisa tinggalkan tempat. Dalam prinsip perang artileri lawan artileri, sebelum musuh tahu, kita sudah harus bisa pindah. Jumlahnya sebanyak 2 batalion.
Kita juga beli juga meriam 155mm KH179 buatan Korea Selatan sebanyak 1 batalyon. Ada juga meriam 105mm KH178 Armed Korea Selatan sebanyak 3 batalyon.
Untuk penangkis serangan udara, kita membeli 9 baterai Mistral sebanyak 3 batalyon. Mistral ini memang digunakan untuk jarak pendek. Probabilitasnya mencapai 96 persen kemungkinnan kena. Jadi hanya human error yang membuat dia meleset. Kita juga akan membeli 5 detasemen Starstreak. Tapi, ini masih dalam proses.

Lalu, bagaimana dengan pengadaan helikopter?
Helikopter kita masih akan datang 16 unit Bell 412 dan 12 unit heli serang Fennec dan 8 unit heli Apache. Apache ini direncanakan akan datang pada 2017. Dan sesuai kontrak, Bell dan Fennec tinggal tunggu datang. Dipastikan sudah ada 80 persen pada 2014.Yang belum kita beli adalah peralatan untuk satuan Zeni dan bantuan lainnya. Pada satuan ini pembelian lebih pada tembakan fire precision. Mungkin akan kita lengkapi pada tahun anggaran selanjutnya.

Apakah semua ini sudah bisa memenuhi minimum essential forces (MEF)?
Kalau kita lihat MEF sudah bisa mencapai keseluruhan 30 persen. Tapi, nanti setiap orang ngomongnya berbeda karena bergantung dari sudut mana dia membuat satu penilaian. Kalau untuk penilaian sampai 2014, kita sudah memenuhi. Itu sebabnya kekuatan kita cukup lumayan diperhitungkan di Asia Tenggara.
Pada dasarnya kita memprioritaskan alutsista dalam negeri untuk menghemat devisa, tapi pada teknologi yang belum mampu, kita harus beli dari luar. Kebijakan yang akan datang, kalau kita membeli harus dilakukan alih teknologi. Paling tidak menjadi joint production (produksi bersama). Ini sesuai dengan UU tentang Industri Pertahanan.

Bagaimana dengan sumber daya prajuritnya, apakah sudah siap untuk
mengawaki alutsista canggih tersebut?
Kebetulan semenjak saya masih Dan Kodiklat, untuk pendidikan kita sudah menuju pada era teknologi informasi. Komputerisasi. Jadi, dari 2010 kita sudah memulai setiap prajurit sudah menggunakan komputer dalam proses belajar-mengajar. Paling tidak dia sudah tak gaptek (gagap teknologi) lagi.
Khusus personel yang akan mengawaki alat-alat canggih, kita lakukan psikotes ulang. Baik pada skala IQ maupun EQ sehingga betul-betul seusuai peruntukan. Proses ini sedang dan sudah kita lakukan.
Kemudian, mulai ke depan, rekrutmen akan sangat memperhatikan kualitas intelektual selain kepribadian. Jasmani nanti kita bimbing. Kalau dapat yang memang larinya (fisiknya) bagus, itu lebih baik. Tapi dengan kita bimbing secara bertahap, kita yakin bisa. Yang penting modal otak dulu yang kita prioritaskan.

Selain itu, kita sedang membuat pokja yang menyiapkan piranti lunak dalam bentuk doktrin, petunjuk lapangan, petunjuk teknis, dan sebagainya. Kemudian, untuk sektor pendidikan sudah kita kirim ke negara pembuat (alutsista). Para calon pelatih kita prioritaskan kirim ke sana supaya hemat. Kalau kita kirim semua percuma, lebih baik para calon pelatihnya saja. Dan ini sudah berjalan, termasuk penyiapan kelengkapan seperti garasi hingga aturannya. Sudah kita siapkan semuanya.

http://www.koran-jakarta.com/?655-budiman

admin
15th December 2013, 10:33 PM
Kasal: Tingkatkan Kekuatan, TNI AL Tambah Alutsista
05 Desember 2013, 18:26:48 | Laporan Wakhid Muqodam

suarasurabaya.net - Untuk terus meningkatkan kemampuan tempur prajurit, serta memperkuat pertahanan NKRI, Tentara Nasional Inonesia Angkatan laut (TNI AL) akan terus meningkatkan Alutsista yang ada. Sejauh ini TNI AL terus berupaya untuk meningkatkan persenjata yang dimiliki, agar kekuatan yang dimiliki semakin diperhitungkan oleh negara-negara tetangga.

http://2.bp.blogspot.com/-7QDNayFiz00/UqXS829S76I/AAAAAAAAbyo/6UCCwMTowqA/s400/LPD.jpg

Laksamana TNI Marsetio Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) mengatakan, dalam proses pemenuhan Kekuatan Pokok Minimum atau MEF (Minimum Essential Force), dilaksanakan pengembangan organisasi dan pembangunan alutsista. Untuk pengembangan organisasi dilaksanakan validasi organisasi yang bertujuan agar dapat bekerja secara efektif dan efisien yang saat ini sedang dalam proses menunggu Keputusan Presiden.

"Kita tetap merencanakan tiga Komando Armada di bawah Komando Pertahanan Laut, tiap Armada membawahi Guspurla dan Guskamla. Sedangkan Lantamal yang akan dikembangkan menjadi 14 di bawah kendali langsung Kohanla RI. Untuk proyeksi kekuatan ke darat, akan dikembangkan 3 Divisi Marinir, 3 Satlinlamil dan 3 Wing Udara," kata Laksamana TNI Marsetio kepada wartawan, Kamis (5/12/2013).

Dia menambahkan, untuk pembangunan alutsista TNI AL akan melakukan pengadaan alutsista yang mengedepankan pemanfaatan industri dalam negeri, agar dapat memberikan dampak positif untuk mewujudkan kemajuan dan kemandirian alutsista nasional. "Sampai dengan tahun 2013, TNI AL sedang membangun alutsista dari luar negeri, yaitu 3 unit Kapal Selam Diesel Electric dimana Kapal Selam ke tiga akan dibangun di Galangan PT. PAL Indonesia," ujarnya.

Selain kapal Selam, kata Kasal, juga akan dilakukan pengadaan 3 Kapal Multi Role Light Fregate (MRLF), 2 unit Kapal PKR, 2 unit Kapal Bantu Hidro Oceanografi (BHO), 1 unit Kapal Latih, 37 Unit Tank Amfibi BMP-3F dan 5 Unit BTR-4. Untuk pengadaan dari dalam negeri terdiri dari 3 Unit Kapal Patroli 43 meter, 3 Unit Kapal Cepat Rudal 60 meter, 2 Unit Kapal Bantu Cair Minyak, 1 Unit Trimaran, 3 Unit KCR 40 meter, 3 Unit Kapal Angkut Tank, 2 Unit Pesud CN-235 MPA, 11 Unit Heli AKS, 3 Unit Heli Angkut dan 4 Unit Pesawat Latih.

Sekadar diketahui, dalam upacara peringatan HUT Armada RI yang dipusatkan di Koarmatim tadi, dilakukan pula penyerahan tanda kehormatan Satya Lencana Kesetiaan 32 Tahun, 24 Tahun, 16 Tahun dan 8 Tahun kepada perwakilan prajurit yang berhak menerima, serta pemberian Penghargaan Bendera KRI Teladan dari Kasal kepada KRI yaitu Teladan I di terima KRI Frans Kaisiepo-368 milik Satkor Koarmatim, Teladan II diterima KRI Patiunus-384 milik Satkor Koarmabar, dan Teladan III KRI Banda Aceh-593 milik Satlinlamil Jakarta. (wak/rst)

admin
17th December 2013, 08:39 AM
http://news.detik.com/read/2013/12/16/144526/2443325/10/indonesia-berniat-membeli-simulator-jet-sukhoi-dari-china

Senin, 16/12/2013 14:45 WIB
Indonesia Berniat Membeli Simulator Jet Sukhoi dari China
Indah Mutiara Kami - detikNews

Jakarta - Indonesia berniat membeli simulator jet tempur Sukhoi dari China. Jet tempur Sukhoi merupakan salah satu senjata andalan TNI AU untuk menjaga wilayah Indonesia.

http://4.bp.blogspot.com/-I5GPgV8MqY8/Uq8Qb1zlARI/AAAAAAAAb2Q/usAYUl0hzR0/s1600/Marina+Lysteva.jpg

"Kita persiapkan untuk membeli tapi pengadaan ini kan tidak bisa kita ingin besok langsung sampai. Sementara itu latihan-latihan kita titipkan ke Beijing dulu," kata Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro di kantor Kementerian Pertahanan, Jl Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (16/12/2013).

Hal ini diungkapkan Purnomo usai bertemu dengan Menteri Pertahanan China Jenderal Chang Wanquan. Jederal Chang yang mengenakan jas hitam datang bersama dengan 10 orang anggotanya.
Purnomo mengatakan, simulator Sukhoi di China sangat lengkap untuk itulah Indonesia akan bekerjasama dengan negara itu terkait penggunaan simulator. "Kita kerjasama menggunakan simulator Sukhoi 27 dan Sukhoi 30 itu lengkap dan mereka akan latihan dengan simulasi karena kalau terbang langsung mahal sekali," katanya.

Purnomo menyatakan, TNI AL juga akan mengadakan latihan bersama dengan angkatan laut China di Laut China Selatan. Sedangkan untuk latihan bersama juga akan dilakukan antara Kopassus dengan militer China.
"Tiongkok juga akan sumbangkan laboratorium Bahasa Mandarin dan guru mandarin untuk perwira-perwira kita, karena bahasa mandarin sudah sangat berkembang di dunia. Nanti lokasinya di Sentul," katanya.
Purnomo menjelaskan, pertemuan dengan China merupakan pertemuan rutin tahunan. Menurutnya China ingin meningkatkan hubungan kerjasama pertahanan dengan Indonesia. "Hasil pertemuan sangat baik sekali," katanya.

Purnomo juga menjelaskan masalah satelit. Dia mengaku sudah meminta Wakil Menteri Pertahanan untuk membicarakannya secara spesifik. Menurutnya Indonesia sudah memiliki spesifikasi untuk satelit.
"Nanti tidak terlalu lebar hanya memayungi Indonesia dan akan digunakan untuk kegiatan intelijen, pengamanan dalam dan luar negeri terkait Polhukam," katanya.
Mengenai soal peluru kendali, Purnomo mengatakan Indonesia ingin mengembangkan peluru kendali yang jangkauannya 150 km sampai 300 km. "Kita ingin mengembangkan peluru kendali tapi bukan yang muluk-muluk jangkauannya 150 km-300 km, yang kita bangun adalah kemampuan peluru kendalinya apakah nanti dilempar dari kapal selam atau kapal perang atau pesawat tempur," katanya.

Mengenai masalah Laut China Selatan yang saat ini menjadi masalah antara China dan Jepang, Purnomo mengikuti pernyataan Presiden SBY. Menurutnya masalah China dan Jepang sangat berpengaruh pada stabilitas Asia dan Pasifik.

"Kita berharap ada suatu komunikasi langsung antara Tiongkok dan Jepang. Seperti kita punya masalah dengan ya kita bicarakan. Kita tetap tegaskan kebijakan one China policy dan mereka juga mendukung NKRI itu sangat menggembirakan karena NKRI dapat dukungan dari negara besar," katanya.

http://3.bp.blogspot.com/--eq77tKGVjE/Uq8Qdotzo8I/AAAAAAAAb2c/nSrsC0ozKGU/s1600/Marina+Lysteva_2.jpg

http://2.bp.blogspot.com/-7c2zjhpoGCo/Uq8QuF8YuNI/AAAAAAAAb2g/fFUBlBYifkQ/s1600/Marina+Lysteva_3.jpg

admin
20th December 2013, 07:18 AM
PT DI Serahkan 3 CN 295 dan 6 Bell 412 EP kepada Kemenhan
Nadya Kurnia - Selasa, 17 Desember 2013, 18:12 WIB

http://news.bisnis.com/read/20131217/78/192928/pt-di-serahkan-3-cn-295-dan-6-bell-412-ep-kepada-kemenhan

http://img.bisnis.com/posts/2013/12/17/192928/alutsista.jpg

Bisnis.com, JAKARTA--PT. Dirgantara Indonesia menyerahkan tiga pesawat CN 295 dan enam helikopter Bell 412 EP kepada Kementerian Pertahanan. Acara serah terima alutsista itu digelar di hangar Dirgantara Indonesia Bandung, Selasa (17/12/2013).

http://4.bp.blogspot.com/-1crk2DmCLsA/UrBgUdACjlI/AAAAAAAAb4E/B5CZdguPm7M/s400/dauphin+basarnas.jpg

Menurut keteranan dari Dinas Penerangan TNI, ketiga unit pesawat CN 295 tersebut merupakan bagian dari rangkaian pembelian sembilan unit pesawat CN 295 yang dilakukan oleh Kemenhan pada 2012. Sebelumnya Kemenhan telah menerima dua pesawat CN 295 dan telah menyerahkannya kepada TNI AU.

CN 295 adalah pesawat berdimensi panjang 24,50 meter, lebar 8,66 meter dan, panjang sayap mencapai 25,81 meter dengan kemampuan jelajah 400 km/jam dan daya angkut sampai dengan 6.000 kilogram.

Pesawat itu akan digunakan sebagai penunjang misi militer TNI, misi kemanusiaan, dan pengiriman logistik. Sebelum menggunakan pesawat CN 295, TNI menggunakan pesawat Fokker F-27.

Adapun enam helikopter Bell 412 EP akan dioperasikan oleh TNI AD. Helikopter ini merupakan helikopter bermesin Twin Turbine Pratt & Whitney PT6T-3D Twin-Pac Engines yang mampu terbang pada ketinggian 5.000 kaki dengan kecepatan 240 km/jam selama 3,7 jam.

Helikopter ini memiliki daya angkut 15 crew. Satu helikopter Bell 412 EP juga diserahkan kepada Kepolisian Republik Indonesia dan dua unit Helikopter AS365 N3-Dauphin kepada Badan SAR Nasional (Basarnas).

Berita acara serah terima tersebut ditandatangani oleh Direktur utama Dirgantara Indonesia, Budi Santoso dan Kepala Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan, Laksmana Muda TNI Ir. Rahmat Lubis.

Acara itu juga dihadiri oleh Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kabasarnas Letjen TNI (Mar) Alfan Baharuddin, dan Kapolri Jenderal Polisi Sutarman.

admin
20th December 2013, 07:24 AM
http://www.bumn.go.id/pal/publikasi/siaran-pers/pal-indonesia-luncurkan-kapal-cepat-rudal-60-meter-kcr-60-pesanan-tni-al-2/

PAL Indonesia Luncurkan KCR 60 Meter Rancangan dan Produk Anak Bangsa

17 Desember 2013

http://2.bp.blogspot.com/-RAHC6z1eh0A/UrGlW6OFcgI/AAAAAAAAb4s/MpDrRUieePs/s400/KCR-60-bumn-18122013-1819.jpg

Surabaya-17 Desember 2013, PT PAL Indonesia (Persero) meluncurkan kapal pesanan TNI Angkatan Laut jenis Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60). Kapal ini merupakan kapal pertama dari 3 kapal pesanan TNI AL yang didesain dan diproduksi oleh putra-putri bangsa Indonesia dalam pemenuhan memoderinisasi sistem persenjataan yang ada. Kemandirian dalam memproduksi sistem persenjataan mutlak dibutuhkan negara untuk mengamankan dan mempertahankan kedaulatan dari berbagai ancaman yang ada. Peluncuran kapal ini sebagai bukti PT PAL Indonesia (Persero) mampu dan pantas menjadi salah satu pemadu utama (Lead Integrator) dan sebagai salah satu Industri Pertahanan Nasional dalam pemenuhan alat utama sistem persenjataan sesuai dengan UU no. 16 Tahun 2012.
Kemandirian pertahanan dan keamanan memerlukan tekad dan keterpaduan upaya dari semua pihak, serta didukung oleh kebijakan Pemerintah dalam pemberdayaan potensi nasional. Untuk itu PT PAL Indonesia (Persero) terus meningkatkan kompetensinya baik dalam bidang teknologi, fasilitas maupun SDM. Berbekal kepercayaan berbagai pihak khususnya TNI AL, dan sebagai Lead Integrator pengadaan Alutsista di bidang Matra Laut, PT PAL Indonesia (Persero) akan terus berkomitmen untuk berpartisipasi aktif mendukung kemandirian bangsa untuk pengadaan alutsista maupun modernisasi Alutsista. Sekaligus turut berperan menciptakan keamanan dan martabat bangsa, serta penghematan Devisa Negara.
Kapal Cepat Rudal 60 Meter (KCR-60) ini merupakan hasil desain sendiri dan dibangun seluruhnya oleh PT PAL Indonesia (Persero).
Berikut deskripsi KCR-60 Meter W000273 :
KAPAL CEPAT RUDAL 60 METER (KCR-60M)
Produk PAL Indonesia ini mempunyai spesifikasi sebagai berikut :
- Panjang keseluruhan (LOA) : 60 M
- Panjang garis air (LWL) : 55.25 M
- Lebar (B) : 8.10 M
- Tinggi pada tengah kapal (T) : 4.85 M
- Sarat muatan penuh (Dd) : 2.60 M
- Berat muatan penuh (Displacement) : 460 Ton
MOBILITAS
Kecepatan kapal pada Skala Beaufort 2 dan Sea State 1 :
- Kecepatan Maksimum (Half Load Condition) 28 knot
- Kecepatan Jelajah ( Crusing) : 20 knot
- Kecepatan Ekonomis : 15 knot
SISTEM PERSENJATAAN
1. Meriam Utama 57 mm (satu unit)
2. Auxiliary Gun 20 mm (dua unit)
3. Peluncur Peluru Kendali /SSM (dua unit)
4. Decoy Launcher
OLAH GERAK
KCR 60M mempunyai kemampuan olah gerak yang tinggi, lincah dalam posisi tembak dan mampu melaksanakan penghindaran dari serangan balasan lawan.
NAVIGASI
Memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca hingga Sea State 6
KETAHANAN BERLAYAR
1. Ketahanan dilaut : 5 hari
2. Jarak jelajah : 2.400 nm pada kecepatan 20 knot
3. Akomodasi : 55 orang
KELAIKAN KAPAL
KCR 60m dirancang dengan mempertimbangkan kriteria kelaikan laut sbb:
1. Stabilitas kapal memenuhi criteria standar IMO A (749)
2. Tugas patroli hingga sea state 3
3. Kemamapuan pengoperasian senjata hingga sea state 4

admin
20th December 2013, 07:47 AM
Menjaga Marwah NKRI dengan Roket

Created on Tuesday, 22 October 2013
http://www.sainsindonesia.co.id/index.php?option=com_content&view=article&id=746:menjaga-marwah-nkri-dengan-roket&catid=40&Itemid=145

TNI terus memodernisasi alat utama sistem senjata (alutsista) untuk pertahanan keamanan. Indonesia kini sudah mampu membuat beragam jenis roket untuk keperluan pertahanan demi marwah bangsa.

http://1.bp.blogspot.com/-tNkKFh2sRYI/UrMJuz4HzcI/AAAAAAAAb6Q/WBOcIfOdnKo/s400/%60RHan_Defense+Studies.JPG

Kementerian Pertahanan (Kemhan) terus meningkatkan kualitas alutsista TNI dengan memanfaatkan inovasi teknologi buatan dalam negeri. Salah satu yang sudah siap hingga ke tahap produksi adalah roket. Setiap tahun, Kemhan menargetkan 1.000 roket bisa diproduksi oleh konsorsium industri roket nasional.

Dalam cetak biru Kemhan disebutkan hingga tahun 2015, Indonesia akan memiliki tiga jenis roket dengan berbagai daya jangkau, yakni R-Han 1220, R-Han 350, R-Han 450. R-Han 1220 merupakan roket pengembangan R-Han 122 yang Agustus lalu diluncurkan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono bertepatan dengan puncak Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) 2013.

http://1.bp.blogspot.com/-Z1uom0TRREg/UrMJH02_VvI/AAAAAAAAb6A/xHa3eBIc6Ig/s400/RHan.jpg

R-Han 122 dimodifikasi menjadi R-Han 1220 karena R-Han 122 dianggap kurang cocok dengan pelontar roket milik TNI AL yang nantinya menjadi pengguna (end user). Masing-masing jenis, sedikitnya akan diproduksi 1.000 roket yang digunakan latihan prajurit TNI.

Dengan kemampuan tersebut, Indonesia akan menjadi satu di antara sedikit negara yang mampu memproduksi roket. Negara lainnya adalah Rusia, Amerika Serikat, Prancis, China, India, Jepang Korea Utara, Iran, dan Pakistan.

Selain roket, tahun 2015, Indonesia juga menargetkan bisa memproduksi peluru kendali. Untuk yang terakhir ini, Indonesia masih meloby pihak China untuk kerja sama alih teknologi. Kemhan akan memproduksi roket berhulu ledak tinggi dengan daya jangkau sekitar 14,5 km.

http://4.bp.blogspot.com/-cBVk2er6w78/UrMJuFVJOjI/AAAAAAAAb6I/RqO_3k2iz20/s400/RHan_2.jpg

“Sebetulnya Roket R-Han 122 sudah dilengkapi dengan hulu ledak. Roket ini akan dimanfaatkan untuk menggantikan roket yang dibeli dari luar negeri,” ujar Staf Ahli Menristek Bidang Pertahanan dan Keamanan, Hari Purwanto.
Ia menjelaskan, roket yang akan diproduksi tersebut memiliki jangkauan 15-20 kilometer. Sedangkan R-Han 350 dan R-Han 450 didesain memiliki jangkauan hingga tiga digit alias ratusan hingga ribuan meter jauhnya.
Menurut Kepala Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan), Bambang Setiawan Tejasukmana, program pengembangan roket nasional sebetulnya bukan hanya untuk mendukung pengembangan alutsista TNI, namun juga untuk berbagai keperluan. Keperluan tersebut, antara lain roket yang dihasilkan mampu mengantarkan benda ke luar angkasa.
“Misalnya untuk meluncurkan satelit. Kami saat ini sedangkan meneliti dan mengembangkan kemampuan memproduksi satelit pemantau cuaca,” katanya.

Ahli Roket dari Lapan, Rika Andiarti mengatakan, teknologi roket perlu dikembangkan untuk meningkatkan kemandirian bangsa. Terutama dalam bidang penyediaan persenjataan pertahanan negara dan pemanfaatan roket untuk kesejahteraan masyarakat.

“Pengembangan roket butuh investasi yang sangat besar dengan hasil yang penuh risiko dengan manfaat yang abstrak dan jangka panjang. Semua pihak terkait harus siap kerja sama terhadap hal yang penting dan strategis ini,” ungkapnya.

Komitmen pendanaan pun ditunjukkan pemerintah. Tahun 2011 dan 2012 alokasi anggaran untuk riset dan pengembangan roket tercatat Rp 10,5 miliar. Jumlah tersebut meningkat menjadi Rp 11 miliar pada tahun 2013 dan Rp 42 miliar pada tahun 2014.

admin
28th December 2013, 08:43 AM
BPPT kembangkan kapal rawa untuk patroli TNI

Senin, 23 Desember 2013 15:00 WIB

Jakarta (ANTARA News) - Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) mengembangkan kapal rawa untuk operasi patroli keamanan TNI Angkatan Laut di wilayah pedalaman.

http://2.bp.blogspot.com/-CD5PXDfjMwI/UrhK6u7-FyI/AAAAAAAAb-g/xQ0drMZh3PM/s400/tomandcarolsykes.jpg

"Dibutuhkan sarana pengangkut pasukan untuk perairan pedalaman seperti di aliran sungai, danau, rawa atau daerah kotor lainnya yang tak mungkin dilalui oleh perahu atau kapal standar," kata Deputi Teknologi Industri Rancang Bangun dan Rekayasa BPPT Dr Erzi Agson Gani di Jakarta, Senin.
Menurut dia, prototipe kapal rawa pesanan TNI-AL dan PT Mega Perkasa Engineering (MPE) itu sedang diuji coba.

"Berbeda dengan kapal biasa yang baling-balingnya terendam di air, swamp boat digerakkan oleh mesin berbaling-baling yang berada di atas permukaan air," katanya.

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pertahanan dan BPPT juga sedang mengembangkan Pesawat Udara Nir Awak (Puna) Wulung generasi baru (PA7) yang dirancang bisa terbang selama enam jam tanpa henti dengan membawa peralatan keamanan.
Erzi memaparkan, pesawat itu adalah pengembangan Puna Wulung PA5 yang sukses pada akhir 2012 dan telah diproduksi PT Dirgantara Indonesia dan PT LEN pada 2013 untuk menjadi bagian dari skuadron TNI Angkatan Udara.

Puna Wulung merupakan satu dari lima jenis Puna rancangan BPPT dan Kementerian Pertahanan yakni Puna Sriti, Puna Alap-alap, Puna Pelatuk, dan Puna Gagak, serta sudah mengacu pada standar kelaikan terbang militer (IMA).

http://2.bp.blogspot.com/-1YIXFyilPaE/UrhK6QvdyhI/AAAAAAAAb-c/KhkRT0ImbO8/s400/nauticexpo.jpg

BPPT bersama Pelindo 3 dan konsorsium BUMN juga sedang membangun Automatic Container Transportation (ACT) yang merupakan moda transportasi angkutan kontainer berbasis teknologi monorel, yang teknologi boogie-nya telah dikembangkan BPPT sejak 2006.

"Teknologi ACT ini akan diimplementasikan di Pelabuhan Teluk Lamong Surabaya. Dalam kaitan dengan ini kami sedang merancang test track monorail di Puspiptek Serpong," tambahnya.

http://www.antaranews.com/berita/410813/bppt-kembangkan-kapal-rawa-untuk-patroli-tni

admin
28th December 2013, 08:53 AM
sumber : http://jabartoday.com/ekonomi/2013/12/24/2154/16340/pt-di-siap-rambah-pasar-internasional#.UruScvQW10o

PT DI Targetkan Jual 200 Pesawat N-219 Selama 6 Tahun

24 Desember 2013| 21.54 WIB

http://3.bp.blogspot.com/-Dre7F-evTAU/UruUH6845fI/AAAAAAAAb_E/e0wGTQql324/s400/2013+okt+airways+2.jpg

Pesawat angkut N-219 di tahun 2016, ditargetkan mampu diproduksi 8 pesawat N-219 per tahun, dan pada tahun 2017, jumlah pesawat N-219 yang dapat diproduksi mencapai 16 unit. PT DI menargetkan menjual 200 pesawat N-219 selama 6 tahun mulai tahun 2016. (photo : Angkasa)

JABARTODAY.COM – BANDUNG
Meski sempat mengalami masa-masa sulit, akhirnya, PT Dirgantara Indonesia dapat mempertahankan hidupnya, bahkan bangkit. Buktinya, Badan Usaha Milik Negara yang bergerak dalam industri kedirgantaraan itu mendapat kepercayaan, tidak hanya domestik, tetapi juga mancanegara.
Melihat kondisi itu, PT DI terus berupaya meningkatkan kinerjanya pada 2014. Satu diantaranya, menembus pasar internasional guna menyemarakkan persaingan pesawat kecil. “Tahun ini, kami membangun prototipe N-219, pesawat berkapasitas 19 penumpang. Targetnya, pada 2016, kami sudah produksi dan izinnya terbit. Tahun berikutnya (2017), kami siap menembus pasar internasional, yaitu Asia, termasuk ASEAN, dan Afrika, ujar Asisten Direktur Bidang Jaminan Mutu dan Humas PT DI, Sonny Saleh Ibrahim, di Bandung, Selasa (24/12).

Menurutnya, N-219 adalah pesawat bermesin propeler (baling-baling) berukuran kecil. Kendati demikian, sambungnya, daya angkut N-219 lebih banyak daripada pesawat sekelasnya. Daya saing lain yang terdapat pada N-219, ungkap Sonny, dalam hal harga jual. Harganya, berada di level 4-4,5 juta dollar Amerika Serikat.

Selain itu, tukasnya, N-219 pun dapat take off dan landing pada landasan pacu pendek dan kawasan pegunungan. Karenanya, Sonny berpendapat, N-219 cukup tepat bagi penerbangan perintis. “Indonesia punya sejumlah maskapai perintis. Saya kira, N-219 dapat menjadi primadona penerbangan perintis. Jadi penerbangan perintis merupakan pasar bagi kami,” tuturnya.

Sonny menjelaskan, di dunia, terdapat beberapa negara yang juga memproduksi pesawat sejenis. Antara lain, Twin Otter, Cessna Caravan (Kanada), dan Sukhoi (Rusia). Di dunia, menurutnya, kebutuhan pesawat perintis cukup banyak. Tahun lalu, kebutuhannya 800 unit. “Kami harap dapat meraih 200 unitnya,” ucapnya.

Tidak hanya N-219, lanjut Sonny, pihaknya pun meningkatkan produksi dan pemasaran CN-295, CN-235 MPA, Bell 412 EP, dan N-212 sipil dan militer. Diutarakan, sejauh ini, beberapa negara berminat pada produk-produk andalan PT DI tersebut. Bahkan, seru Sonny, beberapa di antaranya segera mencapai kesepakatan kontrak. “Salah satunya, dengan Filipina, yaitu pemesanan N-212 dan CN-295,” katanya.

Mengenai rencana 2014, Sonny mengemukakan, pihaknya menargetkan rencana kerja dan kontrak bernilai Rp 4,91 triliun. Target lainnya, dalam hal penjualan sebesar Rp 4,43 triliun. “Kami pun menargetkan penerimaan Rp 4,90 triliun,” jawab Sonny.

Khusus kontrak 2014, beber dia, sekitar 80 persen merupakan kontrak lama. Sisanya, imbuh dia, merupakan kontrak baru. “Khusus kontrak baru, kami perkirakan, masih didominasi pemesanan dalam negeri, yaitu 60 persen. Semuanya berkenaan dengan alutsita (alat angkut sistem pertahanan). Sementara 40 persen kontrak baru yaitu dengan beberapa negara. Semisal, sebut dia, Thailand, Filipina, Malaysia, Brunei, Vietnam, dan Myanmar,” tandas dia. (VIL)

admin
28th December 2013, 08:55 AM
PT DI Siap Penuhi Permintaan Kemenhan

2 Oktober 2013| 18.46 WIB

JABARTODAY.COM – BANDUNG

Memperkuat sistem pertahanan dan keamanan menjadi salah satu kebijakan yang diputuskan pemerintah. Karenanya, Kementerian Pertahanan terus melakukan berbagai upaya untuk memperbarui dan memperkuat alat angkut sistem pertahanan (alutsista). Salah satu caranya dengan melakukan pemesanan pembuatan pesawat kepada PT Dirgantara Indonesia.

Direktur Utama PT DI, Budi Santoso, mengemukakan, secara keseluruhan, untuk beberapa tahun mendatang, jumlah pemesanan CN 235 oleh pemerintah untuk memperkuat barisan TNI sebanyak 21 unit. Sedangkan NC 212, sejumlah 54 unit. “Namun, sejauh ini untuk CN 235, kontraknya baru 3 unit. Sebanyak 1 diantaranya, kami serahkan hari ini,” ujar Budi pada penyerahan pesawat CN 235 di PT DI, Rabu (2/10).

Budi mengungkap, selain Kemenhan, beberapa negara pun memesan pesawat-pesawat tersebut. Antara lain, Malaysia, yaitu berupa modifikasi 2 unit CN 235 MPA. Kemudian, Brunei Darussalam, sebanyak 1 unit CN 235 MPA. “Berikutnya, Filipina. Pemesanannya yaitu NC 212 sebanyak 2 unit. Begitu pula dengan kepolisian Thailand, yang memesan 1unit NC 212 dan 2 unit CN 235,” ungkap Budi.

Mengenai nilai kontrak, Budi menyebutkan, pemesanan Kemenhan bernilai cukup tinggi. Ia menyebut, secara total, angkanya mencapai 80 juta dollar AS.

Menteri Pertahanan RI, Purnomo Yusgiantoro, berpendapat, pihaknya memang memerlukan armada-armada pertahanan yang lebih mumpuni. Tujuannya, jelas dia, tidak lain untuk mempertahankan dan memperkuat kedaulatan. Rencananya, pesawat-pesawat itu peruntukannya bagi pemerkuatan patroli maritim. Menurutnya, CN 235 adalah pesawat yang cocok untuk menjaga dan memantaui wilayah perairan di Indonesia. (VIL)

http://jabartoday.com/ekonomi/2013/10/02/1846/14925/pt-di-siap-penuhi-permintaan-kemenhan#.Ur4un1JCZ8c

admin
28th December 2013, 09:01 AM
http://lanud-balikpapan.mil.id/?p=1192

T-50i GOLDEN EAGLE KEMBALI TRANSIT DI BASEOPS LANUD BALIKPAPAN
(http://lanud-balikpapan.mil.id/?p=1192)

http://1.bp.blogspot.com/-iuyD3F4-Zxk/Urwlxla9clI/AAAAAAAAcAE/JoiOuGkLOy0/s400/TT5009.jpg

Pesawat T-50i kesembilan dan kesepuluh datang dengan skema warna non aerobatic, namun menggunakan skema warna Tempur Taktis (all photos : Francis Neri)

T-50i Golden Eagle Kembali Transit di Baseopas Lanud Balikpapan

Komandan Lanud Balikpapan Kolonel Pnb Ir Tri Bowo Budi Santoso,MM menyambut kedatangan dua jet latih tempur T-50i Golden Eagle yang dipesan Republik Indonesia dari Korean Aerospace Industries (KAI). Tepat pukul 15.40 dua pesawat T-50i landing di baseops Lanud balikpapan untuk melaksanakan transit dan pengisian bahan bakar sebelum meneruskan perjalanannya esok hari menuju Pangkalan Udara (Lanud) Iswahjudi di Kecamatan Maospati, Kabupaten Magetan, Jawa Timur, rabu (25/12).

Dua pesawat tersebut merupakan pesawat ke-9 dan ke-10 dari total 16 pesawat yang Negara Indonesia pesan dengan no seri TT 5009 dan TT 5010. Selanjutnya pesawat tersebut akan berada di bawah koordinasi TNI Angkatan Udara untuk meningkatkan kekuatan alat utama sistem persenjataan atau alutsista Negara Indonesia.

http://4.bp.blogspot.com/-VLr2o3se2Vo/UrwlzGaldqI/AAAAAAAAcAM/SNNV6mjrBEE/s400/TT5010.jpg

Pesawat T-50i Golden Eagle tersebut akan menempati rumah barunya (home base) di Skuadron 15 Lanud Iswahjudi. Selanjutnya pesawat T-50i Golden Eagle akan menggantikan pesawat Hawk Mk-53, dikarenakan Pesawat Hawk MK-53 tidak akan digunakan lagi karena sudah tua dan mulai kesulitan mencari suku cadangnya.

Sebagai pesawat jet latih tempur, pesawat T-50i juga bisa di gunakan untuk misi pertempuran di udara. Untuk menambah daya tempur pesawat T-50i Golden Eagle juga bisa dilengkapi dengan persenjataan yang dapat digunakan dalam berbagai misi. Diantaranya AIM-9 Sidewinder, bom MK-82, BDU-33, AGM-65 Maverick, MK-20 Cluster Bomb Unit, dan bom pintar JDAM. (pentak Lanud Bpp)

admin
30th December 2013, 09:03 AM
Pembelian Satelit Militer Akan Gunakan Dana PNBP Kemenkominfo

http://www.jurnalparlemen.com/view/7320/pembelian-satelit-militer-akan-gunakan-dana-pnbp-kemenkominfo.html

http://4.bp.blogspot.com/-a0zZ_vkiCmQ/UpmOGm5tlgI/AAAAAAAAi5Q/lbUv1_HX86U/s640/lapan-satelit.jpg

Senayan - Rencana pemerintah untuk segera punya satelit khusus militer bakal segera terwujud tahun depan. Soalnya pengadaan satelit guna menangkal penyadapan dan sebagainya itu akan lebih mudah karena tidak menggunakan dana APBN 2014.

Wakil Ketua Komisi I DPR Tubagus Hasanuddin mengungkapkan, satelit itu akan dibeli dengan duit Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) Kemenkominfo. "Ini akan lebih cepat prosesnya. Kalau pakai APBN 2014, mesti melalui pengajuan dan menunggu masukan-masukan," katanya kepada JurnalParlemen, Kamis (26/12).

Menurut Hasanuddin, biaya pembelian satelit itu sekitar Rp 5-7 triliun. Dana segitu agaknya cukup dipenuhi dari PNBP Kemenkominfo 2013. Asal tahu saja, PNBP Kemenkominfo pada 2012 saja mencapai Rp 11,58 triliun. Tahun ini jumlahnya diperkirakan naik.

Tapi, supaya tidak jadi masalah, pembelian satelit itu harus dilakukan oleh lintas kementerian/lembaga. Sedangkan pengawasannya oleh DPR. Selanjutnya, BPK tinggal mengauditnya.

"Pengadaannya tidak dilakukan satu kementerian saja, harus melibatkan Kemenhan, Sekneg, dan Kemenkominfo. Kemenhan sebagai institusi yang mengamankan perangkat persandian, Sekneg sebagai wakil pemerintah dan presiden, sedangkan Kemenkominfo penyedia jalur komunikasi," katanya.

Sebelumnya, Menhan Purnomo Yusgiantoro mengatakan segera menindaklanjuti pengembangan sistem pertahanan siber dan punya satelit sendiri untuk keperluan itu. Dikendalikan oleh Kemenhan, pertahanan siber yang ia maksud akan jadi tugas BIN, BAIS, Lemsaneg, dan Polri. Nantinya, pertahanan siber dioperasikan TNI, sedangkan kriminal siber ditangani Polri.

admin
31st December 2013, 05:58 AM
http://koarmabar.tnial.mil.id/tabid/71/articleType/ArticleView/articleId/2376/Default.aspx

Waaslog Kasal Pimpin Acara Peletakan Lunas Kapal Patroli Cepat 43 M

http://koarmabar.tnial.mil.id/Portals/0/BERITA/2013/Desember/30122013%20Peletakan%20Lunas%20Kapal.jpg

Jakarta, 30 Desember 2013,--- Wakil Asisten Logistik (Waaslog) Kasal, Laksma TNI Dariyanto, SE yang didampingi Kadisadal Laksma TNI Agus Setiaji, Sekdismatal memimpin acara peletakan lunas Kapal Patroli Cepat 43 M (KPC-43) TNI Angkatan Laut di galangan kapal Jalan Raya Salira Kabupaten Serang Propinsi Banten, Selasa,( 24/12).

Kedatangan Waaslog Kasal di sambut oleh Danlanal Banten Kolonel Laut (P) Eko Yuri Andriantoro, Dirut PT. Caputra Bapak Kris Pramono, Perwakilan PT. Rizki Abadi Bapak Joko Subroto, serta Dan Satgas Yekda DN KPC 43 M.
Dalam sambutannya Waaslog Kasal menyampaikan bahwa Pembangunan Kapal Perang TNI Angkatan Laut jenis KPC-43 akan lebih memudahkan bagi TNI Angkatan Laut dalam proses pengadaan dan pemeliharaan Kapal TNI Angkatan Laut serta dapat memberikan alternatif solusi ketergantungan TNI Angkatan Laut kepada negara lain dalam proyek pengadaan alutsista pada masa mendatang.

Lebih lanjut Waaslog Kasal mengharapkan kepada PT. Rizki Abadi (PT. Caputra) yang merupakan salah satu galangan kapal nasional yang memproduksi alat pertahanan dapat memainkan peranannya yang sangat penting terhadap penyiapan alutsista TNI Angkatan Laut serta dapat mempertahankan dan meningkatkan kualitas kemapuan dalam memproduksi kapal perang yang berteknologi tinggi.
Sementara itu, Dirut PT. Caputra menyampaikan bahwa pembuatan kapal perang TNI Angkatan Laut jenis KPC-43 sebagai salah satu bukti untuk memaknai nasionalisme dengan penggunaan tenaga-tenaga anak bangsa yang mampu memberikan yang terbaik untuk pembangunan kapal perang
Acara peletakan Lunas Kapal Patroli Cepat 43 M, diawali dengan penyerahan santunan kepada anak yatim dan ditandai dengan pemotongan tumpeng dan penekanan tombol sirine oleh Waaslog Kasal dan dilanjutkan dengan pengelasan lunas kapal secara simbolis oleh Kadisadal, Sekdismatal, Danlanal Banten dan Dirut PT. Caputra serta perwakilan dari PT. Rizki Abadi dan dilanjutkan dengan penandatanganan MoU pembangunan kapal.

http://1.bp.blogspot.com/-EjVBmSPCX2k/UsGCnrAHQHI/AAAAAAAAcCc/8GPQuxHbBF0/s400/FPB-43_2_Defense+Studies.png


http://3.bp.blogspot.com/-bIT37I1nzkM/UsGChmJOjtI/AAAAAAAAcCU/NUflNebeHp8/s400/FPB-43_Defense+Studies.png

posted @ Sunday, December 29, 2013 5:54 PM by Dispenarmabar

admin
31st December 2013, 06:05 AM
http://finance.detik.com/read/2013/12/30/121655/2453903/1036/tutup-tahun-ptdi-jual-2-pesawat-made-in-bandung-ke-militer-filipina

Feby Dwi Sutianto - detikfinance
Senin, 30/12/2013 12:16 WIB

Tutup Tahun, PTDI Jual 2 Pesawat Made in Bandung ke Militer Filipina

http://1.bp.blogspot.com/-2VcRtmLzENw/UsGVXrME7_I/AAAAAAAAcDY/s2y5Sqgkbl4/s400/CN235-ASW_Defense+Studies.JPG

Pesawat NC-212i

Jakarta -Badan Usaha Milik Negara (BUMN) produsen pesawat, PT Dirgantara Indonesia (PTDI), berhasil memenangkan tender pengadaan pesawat untuk militer Filipina.

Perusahaan pelat merah yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat, ini siap menjual 2 unit pesawat tipe NC212i dengan nilai US$ 18 juta atau setara 820 juta peso.

"Kita menang 2 unit NC212i di proyek Light Lift Aircraft nilai budget US$ 18 juta," kata Direktur Niaga dan Restrukturisasi PTDI Budiman Saleh dalam keterangan tertulisnya kepada, Senin (30/12/2013).

Tender pengadaan pesawat ini diadakan oleh Kementerian PertahananFiliphina untuk keperluan Angkatan Udara.

"Departemen of National Defense untuk keperluan Philippines Air Force," jelasnya.

Masa proses pengerjaan untuk 2 unit diproyeksi menelan waktu 18-20 bulan. NC212i sendiri merupakan pesawat generasi terbaru dari pesawat tipe NC212-200 atau NC212-400. Pesawat ini merupakan pesawat berukuran kecil.

Pesawat ini, bisa digunakan untuk keperluan komersial, angkut personil militer, kargo, misi khusus hingga transpotasi VIP. Untuk versi sipil penerbangan sipil, pesawat ini bisa dipasang 24 kursi penumpang.

Pesawat CN-235 MPA

Budiman menjelaskan, PTDI juga berencana mengikuti tender pesawat tipe medium di Kementerian Pertahanan Filiphina. PTDI siap menawarkan pesawat tipe CN235 Maritime Patrol Aircraft asli karya putra bangsa.

"Januari 2014 kita akan ikut tender berikutnya untuk 3-4 maritime patrol/military transport CN235," sebutnya.

admin
14th January 2014, 10:34 PM
http://arc.web.id/artikel/603-menyambut-kedatangan-alutsista-2014.html

Menyambut Kedatangan Alutsista 2014 (http://arc.web.id/artikel/603-menyambut-kedatangan-alutsista-2014.html)

Created on Monday, 13 January 2014 18:47
Sebagai lembaga negara, Kementrian Pertahanan tentulah harus memenuhi standar akuntabilitas dan transparan. Mungkin karena semangat itulah, Kementrian Pertahanan mengirimkan hasil refleksi pertahanan negara 2013 serta proyeksi tahun 2014. Redaksi ARC pun menerima berkas yang dimaksud itu. Dan inti dari kegiatan 2014... hmm... boleh dibilang menunggu masa panen.


http://arc.web.id/images/stories/menhan.jpg

Dijelaskan bahwa pada periode MEF pertama di tahun 2010-2014, terdapat 21 kegiatan prioritas pengadaan Alutsista dan 3 kegiatan tambahan. Dari sekian banyak kegiatan tersebut, ARC menggaris bawahi beberapa diantaranya. Untuk helikopter serang jenis Fennec, diketahui ternyata Kemhan membeli 3 type. Yaitu 6 unit AS-555, 5 unit AS-550 serta 1 unit AS-350. Ke-12 heli ini akan tiba 2 unit pada bulan Juni 2014. Perbedaan mencolok antara ke-3 type tersebut adalah jumlah mesin, dimana AS-555 memiliki 2 mesin sementara AS-550 dan AS-350 memiliki satu mesin. Untuk heli Angkut-serbu Nbell-412 dibeli sebanyak total 22 unit dimana sebagian diantaranya telah diserah terimakan.

Tank tempur kebanggaan TNI-AD, Leopard 2 juga akan dikirim pada tahun 2014. Tepatnya sebanyak 30 unit Leopard dan 21 Marder akan tiba sebelum bulan september 2014. Demikian pula dengan Meriam Caesar, dimana dari 37 unit, 4 diantaranya akan tiba sebelum Oktober 2014. Sementara untuk roket MLRS Astros II akan tiba 13 unit sebelum Oktober 2014. Masih dari TNI-AD, rudal pertahanan udara jenis Starstreak serta Mistral dijadwalkan juga tiba sebelum Oktober 2014. Khususnya Mistral, akan delivery sebanyak 9 unit pada Juni 2014.
Dari matra laut, seperti yang sudah diberitakan sebelumnya, terdapat Upgrade Kapal perang korvet kelas Fatahillah, Kapal latih pengganti KRI Dewaruci, pengadaan 2 unit Kapal Hidro Oceanografi, dan lain lain. Untuk tank amfibi BMP-3F sebanyak 37 unit, beberapa diantaranya sedang dalam proses uji terima. Sementara panser amfibi BTR-4 sebanyak 5 unit, dimana 2 unit diantaranya akan tiba di tanah air pada September 2014.
Untuk TNI-AU, kebanyakan program pengadaan alutsista MEF-1 sudah tiba sebagian. Diantaranya pesawat latih T-50i, Su-30MK2 serta CN-295. Sementara heli combat SAR EC-725, dari 6 unit yang dipesan, 1 unit akan tiba pada Juni 2014.
Disisi industri pertahanan dalam negeri, pada tahun 2013 terjadi pertumbuhan signifikan sejak pembentukan KKIP. PT. Pindad tumbuh 67%, PT.DI tumbuh 70% sementara PT.PAL tumbuh 48%. Selain itu terdapat sejumlah rencana pembelian dari luar negeri, diantaranya 2 unit NC-212i oleh Filipina, Rencana pembelian 2 sampai 4 unit CN-235MPA oleh Malaysia serta upgrade 6 pesawat CN-235 menjadi Glass Cockipt. Rencana Pembelian juga ditunjukan oleh Thailand untuk CN-235 sementara Vietnam akan membeli CN-295. Untuk PT.Pindad, terdapat pembelian senjata dan munisi oleh Timor Leste serta Laos. Sementara rencana pembelian diajukan oleh Malaysia dan Brunei untuk Panser Anoa. Untuk PT.PAL, pemerintah Filipina sendiri telah memesan 2 unit Strategic Sea Lift Vessel (LPD).
Nah, kini mari kita menunggu masa panen itu. Dan mari berdoa semoga semua perencanaan bisa berjalan sesuai yang dikehendaki.

http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/35/la3w.jpg

http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/17/2yip.jpg


http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/132/95fq.jpg


http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/35/la3w.jpg

http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/833/3k3n.jpg

http://imagizer.imageshack.us/v2/800x600q90/607/ksqv.jpg

admin
16th January 2014, 11:00 AM
PAL Indonesia Mulai Buat Kapal Perusak Pertama
Adam A. Chevny - Selasa, 14 Januari 2014, 01:40 WIB

http://img.bisnis.com/posts/2014/01/14/197087/kri1.jpg

Bisnis.com, SURABAYA – PT PAL Indonesia (Persero) pekan ini memulai pembuatan kapal perang jenis perusak kawal rudal (PKR) Fregat No. 1 pesanan Kementerian Pertahanan (Kemhan), melalui kerja sama produksi dengan Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda.
Kapal PKR Fregat No. 1 merupakan bagian dari dua unit kapal perang jenis tersebut yang dipesan Kemhan kepada DSNS, guna memperkuat alat utama sistem persenjataan (alutsista) di jajaran TNI AL. Pembuatan kapal perang dengan panjang 105 meter itu melibatkan PAL Indonesia, dimana pihak DSNS melakukan alih teknologi kepada BUMN galangan yang berbasis di Surabaya tersebut.
Direktur Utama PT PAL Indonesia M. Firmansyah Arifin menyatakan pihaknya telah menyiapkan fasilitas produksi pada divisi kapal perang serta 250 tenaga mumpuni, untuk keperluan alih teknologi dalam pembuatan kapal perang PKR dengan DSNS.
Menurut dia, terkait proses alih teknologi tersebut, sebagian karyawan PAL telah diberangkatkan ke Belanda guna mempelajari berbagai aspek produksi kapal PKR mencakup manajemen proyek, desain kapal, kelistrikan, pengelasan dan lainnya lagi.
“Kami telah siap melakukan kerja sama produksi kapal PKR dengan DSNS, seremonial first steel cutting akan dilakukan di galangan kami pada Rabu (15/1/2014). Kerja sama alih teknologi ini penting sebab merupakan produksi PKR pertama bagi kami,” ujarnya tatkala ditemui di kantornya, Senin (13/1/2014).
Sebelumnya, PAL Indonesia telah berhasil memproduksi beberapa jenis kapal perang untuk memenuhi kebutuhan TNI AL seperti kapal cepat rudal (KCR-60), fast patrol boat (FPB-57), landing craft utility (LCU), landing craft vehicle personel (LCVP).
Pembuatan kapal PKR melalui kerja sama produksi PAL dengan DSNS juga untuk memperkuat alutsista di jajaran TNI AL guna menjaga kedaulatan negara kesatuan RI (NKRI). Kapal perang berbobot 2.365 ton dengan panjang 105 meter itu memiliki kecepatan 28 knots.
Menurut Evert van den Broek, Director Naval Sales DSNS, pihaknya telah menandatangani kontrak pembuatan dua unit kapal PKR dengan Kemhan pada 2012, yang disertai program transfer of technology (ToT) kepada galangan Indonesia yakni PAL Indonesia.
Pihak DSNS disebutkan akan memberikan pelatihan tentang berbagai aspek dalam pembuatan kapal PKR terhadap 240 personel PAL, dengan melibatkan sejumlah supervisor guna mengawal proses alih teknologi.
“PAL merupakan mitra yang memenuhi standar kami dalam memproduksi kapal PKR. Kegiatan produksinya akan dilakukan di galangan milik PAL di Surabaya dan di fasilitas kami di Vlissingen, Belanda,” tuturnya tanpa menyebutkan berapa nilai kontrak pembuatan kapal PKR per unitnya.
Van den Broek menambahkan pembangunan kapal PKR yang pertama akan dibagi menjadi enam modul/bagian, dimana empat bagian/blok dikerjakan di PAL dan dua blok di Vlissingen. Sedangkan kapal PKR kedua dibangun lima blok di PAL dan satu blok di Vlissingen.
Dijadualkan pembuatan kapal PKR pertama dirampungkan selama 49 bulan terhitung sejak dilakukan pemotongan perdana pelat (first steel cutting) pada Rabu, 15 Januari 2014. Sedangkan kapal PKR kedua rampung pada sembilan bulan kemudian (sesudah dirampungkannya kapal PKR pertama).
Firmansyah meyakini pihaknya mampu menguasai teknologi pembuatan kapal PKR seusai dirampungkannya pembangunan dua unit kapal perang itu kelak. “Kami siap memproduksi kapal PKR ketiga pesanan Kemhan, guna mengimplementasikan pemberdayaan industri alutsista dalam negeri,” paparnya.


http://industri.bisnis.com/read/20140114/257/197087/pal-indonesia-mulai-buat-kapal-perusak-pertama

admin
16th January 2014, 11:04 AM
http://industri.bisnis.com/read/20140114/257/197087/pal-indonesia-mulai-buat-kapal-perusak-pertama

PT PAL Garap Kapal Perusak Kawal Rudal Pesanan Menhan
Kamis, 16 Januari 2014 01:41 WIB

TRIBUNNEWS.COM, SURABAYA - PT PAL Indonesia (Persero) mulai Rabu (15/1/2014) membuat kapal jenis Perusak Kawal Rudal (PKR) 105 meter atau Guide Missil Escort /Frigate nomor 1.
Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf TNI AL (Kasal) Laksamana TNI Marsetio, Direktur Utama PT PAL Indonesia, Firmansyah Arifin, dan CEO Damen Schelde Naval Shipbuilding (DSNS) Belanda HJ Van Ameijden serta Soemarjono, Ketua Tim Pelaksana KKIP, melakukan first steel cutting atau pemotongan pertama baja sebagai bahan baku pembuatan kapal.
"Ini merupakan kapal pertama yang dibuat di sini (PT PAL Indonesia) dari empat yang kami pesan. Sebenarnya ada enam, tapi dua dipesan di DSNS Belanda,"ujar Purnomo.
Kapal PKR/Frigate no 1 ini merupakan kapal dengan ukuran panjang 105 meter dan lebar 14 meter. Nantinya akan menjadi kapal pembawa rudal baik untuk dipermukaan air maupun torpedo di dalam air.
Proses pembuatan kapal senilai 20 juta dolar Amerika Serikat (AS) ini dijadwalkan 48 bulan. Selanjutnya 9 hingga 10 bulan kedepannya, tiga kapal lainnya menyusul selesai.
Proses pembuatannya dilakukan dengan menggandeng instruktur dari DSNS. Dengan instruktur ini hadir selama pembuatan di PT PAL. Sementara para desainer dari PT PAL juga sudah belajar secara teknis di DSNS sejak rencana pembuatan kapal ini dibuat sejak 2011 lalu.
"Ini merupakan bagian dari alih teknologi. Saya sudah minta Damen (DSNS) untuk melibatkan PT PAL," ujar Purnomo.
Kementerian Pertahanan sendiri sudah mendapatkan anggaran sebesar Rp 150 triliun dari pemerintah untuk pengadaan alutsista. Kapal PKR/Frigate merupakan bagian dari anggaran itu.
KASAL Laksmana TNI Marsetio menambahkan, nantinya kapal ini akan menunjang tugas-tugas TNI AL dalam melakukan pengamanan perairan Indonesia.
"Fungsinya dalam perang bisa menjadi kapal yang ditakuti musuh. Di masa damai ini, fungsinya tentu melakukan pengamanan laut dari ancaman kriminalitas lain, seperti pencurian, pembajakan kapal, dan sejenisnya," jelas Marsetio.(Sri Handi Lestari)

7liveasia
19th January 2014, 02:30 AM
Militer kalau kuat tapi rakyat masih hidup susah pun ga seimbang. :D
Tapi mantap liat militer Indonesia.

Salam,
7Live.Asia (http://www.7liveasia.com/Main/home.aspx?lang=id-ID)

admin
27th August 2014, 07:57 PM
Wamenhan : Indonesia Butuh 60 Rudal Anti Kapal Jarak Sedang

http://www.antaranews.com/berita/450267/indonesia-butuh-60-rudal-jarak-sedang-kata-wamenhan

http://www.soloblitz.co.id/wp-content/uploads/2014/05/kapal-cepat-rudal.jpg

Beijing (ANTARA News) - Wakil Menteri Pertahanan (Wamenhan) Sjafrie Sjamsoeddin mengatakan Indonesia membutuhkan sekitar 60 unit peluru kendali (rudal) jarak sedang untuk Kapal Cepat Rudal (KCR) TNI Angkatan Laut.

"Kita memerlukan sekitar 60 unit untuk dipasang di kapal-kapal cepat rudal TNI Angkatan Laut," katanya kepada Antara di Beijing, Selasa.

Indonesia dan Tiongkok telah sepakat untuk mengembangkan kerja sama industri pertahanan, salah satunya dalam produksi bersama rudal C-705 yang disertai alih teknologi.

"Sehingga nantinya kita sudah dapat memproduksinya sendiri, tanpa harus menunggu seluruh rudal dapat kita beli," kata Sjafrie.

Saat ini TNI Angkatan Laut tengah mengembangkan dua ship set sistem rudal C-705 dan akan dipasangkan di beberapa KCR, yang kini dalam proses di beberapa dockyard.

Rudal C-705 kali pertama diperkenalkan ke publik dalam ajang Zhuhai Airshow ke-7 pada 2008. Rudal itu merupakan pengembangan dari C-704 dan bentuknya menyerupai miniatur rudal C-602.

Dibandingkan generasi sebelumnya C-705 hadir dengan beberapa peningkatan seperti pada elemen hulu ledak, dan sistem pemandu. Dengan desain modular dari mesin baru membuat jangkauan rudal yang sebelumnya hanya 80 kilometer menjadi mampu hingga 170 kilometer.

admin
28th August 2014, 12:12 PM
Pesawat N-219 akan jadi kado HUT ke-70 RI

Sabtu, 23 Agustus 2014 16:19 WIB | 7.818 Views
Pewarta: Syarif Abdullah

http://www.antaranews.com/berita/449876/pesawat-n-219-akan-jadi-kado-hut-ke-70-ri

zLUipOZwxX8


Bandung (ANTARA News) - PT Dirgantara Indonesia (PT DI) optimistis merampungkan pembuatan dua unit pesawat N-219 dan akan menjadi kado istimewa pada HUT ke-70 RI tahun 2015.

"Pesawat N-219 yang merupakan produk asli PTDI optimitis rampung pada Agustus 2015 dan menjadi kado bagi HUT ke-70 RI," kata Direktur Utama PT Dirgantara Indonesia Budi Santoso di sela acara HUT PTDI ke-38 di Bandung, Sabtu.

Ia menyebutkan, setelah merampungkan prototype sebanyak dua unit itu, PT DI menargetkan untuk bisa memasarkan pesawat baling-baling tersebut pada 2015-2016.

Menurut Budi Santoso, pesawat yang rencananya membidik pasar penerbangan perintis itu merupakan hasil rancangan insinyur-insinyur PTDI yang dirancang dengan tingkat kehandalan yang bersaing di kelasnya.

"Kami ingin buktikan kepada calon pengguna keunggulan dari pesawat ini. Bila mendapat respon pasar PTDI memiliki kapasitas untuk bisa memproduksi 12 hingga 18 unit per tahun," kata Budi Santoso.

Pesawat yang berkapasitas 19 penumpang itu, rencanaya akan dirilis dengan harga 5 juta dolar AS. Harga itu menurut Budi sangat bersaing di kelasnya.

PTDI menurut dia memiliki pengalaman bidang teknologi kedirgantaraan dan selama ini telah menjadi mitra sejajar dengan produsen pesawat dunia seperti Boeing, Eurocopter dan lainnya.

"Pesawat N-219 memiliki pasar potensial, keunggulannya bisa melayani penerbangan perintis dengan landasan pendaratan dan pacu yang pendek," kata Budi.

Ia menyebutkan pasar dalam negeri cukup terbuka, yakni untuk melayani rute perintis di Kalimantan dan Papua yang saat ini dilayani oleh pesawat kecil yang dioperasikan oleh operator penerbangan perintis di kawasan itu.

Pesawat N-219 merupakan pesawat multi fungsi bermesin dua yang dirancang oleh Dirgantara Indonesia dengan tujuan untuk dioperasikan di daerah-daerah terpencil. Pesawat ini terbuat dari logam dan dirancang untuk mengangkut penumpang maupun kargo.

Pesawat yang dibuat dengan memenuhi persyaratan FAR 23 ini dirancang memiliki volume kabin terbesar di kelasnya dan pintu fleksibel yang memastikan bahwa pesawat ini bisa dipakai untuk mengangkut penumpang dan juga kargo.

N-219 merupakan pengembangan dari NC-212 yang sudah diproduksi oleh PT DI di bawah lisensi CASA. Selain itu PTDI juga memiliki produk unggulan yakni CN-235 versi MPA dan sipil serta pemegang lisensi pemasaran pesawat N-295 di kawasan Asia Pasifik.

Editor: Fitri Supratiwi

admin
1st September 2014, 01:06 PM
52 Tank Leopard Pesanan Indonesia Sudah Tiba dari Jerman

:8):

http://cdn.kaskus.com/images/2014/08/30/3355899_20140830040320.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/08/30/3355899_20140830055216.jpg

https://fbcdn-photos-c-a.akamaihd.net/hphotos-ak-xpa1/v/t1.0-0/s480x480/10639524_10152489135207638_3599385468654707473_n.j pg?oh=9a4a2e243d4861c093c4faaf4f52a4b3&oe=546DBB94&__gda__=1417162603_7688701c4806aa6d75de600fae990cf c

http://i1019.photobucket.com/albums/af311/vanguard_2009/leopriok21copy.jpg

http://i1019.photobucket.com/albums/af311/vanguard_2009/leopriok23copy.jpg

http://i1019.photobucket.com/albums/af311/vanguard_2009/leopriok24copy.jpg

gH7-NkE_uiQ

Spare part nya juga datang :)

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901124712.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901011515.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901030046.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901032856.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901032911.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901033003.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/01/3355899_20140901033216.jpg

akbar.saleh
1st September 2014, 01:40 PM
semakin mantap ni pertahan indonesia.

admin
2nd September 2014, 08:48 PM
http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/02/2058574_20140902083530.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/02/2058574_20140902083544.jpg

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/02/2058574_20140902083556.jpg

admin
2nd September 2014, 08:59 PM
nbIgrLNYioY

admin
11th September 2014, 07:25 PM
Kemhan Mencari Tandem Helikopter Apache untuk Natuna

http://3.bp.blogspot.com/-2J0aq_ArT38/VBDjanQaXbI/AAAAAAAAgjY/fV6dXve_-MQ/s1600/sikorskys60andah64.png

http://statik.tempo.co/data/2010/10/31/id_52286/52286_620.jpg

http://www.tempo.co/read/news/2014/09/09/078605656/RI-Bakal-Bangun-Pangkalan-Militer-di-Natuna

Selasa, 09 September 2014 | 20:00 WIB
RI Bakal Bangun Pangkalan Militer di Natuna

TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro mengatakan pemerintah berencana membangun pangkalan helikopter tempur di Pulau Natuna, Kepulauan Riau. Menurut Purnomo, rencana itu merupakan upaya mempertebal kekuatan militer Indonesia di wilayah yang berbatasan dengan Laut China Selatan.

"Rencananya kami akan letakkan satu skuadron (16) unit helikopter tempur di Natuna," kata Purnomo kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Selasa, 9 September 2014. (Baca: SKK Migas: Masa Depan Migas di Indonesia Timur)

Menurut dia, skuadron tersebut akan diisi oleh beberapa jenis helikopter. Salah satunya adalah helikopter AH-64D Apache yang dibeli dari Amerika Serikat. Saat ini Indonesia sedang menanti kedatangan delapan unit Apache dari negeri Abang Sam tersebut.

Karena masih kurang delapan unit helikopter lagi untuk bisa membentuk satu skuadron, Purnomo mengaku masih mencari jenis helikopter yang cocok. Menurut dia, ada kemungkinan helikopter Sikorsky UH-60 Black Hawk dan Eurocopter AS565 Panther akan dipilih sebagai tandem Apache. "Tapi nanti kami masih pikirkan itu," kata dia. (Baca: Menlu: Dua Capres Sejalan di Isu Laut Cina Selatan)

Sayangnya, Purnomo belum bisa memastikan kapan rencana tersebut bakal terealisasi. Terlebih sebentar lagi masa pemerintahan Kabinet Indonesia Bersatu II segera berakhir.

Menurut dia, sudah sewajarnya pemerintah mengamankan wilayah yang berbatasan dengan Laut Cina Selatan. Sebab situasi perairan ini mulai memanas pasca-beberapa negara, seperti Vietnam, Tiongkok, Filipina, dan Malaysia, mengklaim wilayah laut itu sebagai wilayah masing-masing sehingga terjadi tumpang tindih. (Baca: Chappy Hakim: Indonesia Tak Cukup Beli Drone)

Pulau Natuna, dia melanjutkan, sangat strategis untuk menjadi lokasi pendirian markas helikopter tempur. Sebab kawasan di Natuna kaya sumber daya alam, dan ikan. Tragisnya, terjadi banyak pemancingan ikan ilegal yang dilakukan nelayan asing di perairan tersebut.

"Jadi sekalian untuk mengamankan itu semua," kata dia. "Selain Natuna, Morotai juga jadi pilihan strategis sebab potensi ikan tuna sangat besar."

INDRA WIJAYA

admin
13th September 2014, 11:43 AM
Indonesia Muscles Up Its Military

Indonesia invests heavily in modernization

Sep 15, 2014
Nicholas Fiorenza | Aviation Week & Space Technology - Defense

A version of this article appears in the September 15 issue of Aviation Week & Space Technology.

Indonesia’s December 2012 contract with German defense contractor Rheinmetall for armored vehicles is an important component of the nation’s wide-ranging military modernization program, which involves acquisition of equipment from several countries.

Under the €216 million ($283 million) contract, Rheinmetall is supplying Indonesia with armored vehicles, training equipment and logistical support as well as practice and service ammunition. Deliveries are scheduled from 2014-16.

The vehicles include 103 Leopard 2 main battle tanks, 42 Marder (Marten) 1A3 armored infantry fighting vehicles (AIFV), three Bueffel (Buffalo) and two Leopard 1 armored recovery vehicles, three Biber (Beaver) armored vehicle-launched bridges and three Dachs (Badger) armored engineering vehicles.

http://cdn.kaskus.com/images/2014/09/13/2058574_20140913085009.jpg
Indonesia is buying over 100 Leopard 2 tanks from Rheinmetall similar to the 2A4s shown here in Jakarta. Credit: Rheinmetall

Under its current military doctrine, the country seeks to protect independence and preserve national unity through homeland defense and maintaining the regional balance of power.

The doctrine foresees increasing the military’s combat capabilities and participation in international missions of the United Nations and the Association of Southeast Asian Nations. Indonesia has participated in U.N. peacekeeping missions in the Middle East and the Democratic Republic of Congo. Some of the new Leopard 2 tanks will be used for training for such missions.

The German armor will increase the firepower of an army that is equipped with 275 French AMX-13 and 120 British Scorpion light tanks, and 236 locally built Panser Anoa 6 X 6 armored personnel carriers, which were manufactured by state-owned PT Pindad. Indonesia’s neighbors are equipped with newer, heavier tanks: Thailand fields 49 T-84 Oplot M versions from Ukraine; Malaysia operates 64 PT91 vehicles from Poland; and Singapore is equipped with 101 Leopard 2 SNG versions from Germany.

Rheinmetall is upgrading 61 of the tanks on order to the Leopard 2 RI (Republic of Indonesia) standard. This includes new electric and turret drives and cabling, and improved turret protection against large-caliber kinetic energy rounds, rocket-propelled grenades and anti-tank guided missiles. Air conditioning with dehumidification is part of the package (Indonesia is, of course, a tropical country).

The remaining 42 Leopard 2A4+ tanks are only receiving air conditioning (the Marders, however, are not).

Jakarta’s military upgrades include Marder 1A3 armored infantry fighting vehicles. Credit: RheinmetallThe contract includes Rheinmetall’s DM11 120-
mm multipurpose high-explosive tank rounds, making Indonesia the second user of this ammunition; the U.S. Marine Corps is the first.

The Indonesian modernization program runs from 2015-29, and foresees a “minimum essential force” for all three services. In addition to the Leopard 2 main battle tanks and Marder AIFVs, army acquisitions includes the Caesar truck-mounted 155-mm howitzer from Nexter Systems of France, Astros II multiple-launch rocket system from Avibras of Brazil, and Boeing Apache Longbow and Sikorsky Black Hawk helicopters.

Air force acquisitions include Russian Sukhoi Su-30 combat aircraft, KAI T-50 and Super Tucano light attack aircraft/trainers from, respectively, South Korea and Brazil, and Grob 120TP trainers from Germany.

The navy is acquiring frigates transferred from Brunei, and Eurocopter AS565 Panther antisubmarine-warfare helicopters.

The Rheinmetall armor contract took two months of negotiations (Sept. 9-Nov. 11, 2012) and then nearly a year before legal formalities were completed and it became effective. Negotiations were impeded by a restrictive German arms-export policy, which ultimately resulted in the Leopard 2 tanks being supplied without coaxial machine guns because small arms export licenses were difficult to obtain.

A Rheinmetall program manager, Michael Kerwin, is not sure if future deals with Indonesia will receive German export approval, but says they hope to sell more Marders to the country. The company plans to bring the Wiesel 2 armored vehicle to the Indodefense trade show in Jakarta this November after a deal to produce it in Indonesia fell through because the export license arrived late.

Last month, PT Pindad and Rheinmetall signed a memorandum of understanding to produce large-caliber munitions at the former’s facility in Turen, East Java.
http://aviationweek.com/defense/indonesia-muscles-its-military

admin
29th September 2014, 12:06 PM
Empat Pesawat Super Tucano Datang Lagi

26 September 2014

http://1.bp.blogspot.com/-is2EpzdmZb8/VCVXJpbEFxI/AAAAAAAAg4s/d8hZYvg91i8/s1600/10655339_10201858750789415_6726798552510680662_o%2 B%281%29.jpg

http://tni-au.mil.id/berita/danlanud-roesmin-nurjadin-sambut-kedatangan-pesawat-super-tucano

Danlanud Roesmin Nurjadin Sambut Kedatangan Pesawat Super Tucano

Danlanud Roesmin Nurjadin, Kolonel Pnb M. Khairil Lubis menyambut kedatangan 4 pesawat tempur EMB-314 Super Tucano buatan dari Embraer Defense System Brasil di Shelter Charlie, Lanud Rsn, Kamis (25/9). Kedatangan 4 pesawat ini dalam rangka Transit sebelum melanjutkan penerbangannya dari pusat produksi pesawat Super Tucano di Brasil ke Lanud Abd Saleh, Malang. Direncanakan hari ini, Jumat (26/9) keempat pesawat tempur taktis tersebut akan melanjutkan penerbangannya ke Lanud Abd Saleh.

Pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano adalah hasil pengembangan pesawat latih EMB-312 Tucano, dimana pesawat ini memiliki beberapa keunggulan seperti mampu terbang rendah dalam waktu yang lama, sehingga cocok untuk anti-gerilya. Biaya operasional dan perawatan pesawat ini tidak tinggi, serta mampu mendarat di landasan pacu yang sederhana. Dilengkapi mesin tunggal turboprop, Super Tucano memiliki kemampuan mengenai target dengan sempurna. Dua senapan mesin dipasangkan pabrikan Embraer Brasil, pada sayap serta 5 hardpoint di sayap dan fuselage untuk mengangkut rudal, roket atau bom seberat 1,5 ton. Pesawat ini pun didesain untuk melakukan serangan anti-gerilya, pengintaian, dan patroli.

Empat pesawat ini merupakan pengiriman kedua, dari total 16 unit pesawat yang dipesan oleh TNI AU untuk menggantikan pesawat OV 10 Bronco di Skuadron Udara 21 Lanud Abdurrahman Saleh, Malang, Jawa Timur.

admin
29th September 2014, 12:09 PM
http://www.antaranews.com/berita/455604/tni-al-diperkuat-dengan-kapal-pengangkut-logistik

Menhan Resmikan Kapal BCM Bantu Curah Minyak untuk TNI AL

http://2.bp.blogspot.com/-VKE2IyZ_Rj4/VCWQrTsX-FI/AAAAAAAAg48/d9h8rNfqkOs/s1600/1551209_20140926081411.JPG

KRI Tarakan 905 berfungsi dalam pembekalan logistik cair di tengah laut dalam rangka mendukung gelar operasi TNI Angkatan Laut (photos : Kaskus Militer)

TNI AL diperkuat dengan kapal pengangkut logistik

Jakarta (ANTARA News) - TNI Angkatan Laut kembali diperkuat dengan kapal perang buatan dalam negeri untuk mengangkut logistik, KRI Tarakan-905 yang merupakan kelas Bantuan Cair Minyak (BCM) produksi PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero), Jakarta Utara.

Menteri Pertahanan Republik Indonesia Purnomo Yusgiantoro didampingi Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Marsetio meresmikan KRI Tarakan-905, di Cilincing, Jakarta Utara, Jumat.

Menhan Purnomo Yusgiantoro saat meresmikan kapal tersebut mengatakan bahwa peresmian KRI Tarakan-905 dilakukan dalam rangka pembangunan TNI Angkatan Laut untuk menuju world class navy, Indonesia patut berbangga kapal ini dikerjakan oleh putra putri Indonesia.

"Kapal ini berfungsi dalam pembekalan logistik cair di tengah laut dalam rangka mendukung gelar operasi TNI Angkatan Laut. Saya berharap kapal ini dapat dioperasionalkan secara optimal bagi bangsa dan negara," kata Menhan.

KRI Tarakan-905 merupakan kapal jenis Bantu Cair Minyak (BCM) yang memiliki panjang keseluruhan 122,40 m, panjang garis tegak 113,90 m, lebar 16,50 m, tinggi 9,00 m, kecepatan maksimal 18 knots, jarak jelajah 7.680 nm, kapasitas muatan cair 5.500 matrik, tenaga penggerak utama berjumlah dua buah daya 6.114 PS, berat baja 2.400 ton, dengan sistem propulsi twin screw dan fixed pitch propeller.

http://2.bp.blogspot.com/-StdwLk0MwnE/VCWQwom68iI/AAAAAAAAg5E/Vw_t2zsc7wE/s1600/tarakan.jpg

KRI Tarakan-905 ini mempunyai fungsi sebagai penyalur bahan bakar minyak di tengah laut atau dukungan logistik cair kepada Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) lainnya. Dengan adanya kapal BCM ini menjadikan unsur kapal perang yang sedang melakukan operasi tidak perlu kembali ke pangkalan untuk pemenuhan logistik dan bahan bakar dalam melanjutkan menjaga kedaulatan NKRI dan menegakkan hukum di laut nusantara.

Selain memesan kapal berjenis BCM, TNI Angkatan Laut melalui Kementerian Pertahanan saat ini juga sedang memesan dua unit Kapal Angkut Tank (AT) dari PT Dok & Perkapalan Kodja Bahari (Persero).

Pembuatan kapal ini sebagai tindak lanjut program Kementerian Pertahanan yang telah tertuang dalam Kesepakatan Bersama antara Menteri Pertahanan dengan Panglima TNI, dan Kepala Kepolisian Negara RI tentang Revitalisasi Industri Pertahanan dalam menerapkan Program MEF (Minimum Essential Force).

Penggunaan nama Tarakan sendiri diambil dari nama kota di provinsi Kalimantan Utara. Dahulu kala kota ini dikenal sebagai kota penghasil minyak dan telah menyumbangkan kontribusi yang tidak kecil sebagai penghasil minyak bumi berkualitas tinggi bagi Indonesia sejak tahun 1896.

PT Dok dan Perkapalan Kodja Bahari adalah salah satu industri strategis milik pemerintah yang telah mendapat kepercayaan untuk mengerjakan program pemerintah dimaksud, dan juga sebagai upaya dalam memberdayakan industri perkapalan dalam negeri untuk membangun kekuatan alutsista TNI AL.

admin
29th September 2014, 04:37 PM
Menhan Resmikan Kapal LST KRI Teluk Bintuni 520

27 September 2014

http://3.bp.blogspot.com/-Vg9Vj3qkEug/VCbRSKFEidI/AAAAAAAAg5c/Ex-oaEPY3Q4/s1600/KRI-Teluk-Bintuni-520-Baru.jpg

Dalam keadaan kosong, maka KRI Teluk Bintuni 520 dengan bobot mati 2.300 ton menjadi LST terbesar yang akan dioperasikan oleh TNI AL. LST lainnya yang dioperasikan TNI AL adalah Teluk Semangka class bobot matinya 1.800 ton, sedangkan LST Frosch Class bobot matinya 1.530 ton. Sampai dengan tahun 2024 TNI AL direncanakan mempunyai 4 kapal Teluk Bintuni class (photos : Saibumi)

Menhan Resmikan Kapal Perang Buatan Dalam Negeri

LAMPUNG - Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro meresmikan kapal jenis "landing ship tank" (LST), yakni Kapal Republik Indonesia (KRI) Teluk Bintuni 520 yang merupakan hasil produksi industri galangan kapal dalam negeri.

"Pengadaan satu unit kapal angkut ini bertujuan untuk mewujudkan kekuatan pokok keamanan dan pertahanan. Kapal angkut tank ini diproyeksikan untuk digunakan oleh jajaran lintas laut militer TNI AL," kata Purnomo dalam peresmian KRI Teluk Bintuni dan pelantikan Komandan KRI Teluk Bentuni-520 di Srengsem, Panjang, Bandar Lampung, Sabtu (27/9/2014).

Selain Purnomo, hadir juga Kepala Staf Angkatan Laut Laksamana TNI Marsetio dan Gubernur Lampung M Ridho Ficardo dan pejabat terkait dalam peresmian tersebut.

"Pembangunan kapal angkut tank ini merupakan bentuk pembinaan pemerintah untuk industri dalam negeri agar mengurangi ketergantungan dengan negara lain di masa mendatang. Pemerintah juga sudah membentuk Komite Kebijakan Industri Pertahanan untuk membina industri pertahanan," ujar Purnomo.

KRI Teluk Bintuni 520 memiliki panjang 120 meter, dapat mencapai kecepatan 16.000 knot, didukung dua unit mesin yang masing-masing berkapasitas 3.285 KW.

Kapal yang dibangun dengan biaya sekitar Rp160 miliar dan dikerjakan selama 16 bulan ini mampu mengangkut hingga 10 unit tank Leopard buatan Jerman seberat 62,5 ton ditambah 120 orang awak kapal dan 300 orang pasukan.

Gubernur Lampung M Ridho Ficardo mengatakan keberadaan industeri galangan kapal di provinsinya juga dapat mendorong perekonomian Lampung.

"Kami memimpikan dengan keberadaan industri galangan kapal dan industri maritim di pelosok tanah air bisa membangun kekurangan Angkatan Laut sehingga di laut kita jaya, bukan hanya di laut kita tapi juga di seluruh dunia," kata Ridho.

Ia mengaku berniat membangun industri maritim di Lampung karena ditunjang dengan kondisi Teluk Lampung yang cocok untuk membangun industri maritim.

Direktur Utama PT Daya Radar Utama (DRU) Amir Gunawan mengaku membutuhkan tenaga kerja yang berkualitas agar dapat membangun industri maritim.

http://1.bp.blogspot.com/-sq2SlqNWRQQ/VCbWp0-ahdI/AAAAAAAAg5s/aUzsMkhi-FQ/s1600/9teluk-bintuni.jpg

"Saya berterima kasih karena sudah mempercayakan kepada kami untuk menyediakan alutsista (alat utama sistem senjata) nasional sehingga ikut andil dalam perekonomian nasional dan khususnya perekonomian Lampung agar bisa juga dibanggakan sebagai penghasil kapal industri maritim Indonesia, kami harapkan pemerintah dapat juga menyediakan tenaga kerja maritim di Lampung," kata Amir.

Kapal tersebut tercatat sebagai kapal pertama yang diproduksi di Indonesia yang dapat mengangkut Leopard.

"Kapal ini adalah kapal paling besar untuk militer 'non-combat'. KRI Teluk Bintuni 520 adalah kapal angkut yang dipersenjatai," ujar Amir setelah menjelaskan bahwa perusahaannya biasa membuat kapal tanker atau kapal pesanan Kementerian Perhubungan.

PT DRU sendiri mampu membangun kapal hingga kapasitas 17.500 dead weight tonnage (DWT) atau ton bobot mati yang dipesan oleh Pertamina, Kementerian Perhubungan dan Kementerian Pertahanan.

Sedangkan untuk divisi reparasi kapal juga sudah memperbaiki berbagai kapal tanker, feri, tug boat, bulk carrier, kapal konversi dan kapal lain hingga ukuran 8.000 DWT.

"Untuk reparasi itu kita harus membangun fasilitas 'docking' dan biayanya tidak murah, untuk kapal berkapasitas 30 ribu ton bobot itu butuh biaya kira-kira Rp300 miliar," ungkap Amir.

PT DRU sudah membangun "docking" di Lampung.

"Lampung itu kondisi teluknya bagus dan dekat dengan Jawa, saya ingin membuat Lampung menjadi provinsi yang bisa dianggap sebagai salah satu provinsi industri maritim di luar industri lain, jadi tidak perlu ke Singapura misalnya," jelas Amir.


Saat ini DRU sedang mengerjakan pesanan PT Pertamina dengan nilai kapal mencapai 23 juta dolar AS. Tidak kurang dari 268 kapal sudah dikerjakan PT DRU yang telah berdiri sejak 1972 itu.

http://ns1.kompas.web.id/read/read/2014/09/27/337/1045138

admin
29th September 2014, 04:43 PM
Menhan Resmikan 4 Kapal Cepat Rudal dan 1 Kapal Patroli TNI AL

27 September 2014

http://2.bp.blogspot.com/-MKkkO5ObIHw/VCbXWqgEfpI/AAAAAAAAg50/l6SzAz9zr3k/s1600/646%2Bsiwar.JPG

KRI Siwar 646 merupakan Kapal Cepat Rudal KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

Lima KRI Made in Batam Resmi Masuk Armada Pertahanan Indonesia

Menteri Pertahanan dan Keamanan RI Purnomo Yusgiantoro menerima dan meresmikan lima unit kapal perang Indonesia (KRI) buatan dua perusahaan galangan kapal Batam di pelabuhan Batuampar, Sabtu (27/9) siang.

KRI jenis Kapal Cepat Rudal KCR-40 yang resmi diluncurkan untuk meningkatkan pertahanan wilayah periaran di Indonesia itu adalah KRI Surik-645, KRI Siwar-646, KRI Parang-647 dan KRI Terapang-648. Pada keempat KRI itu Menhan juga mengukuhkan komandan masing-masing KRI untuk resmi beroperasi sebagai jajaran armada TNI AL.

http://4.bp.blogspot.com/-rteYDYR0tbM/VCbXXeUGNVI/AAAAAAAAg54/iWilvr1OQwI/s1600/648%2Bterapang.jpg

KRI Terapang 648 merupakan Kapal Cepat Rudal KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

Sementara KRI Sidat- 851 Menhan menerima secara resmi dari PT Palindo Marine Shipyard selaku kontraktor kapal tersebut.

Lima unit kapal perang itu semuanya asli buatan Batam. KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan PT Palindo Marine di Tanjunguncang sementara KRI Sidat dan KRI Teripang merupakan buatan PT Citra Shipyard. Untuk tiga KRI Buatan PT Palindo Marine, penyaluran dana proyek didukung oleh Bank Mandiri, yang mana sebelumnya juga pernah menyalurkan dana untuk pembuatan pembuatan empat unit kapal cepat rudal produksi PT Palindo Marine yakni KRI Clurit 641, KRI Kujang 642, KRI Beladau 643 dan KRI Alamang 644.

http://3.bp.blogspot.com/-SB4C1KPIze8/VCbXZHNmNuI/AAAAAAAAg6E/tQYv622_kf0/s1600/648%2Bterapang_2.jpg

KRI Terapang 648 merupakan Kapal Cepat Rudal KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

Persenjataan

Purnomo Yusgiantoro mengatakan lima KRI yang diterima dan diluncurkan itu merupakan kapal cepat cepat jenis kapal cepat rudal (KCR). Kapal-kapal tersebut dilengkapi dengan sistem persenjataan modern (SEWACO/sensor weapon control) diantaranya meriam kaliber 30 mm enam laras panjang sebagai sistem pertempuran jarak dekat, dan peluru kendali 2 set rudal C-705. Bagian lambung KCR ini terbuat dari baja khusus High Tensile steel. Kapal dengan sistem pendorong fixed propeller lima daun itu juga dilengkapi dua unit senjata kaliber 20 mm di anjungan kapal. ”Empat KRI yang diluncurkan sudah resmi masuk jajaran armada TNI,” kata Menhan di pelabuan Batuampar.

KRI-KRI yang diluncurkan itu diakui Purnomo sangat handal di laut, terutama di laut-laut Indonesia yang terdiri dari pulau-pulau yang menghubungkan nusantara.”Spesifikasi kecepatan, persenjataan dan personil yang ada sudah diuji coba dan sangat tangguh dan efektif sesuai dengan medan perairan di Indonesi,” tuturnya.

http://4.bp.blogspot.com/-yOG0fMRkBnE/VCbXffyCWHI/AAAAAAAAg6U/VYi9eEST_VE/s1600/14009_20140922124131.jpg

KRI Surik 645, KRI Siwar 646 dan KRI Parang 647 buatan Palindo Marine Shipyard

Peningkatan Alutsista di laut baik bentuk KRI dan KAL (Kapal Angkatan Laut) yang sudah dilakukan selama ini, merupakan jawaban konsekuensi atas kondisi geografis wilayah indonesia yang sebagian besar adalah lautan. “Wilayah kita banyak perairan jadi pertahanan keamanan laut juga butuh armada yang memadai,” katanya.

Purnomo berharap dengan diresmikannya kapal perang RI tersebut, maka TNI AL mampu meningkatkan kemampuan operasional dalam mengamankan dan menjaga kedaulatan NKRI.
Kelima KRI buatan PT Palindo Marine Shipyard dan PT Citra Shipyard rencananya akan diikutkan dalam Sailling Pass di Surabaya dalam Rangka Memperingati HUT TNI ke 69 di Ujung Surabaya.

http://1.bp.blogspot.com/-66R4ekPBds8/VCbXaiREpQI/AAAAAAAAg6M/v-_4_Vd5Ibc/s1600/849.jpg

KRI Sidat 851 merupakan Kapal Patroli/Patrol Craft tanpa rudal dengan platform sama dengan KCR-40 buatan Palindo Marine Shipyard

“Ini juga sebagai bukti bahwa galangan kapal dalam negeri juga bisa menciptakan kapal yang berkualitas,” kata Menhan.

http://4.bp.blogspot.com/-RaJzRfaCp74/VCbc6SedCuI/AAAAAAAAg6k/VhcC4Hbm7P0/s1600/14009_20140922043828.jpg

Meriam NG-18 6 barrel kaliber 30 mm buatan China

Acara peresmian juga dihadiri oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal), Pejabat teras TNI AL, Mabes TNI dan lainnya. Pada acara peresmian KRI itu juga dilaksanakan penandatanganan Protocol of Delivery oleh Direktur PT Citra Shipyard Batam, Aslog Kasal dang Panglima Armada RI Kawasan Timur, serta dilaksanakan pula penyerahan Protocol of Delivery dari Dirut PT Citra Shipyard Batam kepada TNI Angkatan Laut.

http://batampos.co.id/27-09-2014/lima-kri-made-in-batam-resmi-masuk-armada-pertahanan-indonesia/

admin
1st October 2014, 12:21 PM
Tawaran Gripen untuk Indonesia

29 September 2014

http://2.bp.blogspot.com/-QQik8rSnmaY/VCeYHzrEUQI/AAAAAAAAg7Q/xeSFrgHFk1g/s1600/Gripen-Demo-com-tanques-maiores-foto-S-Kalm-Saab.jpg

Seorang pembaca Defense Studies dengan id Gripen for Indonesia pada tanggal 22 September 2014 lalu memposting tulisan di Defense Studies. Apakah dia adalah representasi dari SaabGroup yang sekarang membuka website dalam bahasa Indonesia ataukah bukan, namun tulisannya layak untuk dibaca. Berikut ini adalah tulisannya mengenai Gripen E yang kadang membuat komparasi terhadap kompetitor lainnya.
--------------------------------------------------------------------------

Gripen E adalah pesawat tempur terbaik di dunia ini


Biaya operasional per jam
Indonesia bisa menerbangkan 4 Gripen E dengan biaya per jam yang sama untuk menerbangkan Su-27/30/35. Biaya operasional Gripen per jam hanya $4800 per jam, ini berarti juga hanya 59% dibanding biaya F-16.

Rudal Jarak jauh MBDA Meteor
Gripen adalah pesawat pertama yang dipersenjatai missile jarak jauh ini. Meteor dengan teknologi Ramjet dianggap lebih baik / lebih modern dibanding AMRAAM C7 tipe terbaru yang bisa diekspor Amerika (kalau Indonesia bisa dapat ijinnya). Meteor juga lebih unggul dibanding R77 tipe konvensional Russia (kecuali tipe R-77PD, tapi ini belum operasional).

Logistik/Fleksibilitas
Gripen dirancang untuk bisa operasional di landasan "darurat" di masa perang. Dia bisa mendarat di jalan raya, asalkan ada cukup 800 meter jalan yang lurus. Gripen juga dirancang untuk bisa dipersenjatai/diisi bahan bakar (dalam keadaan perang) hanya dengan 5 orang yang terlatih dan 1 truk pengangkut.

Di masa perang, Indonesia dengan puluhan ribu pulau, berpotensi bisa "menyembunyikan" Gripen E mereka di jutaan tempat. Sekarang ini, kalau Lanud Sultan Hassanudin, Pekan Baru, dan Iswayudhi berhasil di bom di hari pertama, TNI-AU mungkin sudah akan berantakan.

Supercruise
Gripen E adalah salah satu tipe yang bisa melebihi kecepatan suara tanpa menggunakan afterburner. Su-27/30/35 dan F-16 mungkin bisa melaju lebih cepat, tapi tidak bisa lama-lama karena afterburner memboroskan bensin. Ini artinya, Gripen lebih mudah untuk melakukan "interception" (penyergapan). Merek juga bisa menembakan Meteor dari jarak yang lebih jauh dibanding negara lain yg punya F-35, F-18E, atau F-15SG.

Radar
Gripen E sudah membawa Selex AESA radar, dan juga memiliki IRST (Infra-Red Search & Tracking) - ini memudahkan untuk bisa mencari pesawat tipe F-35 (yang akan dibeli Singapore/ Australia) di udara. Jika TNI-AU membeli Gripen E, ini untuk pertama kalinya Indonesia bisa memiliki akses ke radar AESA yg akan menjadi standar untuk 50 tahun ke depan.

http://2.bp.blogspot.com/-QMdcAfBlAxE/VCeYN-VwR1I/AAAAAAAAg7g/9VafvRSrwfY/s1600/visual.jpg

Networking
"Gripen E is a Networked Fighter". Sampai sekarang, hanya Su-27/30 di Indonesia yang mempunyai Airborne Network (TSK-2), ini pun tidak compatible dengan transfer data dari radar-radar TNI-AU di darat. Dengan membeli Gripen-E, Indonesia bisa mengintegrasikan pesawat ini dengan semua radar di darat, dan juga Indonesia bisa membuka kemungkinan pembelian pesawat AWACS.

Support
Dengan teknologi transfer 100%, kedaulatan Indonesia lebih terjamin dibanding sekarang, yang menghandalkan F-16 buatan Amerika (yg pernah memblokade spare part). Mesin F414 memang masih buatan Amerika, tapi dari segi support akan mirip dengan tipe F404 yang sekarang dipakai dengan T-50i TNI-AU. Indonesia bisa berinvestasi untuk mensupport dua mesin ini dengan lebih lancar terlepas dari support Amerika.

Pengganti F-5E dan Hawk 109/209
Biaya operasional sama-sama murah, jarang jangkau jauh lebih baik, Gripen juga jauh lebih modern dan lebih cepat dari F-5E.

Pembaca juga harus memperhatikan, sebentar lagi Hawk 209 / 109 yang dibeli TNI-AU di tahun 1990-an juga akan memasuki usia uzur. Ini membuka kemungkinan bahwa setelah membeli 16 pesawat (menggantikan F-5E), Indonesia bisa membeli 32 pesawat lagi untuk menggantikan Hawk 209 di Skuadron 1 dan 12.

Proyek KF-X
Terakhir, proyek KF-X dengan Korea, masa depannya masih meragukan. Sekarang ini Korea sudah berkomitmen utk membeli F-35 (harga selangit & memakan biaya anggaran AU Korea). Banyak orang di Korea juga menyatakan bahwa kemungkinan besar KF-X akan menelan biaya yg sama dibanding membeli F-15SE.

Korea juga belum cukup punya kemampuan/pengalaman untuk mengembangkan pesawat dengan target ambisius seperti ini.

Sebanding

Gripen E adalah pilihan terbaik untuk TNI-AU saat ini untuk menjaga kedaulatan bangsa di saat krisis. Pesawat ini akan memiliki keunggulan secara teknologi, network, support, kinematis, dan ongkos operasional dibanding potensial lawan-lawan regional seperti F-15SG dan F-16C/D Block 52 Singapore, F-18E Super Hornet Australia, dan Su-30MKM Malaysia.

http://defense-studies.blogspot.com/2014/09/saab-offers-100-technology-transfer-in.html