![]() |
![]() |
#1 | |
Ketua RT
Join Date: 22 Mar 2014
Userid: 1959
Posts: 133
Likes: 0
Liked 8 Times in 8 Posts
|
![]() Proses Manajemen Risiko Kepatuhan
Alur Proses Manajemen Risiko Kepatuhan Organization for Economic Co-Opeation Development (OECD) menggambarkan sebuah model yang menggambarkan prosesÂ*Manajemen Risiko Kepatuhan sebagaimana yang dapat dilihat melalui ilustrasi gambar dibawah ini ![]() Model tersebut menjelaskan suatu proses menajamenÂ*risiko kepatuhan yang dapat diterapkan oleh suatu unit kerja di sebuah perusahaan. Model tersebut selaras dengan berbagai literatur yang dipergunakan di berbagai negara dan juga sejalan dengan standar pengelolaan risiko yang dikeluarkan oleh berbagai organisasi internasional dan juga digunakan oleh negara-negara anggota OECD. Tidak jauh berbeda dengan di Indonesia, proses pengelolaan manajemen risiko kepatuhan perbankan yang dikeluarkan oleh Bank Indonesia juga selaras dengan model yang dibangun oleh OECD dimaksud. Dalam pedoman Penerapan Manajemen Risiko Bagi bank umum, Bank Indonesia menjelaskan proses manajemen risiko kepatuhan, yang intinya adalah penerapan manajemen risiko kepatuhan dapat dilakukan melalui proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko, serta didukung sistem informasi sebagai berikut: 1. Identifikasi Risiko Kepatuhan Bank harus melakukan identifikasi dan analisis terhadap beberapa faktor yang dapat meningkatkan eksposur risiko kepatuhan, diantaranya:
Compliance Risk EventCompliance Risk LossReferensiBank tidak menyampaikan laporan pelaksanaan GCG kepada pemegang saham dan kepada:
Sanksi kewajiban membayar sebesar Rp 100.000.000 (seratus juta rupiah) dan teguran tertulis oleh bank IndonesiaPeraturan Bank Indonesia Nomor 8/4/PBI/2006 Tentang Pelaksanaan Good Corporate Governace (GCG) Bagi Bank Umum2. Pengukuran Risiko Kepatuhan Dalam mengukur ririko kepatuhan, suatu bank dapat menggunakan indikator/parameter berupa jenis, signifikasi, dan frekuensi pelanggaran terhadap standar yang berlaku secara umum, sebagaimana yang dapat dilihat melalui tabel, sebagai berikut: Risiko InherenIndikatorKeterangan1. Jenis dan signifikansi pelanggaran yang dilakukan 2. Frekuensi pelanggaran yang dilakukan atau track record kepatuhan bank 3. Pelanggaran terhadap ketentuan atas transaksi keuangan tertentu 1. Jumlah sanksi denda kewajiban membayar yang dikenakan kepada bank dari otoritas 2. Jenis pelanggaran atau ketidakpatuhan yang dilakukan Bank 1. Jenis dan frekuensi pelanggaran yang sama yang ditemukan setiap tahunnya dalam 3 tahun terakhir 2. Signifikasi tindaklanjut bank atas temuan tersebut frekuensi pelanggaran atas ketentuan pada transaksi keuangan tertentu karena tidak sesuai dengan kebiasaan yang berlaku (best practice) Jenis dan signifikansi pelanggaran merupakan jenis dari ketentuan yang dilanggar oleh bank yakni apakah ketentuan yang tergolong prudensial atau hanya merupakan pedoman. Pada prinsipnya sanksi yang dikenakan juga berbeda terhadap bank atas pelanggaran yang dilakukannya tersebut Frekuensi lebih bersifat historical dengan melihat trend kepatuhan bank selama 3 tahun terakhir periode penilaian untuk mengetahui jenis pelanggaran yang dilakukan apakah berulang ataukah memang atas kesalahan tersebut tidak dilakukan perbaikan signifikasi oleh bank Dalam hal ini contohnya adalah pelanggaran terhadap kode etik bisnis, ataupun standar-standar lainnya yang umumnya digunakan di dunia keuangan. Dalam praktiknya sebagai contoh, dengan memperhatikan indikator/parameter dimaksud, sebuah bank dapat melakukan pengukuran denga menggunakan check list kepatuhan dalam bentuk risk event yang disusun berdasarkan job description dan standar operating preocedure dari setiap unit kerja. Untuk melakukan pengukuran ini maka compliance officer akan menjawab pertanyaan checklist dengan menggunakan metode observasi, dengan melakukan berbagai aktivitas, seperti review pengalaman, interview dengan staff dan manajemen unit kerja, inspeksi dokumen (bukti dasar) dan catatan ataupun dengan cara mengamati aktifitas dan operasional pada masing-masing unit kerja. Hasil jawaban checklist akan terkelompok sesuai bidang kerja dengan kriteria passing grade sebagai berikut: Range SkorPeringkat RisikoTingkat KepatuhanTren Kontrol90% s/d 100% 80% s/d 90% 60% s/d 80% 30% s/d 60% 0%Â* s/d 30% Low Low to Moderate Moderate Moderate to High High Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Buruk Membaik jika skor meningkat stabil (jika skor tetap) Memburuk (jika skor menurun) 3. Pemantauan Risiko Kepatuhan Dalam rangka memastikan pelaksanaan fungsi kepatuhan dan/atau memastikan pelaksanaan peraturan eksternal, termasuk peraturan internal, dapat terlaksana dengan baik maka hasil identifikasi dan pengukuran risiko kepatuhan harus ditindaklanjuti dengan melakukan aktifitas pemantauan. Dengan ungkapan lain dapat dikatakan bahwa unit kerja yang melaksanakan fungsiÂ*Manajemen Risiko kepatuhan wajib untuk memantau dan melaporkan risiko kepatuhan yang terjadi kepada direksi Bank, baik sewaktu-waktu pada saat terjadinya risiko kepatuhan maupun secara berkala. Suatu bank dapat membuat laporan hasil pemantauan risiko kepatuhan setiap bulan dan disampaikan kepada pimpinan unit kerja terkait dan direktur kepatuhan untuk dapat ditindaklanjuti dengan baik. 4. Pengendalian Risiko Kepatuhan Dalam hal bank memiliki kantor cabang di luar negeri, bank harus memastikan bahwa bank memiliki tingkat kepatuhan yang memadai terhadap peraturan perundang-undangan yang berlaku di negara mana kantor cabang bank tersebut berada. 5. Sistem Informasi Manajemen Risiko Kepatuhan Pelaksanaan sistem informasi manajemen risiko kepatuhan merupakan bagian dari sistem informasi manajemen yang harus dimiliki sebuah bank dan dikembangkan sesuai dengan kebutuhan bank dalam rangka penerapan manajemen risikoyang efektif. Sebagai bagian dari proses manajemen risiko, sistem informasi manajemen risiko bank digunakan untuk mendukung pelaksanaan proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko 6. Sistem Pengendalian Internal Dalam melakukan penerapan manajemen risiko untuk risiko kepatuhan, maka selain melaksanakan pengendalian intern sebagaimana dimaksud diatas, bank perlu memiliki sistem pengendalian intern untuk risiko kepatuhan antara lain untuk memastikan tingkat responsif bank terhadappenyimpangan terhadap standar yang berlaku secara umum, ketentuan, dan atau peraturan perundang-undangan Setelah membaca artikel ini diharapkan pengunjung semakin memahami mengenai manajemen risiko kepatuhan Proses Manajemen Risiko Kepatuhan |
|
|
||
![]() |
![]() |
Sponsored Links |
![]() ![]() |
Bookmarks |
![]() |
||||
Thread | Thread Starter | Forum | Replies | Last Post |
Strategi manajemen risiko forex terbaik | alwiandesta | Forumku Forex Trading FFT | 56 | 30th April 2025 04:00 AM |
[Medan] Dibutuhkan Manajemen Risiko untuk PT. Capella Multidana | framadiya | Forumku Jobs and Careers | 0 | 24th November 2016 01:02 PM |
Review : Prinsip Penerapan Manajemen Risiko Bank Syariah Mandiri (BSM) | r1n2rd | Berita dan Informasi | 0 | 7th September 2014 10:40 AM |
Manajemen Risiko Pasar dan Risiko Operasional Bank BNI | r1n2rd | Berita dan Informasi | 0 | 26th July 2014 11:07 PM |
Manajemen Risiko Teknologi Informasi / Sistem Informasi Perbankan | r1n2rd | Berita dan Informasi | 0 | 26th May 2014 11:48 PM |
Currently Active Users Viewing This Thread: 1 (0 members and 1 guests) | |
Thread Tools | Search this Thread |
Display Modes | |
|
|
![]() |